Surat An-Naml Ayat 7

إِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِأَهْلِهِۦٓ إِنِّىٓ ءَانَسْتُ نَارًا سَـَٔاتِيكُم مِّنْهَا بِخَبَرٍ أَوْ ءَاتِيكُم بِشِهَابٍ قَبَسٍ لَّعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ

Arab-Latin: Iż qāla mụsā li`ahlihī innī ānastu nārā, sa`ātīkum min-hā bikhabarin au ātīkum bisyihābing qabasil la'allakum taṣṭalụn

Artinya: (Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya: "Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu khabar daripadanya, atau aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat berdiang".

« An-Naml 6An-Naml 8 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Berkaitan Dengan Surat An-Naml Ayat 7

Paragraf di atas merupakan Surat An-Naml Ayat 7 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran berharga dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penjabaran dari para ulama tafsir berkaitan kandungan surat An-Naml ayat 7, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Ingatlah kisah Musa, ketika ia berkata kepada keluarganya dalam perjalanannya dari Madyan menuju negeri Mesir, “Sesungguhnya aku menyaksikan api. Aku akan datang kepada kalian dengan membawa berita yang menunjukkan arah jalan yang tepat atau aku akan datang dengan membawa nyala api itu agar kalian dapat menghangatkan diri dengannya dari hawa dingin.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

7. Hai Rasulullah, ingatlah ketika Musa berkata kepada keluarganya -saat dia berada di padang pasir Sina ketika dia tersesat saat akan menuju Mesir dari negeri Madyan-: “AKu melihat api, aku akan datang kembali kepada kalian dengan membawa kabar yang dapat menunjukkan jalan kepada kita, atau aku dapat membawa sesuluh api agar kalian dapat menghangatkan diri dari udara dingin.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

7. Ingatlah -wahai Rasul- ketika Musa berkata kepada keluarganya, "Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepadamu kabar dari tempat nyalanya yang akan memberi petunjuk ke arah perjalanan kita, atau aku membawa kepadamu suluh api yang bersumber darinya supaya kamu dapat berdiang dengannya dari suhu dingin".


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

7. إِذْ قَالَ مُوسَىٰ لِأَهْلِهِۦٓ ((Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya)
Terdapat pendapat mengatakan bahwa ketika itu ia hanya bersama istrinya.

إِنِّىٓ ءَانَسْتُ نَارًا(Sesungguhnya aku melihat api)
Yakni aku melihat api.

سَـَٔاتِيكُم مِّنْهَا بِخَبَرٍ(Aku kelak akan membawa kepadamu berita daripadanya)
Huruf (س) dalam kata (سآتيكم) menunjukkan dekatnya jarak api itu.

أَوْ ءَاتِيكُم بِشِهَابٍ قَبَسٍ (atau aku membawa kepadamu suluh api)
Yakni aku akan membawa kepadamu api yang aku ambil dari sana.
Makna (القبس) adalah api yang diambil dari tempatnya untuk menyalakan api di tempat lain.

لَّعَلَّكُمْ تَصْطَلُونَ (supaya kamu dapat berdiang)
Yakni dengan harapan kalian dapat menyalakan api untuk menghangatkan diri dari kedinginan. Tsa’lab berkata makna (الشهاب) adalah ranting kayu yang salah satu ujungnya terdapat bara api.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

7. Ingatlah wahai Nabi, ketika Musa berkata kepada istrinya dalam perjalanan Madyan menuju Mesir: "Sesungguhnya aku melihat api dari kejauhan. Aku kelak akan membawa kepadamu khabar dari api itu, agar dapat menunjukkan jalan untuk kita. Atau aku akan membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat menghangatkan diri dari dingin".


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

(Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya,“Sesungguhnya aku melihat} Aku melihat {api. Aku akan membawa kabar tentangnya kepada kalian atau membawa nyala api} nyala api {agar kalian bisa mendapat kehangatan} kalian bisa mendapat kehangatan di udara yang dingin


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


7 maksudnya, ingatlah kondisi yang utama lagi sangat mulia ini drai kondisi-kondisi Nabi Musa bin Imran, yaitu pada permulaan mendapat wahyu, dan terpilihnya dia menjadi RasulNya, serta pembicaraan Allah secara langsung kepadanya. Yaitu, setelah dia tinggal di negeri madyan dalam beberapa tahun lamanya, kemudian dia berjalan bersma keluarganya drai madyan menuju mesir. Ketika dia di tengah perjalanan, dia tersesat, dan pada saat itu dia berada dalam kegelapan malam yang sangat dingin. Maka dia berkata kepada mereka (keluarganya),” sesungguhnya aku melihat api,” aku melihat adanya api dari kejauhan. “aku nanti akan membawa kepadamu kabar drainya,” tentang jalan, “atau aku membawa kepadamu suluh api supaya kamu dapat berdiang,” maksudnya, kalian dapat menghangatkan badan. Ini menunjukan bahwa Musa tersesat dan sudah sangat kedinginan dan begitu pula keluarganya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 7-14
Allah SWT berfirman kepada RasulNya nabi Muhammad SAW seraya mengingatkan kepada beliau tentang perkara nabi Musa saat Allah memilihnya, mengajaknya bicara langsung, dan membuatnya bermunajat, dan memberinya mukjizat-mukjizat yang agung dan jelas serta dalil-dalil yang dapat mengalahkan musuh. Allah mengutusnya kepada Fir'aun dan para pembesar kaumnya, lalu mereka membangkang, dan mengingkarinya serta enggan mengikuti dan taat kepada petunjuknya. Jadi Allah SWT berfirman: ((Ingatlah) ketika Musa berkata kepada keluarganya) yaitu ingatlah ketika nabi Musa berjalan di malam hari bersama keluarganya, saat itu malam sangat gelap. Lalu nabi Musa menemui nyala api di lereng Bukit Thur, yaitu melihat api yang menyala dan bergerak, lalu dia berkata: (Sesungguhnya aku melihat api. Aku kelak akan membawa kepada kalian kabar darinya) yaitu tentang jalan (atau aku membawa kepada kalian suluh api supaya kalian dapat berdiang) yaitu untuk menghangatkan tubuh kalian. Dan sama dengan apa yang dia katakan, yaitu sesungguhnya dia kembali dari api itu dengan membawa berita yang sangat agung. Dia telah mengambil dari api itu cahaya yang agung, Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka tatkala dia tiba di (tempat) api itu, diserulah dia, "Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu dan orang-orang yang berada di sekitarnya) yaitu setelah nabi Musa sampai ke tempat api itu, dia melihat pemandangan yang menakjubkan dan agung, dimana dia berhenti melihat api itu, dan api itu menyala di sebuah pohon yang hijau, tidak semakin besar melainkan semakin menyala-nyala.
Lalu nabi Musa terhenti karena takjub melihat apa yang dia lihat (diserulah dia,"Bahwa telah diberkati orang-orang yang berada di dekat api itu”) Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah disucikan, dan (dan orang-orang yang berada di sekitarnya) adalah para malaikat.
Firman Allah SWT: (Dan Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam) yaitu Dzat yang melakukan segala sesuatu sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, tidak ada sesuatu pun dari makhlukNya yang menyerupaiNya, dan tidak ada sesuatupun dari makhlukNya yang dapat meliputiNya. Dia Maha Tinggi, Maha Besar, dan Maha Membedakan semua makhluk. Bumi dan langit tidak dapat memuatNya, bahkan Dialah Dzat yang Maha Esa, tempat bergantung segala sesuatu dan Maha Suci dari kemiripan dengan makhlukNya.
Firman Allah SWT: ((Allah berfirman), "Hai Musa, sesungguhnya Akulah Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” (9)) Allah memberitahu kepadanya bahwa yang sedang berbicara kepadanya adalah Tuhannya, Allah yang Maha Perkasa, yang mengalahkan, dan yang menundukkan segala sesuatu, dan Maha Bijaksana dalam semua firman dan perbuatanNya. Kemudian Allah memerintahkannya untuk melemparkan tongkat yang ada di tangannya untuk menunjukkan kepadanya bukti yang jelas bahwa Dialah Dzat yang berbuat, memilih, dan Maha kuasa atas segala sesuatu. Setelah nabi Musa melemparkan tongkatnya dari tangannya, tiba-tiba tongkat itu berubah menjadi ular yang sangat besar, dan gerakannya sangat cepat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka tatkala Musa melihatnya bergerak-gerak seperti seekor ular yang gesit) Kata “Al-Jan” adalah ular yang cepat dan banyak gerakannya.
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Nabi SAW melarang membunuh ular-ular yang ada di rumah-rumah. Setelah nabi Musa menyaksikan hal itu: (larilah dia berbalik ke belakang tanpa menoleh) yaitu tidak menoleh ke belakang lagi karena sangat takut yang mencekam ((Allah berfirman), "Hai Musa, janganlah kamu takut. Sesungguhnya orang yang dijadikan rasul, tidak akan takut di hadapanKu") yaitu, janganlah takut terhadap apa yang kamu lihat, sesungguhnya Aku hendak memilihmu sebagai seorang rasul dan Aku akan menjadikanmu sebagai seorang nabi yang terkemuka.
Firman Allah SWT: (tetapi orang yang berlaku zalim, kemudian ditukarnya kezalimannya dengan kebaikan (Allah akan mengampuninya); maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (11)) Ini adalah istisna’ munqati' yang di dalamnya terdapat kabar gembira yang besar bagi manusia, karena disebutkan bahwa barangsiapa yang mengerjakan suatu keburukan, lalu meninggalkannya, bertaubat dan kembali kepada Allah, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya, sebagaimana Allah SWT berfirman (Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar (82)) (Surah Thaha) dan (Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang (110)) (Surah An-Nisa’). Ayat-ayat yang menunjukkan hal ini cukup banyak.
Firman Allah: (Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu, niscaya ia akan ke luar putih (bersinar) bukan karena penyakit) Ini adalah mukjizat lainnya yang jelas yang menunjukkan kekuasaan Allah, Dzat yang melakukan segala sesuatu, yang memilih, dan membuktikan kebenaran utusan yang diberikan kepadanya dengan mukjizat. Allah memerintahkan kepadanya untuk memasukkan tangannya ke saku bajunya, dan ketika dia memasukkan dan mengeluar­kannya, maka tangannya menjadi putih bersinar, seakan-akan kilat yang menyambar, sangat menyilaukan mata.
Firman Allah SWT: ((Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan buah mukjizat) yaitu, kedua mukjizat ini merupakan sebagian dari sembilan mukjizat yang Aku kuatkan kamu dengannya dan Aku menjadikannya sebagai bukti yang membenarkanmu kepada Fir'aun dan kaumnya (Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik) Inilah sembilan mukjizat itu yang disebutkan Allah SWT: (Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata) (Surah Al-Isra': 101) sebagaimana penjelasan itu telah disebutkan di sana. Firman Allah SWT: (Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka) yaitu dengan jelas dan terang (berkatalah mereka, "Ini adalah sihir yang nyata") Mereka bermaksud menentangnya dengan sihir mereka, tetapi mereka dikalahkan dan kembali dalam keadaan hina (Dan mereka mengingkarinya) yaitu yang tampak pada urusan mereka (padahal hati mereka meyakini (kebenaran)nya) yaitu mereka mengetahui dalam diri mereka bahwa itu adalah kebenaran dari sisi Allah, tetapi mereka mengingkari, membangkang dan bersikap angkuh terhadapnya (Karena kezaliman dan kesombongan (mereka)) yaitu, dalam diri mereka telah tertanam watak zalim dan sombong, tidak mau mengikuti kebenaran. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Maka perhatikanlah betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan) yaitu perhatikanlah, wahai Muhammad, bagaimanakah akibat mereka itu karena Allah membinasakan mereka dengan menenggelamkan mereka semuanya dalam waktu yang singkat. Maksudnya adalah dikatakan,”Waspadalah, wahai orang-orang yang mendustakan Muhammad dan mengingkari Al-Qur,'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, bahwa kalian pasti akan tertimpa azab seperti yang telah menimpa mereka dengan azab yang lebih dahsyat dan lebih kuat, karena sesungguhnya nabi Muhammad SAW itu lebih mulia lagi lebih agung daripada nabi Musa, dan bukti beliau lebih jelas dan lebih kuat daripada bukti nabi Musa melalui apa yang dianugerahkan Allah kepada beliau, berupa dalil-dalil yang diiringi dengan apa yang ada pada diri dan kemuliaan akhlak beliau serta berita gembira yang disampaikan oleh para nabi terdahulu tentang beliau dan janji serta ikrar yang diambil Tuhannya darinya.


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat An-Naml ayat 7: Ingatlah wahai Nabi Allah suatu hari ketika Musa berkata kepada pengikutnya : Tunggulah di sini, karena aku melihat api, aku akan pergi melihatnya, agar aku dapat memberikan kabar kepada kalian apa yang menunjuki aku atas jalan menuju ke mesir, atau akau datang kepada kalian dengan mematikan api tersebut untuk menjaga kalian darinya. Dan secara hakikat, itu bukanlah api, ia hanyalah cahaya yang Allah ciptakan, akan tetapi Musa menyangkanya sebagai api, oelh karena itu Allah menyerunya berdasarkan sangkaannya. Maka ketika Musa telah sampai pada api tersebut, Musa mendapatkan petunjuk dan memberikan hakikat dan pilihan dari pengajaran.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni istrinya ketika Beliau berjalan bersamanya dari Madyan ke Mesir setelah tinggal di Madyan beberapa tahun. Saat di tengah perjalanan Beliau tersesat, dan ketika itu Beliau bersama keluarganya berada di malam hari yang gelap lagi dingin.

Yakni dari kejauhan.

Yaitu tentang jalan yang akan ditempuh, di mana saat itu mereka sedang tersesat.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Naml Ayat 7

Di antara isi kandungan Al-Qur'an adalah cerita tentang nabi-nabi masa lalu, antara lain adalah nabi musa. Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad untuk menceritakan kepada kaumnya tentang nabi musa, yaitu ketika nabi musa sedang dalam perjalanan menuju ke mesir beserta istrinya untuk menemui ibundanya. Keduanya tersesat di jalan, di malam yang gelap dan dingin. Ceritakan kepada mereka, wahai nabi Muhammad, ketika musa berkata kepada keluarganya, 'sungguh, aku melihat api. Diamlah kamu di sini, aku akan membawa kabar dari arah api itu tentang itu kepadamu, atau aku akan membawa suluh api atau obor kepadamu agar kamu dapat berdiang menghangatkan badan dekat api. '8. Maka tidak berapa lama ketika dia, yakni musa, tiba di sana yaitu tempat api itu, dia diseru oleh satu suara yang tidak ada rupanya, 'telah diberkahi, diberikan kebaikan yang sangat banyak orang yang berada di dekat api, yaitu nabi musa sendiri dan orang-orang yang berada di sekitarnya yaitu penduduk negeri syam, tempat diutusnya para nabi. Mahasuci Allah, tuhan pemelihara seluruh alam dari segala sesuatu yang yang tak layak bagi-Nya. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beberapa penafsiran dari beragam mufassirun terhadap kandungan dan arti surat An-Naml ayat 7 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita bersama. Sokonglah syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Terbanyak Dicari

Tersedia berbagai materi yang terbanyak dicari, seperti surat/ayat: Al-Infithar, Al-Jumu’ah 9, Al-Isra 23-24, Al-Baqarah 2, Al-Isra 1, Al-Ahzab 21. Ada juga Al-Baqarah 186, Ar-Ra’d, Ali ‘Imran 134, Az-Zariyat 56, Ali ‘Imran 133, Al-Baqarah 30.

  1. Al-Infithar
  2. Al-Jumu’ah 9
  3. Al-Isra 23-24
  4. Al-Baqarah 2
  5. Al-Isra 1
  6. Al-Ahzab 21
  7. Al-Baqarah 186
  8. Ar-Ra’d
  9. Ali ‘Imran 134
  10. Az-Zariyat 56
  11. Ali ‘Imran 133
  12. Al-Baqarah 30

Pencarian: surat 75, makna surah at taubah ayat 105, surat almaidah ayat 1, wal ardi artinya, ali imron 191

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.