Surat Asy-Syu’ara Ayat 209
ذِكْرَىٰ وَمَا كُنَّا ظَٰلِمِينَ
Arab-Latin: żikrā, wa mā kunnā ẓālimīn
Artinya: Untuk menjadi peringatan. Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zalim.
« Asy-Syu'ara 208 ✵ Asy-Syu'ara 210 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Terkait Surat Asy-Syu’ara Ayat 209
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 209 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia pelbagai penjelasan dari banyak mufassirin berkaitan makna surat Asy-Syu’ara ayat 209, antara lain sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
208-209. Dan Kami tidak membinasakan suatu negeri dari negeri-negeri pada umat-umat manusia semuanya kecuali setelah kami mengirimkan kepada mereka rasul-rasul yang memperingatkan mereka, sebagai peringatan bagi mereka dan pengingatan terhadap segala perkara yang mendatangkan keselamatan mereka. Dan Kami tidak menzhalimi dengan menyiksa mereka sebelum Kami mengutus kepada mereka seorang rasul.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
209. Untuk menjadi peringatan dan pelajaran bagi mereka. Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zalim dengan menyiksa mereka setelah diberi peringatan dengan pengiriman para rasul dan penurunan kitab-kitab.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
209. ذِكْرَىٰ (untuk menjadi peringatan)
Yakni berita tentang akhirat ini adalah peringatan bagi manusia selagi mereka masih berada di dunia, tempat untuk mengerjakan amal-amal.
وَمَا كُنَّا ظٰلِمِينَ (Dan Kami sekali-kali tidak berlaku zalim)
Yakni Kami tidak menzalimi ketika mengazab mereka, sebab Kami telah datangkan bukti kepada mereka dan alasan bagi mereka untuk beriman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
209. Berita tersebut menjadi peringatan bagi manusia di dunia, Kami sekali-kali tidak pernah berlaku zalim dalam hal memberi azab setelah datangnya peringatan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sebagai peringatan} peringatan dan pelajaran bagi mereka {Kami sekali-kali bukanlah orang-orang zalim
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
208-209 Allah memberitakan tentang kesempurnaan keadilanNYa dalam membinasakan orang-orang yang mendustakan itu, dan bahwa Dia sekali-kali tidak menimpakan suatu kebinasaan dan azabpun pada suatu negeri melainkan setelah mereka tidak punya alasan dan setelah diutusnya para pemberi peringatan (para rasul) kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang sangat jelas (mukjizat), lalu menyeru mereka kepada hidayah, melarang mereka drai kesesatan dan mengingatkan mereka terhadap pemberian hari-hariNya di dalam kenikmatan dan ancamanNya; “untuk menjadi peringatan,” bagi mereka dan menegakkan hujjah terhadap mereka, “dan kami sekali-kali tidak berlaku zhalim,” maka kami tidak membinasakan negeri-negeri sebelum kami memberi mereka peringatan, dan kami tidak menghukum mereka sedangkan mereka kosong drai para pemberi peringatan, sebagaimana Allah berfirman dalam ayat yang lain,
“ dan tidaklah kami menyiksa (suatu kaum) sehingga kami mengutus seorang rasul,” (al-isra:15)
Dan firmanNya,
“(mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada lagi alasan bagi amnesia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu.” (an-nisa:165)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 200-209
Allah SWT berfirman, bahwa demikian itu Kami menyisipkan kedustaan, kekafiran, keingkaran dan pembangkangan, yaitu Kami masukkan hal itu ke dalam hati orang-orang yang berdosa. (Mereka tidak beriman kepadanya) yaitu, dengan kebenaran (hingga mereka melihat azab yang pedih) yaitu di hari dimana alasan tidak bermanfaat bagi orang-orang yang zalim, dan bagi mereka itu laknat dan tempat tinggal yang paling buruk. (maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak) yaitu, azab Allah menimpa mereka secara mendadak (sedang mereka tidak menyadarinya (202) lalu mereka berkata, "Apakah kami dapat diberi tangguh?" (203)) yaitu ketika menyaksikan datangnya azab, mereka berharap seandainya saja mereka ditangguhkan sedikitpun agar dapat mengerjakan ketaatan kepada Allah sesuai dugaan mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan berikanlah peringatan (Muhammad) kepada manusia pada hari (ketika) azab datang kepada mereka, maka orang yang zalim berkata, “Ya Tuhan kami, berilah kami kesempatan (kembali ke dunia) walaupun sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.” (Kepada mereka dikatakan), “Bukankah dahulu (di dunia) kamu telah bersumpah bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? (44)) (Surah Ibrahim)
Semua orang zalim, orang durhaka, dan orang kafir jika menyaksikan hukuman yang menimpanya merasakan penyesalan yang berat. Ini adalah Fir'aun ketika nabi Musa berdoa untuk kebinasaannya: ("Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih" (88) Dia Allah berfirman, "Sungguh, telah diperkenankan permohonan kamu berdua) (Surah Yunus: 88, 89) Doa tersebut berpengaruh terhadap Fir'aun. Akhirnya dia tidak beriman sehingga melihat azab yang pedih: (Sehingga ketika Fir‘aun hampir tenggelam dia berkata, "Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri)" (90) Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan (91)) (Surah Yunus)
Firman Allah SWT: (Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami? (204)) pengingkaran dan ancaman terhadap mereka, karena sesungguhnya mereka mengatakan kepada rasul Allah dengan maksud mendustakan dan tidak percaya, ("Datangkanlah kepada kami azab Allah") (Surah Al-Ankabur: 29) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab) (Surah Al-Ankabut: 53) Kemudian Allah berfirman: (Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun (205) Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka (206) niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya (207)) yaitu seandainya Kami tangguhkan dan Kami berikan kelonggaran waktu kepada mereka berapa pun lamanya, kemudian datang kepada mereka perintah Allah, maka tidak ada sesuatupun yang kenikmatan akan bermanfaat bagi mereka. (Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari (46)) (Surah An-Nazi'at) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya) (207))
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Asy-Syu’ara ayat 209: Dan penegak hujjah atas mereka.
Oleh karena itu, Allah tidak akan menghukum sebelum memberikan peringatan, dan tidak akan menghukum orang yang tidak melakukan kejahatan, juga tidak akan menghukum seseorang karena dosa yang dilakukan orang lain. Allah akan memutuskan masalah di antara manusia dengan adil, dan tidak mengurangi kebaikan yang dilakukan seorang hamba, bahkan akan melipatgandakannya hingga sepuluh kali lipat, dan seterusnya hingga kelipatan yang banyak. Allah Ta’ala berfirman:
“Barang siapa membawa amal yang baik, maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan jahat maka dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedangkan mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan).” (terj. Al An’aam: 160)
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 209
209. Hal itu adalah untuk menjadi peringatan bagi yang lain agar tidak melakukan sebagaimana mereka. Dan kami tidak berlaku zalim, karena kami telah mengirimkan utusan untuk memperbaiki keadaan. Mestinya mereka bersyukur. Kami berikan peringatan keras kepada mereka, namun mereka mengejek, mendustakan dan menantang (lihat: al-qa'a'/28: 59). 210. Orang musyrik menuduh nabi Muhammad bahwa Al-Qur'an itu bisikan setan kepadanya. Allah membantah dengan tegas dakwaan tersebut. Dan Al-Qur'an itu tidaklah dibawa turun oleh setan-setan. Al-qur'an berisi hal-hal yang baik dan mulia, mengajak manusia ke jalan yang benar, sementara setan mengajak hal-hal keji dan mungkar dan mengajak kepada jalan yang sesat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penjelasan dari kalangan ahli tafsir terhadap makna dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 209 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita semua. Support usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.