Surat Asy-Syu’ara Ayat 203
فَيَقُولُوا۟ هَلْ نَحْنُ مُنظَرُونَ
Arab-Latin: Fa yaqụlụ hal naḥnu munẓarụn
Artinya: Lalu mereka berkata: "Apakah kami dapat diberi tangguh?"
« Asy-Syu'ara 202 ✵ Asy-Syu'ara 204 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Berkaitan Surat Asy-Syu’ara Ayat 203
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 203 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir menarik dari ayat ini. Ditemukan beragam penjabaran dari berbagai pakar tafsir mengenai makna surat Asy-Syu’ara ayat 203, di antaranya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
202-203. Lalu datanglah siksaan pada mereka dengan tiba-tiba, sedang mereka tidak mengetahui kedatangannya sebelumnya. Maka saat siksaan itu datang mengagetkan mereka, mereka berkata dengan penuh penyesalan akibat mereka tidak sempat beriman sebelumnya, “Apakah kami dapat diberi kesempatan lagi dan memperoleh penundaan waktu agar kami dapat bertaubat kepada Allah dari perbuatan syirik kami dan kami pun bisa mengejar hal yang kami tinggalkan?”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
203. Tatkala azab itu datang kepada mereka secara mendadak, mereka berkata dengan penuh penyesalan, "Apakah kami dapat diberi tangguh agar kami bisa bertobat kepada Allah?"
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
203. فَيَقُولُوا۟ هَلْ نَحْنُ مُنظَرُونَ (lalu mereka berkata: “Apakah kami dapat diberi tangguh?”)
Yakni kami berharap dapat ditangguhkan agar kami dapat beriman dan beramal shalih. Mereka mengatakan hal ini karena menyesal telah melewatkan keimanan, dan mereka berandai-andai dapat kembali ke dunia agar dapat mengganti apa yang telah mereka lalaikan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
203. Lalu ketika azab itu datang, mereka berkata: "Apakah kami bisa meminta penangguhan azab ini kemudian bisa beramal saleh?" Maksud kata tanya istifham di sini adalah meminta sesuatu.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Lalu, mereka berkata,“Apakah kami diberi penangguhan waktu”} diberi penangguhan waktu dan ditangguhkan, agar kami bisa beriman dan membenarkannya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
200-203 akan tetapi pendustaan mereka terhadapnya adalah (pendustaan) tanpa syubhat. Tidaklah ia melainkan kekafiran dan sikap keras kepala belaka, dan merupakan perkara yang telah diwariskan oleh umat-umat yang mendustakan. Maka dari itu Allah berfirman, ”demikianlah kami memasukannya ke dalam hati orang-orang yang durhaka,” maksudnya, kami masukkan pendustaan itu dan kami menggabungkannya kepada hati orang-orang yang durhaka, sebagaimana benang di masukkan ke dalam lubang jarum. Maka hati mereka menyerapnya sehingga pendustaan itu menjadi karakternya. Hal itu disebabkan kezhaliman dan kedurhakaan mereka.
Maka dari itu “mereka tidak beriman kepadanya, hingga mereka melihat azab yang pedih,” atas pendustaan mereka. “maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya,” maksudnya, azab itu menimpa mereka saat mereka lalai, tidak merasakan dan tidak menyadari kedatangannya, agar azab itu menjadi lebih telak dalam menyiksa dan menghajar mereka. “lalu mereka berkata,” pada kala itu, “apakah kami dapat diberi tangguh?” maksudnya, mereka meminta agar diberi tangguh dan tempo waktu. Namun apa boleh buat, semuanya sudah berlalu, dan azab yang tidak akan diangkat dan tidak akan dihentikan dari mereka pun telah menimpa.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 200-209
Allah SWT berfirman, bahwa demikian itu Kami menyisipkan kedustaan, kekafiran, keingkaran dan pembangkangan, yaitu Kami masukkan hal itu ke dalam hati orang-orang yang berdosa. (Mereka tidak beriman kepadanya) yaitu, dengan kebenaran (hingga mereka melihat azab yang pedih) yaitu di hari dimana alasan tidak bermanfaat bagi orang-orang yang zalim, dan bagi mereka itu laknat dan tempat tinggal yang paling buruk. (maka datanglah azab kepada mereka dengan mendadak) yaitu, azab Allah menimpa mereka secara mendadak (sedang mereka tidak menyadarinya (202) lalu mereka berkata, "Apakah kami dapat diberi tangguh?" (203)) yaitu ketika menyaksikan datangnya azab, mereka berharap seandainya saja mereka ditangguhkan sedikitpun agar dapat mengerjakan ketaatan kepada Allah sesuai dugaan mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan berikanlah peringatan (Muhammad) kepada manusia pada hari (ketika) azab datang kepada mereka, maka orang yang zalim berkata, “Ya Tuhan kami, berilah kami kesempatan (kembali ke dunia) walaupun sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.” (Kepada mereka dikatakan), “Bukankah dahulu (di dunia) kamu telah bersumpah bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa? (44)) (Surah Ibrahim)
Semua orang zalim, orang durhaka, dan orang kafir jika menyaksikan hukuman yang menimpanya merasakan penyesalan yang berat. Ini adalah Fir'aun ketika nabi Musa berdoa untuk kebinasaannya: ("Ya Tuhan kami, Engkau telah memberikan kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, (akibatnya) mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan, binasakanlah harta mereka, dan kuncilah hati mereka, sehingga mereka tidak beriman sampai mereka melihat azab yang pedih" (88) Dia Allah berfirman, "Sungguh, telah diperkenankan permohonan kamu berdua) (Surah Yunus: 88, 89) Doa tersebut berpengaruh terhadap Fir'aun. Akhirnya dia tidak beriman sehingga melihat azab yang pedih: (Sehingga ketika Fir‘aun hampir tenggelam dia berkata, "Aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan aku termasuk orang-orang Muslim (berserah diri)" (90) Mengapa baru sekarang (kamu beriman), padahal sesungguhnya engkau telah durhaka sejak dahulu, dan engkau termasuk orang yang berbuat kerusakan (91)) (Surah Yunus)
Firman Allah SWT: (Maka apakah mereka meminta supaya disegerakan azab Kami? (204)) pengingkaran dan ancaman terhadap mereka, karena sesungguhnya mereka mengatakan kepada rasul Allah dengan maksud mendustakan dan tidak percaya, ("Datangkanlah kepada kami azab Allah") (Surah Al-Ankabur: 29) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan mereka meminta kepadamu agar segera diturunkan azab) (Surah Al-Ankabut: 53) Kemudian Allah berfirman: (Maka bagaimana pendapatmu jika Kami berikan kepada mereka kenikmatan hidup bertahun-tahun (205) Kemudian datang kepada mereka azab yang telah diancamkan kepada mereka (206) niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya (207)) yaitu seandainya Kami tangguhkan dan Kami berikan kelonggaran waktu kepada mereka berapa pun lamanya, kemudian datang kepada mereka perintah Allah, maka tidak ada sesuatupun yang kenikmatan akan bermanfaat bagi mereka. (Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari (46)) (Surah An-Nazi'at) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (niscaya tidak berguna bagi mereka apa yang mereka selalu menikmatinya) (207))
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Asy-Syu’ara ayat 203: Padahal waktunya telah berlalu, dan mereka telah ditimpa azab yang tidak akan diangkat dan dihentikan meskipun sesaat.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 203
203. Lalu mereka berkata, "apakah kami diberi penangguhan waktu, yakni perpanjangan umur kami, sehingga kami bisa bertobat, beriman kepada Al-Qur'an dan melakukan amal saleh'204. Bukankah mereka yang meminta agar azab kami dipercepat' padahal, pada saat azab menimpa mereka, mereka meminta agar diberi kesempatan sekali lagi untuk bertobat. Inilah sikap mereka yang saling bertentangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian variasi penjelasan dari kalangan ulama berkaitan isi dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 203 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita semua. Sokonglah usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.