Surat Asy-Syu’ara Ayat 198
وَلَوْ نَزَّلْنَٰهُ عَلَىٰ بَعْضِ ٱلْأَعْجَمِينَ
Arab-Latin: Walau nazzalnāhu 'alā ba'ḍil-a'jamīn
Artinya: Dan kalau Al Quran itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab,
« Asy-Syu'ara 197 ✵ Asy-Syu'ara 199 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Mengenai Surat Asy-Syu’ara Ayat 198
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 198 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penjabaran dari beragam mufassir terhadap makna surat Asy-Syu’ara ayat 198, sebagiannya sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
198-201. Sekiranya Kami menurunkan al-Qur’an ini kepada sebagian orang yang tidak berkomunikasi dengan bahasa Arab, lalu membacakannya kepada orang-orang kafir dari suku Quraisy dengan bahasa Arab yang benar, mereka pasti akan mengingkarinya juga dan mencari-cari alasan atas penentangan mereka itu. Demikianlah, Kami masukkan di hati orang-orang yang durhaka penentangan mereka terhadap al-Qur’an, sehingga menjadi tertanam kuat di hati mereka. Itu disebabkan oleh tindakan zhalim mereka dan kedurhakaan mereka. Maka tidak ada jalan sama sekali (bagi mereka) untuk berubah dari kondisi mereka tersebut dalam mengingkari al-Qur’an, sehingga mereka menyaksikan langsung siksaan dahsyat yang diancamkan kepada mereka.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
198-199. Seandainya al-Qur’an Kami turunkan kepada orang yang tidak berbicara dengan bahasa arab kemudian dia membacakannya kepada orang-orang kafir arab dengan bacaan bahasa arab yang fasih dan benar, niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya meski dalam bacaannya terdapat mukjizat yang besar.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
198. Dan jikalau Al-Qur`ān ini Kami turunkan kepada sebagian dari golongan ajam (non-Arab) yang tidak bisa berbahasa Arab,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
198. وَلَوْ نَزَّلْنٰهُ عَلَىٰ بَعْضِ الْأَعْجَمِينَ (Dan kalau Al Quran itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab)
Yakni andai saja Kami turunkan al-Qur’an yang berbahasa Arab kepada orang yang tidak mampu berbicara bahasa Arab.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
198. Kalaupun Al Quran itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan non Arab atau ‘Ajam
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Seandainya Kami menurunkannya kepada sebagian dari golongan yang bukan Arab} orang-orang yang tidak berbicara bahasa Arab
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
198-199 “dan kalau al-qur’an itu kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan arab,” yaitu orang-orang yang tidak mengerti bahasa orang-orang arab dan tidak bisa mengungkapkannya kepada orang-orang arab sebagaimana mestinya, “lalu dia membacakannya kepada mereka, niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya.” Mereka akan mengatakan,”kami tidak mengerti apa yang dia katakan dan kami tidak mengetahui apa yang ia serukan!” maka hendaklah mereka memuji Rabb mereka karena membawakan al-qur’an kepada mereka melalui bahasa drai makhluk yang paling fasih dan paling mampu mengungkapkan maksud-maksud(nya) dengan ungkapan-ungkapan yang sangat jelas, dan orang yang paling tulus. Maka hendaklah mereka segera membenarkannya dan menerimanya dengan patuh dan berserah diri.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 196-199
Allah SWT berfirman bahwa sesungguhnya penyebutan Al-Qur'an ini dan perhatian mengenai keberadaannya yang benar-benar ada di dalam kitab kitab terdahulu yang dinukil dari para nabi mereka yang menyampaikan kabar gembira atas kedatangannya sejak zaman dahulu dan masa yang akan datang. Sebagaimana Allah mengambil janji dari mereka tentang hal itu, sehingga nabi terakhir dari kalangan mereka berdiri seraya berkhotbah kepada golongannya untuk menyampaikan kabar gembira atas kedatangan Ahmad (nabi Muhammad SAW): (Dan (ingatlah) ketika Isa putra Maryam berkata, "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat; dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)”) (Surah Ash-Shaff: 6) Kata “az-zubur” di sini adalah kitab-kitab, yang merupakan bentuk jamak dari zabur. Demikian juga kitab Zabur yang merupakan kitab nabi Dawud,. Allah SWT berfirman: (Dan segala sesuatu yang telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan (52)) (Surah Al-Qamar) yaitu tercatat di dalam lembaran-lembaran dipegang para malaikat. Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi. mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya? (197)) yaitu, tidakkah cukup bagi mereka saksi yang benar atas hal itu melalui ulama Bani Israil yang menjumpai penyebutan Al- Qur'an di dalam kitab-kitab mereka yang biasa mereka pelajari. Makna yang dimaksud adalah ulama Bani Israil yang adil, yaitu mereka yang mengakui kebenaran sifat nabi Muhammad SAW, kerasulannya, dan umatnya di dalam apa yang ada pada mereka. Sebagaimana yang telah diberitahukan oleh sebagian orang dari mereka yang beriman ,seperti Abdullah bin Salam dan Salman Al-Farisi dari orang-orang yang dia jumpai dari mereka dan orang-orang yang sama dengan mereka. Allah SWT berfirman: ((Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi (tidak bisa baca tulis) yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada pada mereka) (Surah Al-A'raf: 157)
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kerasnya kekafiran dan keingkaran orang-orang Quraisy terhadap Al-Qur'an, bahwa seandainya Al-Qur'an ini diturunkan kepada seseorang non-Arab dari kalangan mereka yang tidak mengetahui bahasa Arab, lalu Al-Qur'an ini diturunkan kepadanya dengan bahasa yang jelas dan fasih, maka mereka tidak akan beriman kepadanya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan kalau Al-Qur’an itu Kami turunkan kepada salah seorang dari golongan bukan Arab (198) lalu ia membacakannya kepada mereka (orang-orang kafir); niscaya mereka tidak akan beriman kepadanya (199)) Sebagaimana Allah memberitahukan tentang mereka di ayat lain: (Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus-menerus naik ke atasnya (14) tentulah mereka berkata, "Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan” bahkan kami adalah kaum yang terkena sihir (Surah Al-Hijr).
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Asy-Syu’ara ayat 198: Yakni kaum mafir Mekah ketika itu.
Yaitu mereka yang dalam ilmunya dan sebagai manusia yang paling mengetahui. Merekalah orang-orang yang adil, di mana jika terjadi kesamaran, maka kepada merekalah dikembalikan, sehingga ucapan mereka merupakan hujjah terhadap yang lain, sebagaimana para pesihir yang ahli mengetahui bahwa apa yang ditunjukkan Musa ‘alaihis salam bukanlah sihir. Oleh karena itu, ucapan orang-orang jahil setelah mereka tidak perlu diperhatikan.
Seperti Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya yang ikut beriman.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 198
198-199. Ayat berikut menjelaskan keangkuhan orang musyrik untuk menerima Al-Qur'an. Dan seandainya Al-Qur'an itu kami turunkan kepada sebagian dari golongan bukan arab yang tidak bisa bercakap arab, lalu ia membacakannya kepada mereka, yakni orang-orang kafir itu, niscaya mereka tidak juga akan beriman kepadanya. Ini menunjukkan keengganan mereka untuk menerima Al-Qur'an. Dari arah mana pun Al-Qur'an itu datang, mereka pasti tak akan beriman dengan berbagai alasan
📚 Tafsir Tematis / Team Asatidz TafsirWeb
Yaitu mereka yang tidak paham bahasa Arab dan tidak sanggup mengungkapkan kepada orang-orang Arab secara baik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah variasi penjabaran dari beragam ulama berkaitan makna dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 198 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita semua. Sokong perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.