Surat Asy-Syu’ara Ayat 154

مَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا فَأْتِ بِـَٔايَةٍ إِن كُنتَ مِنَ ٱلصَّٰدِقِينَ

Arab-Latin: Mā anta illā basyarum miṡlunā fa`ti bi`āyatin ing kunta minaṣ-ṣādiqīn

Artinya: Kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar".

« Asy-Syu'ara 153Asy-Syu'ara 155 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Berharga Tentang Surat Asy-Syu’ara Ayat 154

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 154 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai hikmah berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penjabaran dari kalangan pakar tafsir terkait isi surat Asy-Syu’ara ayat 154, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

153-154. Kaum Tsamud berkata kepada nabi mereka, Shaleh, “Kamu itu tidak lain kecuali termasuk orang yang terkena guna-guna sihir yang banyak sehingga kekuatan sihir menguasai akalmu. Kamu tiada lain hanya seorang manusia yang serupa dengan kami di sisi kemanusiawiannya dari anak keturunan Adam. Mengapa kamu lebih istimewa daripada kami dengan menerima risalah (Allah)? cobalah kamu datangkan sebuah hujjah nyata yang menunjukkan kebenaran kerasulanmu, jika kamu memang jujur dalam pengakuanmu bahwa sesungguhnya Allah telah mengutusmu sebagai rasul kepada kami.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

154. Engkau tidak lain hanyalah seorang manusia biasa seperti kami, dirimu tidak memiliki keistimewaan lebih dari kami yang membuatmu menjadi Rasul, maka datangkanlah suatu mukjizat dan bukti yang menunjukkan kerasulanmu jika engkau memang termasuk orang-orang yang benar dalam klaimmu bahwa engkau seorang Rasul".


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

154. مَآ أَنتَ إِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَا (Kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami)
Mereka menganggap bahwa karena dia adalah seorang manusia seperti mereka maka berarti ia bohong dalam pengakuannya sebagai seorang nabi.

فَأْتِ بِـَٔايَةٍ(maka datangkanlah sesuatu mukjizat)
Yakni tanda yang meyakinkan kami ketika kami melihatnya bahwa kamu adalah rasul yang diutus oleh tuhan semesta alam, yaitu mukjizat yang tidak dapat dilakukan manusia.

إِن كُنتَ مِنَ الصّٰدِقِينَ(jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar)
Yakni orang yang benar dalam perkataan dan pengakuannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

154. Kamu wahai Shaleh, tidak lain adalah seorang manusia yang makan juga minum seperti kami; tak ada yang istimewa darimu. Maka datangkanlah suatu mukjizat yang nyata, yang membuktikan kebenaranmu. Jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar".


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Kamu tidak lain hanyalah manusia seperti kami. Maka datangkanlah tanda, jika kamu termasuk orang-orang yang benar”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

153-154 namun larangan dan nasihat itu sama sekali tidak berguna bagi mereka sedikitpun, maka mereka berkata kepada shaleh,”sesungguhnya kamu adalah salah seorang drai orang-orang yang terkenal sihir,” maksudnya, kamu telah disihir, karena kamu berbicara mengingau tentang suatu yang tidak mempunyai arti.
dan “tidaklah kamu melainkan seorang manusia seperti kami,” kelebihan apa yang kamu gunakan untuk menggungguli kami sehingga kamu mengajak kami mengikutimu, ”maka datangkanlah suatu mukjizat, jika kamu termasuk orang-orang yang benar,” padahal hanya dengan mempelajari keadaannya dan kondisi ajaran yang disrukannya sudah merupakan bukti yang sangat jelas atas kebenaran ajaran yang diajarkannya dan kejujurannya. Akan tetapi mereka, karena disebabkan kekerasan hati mereka, maka mereka meminta bukti-bukti yang mereka usulkan yang biasanya orang yang memintanya tidak akan selamat, sebab permintaannya berdasarkan sikap keras kepala, bukan karena mencari petunjuk.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 153-159
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kaum Tsamud dalam menjawab nabi mereka, Shalh ketika menyeru mereka menyembah Tuhan mereka; (Sesungguhnya kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang kena sihir (153))
Mujahid dan Qatadah berkata bahwa maksud mereka adalah bahwa nabi Shalih termasuk orang yang terkena sihir.
Abu Shalih meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (salah seorang dari orang-orang yang kena sihir) bahwa maknanya adalah salah seorang makhluk. Sebagian mereka ada yang memperkuat pendapatnya ini dengan perkataan seorang penyair:
“Maka jika engkau bertanya tentang apa yang kami alami, sesungguhnya kami ini makhluk yang kecil lagi lemah, yang diberi paru-paru”
yaitu orang-orang yang mempunyai paru-paru, dan kata “as-sahar” adalah paru-paru. Pendapat yang lebih jelas tentang hal ini adalah pendapat Mujahid dan Qatadah bahwa mereka berkata, "Sesungguhnya perkataan yang kamu katakan itu tidak lain menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang terkena sihir" Kemudian mereka berkata: (Kamu tidak lain hanyalah seorang manusia seperti kami) yaitu, bagaimana mungkin kamu diberi wahyu, sedangkan kami tidak> Sebagaimana mereka berkata yang dimasukkan di ayat lain: (Apakah wahyu itu diturunkan kepadanya di antara kita? Sebenarnya dia adalah seorang yang amat pendusta lagi sombong (25) Kelak mereka akan mengetahui siapakah yang sebenarnya amat pendusta lagi sombong (26)) (Surah Al-Qamar)
Kemudian mereka meminta kepada nabi Shalih agar mendatangkan suatu mukjizat kepada mereka yang membenarkan apa yang dia sampaikan kepada mereka itu dari Tuhan mereka. Para pemimpin mereka berkumpul dan meminta kepadanya untuk mengeluarkan seekor unta betina yang telah beranak dari sebuah besar saat itu juga. Maka pada saat itu juga nabi Shalih mengambil janji dari mereka, bahwa sesungguhnya dia sanggup memenuhi permintaan mereka, tetapi mereka sungguh akan beriman dan mengikutinya, lalu mereka menyetujuinya. Maka sebagian dari mereka beriman, dan kebanyakan dari mereka ingkar (Saleh menjawab, "Ini seekor unta betina, ia mempunyai giliran untuk mendapatkan air, dan kalian mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu”(155)) yaitu unta betina ini mendapat airnya satu hari, dan satu hari kalian mendapatkan air kalian (Dan janganlah kalian sentuh unta betina ini dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kalian akan ditimpa oleh azab hari yang besar (156)) nabi Shalih memperingatkan mereka tentang pembalasan Allah jika mereka berbuat jahat kepada unta betina. Unta itu tinggal di antara mereka selama beberapa waktu; dan unta itu mendapat giliran minumnya, dan makan daun dan rumput, sedangkan mereka dapat mengambil manfaat air susunya yang mereka perah darinya dalam jumlah yang cukup buat mereka minum. Setelah hal itu berlangsung lama di antara mereka, lalu muncullah orang-orang yang celaka di antara mereka, dan mereka membuat kesepakatan untuk membunuh dan me­nyembelihnya. (Kemudian mereka membunuhnya, lalu mereka menjadi menyesal (157) maka mereka ditimpa azab) yaitu tanah mereka diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, dan mereka ditimpa teriakan mengguntur yang membuat hati manusia lepas dari tempatnya. Datang kepada mereka azab dari arah yang tidak mereka sangka, sehingga mereka mati ber­gelimpangan di tempat tinggal mereka (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat bukti yang nyata. Dan adalah kebanyakan mereka tidak beriman (158) Dan sesungguhnya Tuhanmu benar-benar Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (159))


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syu’ara ayat 154: 153-154. Maka berkata kaum Shalih : Sungguh telah hilang akalmu wahai Shalih, engkat telah terkena sihir yang kuat sehingga membuat akalmu tertutup dan tidak dapat mengontrol ucapanmu sendiri, tidaklah engkau kecuali manusia sama dengan kami, lalu bagaimana mungkin engkau mengklaim bahwasanya Allah mengunggulkanmu atas kami dengan klaim bahwasanya engkau diutus kepada kami ?!, Meskipun engkau sebagaimana yang engkau katakan mengklaim Rasul dari sisi Allah kemudian engkau tidak dapat mendatangkan mukjizat, maka engkau bukanlah Rasul dari sisi Rabb semesta alam.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Engkau tidak mempunyai kelebihan apa-apa di atas kami yang menjadikan kami mengikutimu.

Padahal dengan memperhatikan keadaan Beliau dan keadaan seruan Beliau sudah dapat diketahui kebenaran Beliau dan apa yang Beliau bawa, akan tetapi karena kerasnya hati mereka, maka mereka meminta ayat-ayat yang mereka usulkan, di mana pada umumnya orang yang memintanya tidak beruntung, karena permintaannya didasari atas sikap memberatkan diri; bukan untuk mencari petunjuk. Para pemuka mereka kemudian berkumpul dan meminta kepada Nabi Saleh agar Beliau mengeluarkan kepada mereka saat itu juga unta bunting dari sebuah batu yang keras lagi licin yang mereka tunjuk, maka Nabi Saleh mengambil perjanjian dari mereka, bahwa jika Beliau memenuhi keinginan mereka, mereka akan beriman kepadanya dan mengikutinya, lalu mereka mau berjanji. Nabi Saleh Kemudian bangkit, lalu salat, kemudian berdoa kepada Allah ‘Azza wa Jalla agar Dia mengabulkan permintaan mereka, maka pecahlah batu yang keras yang mereka tunjuk itu dan keluar daripadanya unta bunting sesuai yang mereka inginkan, lalu sebagian mereka beriman sedangkan sebagian besarnya tetap kafir.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 154

154. Engkau wahai saleh, tidak lain hanyalah seorang manusia biasa seperti kami; makan, minum, dan lain-lainnya. Mengapa hanya engkau yang diberi wahyu' maka, oleh karena itu, datangkanlah sesuatu mukjizat, kejadian yang luar biasa jika engkau memang termasuk orang-orang yang benar', bahwa kamu adalah utusan Allah. "155. Kemudian nabi saleh meminta kepada Allah agar diturunkan tanda-tanda kebesaran-Nya sebagaimana yang dimintakan oleh kaum-Nya. Lalu Allah memenuhi permintaan nabi saleh dengan keluarnya seekor unta dari batu-batu besar yang ada di sekeliling mereka. Nabi shaleh menjawab, 'ini seekor unta betina, sebagai pertanda kebenaran kenabianku seperti apa yang kamu inginkan, dengan dua ketentuan. Pertama, dia berhak mendapatkan giliran untuk mendapatkan air minum pada satu hari, dan kamu mempunyai giliran pula untuk mendapatkan air di hari yang tertentu, secara bergiliran.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penjelasan dari para mufassir terhadap makna dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 154 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita. Dukung kemajuan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Terbanyak Dilihat

Tersedia ratusan halaman yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Ali ‘Imran 134, Ar-Ra’d, Al-Baqarah 30, Al-Isra 23-24, Az-Zariyat 56, Al-Infithar. Juga Al-Baqarah 2, Al-Ahzab 21, Ali ‘Imran 133, Al-Jumu’ah 9, Al-Isra 1, Al-Baqarah 186.

  1. Ali ‘Imran 134
  2. Ar-Ra’d
  3. Al-Baqarah 30
  4. Al-Isra 23-24
  5. Az-Zariyat 56
  6. Al-Infithar
  7. Al-Baqarah 2
  8. Al-Ahzab 21
  9. Ali ‘Imran 133
  10. Al-Jumu’ah 9
  11. Al-Isra 1
  12. Al-Baqarah 186

Pencarian: surah taha ayat 132, annziat, alfatiha latin, surat al an am 160, qs an nisa ayat 136 beserta artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.