Surat Asy-Syu’ara Ayat 128

أَتَبْنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ ءَايَةً تَعْبَثُونَ

Arab-Latin: A tabnụna bikulli rī'in āyatan ta'baṡụn

Artinya: Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main,

« Asy-Syu'ara 127Asy-Syu'ara 129 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Berkaitan Dengan Surat Asy-Syu’ara Ayat 128

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 128 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasikan variasi penjelasan dari kalangan mufassirun mengenai makna surat Asy-Syu’ara ayat 128, antara lain seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

128-130. Apakah kalian akan mendirikan di tiap-tiap tempat yang tinggi bangunan yang menjulang tinggi yang membuat kalian merasa mulia karenanya dan mengolok-olok orang-orang yang berlalu-lalang dari situ? Itu hanyalah main-main dan pemborosan yang tidak membawa manfaat bagi kalian untuk agama dan dunia kalian. Dan kalian membuat istana-istana yang kuat dan benteng-benteng kokoh, seolah-olah kalian akan hidup abadi di dunia dan tidak akan mati. Dan apabila kalian melancarkan tindakan aniaya terhadap salah seorang makhluk, baik dengan pukulan atau pembunuhan, kalian lakukan itu sebagai orang-orang yang kejam lagi lalim.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

128-131. Kemudian Hud berkata: “Apakah kalian mendirikan bangunan yang besar di setiap tempat yang tinggi yang ada di jalan agar kalian dapat bermain-main dan melakukan hal yang sia-sia? Dan kalian membangun istana-istana yang megah dan kokoh seakan-akan kalian akan hidup kekal dan tidak akan mati. Dan jika kalian menzalimi seseorang maka kalian memukul dan menindasnya seperti orang-orang kejam yang menindas. Takutlah kepada Allah dan taatilah perintahku.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

128. Apakah kalian mendirikan pada tiap-tiap dataran tinggi bangunan-bangunan untuk hal yang sia-sia saja tanpa memiliki manfaat sama sekali dalam perkara dunia dan akhirat kalian?


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

128. أَتَبْنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ ءَايَةً تَعْبَثُونَ (Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main)
Makna (الريع) adalah tempat yang tinggi di permukaan bumi, pendapat lain mengatakan maknanya adalah gunung. Dan mujahid berpendapat maknanya adalah celah antara dua gunung.
Makna ayat ini adalah kalian membangun bangunan di setiap tempat yang tinggi, padahal kalian membangunnya sia-sia sebab tidak memiliki manfaat yang jelas kecuali untuk berbangga-bangga dan menyombongkan diri serta mengganggu orang yang lewat dan menghinanya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

128. Apakah pada tiap-tiap tanah tinggi kamu mendirikan bangunan tinggi laksana gunung. Bukan untuk kebutuhan yang bermanfaat namun hanya untuk bermain-main? Kata tanya tersebut bermaksud untuk menolak atau menunjukkan ketidakrelaan atas kalimat sesudahnya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apakah kalian mendirikan bangunan} bangunan yang ingin diketahui oleh orang yang lewat {di setiap tanah yang tinggi} tanah yang tinggi {untuk bermain-main} bermain dengan bangunan-bangunannya tanpa membutuhkannya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

128-135 “apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi,” maksudnya, tempat masuk di antara perbukitan, “bangunan,” yaitu sebagai tanda (kemegahan) “untuk bermain-main” maksudnya, kalian melakukan semua itu dengan sia-sia bukan untuk suatu manfaat yang kembali kepada kemaslahatan agama dan dunia kalian, “dan kamu membuat bangunan-bangunan,” maksudnya, kolam-kolam air dan tempat-tempat mengalirkan air, “dengan maksud supaya kamu kekal.” Padahal tidak ada jalan bagi siapapun untuk bisa kekal. “dan apabila kamu menyiksa,” manusia, “maka kamu menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis,” dalam bentuk membunuh, mencambuk, dan merampas harta.
Memang Allah telah memberikan kepada mereka sutu kekuatan yang hebat, dan semestinya yang wajib mereka lakukan adalah mempergunakan kekuatan ini untuk ketaatan kepada Allah, akan tetapi mereka berlaku congkak dan sombong, dan mengatakan, ”siapa yang lebih kuat dari kami?” mereka telah menghabiskan kekuatan mereka dalam berbagai kedurhakaan terhadap Allah dan dalam perbuatan sia-sia dan kebodohan. Maka dari itu mereka dilarang oleh Nabi mereka dari perbuatan tersebut. “maka bertakwalah kepada Allah,” tinggalkanlah kemusyrikan dan kecongkakan kalian, “dan taatlah kepadaku,” karena kalian telah mengetahui bahwa aku adalah seorang utusan Allah kepada kalian, yang dipercaya lagi tulus. “dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepadamu,” maksudnya, yang telah memberikan kepada kalian, “apa yang kamu ketahui,” maksudnya, yang telah mengaruniakan kepada kalian hal-hal yang sudah diketahui dan tidak bisa dipungkiri, yaitu berupa binatang-binatang ternak. “dia telah menganugerahkan binatang-binatang ternak,” yaitu berupa unta, sapi dan domba, “dan anak-anak,” maksudnya, banyak anak keturunan. Dia telah memperbanyak harta kekayaan kalian dan memperbanyak anak-anak kalian, terutama anak-anak laki-laki yang merupakan yang terbaik dari dua jenis manusia.
Ini adalah suatu bentuk tadzkir (mengingatkan kepada) mereka dengan berbagai kenikmatan. Lalu Allah mengingatkan mereka dengan akan datangnya azab Allah, seraya berfirman, ”sesungguhnya kau takut kamu akan ditimpa azab yang besar,” maksudnya, sesungguhnya aku sangat kasihan kepada kalian, aku sangat baik kepada kalian, aku khawatir kalau kalian ditimpa azab yang sangat besar. Apabila azab itu menimpa, maka tidak ada yang bisa menolaknya jika kalian terus tenggelam di dalam kekafiran dan kecongkakan kalian.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 123-135
Ini adalah pemberitahuan dari Allah SWT tentang hamba dan rasulNya nabi Hud. Sesungguhnya dia menyeru kaumnya, yaitu kaum ‘Ad. Kaumnya tinggal di bukit-bukit pasir, yakni bukit yang berpasir di dekat Hadhramaut, di sebelah negeri Yaman. Masa mereka adalah setelah kaum nabi Nuh, sebagaimana yang disebutkan dalam surah Al-A'raf: (Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kalian sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakan kalian (daripada kaum Nuh itu)) (69) Demikian itu karena mereka memiliki kekuatan yang hebat, tubuh besar, sangat tinggi, rezeki yang berlimpah, harta yang banyak, kebun-kebun, sungai-sungai, tanaman, buah-buahan, dan mereka mempunyai anak yang banyak. Tetapi dengan semua itu, mereka menyembah sembahan-sembahan lain bersama Allah, maka Allah mengutus nabi Hud kepada mereka, yaitu seorang lelaki dari kalangan mereka sebagai rasul, pembawa berita gembira, dan pemberi peringatan. Dia menyeru mereka untuk mengesakan Allah dan memperingatkan mereka terhadap pembalasan dan azabNya jika mereka menentangNya. Maka dia berkata kepada mereka, sebagaimana yang dikatakan nabi Nuh kepada kaumnya: (Apakah kalian mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main (128))
Para mufasir berbeda pendapat tentang makna kata “Ar-ri’ yang kesimpulannya bahwa itu adalah daerah tinggi di pinggir jalan-jalan yang terkenal. Mereka membangun di tempat tersebut bangunan yang kokoh, besar, dan megah. Oleh karena itu ALlah SWT berfirman: (Apakah kamu mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan) yaitu bangunan yang menjadi tanda dan terkenal (untuk bermain-main) yaitu sesungguhnya kalian membuat bangunan tersebut hanya untuk bermain-main, bukan untuk tujuan yang diperlukan, melainkan hanya untuk bermain-main, bersenang-senang, dan menunjukkan kekuatan. Oleh karena itu maka nabi mereka mengingkari hal itu, karena perbuatan mereka itu sama dengan menyia-nyiakan waktu, melelahkan tubuh tanpa ada manfaatnya, serta menyibukkan diri dengan hal-hal yang tidak bermanfaat baik di dunia maupun akhirat. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan kalian membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kalian kekal (di dunia) (129))
Mujahid berkata bahwa “masani'” adalah menara-menara yang dibangun dengan kokoh dan benteng-benteng yang kuat
Qatadah berkata bahwa itu adalah tempat unruk mengambil air.
Dalam bacaan yang terkenal: (dan kalian membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kalian kekal (di dunia) (129)) yaitu agar kalian tinggal di dalamnya untuk selamaya. Demikian itu tidak akan terjadi bagi kalian, bahkan bangunan-bangunan itu pasti lenyap dari kalian sebagaimana telah lenyap dari orang-orang sebelum kalian.
Firman Allah: (Dan apabila kalian menyiksa, maka kalian menyiksa sebagai orang-orang kejam dan bengis (130)) yaitu Allah menggambarkan mereka dengan kekuatan, kekasaran, dan kesewenang-wenangan (Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku (131)) yaitu, sembahlah Tuhan kalian dan taatlah kepada rasul kalian. Kemudian nabi Hud mengingatkan mereka atas nikmat-nikmat Allah yang telah dikaruniakan kepada mereka, dan berkata (Dan bertakwalah kepada Allah yang telah menganugerahkan kepada kalian apa yang kalian ketahui (132)) Dia telah menganugerahkan kepada kalian binatang-binatang ternak dan anak-anak (133) dan kebun-kebun dan mata air (134) sesungguhnya aku takut kalian akan ditimpa azab hari yang besar (135)) yaitu jika kalian mendustakan dan menentangNya. Lalu nabi Hud menyeru mereka kepada Allah dengan anjuran dan peringatan, tetapi itu tidak bermanfaat bagi mereka


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syu’ara ayat 128: 128-130. Berkata Hud mengingkari perbuatan kaumnya : Apakah kalian terlalu gembira dengan dunia dan tersibukkan dengannya, dengan banyaknya bangunan kalian di mana-mana yang menjulang tinggi ke atas langit seolah-olah engkau akan hidup selamanya di dunia, dan kenyataannya tidak ada jalan kekal kalian hidup di dunia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Yakni tempat masuk di antara gunung-gunung.

Maksudnya, untuk bermewah-mewahan dan memperlihatkan kekayaan kepada orang yang lewat tanpa ditempati dan tidak ada maslahatnya bagi dunia mereka dan akhiratnya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 128

128. Nabi hud mengecam perilaku buruk kaumnya dan berkata: apakah kamu mendirikan istana-istana pada setiap tanah yang tinggi hanya untuk kemegahan dan kepongahan tanpa ditempati' sungguh hal ini keterlaluan. 129. "dan kamu membuat benteng-benteng yang kokoh dan kuat, atau penampungan-penampungan air yang besar dengan maksud supaya kamu kekal di dunia'".


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah beraneka penafsiran dari beragam ulama mengenai isi dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 128 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita bersama. Bantu kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Tersering Dilihat

Telaah banyak topik yang tersering dilihat, seperti surat/ayat: Al-Isra 23-24, Al-Baqarah 186, Al-Baqarah 2, Al-Ahzab 21, Al-Jumu’ah 9, Az-Zariyat 56. Ada juga Ali ‘Imran 133, Al-Infithar, Al-Isra 1, Al-Baqarah 30, Ar-Ra’d, Ali ‘Imran 134.

  1. Al-Isra 23-24
  2. Al-Baqarah 186
  3. Al-Baqarah 2
  4. Al-Ahzab 21
  5. Al-Jumu’ah 9
  6. Az-Zariyat 56
  7. Ali ‘Imran 133
  8. Al-Infithar
  9. Al-Isra 1
  10. Al-Baqarah 30
  11. Ar-Ra’d
  12. Ali ‘Imran 134

Pencarian: allhamdulilah, surat al insyiqaq dan artinya, arti ayat al ikhlas, qs at taubah 103, surat al kahfi dan terjemahan

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.