Surat Asy-Syu’ara Ayat 122

وَإِنَّ رَبَّكَ لَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلرَّحِيمُ

Arab-Latin: Wa inna rabbaka lahuwal-'azīzur-raḥīm

Artinya: Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang.

« Asy-Syu'ara 121Asy-Syu'ara 123 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Terkait Surat Asy-Syu’ara Ayat 122

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 122 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan menarik dari ayat ini. Terdokumentasi beraneka penjabaran dari kalangan pakar tafsir terhadap makna surat Asy-Syu’ara ayat 122, di antaranya seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan sesungguhnya Tuhanmu itu benar-benar Maha perkasa untuk membalas orang-orang yang kafir kepadanya dan melanggar perintahNya, juga Maha Penyayang terhadap hamba-hambaNya yang Mukmin.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

122. Dan sesungguhnya Tuhanmu -wahai Rasul- Dia lah Yang Maha Perkasa, yang membalas kejahatan para musuh-musuh-Nya, lagi Maha Penyayang terhadap orang-orang yang bertobat di antara mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

122. Sesungguhnya Tuhanmu wahai manusia, Dialah Yang Maha Perkasa, Yang Maha Membalas musuh-musuhNya para orang kafir. Serta Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin dan ahli taubat


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah Dzat yang benar-benar Maha perkasa lagi Maha Penyayang


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

119-122 “maka kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang besertanya di dalam bahtera,” maksudnya, kapal; “yang penuh muatan,” yang terdiri dari manusia dan berbagai macam hewan. “kemudian sesudah itu kami tenggelamkan sesudahnya,” maksudnya, setelah Nuh dan orang-orang yang beriman bersamanya, “orang-orang yang tinggal.” Maksudnya, kami menenggelamkan seluruh kaumnya.
“sesungguhnya pada yang demikian itu.” Maksudnya, pada keselamatan Nuh dan para pengikutnya dan kebinasaan orang-orang yang mendustakannya, “benar-benar terdapat tanda,” yang membuktikan kebenaran para rasul Kami dan kebenaran ajaran yang mereka bawa dan kebatilan yang dianut oleh musuh-musuh mereka yang mendustakan itu. “dan sesungguhnya Rabbmu, Dia-lah Yang Mahaperkasa,” yang melumpuhkan musuh-musuhNya dengan keperkasaanNya, sehingga Dia menenggelamkannya dengan badai topan.
“lagi Maha penyayang,” kepada para waliNya (orang-orang yang setia kepadaNya), di mana Dia telah menyelamatkan Nuh beserta orang-orang yang bersamanya dari kaum yang beriman.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 116-122
Setelah nabi Nuh tinggal lama di antara mereka seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah malam dan siang, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, dan setiapkali nabi Nuh menyeru mereka untuk menyembah Allah, maka mereka semakin bertekad kekafirannya dan semakin keras penolakannya. Lalu akhirnya mereka berkata: (Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti, hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam (116)) yaitu sungguh jika kamu tidak mau berhenti dari seruanmu kepada agamamu itu (niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam) yaitu, sungguh kami akan merajammu. Maka pada saat itu nabi Nuh berdoa kepada Allah untuk mereka, yaitu doa yang dikabulkan Allah SWT, dia berdoa (Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku" (118)). Sebagaimana Allah berfirman dalam ayat lain (Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhannya, "Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku)" (10) Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah, (11) dan Kami jadikan bumi menyemburkan mata-mata air maka bertemulah (air-air) itu sehingga (meluap menimbulkan) keadaan (bencana) yang telah ditetapkan (12) Dan Kami angkut dia (Nuh) ke atas (kapal) yang terbuat dari papan dan pasak (13) yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami sebagai balasan bagi orang yang telah diingkari (kaumnya) (14)) (Surah Al-Qamar)
Dan di sini Allah SWT berfirman: (Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan (119) Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal (120)) Kata “Al-masyhun” adalah dipenuhi dengan muatan barang dan berbagai macam pasangan binatang yang dimuat di dalamnya, masing-masing jenis satu pasang. yaitu Kami menyelamatkan nabi Nuh dan semua pengikutnya dan Kami menenggelam­kan semua orang yang ingkar kepadanya dan menentang perintahnya (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman (121) Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (122))


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syu’ara ayat 122: Ketahuilah wahai Nabi Allah bahwasanya Rabbmu sungguh maha perkasa yang menguasai seluruh urusan-Nya, maka dengan kemuliaan-Nya Allah hancurkan para pendusta dan mereka yang sombong, Dialah Allah yang maha pengasih kepada hamba-Nya yang beriman; Di mana Allah menangkan mereka dan Allah jaga mereka dan Allah mudahkan jalan hidayah bagi mereka.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Dengan keperkasaan-Nya, Dia mengalahkan musuh-musuh-Nya, Dia menenggelamkan mereka dengan banjir yang besar.

Terhadap wali-wali-Nya, di mana Dia telah menyelamatkan Nuh dan para pengikutnya yang terdiri dari orang-orang beriman.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 122

122. Dan sungguh, tuhanmu, dialah yang mahaperkasa yang tidak berku-rang kekuasaan-Nya walaupun banyaknya orang yang ingkar kepada-Nya, maha penyayang dengan tidak cepat membinasakan orang yang durhaka kepada-Nya, tapi masih memberikan kesempatan kepada mereka untuk bertobat. 123. Kaum 'ad yang mendiami tanah yaman telah mendustakan para rasul. Mendustakan satu rasul, sama saja dengan mendustakan seluruh rasul, karena mereka adalah satu kesatuan, yaitu sebagai utusan Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penjabaran dari para ulama terkait makna dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 122 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Sokonglah usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Terbanyak Dilihat

Terdapat banyak materi yang terbanyak dilihat, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 2, Ar-Ra’d, Ali ‘Imran 133, Al-Baqarah 30, Al-Jumu’ah 9, Al-Baqarah 186. Termasuk Al-Isra 1, Az-Zariyat 56, Al-Isra 23-24, Ali ‘Imran 134, Al-Ahzab 21, Al-Infithar.

  1. Al-Baqarah 2
  2. Ar-Ra’d
  3. Ali ‘Imran 133
  4. Al-Baqarah 30
  5. Al-Jumu’ah 9
  6. Al-Baqarah 186
  7. Al-Isra 1
  8. Az-Zariyat 56
  9. Al-Isra 23-24
  10. Ali ‘Imran 134
  11. Al-Ahzab 21
  12. Al-Infithar

Pencarian: al isra ayat 17:32, wasyamsi waduhaha terjemah yang tepat dari ayat tersebut adalah, ar-rahman ayat 13, surat at-takaatsur, ayat dan hadits persaudaraan

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.