Surat Asy-Syu’ara Ayat 116
قَالُوا۟ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يَٰنُوحُ لَتَكُونَنَّ مِنَ ٱلْمَرْجُومِينَ
Arab-Latin: Qālụ la`il lam tantahi yā nụḥu latakụnanna minal-marjụmīn
Artinya: Mereka berkata: "Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam".
« Asy-Syu'ara 115 ✵ Asy-Syu'ara 117 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Berkaitan Surat Asy-Syu’ara Ayat 116
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 116 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah mendalam dari ayat ini. Diketemukan beragam penjelasan dari para mufassirun terhadap makna surat Asy-Syu’ara ayat 116, di antaranya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kaum Nuh beralih dari dialog menuju ancaman. Mereka berkata kepadanya, “Kalau kamu tidak meninggalkan dakwahmu (wahai Nuh) pastilah kamu benar-benar akan terbunuh dengan dilempari bebatuan.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
116. Kaumnya kemudian mengancam mereka dan bersumpah: “Sungguh jika kamu tidak berhenti dari dakwahmu maka kami akan membunuhmu dengan melemparimu batu sampai mati.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
116. Kaumnya lalu berkata kepadanya, "Sungguh jika engkau tidak mau berhenti dari menyampaikan seruanmu itu kepada kami, niscaya engkau benar-benar akan termasuk orang yang dihina dan dibunuh dengan lemparan bebatuan".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
116. قَالُوا۟ لَئِن لَّمْ تَنتَهِ يٰنُوحُ لَتَكُونَنَّ مِنَ الْمَرْجُومِينَ (Mereka berkata: “Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam”)
Yakni jika kamu tidak berhenti menjelek-jelekkan agama kami dan mengolok-olok tuhan-tuhan kami pasti kami akan melemparmu dengan batu sampai mati.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
116. Mereka berkata: "Sungguh, jika kamu wahai Nuh tidak mau menghentikan dakwah dan mencela tuhan-tuhan kami, niscaya benar-benar kamu akan dirajam dilempari dengan batu sampai mati".
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Mereka berkata,“Wahai Nuh, jika kamu tidak berhenti} Berhentilah mengutuk tuhan Kami dan menjelekkan agama kami {niscaya kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam”} orang-orang yang dibunuh dengan dilempari batu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
116 kemudian Nuh terus berdakwah kepada mereka siang dan malam, secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, namun mereka tidak makin bertambah kecuali makin juah, dan “mereka berkata,’sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti hai Nuh’,” dari dakwahmu kepada kami agar kami hanya beribadah kepada Allah saja, “niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam,” maksudnya, niscaya kami akan membunuhmu dengan sekeji-kejinya, yaitu dilempar dengan batu hingga mati, sebagaimana anjing dibunuh. Sungguh celaka mereka! Betapa sangat buruknya respons mereka! Mereka merespons orang yang sangat tulus nan terpercaya yang sangat sayang kepada mereka draipada diri mereka sendiri, dengan seburuk-buruk respon.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 116-122
Setelah nabi Nuh tinggal lama di antara mereka seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah malam dan siang, baik secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, dan setiapkali nabi Nuh menyeru mereka untuk menyembah Allah, maka mereka semakin bertekad kekafirannya dan semakin keras penolakannya. Lalu akhirnya mereka berkata: (Sungguh jika kamu tidak (mau) berhenti, hai Nuh, niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam (116)) yaitu sungguh jika kamu tidak mau berhenti dari seruanmu kepada agamamu itu (niscaya benar-benar kamu akan termasuk orang-orang yang dirajam) yaitu, sungguh kami akan merajammu. Maka pada saat itu nabi Nuh berdoa kepada Allah untuk mereka, yaitu doa yang dikabulkan Allah SWT, dia berdoa (Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku; maka itu adakanlah suatu keputusan antaraku dan antara mereka dan selamatkanlah aku dan mereka yang beriman bersamaku" (118)). Sebagaimana Allah berfirman dalam ayat lain (Maka dia (Nuh) mengadu kepada Tuhannya, "Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah (aku)" (10) Lalu Kami bukakan pintu-pintu langit dengan (menurunkan) air yang tercurah, (11) dan Kami jadikan bumi menyemburkan mata-mata air maka bertemulah (air-air) itu sehingga (meluap menimbulkan) keadaan (bencana) yang telah ditetapkan (12) Dan Kami angkut dia (Nuh) ke atas (kapal) yang terbuat dari papan dan pasak (13) yang berlayar dengan pemeliharaan (pengawasan) Kami sebagai balasan bagi orang yang telah diingkari (kaumnya) (14)) (Surah Al-Qamar)
Dan di sini Allah SWT berfirman: (Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang bersamanya di dalam kapal yang penuh muatan (119) Kemudian sesudah itu Kami tenggelamkan orang-orang yang tinggal (120)) Kata “Al-masyhun” adalah dipenuhi dengan muatan barang dan berbagai macam pasangan binatang yang dimuat di dalamnya, masing-masing jenis satu pasang. yaitu Kami menyelamatkan nabi Nuh dan semua pengikutnya dan Kami menenggelamkan semua orang yang ingkar kepadanya dan menentang perintahnya (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman (121) Dan sesungguhnya Tuhanmu Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Penyayang (122))
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Asy-Syu’ara ayat 116: Kaumnya berkata dengan mengancam : Jika engkau tidak diam wahai Nuh dari apa yang engkau seru, sungguh kami akan membunuhmu dengan melemparmu dengan bebatuan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Maka Nabi Nuh 'alaihis salam senantiasa mendakwahi mereka siang dan malam, sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, namun mereka malah bertambah jauh, bahkan mereka mengancam Beliau sebagaimana yang disebutkan dalam ayat di atas.
Yakni dari mendakwahi kami.
Mereka balas nasehat yang begitu tulus dari Nabi Nuh ‘alaihis salam dengan balasan yang sangat buruk.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 116
116. Mendengar jawaban nabi nuh yang demikian tegas dan masuk akal, kaumnya mengintimidasinya. Mereka berkata, 'wahai nuh! sungguh, jika engkau tidak mau berhenti dari ajakanmu, niscaya engkau termasuk orang yang dirajam yaitu dilempari batu sampai mati. ' demikianlah sikap orang-orang zalim pada setiap zaman. Mereka akan menggunakan kekuatan jika kalah dalam adu argumentasi. Mendengar ancaman kaumnya, nabi nuh mengadu kepada tuhannya:117. Dia, nabi nuh, berkata, 'ya tuhanku sungguh kaumku telah mendustakan aku. Mereka telah memilih jalan kesesatan, padahal aku, se-suai dengan perintah-Mu, telah mengajak mereka dengan baik-baik, siang dan malam, selama ratusan tahun, untuk kembali ke jalan-Mu. ".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah beraneka penafsiran dari beragam ulama mengenai kandungan dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 116 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita bersama. Bantu kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.