Surat Asy-Syu’ara Ayat 109
وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ
Arab-Latin: Wa mā as`alukum 'alaihi min ajr, in ajriya illā 'alā rabbil-'ālamīn
Artinya: Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu; upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam.
« Asy-Syu'ara 108 ✵ Asy-Syu'ara 110 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Tentang Surat Asy-Syu’ara Ayat 109
Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 109 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam kandungan mendalam dari ayat ini. Terdapat beragam penjelasan dari berbagai ahli tafsir terkait isi surat Asy-Syu’ara ayat 109, di antaranya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
105-110. Kaum Nuh juga telah mendustakan risalah nabi mereka. Dengan tindakan ini, mereka mendustakan seluruh rasul. Sebab, setiap rasul itu memerintahkan untuk mengimani seluruh rasul. Ketika saudara mereka, Nuh berkata kepada mereka, “Mengapa kalian tidak bertakwa kepada Allah dengan menjauhi peribadatan terhadap selainNya? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul yang dapat dipercaya dalam perkara yang aku sampaikan kepada kalian. Maka jadikanlah keimanan sebagai pelindung bagi kalian dari siksaan Allah, dan taatlah kepadaku dengan melaksanakan apa yang aku perintahkan kepada kalian, yaitu beribadah kepada Allah semata. Aku tidak meminta imbalan upah apa pun dari kalian atas penyampaian risalah ini; karena imbalan balasanku hanya kepada Allah, Tuhan semesta alam Yang bertindak terhadap semua makhlukNya. Karena itu waspadalah akan hukumanNya dan taatilah aku dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi larangan-laranganNYa.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
109. Dan aku sekali-kali tidak meminta upah dari kalian atas penyampaian wahyu dari Rabbku; upahku tidak lain hanyalah dari Allah Rabb segala makhluk, bukan dari selain-Nya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
109. وَمَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ ۖ (Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu)
Yakni aku tidak meminta upah dari kalian dalam menyampaikan risalah ini meski risalah ini sangat bermanfaat bagi kalian, dan aku sama sekali tidak mengharapkan upah tersebut.
إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَىٰ رَبِّ الْعٰلَمِينَ(upahku tidak lain hanyalah dari Tuhan semesta alam)
Yakni balasan bagiku hanyalah dari-Nya. Hanya dari-Nya aku berharap pahala sebagai balasan atas dakwah yang aku lakukan, sebab Dialah yang memerintahkanku untuk menyampaikan risalah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
109. Dan aku tidak mencari upah dari kalian atas penyampaian risalahku. Tidak ada imbalan bagiku kecuali di sisi Allah. Aku hanya mengharap pahala dariNya. Dan {min} adalah untuk menunjukkan keuniversalan nafi.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Aku tidak meminta kalian imbalan} pahala {atas itu. Imbalanku} imbalanku {tidak lain kecuali dari Tuhan semesta alam
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
105-110 Allah menjelaskan pendustaan kaum nabi Nuh terhadap rasul mereka, yaitu Nuh, dan (menjelaskan) jawabannya terhadap mereka dan jawaban mereka terhadapnya, serta kesudahan semuanya, seraya berfiraman, ”kaum Nuh telah mendustakan para rasul,” semuanya. Sebab pendustaan mereka terhadap Nuh adalah sama dengan mendustakan semua rasul, karena mereka semua sepakat atas satu dakwah dan satu informasi. Maka mendustakan salah satunya sama dengan mendustakan semua kebenaran yang mereka bawa.
Mereka telah mendustakannya. “ketika saudara mereka berkata kepada mereka,” maksudnya, saudara senasab, yaitu ,”Nuh,” sesungguhnya Allah hanya mengangkat para rasul itu dari nasab (keturunan, marga) kaum yang mana dia utus kepada mereka, agar mereka tidak merasa jijik (segan) untuk tunduk kepadanya karena sudah mengetahui hakikat jati dirinya, sehingga mereka tidak perlu mencarinya. Maka Nuh berkata kepada mereka dengan ucapan yang paling santun, sebagaimana cara para rasul lainnya, “mengapa kamu tidak bertakwa,” kepada Allah, lalu meninggalkan kebiasaan kalian menyembah berhala-berhala, dan memurnikan ibadah kepada Allah semata.
“sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan untuk kalian,” maka keberadaan sebagai utusan (rasul) yang diutus kepada mereka secara khusus mewajibkan mereka menerima apa saja yang diajarkan kepada mereka, beriman kepadanya dan bersyukur kepada Allah atas pengistimewaan yang dianugerahkan kepada mereka berupa seorang rasul yang mulia ini. Dan keberadaannya sebagai orang yang terpercaya itu berarti dia sama sekali tidak berdusta atas nama Allah, tidak menambah wahyuNya dan tidak pula menguranginya. Hal ini mengharuskan mereka untuk membenarkan semua khabar yang diberitakannya dan mematuhi semua perintah-perintahnya,”maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku,” dalam hal apa saja yang diperintahkan kepada kalian dan dia larang terhadap kalian. Inilah sebenarnya konsekuensi dari keberadaannya sebagai seorang rasul yang terpercaya yang diutus kepada mereka. Maka dari itun dia menyebutkan sebab akibatnya dengan huruf fa’ (pada ungkapan fattaqullah) yang menunjukan arti “sebab” lalu menyebutkan sebab yang mengharuskan kemudian menyebutkan tidak adanya penghalang seraya berfirman,”dan aku sekali-kali tidak minta upah kepadamu atas ajakan-ajakan itu,” sehingga akan membuat kalian terbebani dengan beban yang berat.
“upahku tidak lain hanyalah dari Rabb semesta alam.” Aku berharap melalui seruan ini kedekatan dariNya dan pahala yang berlimpah. Adapun kalian, maka angan-angan dan puncak keinginanku dari kalian adalah memberi nasihat kepada kalian dan kalian mau menempuh jalan yang lurus.
“maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku,” beliau mengulangi ungkapan ini karena beliau berulang-ulang mengajak kaumnya dank arena lamanya beliau dalam melakukan tugas ini, sebagaimana Allah berfirman,
“lalu dia tinggal ditengah-tengah mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun,”(al-ankabut:14)
Dan,
“Nuh berkata,’ya Rabbku, sesungguhnya kau telah menyeru kaumku malam dan siang, maka seruanku itu hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)’.” (nuh:5-6)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 105-110
Ini adalah pemberitahuan dari Allah SWT tentang hamba dan rasulNya nabi Nuh. Dia adalah rasul pertama yang diutus Allah untuk penduduk bumi setelah berhala dan tandingan-tandingan disembah oleh penduduknya. Maka Allah mengutusnya sebagai orang yang mencegah mereka melakukan hal itu dan pemberi peringatan terhadap azabnya. Lalu mereka mendustakannya, bahkan mereka tetap pada perbuatannya yang jahat itu, yaitu menyembah berhala-berhala bersama Allah SWT. Allah menyamakan kedustaan mereka kepada nabi Nuh dengan kedustaan mereka kepada semua rasul. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Kaum Nuh telah mendustakan para rasul (105) Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak bertakwa?” (106)) yaitu mengapa kalian tidak takut kepada Allah karena kalian menyembah selainNya? (Sesungguhnya aku adalah seorang rasul kepercayaan (yang diutus) kepada kalian (107)) yaitu sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian dan dipercaya untuk menyampaikan risalah Tuhanku kepada kalian tanpa aku menambahi dan menguranginya. (maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku (108) Dan aku sekali-kali tidak minta upah kepada kalian atas ajakan-ajakan itu (109)). yaitu, aku tidak meminta upah dari kalian atas ajakan-ajakanku kepada kalian, bahkan aku menyimpan pahala tersebut di sisi Allah (Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku (110)) Sesungguhnya telah jelas dan terang bagi kalian kebenaran, seruan dan kejujuranku dalam apa yang diutuskan dan dipercayakan Allah kepadaku
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Asy-Syu’ara ayat 109: Berkata Nuh kepada kaumnya : Ketauhilah wahai kaumku, sungguh aku tidak meminta kepada kalian upah yang berhubungan dengan seruanku kepadamu akan tauhid, sungguh aku hanyalah ingin balasan dan upah dari Allah Rabb semesta alam.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Sehingga kamu merasa terbebani.
Yakni aku berbuat demikian (tidak meminta imbalan) agar aku dekat dengan-Nya dan mendapatkan pahala dari-Nya. Adapun kepada kamu, maka keinginanku adalah memberi kebaikan kepadamu dan agar kamu menempuh jalan yang lurus.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 109
109. Dan aku tidak meminta imbalan apa pun kepadamu baik berupa materi atau jasa, atas ajakan itu, karena imbalanku hanyalah dari tuhan seluruh alam yang jauh lebih baik dari semua imbalan yang ada karena Allah mahakaya, pemilik alam seluruh. "110. "maka bertakwalah kamu kepada Allah dengan mengerjakan semua perintahnya dan menjauhi semua larangan-Nya dan taatlah kepadaku, atas semua yang aku sampaikan kepadamu. " kaum nabi nuh langsung memberikan reaksi secara negatif.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penafsiran dari beragam mufassir terkait kandungan dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 109 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Dukunglah usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.