Surat Asy-Syu’ara Ayat 40

لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ ٱلسَّحَرَةَ إِن كَانُوا۟ هُمُ ٱلْغَٰلِبِينَ

Arab-Latin: La'allanā nattabi'us-saḥarata ing kānụ humul-gālibīn

Artinya: Semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang"

« Asy-Syu'ara 39Asy-Syu'ara 41 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Berkaitan Surat Asy-Syu’ara Ayat 40

Paragraf di atas merupakan Surat Asy-Syu’ara Ayat 40 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir penting dari ayat ini. Didapatkan kumpulan penjabaran dari berbagai pakar tafsir berkaitan isi surat Asy-Syu’ara ayat 40, sebagiannya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Sesungguhnya Kami amat berharap kemenangan ada ditangan tukung-tukang sihir, sehingga kami akan teguh di atas keyakinan kami.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

40. Dia memberi harapan kepada orang-orang yang hadir bahwa kemenangan akan diraih oleh para penyihirnya, agar orang-orang itu dapat mengikuti agama para penyihir tersebut.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

40. Dengan harapan agar kita semua mengikuti agama para penyihir itu jika mereka menang menghadapi Musa."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

40. لَعَلَّنَا نَتَّبِعُ السَّحَرَةَ (semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir)
Yakni mengikuti agama mereka.

إِن كَانُوا۟ هُمُ الْغٰلِبِينَ (jika mereka adalah orang-orang yang menang”)
Mereka menganggap kaum mereka tidak memihak kepada salah satu pihak sebagai bentuk penghinaan terhadap akal mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

40. Salah seorang dari mereka berkata: “Barangkali kami, penduduk Mesir bisa mengikuti agama para ahli sihir itu jika dia menang atas Musa”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Supaya kita mengikuti para penyihir itu jika mereka jadi para pemenang”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

38-40 kemudian fir’aun melaksanakan usulan orang-orang terdekatnya, dan diapun mengirim orang-orang keseluruh pelosok negeri untuk menghimpun para tukang sihir kawakan, dan dia benar-benar serius dalam hal ini. “lalu dikumpulkanlah orang-orang yang ahli sihir pada waktu yang ditetapkan pada hari yang ditentukan,” yang telah dijanjikan oleh Musa kepada mereka. yaitu hari santai (libur) di mana mereka libur dari semua aktivitas. “dan dikatakan kepada orang banyak, ‘berkumpullah kamu sekalian’,” maksudnya, diumumkan kepada seluruh masyarakat agar berkumpul pada hari yang telah ditentukan itu, ”semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang.” Maksudnya, mereka berkata kepada semua orang, ”berkumpullah kalian agar kalian bisa melihat kemenangan para tukang sihir melawan Musa, dan bahwa mereka adalah ahli sihir yang piawai, kemudian kita mengikuti mereka, menghormat mereka dan mengetahui keutamaan ilmu sihir,”
Kalau saja mereka diberi petunjuk, tentu mereka akan mengatakan,”semoga kita dapat mengikuti siapa yang benar dari mereka dan kita mengetahui yang benar,” maka dari itu peristiwa ini sama sekali tidak berguna bagi mereka kecuali tegaknya hujjah atas mereka.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 38-48
Allah SWT memberitahukan tentang pertandingan antara nabi Musa dan orang-orang Qibti dalam surah Al-A'raf, surah Thaha, dan surah ini. Demikian itu karena orang-orang Qibti bermaksud memadamkan cahaya Allah dengan mulut mereka, maka Allah menolaknya, Dia tetap me­nyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir tidak menyukainya. Ini adalah perkara tentang kekufuran dan keimanan, tidak sekali-kali keduanya berhadapan dan berbenturan, melainkan keimanan dapat mengalahkannya (Sebenarnya Kami melontarkan yang hak kepada yang batil, lalu yang hak itu menghancurkannya, maka dengan serta merta yang batil itu lenyap. Dan kecelakaanlah bagi kalian disebabkan kalian menyifati) (18)). (Surah Al-Anbiya’) dan (Dan katakanlah, "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap” (81)) (Surah Al-Isra'). Oleh karena itu, para ahli sihir datang dari seluruh penjuru negeri Mesir, mereka pada masa itu adalah orang yang paling pandai dalam ilmu sihir dan paling ahli dalam membuat ilusi di pandangan mata orang. Para ahli sihir yang dikumpulkan itu jumlahnya sangat banyak.
Orang-orang berusaha untuk menghadiri pertemuan itu. Seseorang dari mereka ada yang berkata: (semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang (40)) Mereka tidak mengatakan,"Semoga kita mengikuti kebenaran, baik dari para ahli sihir ataupun Musa" bahkan bahwa rakyat itu mengikuti agama raja mereka (Maka tatkala ahli-ahli sihir datang) yaitu tiba di majelis Fir'aun yang mana mereka menyediakan bagi Fir'aun panggung khusus. Fir'aun mengumpulkan para pelayan, para hulubalang, para pembantu, para pemimpin negeri dan tentara negerinya. Lalu para ahli sihir berdiri di hadapan Fir'aun seraya meminta kebaikan darinya dan berada dekat dengannya jika mereka menang. yaitu inikah tujuan yang menjadi penyebab engkau mengumpulkan kami? Mereka berkata: ("Apakah kami sungguh-sungguh mendapat upah yang besar jika kami adalah orang-orang yang menang?” (41) Fir’aun menjawab, "Ya. Kalau demikian, sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan menjadi orang yang didekatkan (kepadaku)" (42)) yaitu memenuhi apa yang kalian minta, aku akan menjadikan kalian sebagai orang-orang didekatkan denganku dan teman dudukku, lalu mereka kembali ke tempat pertandingan ((Setelah mereka berkumpul) mereka berkata, "Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?” (65) Musa berkata,"Silakan kamu sekalian melemparkan” (Surah Thaha: 65-66) Dalam di sini disingkat, Nabi Musa berkata kepada mereka: ("Lemparkanlah apa yang hendak kalian lemparkan” (43) Lalu mereka melemparkan tali temali dan tongkat-tongkat mereka dan berkata, "Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang”(44)) Ini seperti dengan yang biasa dikatakan oleh orang bodoh jika hendak melakukan sesuatu, "Demi pahala Fulan" Allah SWT menyebutkan dalam surah Al-A’raf bahwa mereka: (mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan)) (Surah Al-A'raf: 116) Allah SWT berfirman surah Thaha (Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka. Maka Musa merasa takut dalam hatinya (67) Kami berkata: "Janganlah kamu takut, Sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang) (68) dan lemparkanlah apa yang ada ditangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. "Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja dia datang" (69)) di sini Allah SWT berfirman: (Kemudian Musa melemparkan tongkatnya, maka tiba-tiba ia menelan benda-benda palsu yang mereka ada-adakan itu (45)) yaitu menyambar dan mengumpulkan semuanya dari setiap penjuru, dan menelannya dan tidak meninggalkan sesuatupun darinya. Allah SWT berfirman: (Maka, terbuktilah kebenaran dan sia-sialah segala yang mereka kerjakan (118) Mereka dikalahkan di tempat itu dan jadilah mereka orang-orang yang hina (119) Para penyihir itu tersungkur dalam keadaan sujud (120) Mereka berkata, “Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (121) (yaitu) Tuhannya Musa dan Harun” (122)) (Surah Al-A'raf) Hal ini merupakan suatu perkara yang sangat besar, bukti yang nyata, dan hujjah yang mematikan. Demikian itu karena orang-orang yang diandalkan Fir'aun untuk bisa menang menjadi kalah, tunduk, dan beriman kepada nabi Musa pada saat itu juga, dan mereka bersujud kepada Allah, Tuhan semesta alam yang telah mengutus nabi Musa dan nabi Harun dengan benar dan mukjizat yang jelas. Fir'aun mengalami kekalahan yang dahsyat yang belum pernah ada kekalahan yang serupa. dan Fir'aun adalah orang yang sangat kurang ajar. Semoga laknat Allah, para malaikat, dan semua manusia menimpanya. Maka dia dengan keangkuhan, keingkaran, dan kesombongannya mulai memutarbalikkan kenyataan, dia mengancam dan memperingatkan mereka dan berkata: (Sesungguhnya dia benar-benar pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kalian) dia berfirman: (Sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu rencanakan di kota ini untuk mengusir penduduknya. Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini)) (Surah Al-A'raf: 123)


📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi

Surat Asy-Syu’ara ayat 40: Dikatakan kepada manusia : Bergegaslah menjadi saksi dan hadir menyaksikan suatu (urusan) besar, kalian akan menjadi saksi dikalahkannya sihir Musa maka tetaplah di atas agama kalian. Dan mereka (justru) tidak mengatakan : Semoga saja kami mengikuti yang takluk. Menjadi bukti bahwa mereka telah menolak dakwah (Musa).


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Maksudnya adalah bahwa mereka mengharapkan para pesihir itulah yang akan menang agar mereka tetap di atas agama mereka dan tidak mengikuti Musa. Jika mereka ingin mencari kebenaran, tentunya mereka mengatakan, “Agar kita mengikuti yang hak di antara mereka,” oleh karena itulah ketika Nabi Musa ‘alaihis salam yang menang, mereka tetap saja tidak mengikuti, dan hanya penegakkan hujjah saja atas mereka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Asy-Syu’ara Ayat 40

"tujuannya adalah agar kita mengikuti para pesihir itu, jika mereka yang menang dalam perang tanding ini. " untuk mengalahkan nabi musa, ternyata fir'aun yang mengaku-ngaku sebagai tuhan, masih menggunakan orang lain, seperti pesihir, bukan kekuatan dirinya. 41. Maka ketika para pesihir datang, mereka berkata kepada fir'aun, untuk meminta janji imbalan, 'apakah kami benar-benar akan mendapat imbalan yang besar jika kami yang menang melawan musa'" demikianlah para pesihir bersedia membela fir'aun bukan karena mempertahankan kebenaran tapi menginginkan imbalan yang besar.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penjabaran dari beragam ahli ilmu berkaitan kandungan dan arti surat Asy-Syu’ara ayat 40 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan untuk kita. Sokonglah kemajuan kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Sering Dibaca

Terdapat berbagai konten yang sering dibaca, seperti surat/ayat: At-Taubah 128-129, Al-Hujurat, Al-Waqi’ah 35-38, As-Sajdah, Ath-Thariq, At-Tahrim 6. Serta An-Nahl 125, Al-Furqan 63, Ar-Ra’d 28, Al-Baqarah 275, Al-Baqarah 1-5, Al-Baqarah 155.

  1. At-Taubah 128-129
  2. Al-Hujurat
  3. Al-Waqi’ah 35-38
  4. As-Sajdah
  5. Ath-Thariq
  6. At-Tahrim 6
  7. An-Nahl 125
  8. Al-Furqan 63
  9. Ar-Ra’d 28
  10. Al-Baqarah 275
  11. Al-Baqarah 1-5
  12. Al-Baqarah 155

Pencarian: bacaan ruqyah syar'iyyah, arti surah ali imran ayat 191, waman ahyaha, surah al baqarah 30, surat al maidah ayat 19

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.