Surat Al-Furqan Ayat 60

وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱسْجُدُوا۟ لِلرَّحْمَٰنِ قَالُوا۟ وَمَا ٱلرَّحْمَٰنُ أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا وَزَادَهُمْ نُفُورًا ۩

Arab-Latin: Wa iżā qīla lahumusjudụ lir-raḥmāni qālụ wa mar-raḥmānu a nasjudu limā ta`murunā wa zādahum nufụrā

Artinya: Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang", mereka menjawab: "Siapakah yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?", dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).

« Al-Furqan 59Al-Furqan 61 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Mengenai Surat Al-Furqan Ayat 60

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 60 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa tafsir menarik dari ayat ini. Didapatkan beberapa penafsiran dari beragam ulama tafsir terkait kandungan surat Al-Furqan ayat 60, di antaranya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan apabila dikatakan kepada orang-orang kafir, “Bersujudlah kepada ar-Rahman (Tuhan Yang Maha pengasih) dan beribadahlah kepadaNya”, mereka menjawab, “Kami tidak mengenal ar-Rahman. Apakah kami akan bersujud terhadap Dzat yang kamu perintahkan kami bersujud kepadaNya sebagai bentuk ketaatan kami kepada perintahmu?” dan seruan kepada mereka untuk bersujud kepada ar-Rahman kian menambah mereka jauh dari keimanan dan lari darinya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

60. Dan jika dikatakan kepada orang-orang kafir: “Sembahlah ar-Rahman dan tunduk sujudlah kepada-Nya.” Maka mereka akan bertanya dengan heran: “Siapa itu ar-Rahman? Apakah kami harus bersujud karena mentaati perintahmu?” Dan itu akan menambah keberpalingan mereka sebagaimana keledai yang lari dari singa.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

60. Dan apabila dikatakan kepada orang-orang kafir, "Sujudlah kalian kepada Ar-Raḥmān (Yang Maha Penyayang),” mereka menjawab, "Kami tidak akan sujud kepada-Nya, siapakah Ar-Raḥmān itu? Sungguh kami tidak mengenal dan meyakini-Nya. Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami bersujud kepada-Nya sedangkan kami tidak meyakini dan tidak mengenal-Nya?" Dan perintah sujud itu menambah kejauhan mereka dari keimanan kepada Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

60. وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ اسْجُدُوا۟ لِلرَّحْمٰنِ قَالُوا۟ وَمَا الرَّحْمٰنُ (Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang” mereka menjawab: “Siapakah yang Maha Penyayang itu?)
Mereka menjawab: kami tidak mengenal ar-Rahman kecuali Rahman dari Yamamah, yaitu Musailamah.
Yakni ketika mereka mendengar perkataan Rasulullah mereka mengingkarinya dan menjawab: kami tidak mengenal ar-Rahman.

أَنَسْجُدُ لِمَا تَأْمُرُنَا(Apakah kami akan sujud kepada Tuhan Yang kamu perintahkan kami(bersujud kepada-Nya)?)
Yakni apakah kami akan bersujud kepada ar-Rahman seperti yang kamu perintahkan?

وَزَادَهُمْ نُفُورًا(dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman))
Yakni perintah untuk bersujud itu hanya menambah jauh dan enggan dari agama.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

60-61

Pada akhir-akhir surah al-Furqan Allah berfirman : { وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ٱسْجُدُوا۟ لِلرَّحْمَٰنِ } "Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Sujudlah kamu sekalian kepada yang Maha Penyayang" kemudian pada ayat selanjutnya dikatakan : { تَبَارَكَ ٱلَّذِى جَعَلَ فِى ٱلسَّمَآءِ بُرُوجًا } "Maha Suci Allah yang menjadikan di langit gugusan-gugusan bintang"

Kecocokan kedua ayat ini adalah: bahwasanya tatkala orang-orang musyrik bodoh tentang Allah yang Maha penyayang, mereka menyombongkan diri untuk tidak bersujud kepada Allah. Al-Qur'an kemudian mengenalkan kepada mereka tentang Dzat yang maha penyayang itu: bagaimana penciptaanNya, pengaturanNya dan nikmatNya, kemudian al-Qur'an juga memberitahu kepada mereka tentang hamba-hamba yang diberitahukan kepada mereka tentang itu, dan mereka beriman kepadaNya, dan tunduk kepadaNya, maka bagi mereka adalah kemuliaan yang besar, dan kesedihan bagi orang-orang yang sengaja tidak ingin tahu dan menyombongkan diri.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

60. Dan saat dikatakan kepada orang-orang kafir Mekah (Yang berkata adalah Rasulallah SAW): “Sujudlah kepada Tuhan yang Maha Pemurah, bukan kepada berhala dan patung.” Mereka menjawab: “Siapa itu yang Maha Pemurah? Kami hanya mengenal Rahman Al-Yamamah, yaitu Musailamah. Apakah kamu akan memerintahkan kami untuk bersujud kepada tuhan yang tidak kami kenal.” Perintah sujud itu menjadikan mereka semakin menolak keimanan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apabila dikatakan kepada mereka,“Sujudlah kepada Dzat Yang Maha Pengasih.” Mereka menjawab,“Siapakah Dzat Yang Maha Pengasih itu? Apakah kami bersujud kepada yang kamu perintahkan kepada kami” Hal itu menambah mereka jauh} jauh dari keimanan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

60 oleh karenanya Dia berfirman, ”dan apabila dikatakan kepada mereka, ’sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang’,” yaitu (kepada Yang Maha Penyayang) semata yang telah mengaruniakan kepada kalian seluruh kenikmatan dan mencegah seluruh bencana dari kalian, ”mereka menjawab,” dengan sikap ingkar dan kufur, ”siapakah Yang Maha Penyayang itu,” dengan anggapan mereka yang rusak, bahwa mereka tidak mengenal ”Yang Maha Pemurah,” dan mereka menjadikan bagian dari cemoohan mereka terhadap rasul adalah ucapan mereka, ”Dia melarang kita menyembah sembahan-sembahan lain bersamaNya dengan mengatakan, ’Ya Rahman! Dan lain-lain,” sebagaimana di firmankan oleh Allah, ”katakanlah, ’serulah Allah atau serulah ar-rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai Asma’ul HUsna (nama-nama yang terbaik).” (al-isra’:10)
Jadi, nama-nama Allah itu banyak, karena banyaknya sifat-sifatNya, dan kuantitas jumlah kesempurnaanNYa, dan setiap masing-masing menunjukkan kepada sifat kesempurnaanNya.
“apakah kami akan sujud kepada Rabb Yang kamu memerintahkan kami (bersujud kepadaNYa),” maksudnya, hanya karena perintahmu kepada kami. Ungkapan ini berdasarkan atas pendustaan mereka terhadap Rasul dan keenganan mereka untuk menaatinya. “dan (perintah sujud) menambah mereka,” maksudnya, ajakanmu untuk bersujud kepada ar-rahman membuat mereka bertambah “lari (dari iman),” maksudnya lari dari kebenaran menuju kebatilan dan bertambah kafir dan sengasara.
Allah berulang-ulang menyebutkan kata “Mahasuci Allah,” dalam surat yang mulia ini sebanyak tiga kali, karena maknanya adalah, sebagaimana telah disebutkan di muka, bahwasannya kata ini menunjukan kepada keagungan Sang pencipta dan banyaknya sifat-sifat dan kebaikan serta karuniaNya.
Surat ini mengandung sebagian dari pengambilan dalil akan keagunganNya, luasnya kerajaanNya, luar biasa kehendakNYa, keuniversalan ilmu pengetahuanNya, kekuasaanNya, cakupan kerajaanNya dalam berbagai hukum perintah dan hukum-hukum balasan serta kesempurnaan kebijaksanaanNYa.
Dan di dalamnya terdapat bukti atas keluasan rahmatNya, keluasan kemuraahanNya dan banyaknya kebaikanNya yang bersifat agama dan duniawi, hingga menjadi tuntutan untuk mengulang-ulang kata “sifat yang sangat indah” ini.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 55-60
Allah SWT memberitahukan kebodohan orang-orang musyrik karena mereka menyembah selain Allah berupa berhala-berhala yang tidak memiliki mudharat dan manfaat tanpa dalil yang menuntun mereka melakukan itu, serta tanpa alasan melakukan penyembahan itu, bahkan semata-mata karena pendapat dan hawa nafsu mereka. Mereka membela berhala-berhala itu dan berperang di jalan mereka, serta memusuhi Allah, Rasulallah, dan orang-orang yang beriman yang ada di antara mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Adalah orang-orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya)
yaitu pembantu yang menolong jalan setan untuk memerangi tentara Allah, padahal tentara Allah itulah yang menang. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan (74) Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka, sedangkan mereka sendirilah yang menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga berhala-berhala itu (75) (Surah Yasin) yaitu, berhala-berhala yang mereka jadikan sembahan mereka selain Allah tidak mampu menolong para penyembahnya. Mereka yang bodoh itulah yang menjadi tentara yang disiapkan untuk membela berhala-berhala sembahannya dan mempertahankan ke­beradaannya. Akan tetapi, akibat yang terpuji dan kemenangan hanya milik Allah, Rasulallah, dan orang-orang mukmin di dunia dan akhirat.
Said bin Jubair berkata tentang firmanNya: (Adalah orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya) dia berkata, yaitu menolong setan untuk memusuhi Tuhannya dengan memusihi dan menyekutukanNya.
Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (Adalah orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya) yaitu berpaling
Kemudian Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW: (Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan (56)) yaitu pembawa kabar gembira kepada orang-orang mukmin, dan pemberi peringatan terhadap orang-orang kafir. Menyampaikan kabar gembira tentang surga bagi orang yang taat kepada Allah, dan pemberi peringatan tentang azab yang dahsyat bagi orang yang menentang perintah Allah (Katakanlah, "Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian dalam menyampaikan risalah itu”) yaitu, aku tidak meminta upah dari harta kalian sebagai imbalan dari penyampaian dan peringatan ini, sesungguhnya aku melakukannya hanya semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT ((yaitu) bagi siapa di antara kalian yang mau menempuh jalan yang lurus (28)) (Surah At-Takwir)
(melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhannya) yaitu jalan, tuntunan, dan cara yang dianut sesuai dengan apa yang aku sampaikan.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati) yaitu b dalam semua urusanmu kepada Allah yang Maha Hidup yang tidak mati selama-lamanya Dialah (Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu) (Surah Al-Hadid: 3) yang Maha kekal, Maha Tetap selama-lamanya, yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri, Tuhan dan Pemilik segala sesuatu. Jadikanlah Dia sebagai tempat mengadu dan tempat berlindungmu. Dialah tempat untuk bertawakal dan mengadu, maka sesungguhnya Dia akan memberimu kecukupan, penolong, pendukung, dan pemberimu keberhasilan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia) (Surah Al-Maidah: 67)
Firman Allah SWT: (dan bertasbihlah dengan memujiNya) yaitu iringkanlah antara tahmid dan tasbih. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda,”Maha Suci Engkau, ya Allah, Tuhan kami, dan dengan memujiMu” yaitu, ikhlaslah dalam beribadah dan bertawakal kepadaNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: ( (Dialah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung (9)) (Surah Al-Muzzammil)
Firman Allah SWT: (Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hambaNya) yaitu dengan ilmuNya Yang Maha Sempurna, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi, dan tidak ada sesuatupun seberat dzarrah yang terhalang dari pengetahuanNya.
Firman Allah SWT: (Yang menciptakan langit dan bumi) hingga akhir ayat. Dia Maha Hidup yang tidak mati, Dia Pencipta segala sesuatu, Tuhan yang memilikinya, yang dengan kekuasaanNya Dia menciptakan tujuh lapis langit yang tinggi dan luas, serta tujuh lapis bumi yang tebal-tebal (dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy) yaitu mengatur urusan dan memutuskan kebenaran, dan Dia adalah sebaik-baik Dzat yang memutuskan.
Firman Allah: (kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia) Tanyakanlah tentang Allah kepada orang yang lebih mengetahui, lalu ikutilah dan telusurilah jejaknya. Sudah diketahui bahwa tidak ada seorangpun yang lebih mengetahui dan lebih mengenal tentang Allah, selain hamba dan RasulNya, yaitu nabi Muhammad SAW pemimpin anak nabi Adam secara mutlak di dunia dan akhirat yang semua ucapannya itu bukan menurut hawa nafsunya, melainkan hanya wahyu yang diturunkan kepadanya. Apa yang dia katakan adalah kebenaran, dan apa yang diberitahukan itu adalah kebenaran. Dia adalah Imam yang memutuskan sesuatu, jika manusia bertentangan mengenai suatu masalah, maka diwajibkan bagi mereka untuk mengembalikannya kepadanya. Maka pendapat yang sesuai dengan sabda dan perbuatannya, maka itu benar. Dan pendapat yang bertentangan dengan ucapan dan perbuatannya, maka dikembalikan kepada orang yang mengatakan dan yang melakukannya, siapapun dia. Allah SWT berfirman: ( Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya)) (Surah An-Nisa: 59) dan (Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an), sebagai kalimat yang benar dan adil) (Surah Al-An'am: 115) yaitu benar dalam pemberitahuannya, adil dalam semua perintah dan larangan­nya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia) dia berkata,”Apa pun yang diberitakan kepadamu maka itu seperti apa yang diberitakan kepadamu”
Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengingkari perbuatan orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah, yaitu menyembah berhala-berhala dan tandingan-tandingan: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang," Mereka menjawab,"Siapakah Yang Maha Penyayang itu?”) yaitu, kami tidak mengenal Tuhan Yang Maha Pemurah. Mereka mengingkari penamaan Allah dengan sebutan Dzat yang Maha Pengasih, sebagaimana yang telah mereka ingkari pada hari Perjanjian Hudaibiyah, ketika Nabi SAW bersabda kepada penulisnya,"Tulislah “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Maka mereka menjawab,"Kami tidak mengenal Dzat yang Maha Pengasih, dan tidak pula Dzat yang Maha Penyayang, tetapi tulislah perjanjian itu sebagaimana yang biasa kamu tulis, yaitu “Dengan menyebut nama­Mu, ya Allah” Oleh karena itu Allah SWT menurunkan: (Katakanlah, "Serulah Allah atau serulah Dzat yang Maha Pengasih. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai nama-nama yang terbaik) (Surah Al-Isra’: 110) yaitu, Dialah Allah dan Dialah Dzat yang Maha Pengasih. Dia berfirman di ayat ini: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kamu sekalian kepada Dzat yang Maha Pengasih" mereka menjawab,"Siapakah Yang Maha Pengasih?”) yaitu kami tidak mengenal dan tidak mengakuiNya (Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud kepadaNya)) yaitu hanya dengan ucapanmu itu (dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)) Adapun orang-orang mukmin, mereka menyembah Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mereka mengesakanNya sebagai Tuhan dan bersujud kepadaNya. Para ulama sepakat bahwa pada ayat sajdah yang ada di surah Al-Furqan dianjurkan untuk melakukan sujud bagi pembaca dan pendengarnya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Furqan ayat 60: Yang mengaruniakan kepadamu semua nikmat dan menghindarkan bahaya.

Dengan sikap ingkar.

Dengan persangkaan mereka yang rusak, bahwa mereka tidak mengenal Ar Rahman dan menjadikannya di antara sekian cara mengkritik Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, mereka berkata, “Bagaimana dia melarang kita mengambil sesembahan-sesembahan selain Allah, sedangkan dia sendiri menyembah tuhan selain-Nya, dia berdoa, “Ya Rahmaan”, dsb. Padahal Ar Rahman adalah salah satu di antara nama-nama Allah, di mana seseorang boleh menyeru-Nya dengan menyebut Allah maupun Ar Rahman atau nama-nama-Nya yang lain. Nama-nama-Nya banyak karena banyak sifat-Nya dan banyak kesempurnaan-Nya, di mana masing-masingnya menunjukkan sifat sempurna.

Maksudnya, “Apakah kami akan sujud hanya karena perintahmu semata?” Hal ini didasari atas pendustaan mereka terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan sombong dari menaatinya.

Yakni ajakan kepada mereka untuk sujud kepada Ar Rahman.

Yakni lari dari kebenaran kepada kebatilan, serta bertambah kafir dan celaka.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 60

Kemudian Allah menjelaskan tentang sikap orang kafir yang terus ingkar terhadap Allah. Dan apabila dikatakan kepada mereka, yakni kepada orang-orang kafir itu, 'sujudlah dan tunduklah kamu kepada tuhan yang maha pengasih', mereka menjawab, dengan sinis 'siapakah yang maha pengasih itu' apakah kami harus sujud kepada Allah yang engkau, wahai Muhammad, perintahkan kepada kami bersujud kepada-Nya padahal kami tidak mengetahui dan mengenal-Nya'" mereka sangat angkuh dan mereka makin jauh lari dari kebenaran. Hati mereka sudah terkunci rapat oleh kedengkian, kesombongan, dan kekafiran. 61. Padahal jika mereka mengetahui kekuasaan Allah di alam seluruh, mereka pasti bersujud kepada-Nya. Mahasuci Allah dan maha banyak kebaikan-Nya kepada makhluk-Nya, yang menjadikan di langit gugusan bintang-bintang dalam jumlah milyaran. Semuanya berjalan secara ter-atur, tak pernah ada benturan antara satu dengan lainnya. Dan dia juga menjadikan padanya matahari dan bulan yang bersinar. Matahari mem-punyai energi panas yang luar biasa besarnya yang terus menyala-Nyala sehingga bisa bersinar dengan kekuatannya sendiri. Sementara bulan bersinar dengan sinar yang lembut dan redup, karena mendapatkan pancaran dari cahaya matahari. Matahari dan bulan memberikan man-faat yang luar biasa kepada manusia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penafsiran dari kalangan mufassirin berkaitan isi dan arti surat Al-Furqan ayat 60 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita semua. Dukung usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Banyak Dicari

Nikmati berbagai konten yang paling banyak dicari, seperti surat/ayat: Ath-Thariq, Al-Baqarah 275, Al-Waqi’ah 35-38, An-Nahl 125, At-Tahrim 6, Al-Baqarah 1-5. Juga Al-Hujurat, Al-Furqan 63, Ar-Ra’d 28, At-Taubah 128-129, As-Sajdah, Al-Baqarah 155.

  1. Ath-Thariq
  2. Al-Baqarah 275
  3. Al-Waqi’ah 35-38
  4. An-Nahl 125
  5. At-Tahrim 6
  6. Al-Baqarah 1-5
  7. Al-Hujurat
  8. Al-Furqan 63
  9. Ar-Ra’d 28
  10. At-Taubah 128-129
  11. As-Sajdah
  12. Al-Baqarah 155

Pencarian: surat an nisa 29, quran surat thaha ayat 132, surat an nisa ayat 65, qs an nisa ayat 103, al an am 108

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.