Surat Al-Furqan Ayat 59
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ ٱسْتَوَىٰ عَلَى ٱلْعَرْشِ ۚ ٱلرَّحْمَٰنُ فَسْـَٔلْ بِهِۦ خَبِيرًا
Arab-Latin: Allażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā fī sittati ayyāmin ṡummastawā 'alal-'arsy, ar-raḥmānu fas`al bihī khabīrā
Artinya: Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia.
« Al-Furqan 58 ✵ Al-Furqan 60 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Berkaitan Dengan Surat Al-Furqan Ayat 59
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 59 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai hikmah berharga dari ayat ini. Terdapat pelbagai penjabaran dari beragam ahli tafsir terhadap kandungan surat Al-Furqan ayat 59, sebagiannya seperti berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam jangka enam hari. Kemudian Dia bersemayam di atas Arasy (maksudnya, tinggi dan jauh di atas sana) bersemayam yang sesuai dengan keagunganNya. Dia-lah ar-Rahman (YangMaha Pengasih), maka tanyakanlah (wahai nabi) tentang Dia kepada Yang Maha Mengetahui, yaitu Allah Yang Mahamulia sendiri. Dia-lah yang mengetahui sifat-sifatNya, kebesaran, dan keagunganNya. Dan tidak seorang pun yang lebih mengetahui tentang Allah dan lebih teliti tentangNya selain hamba dan rasulNya, Muhammad.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
59. Yang menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada antara keduanya dalam enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arasy dengan semayam yang sesuai keagungan dan kemuliaan-Nya. Dia lah Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah -wahai Rasul- tentang hal tersebut (penciptaan-Nya) kepada yang lebih mengetahuinya (Allah), sebab Dia sendiri lah yang mengetahui segala sesuatu, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi bagi-Nya.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
59. ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۚ (kemudian dia bersemayam di atas ‘Arsy)
Yakni menaiki ‘arsy.
الرَّحْمٰنُ فَسْـَٔلْ بِهِۦ خَبِيرًا ((Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia)
Yakni Dialah Yang Maha Pengasih, maka tanyalah Dia tentang penjelasan dari ayat-ayat yang telah Kami sebutkan kepadamu secara umum, yaitu ayat-ayat yang menyebutkan penciptaan langit dan bumi, dan bersemayamnya Allah di atas Arsy.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
59. Dialah Pencipta langit, bumi dan makhluk-makhluk hidup di antara keduanya selama enam hari sesuai hitungan hari di dunia. Jika berkehendak, sungguh Dia akan menciptakan semua itu sekaligus. Kemudian Dia bersemayam di atas Arsy sesuai dengan keagungan dan keluhuranNya. Dialah Dzat Maha Pemurah yang kasih sayangNya diberikan kepada setiap sesuatu. Maka tanyakanlah tentangNya dan hal-hal yang berhubunga denganNya kepada pemberi kabar yaitu orang-orang yang memiliki ilmu tentang kitab Tuhan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dzat yang menciptakan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa. Kemudian Dia bersemayam di atas ʻArsy} Naik dan meninggi di atas Arsy, bersemayam yang sesuai dengan keagunganNya {Dzat Yang Maha Pengasih. Tanyakanlah tentang Dia kepada Dzat Yang Maha Mengetahui
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
59 “yang menciptakan langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam,” sesudah itu “di atas Arasy,” yang merupakan atap seluruh makhluk, dan yang paling tinggi, paling luas dan yang paling indah. “yang Maha pemurah,” bersemayam di atas ArasyNya yang luasnya meliputi seluruh langit dan bumi dengan namaNya ar-rahman yang rahmatNya meliputi segala sesuatu. Dia bersemayam di atas makhluk terluas dengan sifatNya yang terluas. Melalui ayat ini Dia telah menetapkan (sifat) menciptaNya terhadap seluruh makhluk dan (sifat) mengetahuiNya yang nampak dan yang tidak nampak, dan (menetapkan pula) ketinggianNya di atas Arasy dan (sifat) kejelasanNya tentang mereka. “maka tanyakanlah tentang Allah kepada yang lebih mengetahui (Muhammad),” yang dimaksud adalah menanyakan DiriNya yang mulia (kepada Rasulullah). Allah-lah yang mengetahui sifat-sifat, keagungan dan kemuliaanNya. Dan sungguh Dia telah memberikan penjelasan(nya) kepada kalian tentang hal itu dan telah menjelasakan kepada kalian bagian dari keagungan yang dengannya kalian bisa [berbahagia] karena mengenalNya, sehingga diketahui oleh orang-orang yang mengetahui (al-arifun) dan mereka tunduk kepada keagunganNya, dan orang-orang kafir enggan untuk beribadah kepadaNya dan tidak menyukainya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 55-60
Allah SWT memberitahukan kebodohan orang-orang musyrik karena mereka menyembah selain Allah berupa berhala-berhala yang tidak memiliki mudharat dan manfaat tanpa dalil yang menuntun mereka melakukan itu, serta tanpa alasan melakukan penyembahan itu, bahkan semata-mata karena pendapat dan hawa nafsu mereka. Mereka membela berhala-berhala itu dan berperang di jalan mereka, serta memusuhi Allah, Rasulallah, dan orang-orang yang beriman yang ada di antara mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Adalah orang-orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya)
yaitu pembantu yang menolong jalan setan untuk memerangi tentara Allah, padahal tentara Allah itulah yang menang. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan (74) Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka, sedangkan mereka sendirilah yang menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga berhala-berhala itu (75) (Surah Yasin) yaitu, berhala-berhala yang mereka jadikan sembahan mereka selain Allah tidak mampu menolong para penyembahnya. Mereka yang bodoh itulah yang menjadi tentara yang disiapkan untuk membela berhala-berhala sembahannya dan mempertahankan keberadaannya. Akan tetapi, akibat yang terpuji dan kemenangan hanya milik Allah, Rasulallah, dan orang-orang mukmin di dunia dan akhirat.
Said bin Jubair berkata tentang firmanNya: (Adalah orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya) dia berkata, yaitu menolong setan untuk memusuhi Tuhannya dengan memusihi dan menyekutukanNya.
Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (Adalah orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya) yaitu berpaling
Kemudian Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW: (Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan (56)) yaitu pembawa kabar gembira kepada orang-orang mukmin, dan pemberi peringatan terhadap orang-orang kafir. Menyampaikan kabar gembira tentang surga bagi orang yang taat kepada Allah, dan pemberi peringatan tentang azab yang dahsyat bagi orang yang menentang perintah Allah (Katakanlah, "Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian dalam menyampaikan risalah itu”) yaitu, aku tidak meminta upah dari harta kalian sebagai imbalan dari penyampaian dan peringatan ini, sesungguhnya aku melakukannya hanya semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT ((yaitu) bagi siapa di antara kalian yang mau menempuh jalan yang lurus (28)) (Surah At-Takwir)
(melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhannya) yaitu jalan, tuntunan, dan cara yang dianut sesuai dengan apa yang aku sampaikan.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati) yaitu b dalam semua urusanmu kepada Allah yang Maha Hidup yang tidak mati selama-lamanya Dialah (Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu) (Surah Al-Hadid: 3) yang Maha kekal, Maha Tetap selama-lamanya, yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri, Tuhan dan Pemilik segala sesuatu. Jadikanlah Dia sebagai tempat mengadu dan tempat berlindungmu. Dialah tempat untuk bertawakal dan mengadu, maka sesungguhnya Dia akan memberimu kecukupan, penolong, pendukung, dan pemberimu keberhasilan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia) (Surah Al-Maidah: 67)
Firman Allah SWT: (dan bertasbihlah dengan memujiNya) yaitu iringkanlah antara tahmid dan tasbih. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda,”Maha Suci Engkau, ya Allah, Tuhan kami, dan dengan memujiMu” yaitu, ikhlaslah dalam beribadah dan bertawakal kepadaNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: ( (Dialah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung (9)) (Surah Al-Muzzammil)
Firman Allah SWT: (Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hambaNya) yaitu dengan ilmuNya Yang Maha Sempurna, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi, dan tidak ada sesuatupun seberat dzarrah yang terhalang dari pengetahuanNya.
Firman Allah SWT: (Yang menciptakan langit dan bumi) hingga akhir ayat. Dia Maha Hidup yang tidak mati, Dia Pencipta segala sesuatu, Tuhan yang memilikinya, yang dengan kekuasaanNya Dia menciptakan tujuh lapis langit yang tinggi dan luas, serta tujuh lapis bumi yang tebal-tebal (dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy) yaitu mengatur urusan dan memutuskan kebenaran, dan Dia adalah sebaik-baik Dzat yang memutuskan.
Firman Allah: (kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia) Tanyakanlah tentang Allah kepada orang yang lebih mengetahui, lalu ikutilah dan telusurilah jejaknya. Sudah diketahui bahwa tidak ada seorangpun yang lebih mengetahui dan lebih mengenal tentang Allah, selain hamba dan RasulNya, yaitu nabi Muhammad SAW pemimpin anak nabi Adam secara mutlak di dunia dan akhirat yang semua ucapannya itu bukan menurut hawa nafsunya, melainkan hanya wahyu yang diturunkan kepadanya. Apa yang dia katakan adalah kebenaran, dan apa yang diberitahukan itu adalah kebenaran. Dia adalah Imam yang memutuskan sesuatu, jika manusia bertentangan mengenai suatu masalah, maka diwajibkan bagi mereka untuk mengembalikannya kepadanya. Maka pendapat yang sesuai dengan sabda dan perbuatannya, maka itu benar. Dan pendapat yang bertentangan dengan ucapan dan perbuatannya, maka dikembalikan kepada orang yang mengatakan dan yang melakukannya, siapapun dia. Allah SWT berfirman: ( Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya)) (Surah An-Nisa: 59) dan (Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an), sebagai kalimat yang benar dan adil) (Surah Al-An'am: 115) yaitu benar dalam pemberitahuannya, adil dalam semua perintah dan larangannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia) dia berkata,”Apa pun yang diberitakan kepadamu maka itu seperti apa yang diberitakan kepadamu”
Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengingkari perbuatan orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah, yaitu menyembah berhala-berhala dan tandingan-tandingan: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang," Mereka menjawab,"Siapakah Yang Maha Penyayang itu?”) yaitu, kami tidak mengenal Tuhan Yang Maha Pemurah. Mereka mengingkari penamaan Allah dengan sebutan Dzat yang Maha Pengasih, sebagaimana yang telah mereka ingkari pada hari Perjanjian Hudaibiyah, ketika Nabi SAW bersabda kepada penulisnya,"Tulislah “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Maka mereka menjawab,"Kami tidak mengenal Dzat yang Maha Pengasih, dan tidak pula Dzat yang Maha Penyayang, tetapi tulislah perjanjian itu sebagaimana yang biasa kamu tulis, yaitu “Dengan menyebut namaMu, ya Allah” Oleh karena itu Allah SWT menurunkan: (Katakanlah, "Serulah Allah atau serulah Dzat yang Maha Pengasih. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai nama-nama yang terbaik) (Surah Al-Isra’: 110) yaitu, Dialah Allah dan Dialah Dzat yang Maha Pengasih. Dia berfirman di ayat ini: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kamu sekalian kepada Dzat yang Maha Pengasih" mereka menjawab,"Siapakah Yang Maha Pengasih?”) yaitu kami tidak mengenal dan tidak mengakuiNya (Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud kepadaNya)) yaitu hanya dengan ucapanmu itu (dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)) Adapun orang-orang mukmin, mereka menyembah Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mereka mengesakanNya sebagai Tuhan dan bersujud kepadaNya. Para ulama sepakat bahwa pada ayat sajdah yang ada di surah Al-Furqan dianjurkan untuk melakukan sujud bagi pembaca dan pendengarnya
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Furqan ayat 59: Jika Dia menghendaki, Dia mampu menciptakannya dalam sekejap, akan tetapi untuk mengajarkan sikap pelan-pelan (tidak tergsa-gesa) kepada makhluk, demikian pula untuk menghubungkan akibat dengan sebabnya sebagaimana yang dikehendaki oleh hikmah (kebijaksanaan)-Nya.
Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dan keagungan-Nya. Hal ini menandakan sempurnanya kerajaan Allah dan kekuasaan-Nya. Arsy artinya singgasana, ia adalah atap semua makhluk. Makhluk Allah yang paling tinggi, paling besar dan luas serta paling indah.
Yang rahmat-Nya mengena kepada segala sesuatu. Ayat ini menetapkan penciptaan-Nya terhadap semua makhluk, pengetahuan-Nya terhadap zahir dan batin mereka, tingginya Dia di atas ‘Arsy dan terpisahnya Dia dari mereka.
Yang lebih mengetahui tentang Allah adalah Allah Subhaanahu wa Ta'aala sendiri, Dialah yang mengetahui sifat-sifat-Nya, keagungan-Nya dan kebesaran-Nya, dan Dia telah memberitahukannya kepada kamu serta menerangkannya, sehingga membantu kamu untuk dapat mengenal-Nya dan tunduk kepada keagungan-Nya. Ada pula yang menafsirkannya dengan Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, karena Beliau mengenal tentang Allah.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 59
Dialah tuhan yang menciptakan langit yang tujuh beserta benda-benda angkasa lainnya dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yaitu segala benda yang kita tidak mengetahui secara pasti dalam enam masa, yaitu dua masa pertama untuk menciptakan badan bumi, dua masa berikutnya untuk menciptakan langit dan dua masa terakhir untuk mengisi bumi dengan segala kandungannya kemudian dia bersemayam dengan cara yang sesuai dengan sifat keagungan-Nya di atas singgasana-Nya yaitu 'arsy. Dialah yang maha pengasih yang demikian besar dan luas sehingga tercurahkan kepada seluruh makhluknya tanpa kecuali. Maka tanyakanlah olehmu wahai nabi tentang ciptaan Allah yang disebutkan di atas, kepada yang lebih mengetahui yaitu Allah sendiri. Dialah yang paling tahu tentang ciptaan-Nya. 60. Kemudian Allah menjelaskan tentang sikap orang kafir yang terus ingkar terhadap Allah. Dan apabila dikatakan kepada mereka, yakni kepada orang-orang kafir itu, 'sujudlah dan tunduklah kamu kepada tuhan yang maha pengasih', mereka menjawab, dengan sinis 'siapakah yang maha pengasih itu' apakah kami harus sujud kepada Allah yang engkau, wahai Muhammad, perintahkan kepada kami bersujud kepada-Nya padahal kami tidak mengetahui dan mengenal-Nya'" mereka sangat angkuh dan mereka makin jauh lari dari kebenaran. Hati mereka sudah terkunci rapat oleh kedengkian, kesombongan, dan kekafiran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penafsiran dari para ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Al-Furqan ayat 59 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita. Sokonglah kemajuan kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.