Surat Al-Furqan Ayat 58

وَتَوَكَّلْ عَلَى ٱلْحَىِّ ٱلَّذِى لَا يَمُوتُ وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا

Arab-Latin: Wa tawakkal 'alal-ḥayyillażī lā yamụtu wa sabbiḥ biḥamdih, wa kafā bihī biżunụbi 'ibādihī khabīrā

Artinya: Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya.

« Al-Furqan 57Al-Furqan 59 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Mengenai Surat Al-Furqan Ayat 58

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 58 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada pelbagai pelajaran mendalam dari ayat ini. Diketemukan pelbagai penafsiran dari kalangan mufassirun terhadap isi surat Al-Furqan ayat 58, misalnya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan bertawakallah kepada Allah, Yang berkumpul padanya segala makna kehidupan yang sesuai dengan keagunganNya, yang tidak mati, dan sucikanlah Dia dari sifat-sifat kekurangan. Dan cukuplah Allah Mengetahui dosa-dosa makhlukNya. Tidak ada sesuatu pun dari dosa-dosa itu yang tersembunyi bagiNya, dan Dia akan memperhitungkan kalian dan memberi balasan bagi kalian karenanya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

58-59. Sandarkanlah urusanmu kepada Allah Yang Maha Hidup yang memiliki seluruh hakikat kehidupan yang sempurna dan tidak akan mati; sucikanlah Dia dari segala kekurangan, dan pujilah Dia atas segala kenikmatan dari-Nya. Allah Maha Mengetahui seluruh dosa hamba-hamba-Nya.

Dia yang menciptakan tujuh langit dan bumi dan apa yang di antara keduanya selama tujuh hari, kemudian Dia bersemayam di atas arsy yang merupakan makhluk yang paling besar dengan persemayaman yang sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya. Dia Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Nya. Dan tanyakanlah tentang siapa yang mengetahui segala sesuatu, kepada orang yang mengetahui sifat-sifat yang layak bagi-Nya, dan tidak ada manusia yang lebih mengetahui daripada Nabi Muhammad.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

58. Dan bertawakallah -wahai Rasul- dalam segala urusanmu kepada Allah yang Maha Hidup, Mahakekal Yang tidak mati selamanya, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa para hamba-Nya, tiada satu dosapun yang tersembunyi bagi-Nya, dan Dia pasti akan memberikan mereka balasan atasnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

58. وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَىِّ الَّذِى لَا يَمُوتُ (Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati)
الحي adalah sebagai Dzat untuk bersandar dalam mengharap segala kebaikan yang tidak ada Dzat yang hidup kekal kecuali Dia.

وَسَبِّحْ بِحَمْدِهِۦ ۚ( dan bertasbihlah dengan memuji-Nya)
Yakni sucikanlah Dia dari segala kekurangan.

وَكَفَىٰ بِهِۦ بِذُنُوبِ عِبَادِهِۦ خَبِيرًا(Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya)
Dia-lah yang Maha Mengetahui segala urusan, tidak ada yang tersembunyi dari-Nya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

58. Wahai Nabi, berserah dirilah dan bersandarlah kepada Tuhanmu yang kekal, tidak mati dan disandari untuk memenuhi kebutuhan dan kebaikan. Sucikanlah Dia dari setiap sifat yang kurang disertai dengan rasa syukur kepadaNya atas nikmat yang diberikan. Dan cukuplah Allah SWT yang Maha Mengamati dosa hamba-hambaNya sehingga tidak ada satupun yang luput dariNya.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Bertawakallah kepada Dzat Yang Maha hidup yang tidak akan mati dan bertasbihlah dengan memujiNya. Cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hambaNya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

58 kemudian Allah memerintahkannya untuk bertawakal kepadaNya dan meminta pertolongan kepadaNya seraya berfirman, "dan bertawakallah kepada Allah yang hidup,” Dzat yang memiliki kehidupan sempurna lagi absolut, “yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memujiNya,” maksudnya, sembahlah Dia dan bertawakallah kepadaNya dalam segala perkara yang berhubungan denganmu dan berhubungan dengan manusia. “dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hambaNya.” Dia mengetahuinya dan akan memberikan balasannya. Jadi, engkau sama sekali tidak berkewajiban sedikit pun untuk memberi mereka hidayah, dan engkau juga tidak dibebani memelihara amal perbuatan mereka. Sesungguhnya semua itu di tangan Allah.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 55-60
Allah SWT memberitahukan kebodohan orang-orang musyrik karena mereka menyembah selain Allah berupa berhala-berhala yang tidak memiliki mudharat dan manfaat tanpa dalil yang menuntun mereka melakukan itu, serta tanpa alasan melakukan penyembahan itu, bahkan semata-mata karena pendapat dan hawa nafsu mereka. Mereka membela berhala-berhala itu dan berperang di jalan mereka, serta memusuhi Allah, Rasulallah, dan orang-orang yang beriman yang ada di antara mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Adalah orang-orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya)
yaitu pembantu yang menolong jalan setan untuk memerangi tentara Allah, padahal tentara Allah itulah yang menang. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan (74) Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka, sedangkan mereka sendirilah yang menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga berhala-berhala itu (75) (Surah Yasin) yaitu, berhala-berhala yang mereka jadikan sembahan mereka selain Allah tidak mampu menolong para penyembahnya. Mereka yang bodoh itulah yang menjadi tentara yang disiapkan untuk membela berhala-berhala sembahannya dan mempertahankan ke­beradaannya. Akan tetapi, akibat yang terpuji dan kemenangan hanya milik Allah, Rasulallah, dan orang-orang mukmin di dunia dan akhirat.
Said bin Jubair berkata tentang firmanNya: (Adalah orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya) dia berkata, yaitu menolong setan untuk memusuhi Tuhannya dengan memusihi dan menyekutukanNya.
Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (Adalah orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya) yaitu berpaling
Kemudian Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW: (Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan (56)) yaitu pembawa kabar gembira kepada orang-orang mukmin, dan pemberi peringatan terhadap orang-orang kafir. Menyampaikan kabar gembira tentang surga bagi orang yang taat kepada Allah, dan pemberi peringatan tentang azab yang dahsyat bagi orang yang menentang perintah Allah (Katakanlah, "Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian dalam menyampaikan risalah itu”) yaitu, aku tidak meminta upah dari harta kalian sebagai imbalan dari penyampaian dan peringatan ini, sesungguhnya aku melakukannya hanya semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT ((yaitu) bagi siapa di antara kalian yang mau menempuh jalan yang lurus (28)) (Surah At-Takwir)
(melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhannya) yaitu jalan, tuntunan, dan cara yang dianut sesuai dengan apa yang aku sampaikan.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati) yaitu b dalam semua urusanmu kepada Allah yang Maha Hidup yang tidak mati selama-lamanya Dialah (Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu) (Surah Al-Hadid: 3) yang Maha kekal, Maha Tetap selama-lamanya, yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri, Tuhan dan Pemilik segala sesuatu. Jadikanlah Dia sebagai tempat mengadu dan tempat berlindungmu. Dialah tempat untuk bertawakal dan mengadu, maka sesungguhnya Dia akan memberimu kecukupan, penolong, pendukung, dan pemberimu keberhasilan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia) (Surah Al-Maidah: 67)
Firman Allah SWT: (dan bertasbihlah dengan memujiNya) yaitu iringkanlah antara tahmid dan tasbih. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda,”Maha Suci Engkau, ya Allah, Tuhan kami, dan dengan memujiMu” yaitu, ikhlaslah dalam beribadah dan bertawakal kepadaNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: ( (Dialah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung (9)) (Surah Al-Muzzammil)
Firman Allah SWT: (Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hambaNya) yaitu dengan ilmuNya Yang Maha Sempurna, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi, dan tidak ada sesuatupun seberat dzarrah yang terhalang dari pengetahuanNya.
Firman Allah SWT: (Yang menciptakan langit dan bumi) hingga akhir ayat. Dia Maha Hidup yang tidak mati, Dia Pencipta segala sesuatu, Tuhan yang memilikinya, yang dengan kekuasaanNya Dia menciptakan tujuh lapis langit yang tinggi dan luas, serta tujuh lapis bumi yang tebal-tebal (dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy) yaitu mengatur urusan dan memutuskan kebenaran, dan Dia adalah sebaik-baik Dzat yang memutuskan.
Firman Allah: (kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia) Tanyakanlah tentang Allah kepada orang yang lebih mengetahui, lalu ikutilah dan telusurilah jejaknya. Sudah diketahui bahwa tidak ada seorangpun yang lebih mengetahui dan lebih mengenal tentang Allah, selain hamba dan RasulNya, yaitu nabi Muhammad SAW pemimpin anak nabi Adam secara mutlak di dunia dan akhirat yang semua ucapannya itu bukan menurut hawa nafsunya, melainkan hanya wahyu yang diturunkan kepadanya. Apa yang dia katakan adalah kebenaran, dan apa yang diberitahukan itu adalah kebenaran. Dia adalah Imam yang memutuskan sesuatu, jika manusia bertentangan mengenai suatu masalah, maka diwajibkan bagi mereka untuk mengembalikannya kepadanya. Maka pendapat yang sesuai dengan sabda dan perbuatannya, maka itu benar. Dan pendapat yang bertentangan dengan ucapan dan perbuatannya, maka dikembalikan kepada orang yang mengatakan dan yang melakukannya, siapapun dia. Allah SWT berfirman: ( Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya)) (Surah An-Nisa: 59) dan (Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an), sebagai kalimat yang benar dan adil) (Surah Al-An'am: 115) yaitu benar dalam pemberitahuannya, adil dalam semua perintah dan larangan­nya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia) dia berkata,”Apa pun yang diberitakan kepadamu maka itu seperti apa yang diberitakan kepadamu”
Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengingkari perbuatan orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah, yaitu menyembah berhala-berhala dan tandingan-tandingan: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang," Mereka menjawab,"Siapakah Yang Maha Penyayang itu?”) yaitu, kami tidak mengenal Tuhan Yang Maha Pemurah. Mereka mengingkari penamaan Allah dengan sebutan Dzat yang Maha Pengasih, sebagaimana yang telah mereka ingkari pada hari Perjanjian Hudaibiyah, ketika Nabi SAW bersabda kepada penulisnya,"Tulislah “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Maka mereka menjawab,"Kami tidak mengenal Dzat yang Maha Pengasih, dan tidak pula Dzat yang Maha Penyayang, tetapi tulislah perjanjian itu sebagaimana yang biasa kamu tulis, yaitu “Dengan menyebut nama­Mu, ya Allah” Oleh karena itu Allah SWT menurunkan: (Katakanlah, "Serulah Allah atau serulah Dzat yang Maha Pengasih. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai nama-nama yang terbaik) (Surah Al-Isra’: 110) yaitu, Dialah Allah dan Dialah Dzat yang Maha Pengasih. Dia berfirman di ayat ini: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kamu sekalian kepada Dzat yang Maha Pengasih" mereka menjawab,"Siapakah Yang Maha Pengasih?”) yaitu kami tidak mengenal dan tidak mengakuiNya (Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud kepadaNya)) yaitu hanya dengan ucapanmu itu (dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)) Adapun orang-orang mukmin, mereka menyembah Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mereka mengesakanNya sebagai Tuhan dan bersujud kepadaNya. Para ulama sepakat bahwa pada ayat sajdah yang ada di surah Al-Furqan dianjurkan untuk melakukan sujud bagi pembaca dan pendengarnya


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Furqan ayat 58: Kemudian Allah memerintahkan Beliau untuk bertawakkal dan meminta pertolongan-Nya dalam semua urusan.

Yakni dengan mengucapkan Subhaanallahi wal hamdulillah atau dengan melaksanakan ibadah seperti shalat sebagai rasa syukur terhadap nikmat-Nya.

Dan Dia akan membalasnya. Adapun Beliau, maka bukan kewajibannya menjadikan mereka mengikuti petunjuk dan bukan kewajibannya menjaga amal mereka. Semua itu hanyalah di Tangan Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 58

Wahai rasul-ku, teruskan dakwahmu dan bertawakAllah dengan menyerahkan segala keputusan akhir kepada Allah yang mahahidup, yang tidak mati, jangan kepada yang selain-Nya! dan bertasbihlah dengan menjauhkan-Nya dari semua sifat kekurangan dan memuji-Nya karena hanya dialah yang berhak dipuji, karena kesempurnaan zat-Nya dan sifatnya. Dan jika ada hamba-Nya yang berbuat dosa, maka cukuplah dia yang maha mengetahui dosa hamba-hamba-Nya. 59. Dialah tuhan yang menciptakan langit yang tujuh beserta benda-benda angkasa lainnya dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yaitu segala benda yang kita tidak mengetahui secara pasti dalam enam masa, yaitu dua masa pertama untuk menciptakan badan bumi, dua masa berikutnya untuk menciptakan langit dan dua masa terakhir untuk mengisi bumi dengan segala kandungannya kemudian dia bersemayam dengan cara yang sesuai dengan sifat keagungan-Nya di atas singgasana-Nya yaitu 'arsy. Dialah yang maha pengasih yang demikian besar dan luas sehingga tercurahkan kepada seluruh makhluknya tanpa kecuali. Maka tanyakanlah olehmu wahai nabi tentang ciptaan Allah yang disebutkan di atas, kepada yang lebih mengetahui yaitu Allah sendiri. Dialah yang paling tahu tentang ciptaan-Nya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah variasi penafsiran dari kalangan ulama terkait isi dan arti surat Al-Furqan ayat 58 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi kita. Sokong dakwah kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Sering Dikunjungi

Nikmati ratusan halaman yang sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Ar-Ra’d 28, Al-Baqarah 275, An-Nahl 125, At-Taubah 128-129, Al-Furqan 63, At-Tahrim 6. Serta Al-Hujurat, As-Sajdah, Al-Baqarah 1-5, Al-Baqarah 155, Al-Waqi’ah 35-38, Ath-Thariq.

  1. Ar-Ra’d 28
  2. Al-Baqarah 275
  3. An-Nahl 125
  4. At-Taubah 128-129
  5. Al-Furqan 63
  6. At-Tahrim 6
  7. Al-Hujurat
  8. As-Sajdah
  9. Al-Baqarah 1-5
  10. Al-Baqarah 155
  11. Al-Waqi’ah 35-38
  12. Ath-Thariq

Pencarian: al ahzab 39, al quran al fatihah, surah luqman ayat 19, al kahfi latin dan terjemahan, surat an nisa 29

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.