Surat Al-Furqan Ayat 57
قُلْ مَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ إِلَّا مَن شَآءَ أَن يَتَّخِذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ سَبِيلًا
Arab-Latin: Qul mā as`alukum 'alaihi min ajrin illā man syā`a ay yattakhiża ilā rabbihī sabīlā
Artinya: Katakanlah: "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu, melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhan nya.
« Al-Furqan 56 ✵ Al-Furqan 58 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Menarik Terkait Surat Al-Furqan Ayat 57
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 57 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi kandungan menarik dari ayat ini. Didapati variasi penafsiran dari kalangan mufassirun berkaitan kandungan surat Al-Furqan ayat 57, misalnya sebagaimana terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Katakanlah kepada mereka, “Aku tidak meminta bayaran apa pun dari kalian atas penyampaian risalah ini. Akan tetapi, siapa saja yang berharap memperoleh hidayah, berjalan di atas jalan kebenaran menuju Tuhannya dan berinfak untuk mencari ridhaNya, maka aku tidak memaksa mereka untuk itu, akan tetapi itu merupakan kebaikan bagi diri kalian sendiri.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
57. Katakanlah -wahai Rasul-, "Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kalian dalam menyampaikan risalah ini, kecuali bila di antara kalian ada orang-orang yang mau menempuh jalan menuju rida Allah dengan cara berinfak, maka hendaknya ia melakukannya."
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
57. قُلْ مَآ أَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ أَجْرٍ (Katakanlah: “Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan risalah itu)
Hai Muhammad, katakanlah kepada mereka, aku tidak memintamu upah dalam membacakan al-Qur’an atau dalam menyampaikan risalah.
إِلَّا مَن شَآءَ أَن يَتَّخِذَ إِلَىٰ رَبِّهِۦ سَبِيلًا(melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhan nya)
Yakni barangsiapa yang hendak mengambil jalan kepada Tuhannya maka hendaklah ia melakukannya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
57. Wahai Nabi, katakanlah kepada mereka: “Aku tidak mencari upah dari kalian atas penyampaian Al-Qur’an dan risalah Allah, namun barangsiapa yang ingin mengambil jalan Tuhannya agar mendapatkan ridhaNya, maka sebaiknya kerjakanlah (perintah Allah)”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Katakanlah,“Aku tidak meminta kalian imbalan atas hal ini} atas penyampaian wahyu ini {kecuali agar orang mau mengambil jalan kepada Tuhannya”} tetapi agar orang mau mengambil jalan yang mendekatkannya kepada Allah dengan berinfak di jalanNya, maka hendaklah dia melakukannya
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
57 sesungguhnya engkau wahai Muhammad, jangan meminta upah kepada mereka dalam menyampaikan al-qur’an dan hidayah, agar hal itu tidak menghalangi mereka untuk mengikutimu dan mereka merasa terbebani dengan hutang, ”melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Rabbnya,” maksudnya melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang yang mau memberikan suatu infak dalam mencari keridhaan Rabb dan jalanNYa. Yang demikian ini, sekalipun aku menyarankan kalian, namun aku tidak memaksa kalian untuk itu. Dan bukan juga upah untukku menjadi kewajiban atas kalian. Sebenarnya itu semua kembali kepada kemaslahatan kalian dan upaya kalian untuk menempuh jalan yanag dapat mengantarkan kalian kepada Rabb kalian.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 55-60
Allah SWT memberitahukan kebodohan orang-orang musyrik karena mereka menyembah selain Allah berupa berhala-berhala yang tidak memiliki mudharat dan manfaat tanpa dalil yang menuntun mereka melakukan itu, serta tanpa alasan melakukan penyembahan itu, bahkan semata-mata karena pendapat dan hawa nafsu mereka. Mereka membela berhala-berhala itu dan berperang di jalan mereka, serta memusuhi Allah, Rasulallah, dan orang-orang yang beriman yang ada di antara mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Adalah orang-orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya)
yaitu pembantu yang menolong jalan setan untuk memerangi tentara Allah, padahal tentara Allah itulah yang menang. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan (74) Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka, sedangkan mereka sendirilah yang menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga berhala-berhala itu (75) (Surah Yasin) yaitu, berhala-berhala yang mereka jadikan sembahan mereka selain Allah tidak mampu menolong para penyembahnya. Mereka yang bodoh itulah yang menjadi tentara yang disiapkan untuk membela berhala-berhala sembahannya dan mempertahankan keberadaannya. Akan tetapi, akibat yang terpuji dan kemenangan hanya milik Allah, Rasulallah, dan orang-orang mukmin di dunia dan akhirat.
Said bin Jubair berkata tentang firmanNya: (Adalah orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya) dia berkata, yaitu menolong setan untuk memusuhi Tuhannya dengan memusihi dan menyekutukanNya.
Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (Adalah orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya) yaitu berpaling
Kemudian Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW: (Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan (56)) yaitu pembawa kabar gembira kepada orang-orang mukmin, dan pemberi peringatan terhadap orang-orang kafir. Menyampaikan kabar gembira tentang surga bagi orang yang taat kepada Allah, dan pemberi peringatan tentang azab yang dahsyat bagi orang yang menentang perintah Allah (Katakanlah, "Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian dalam menyampaikan risalah itu”) yaitu, aku tidak meminta upah dari harta kalian sebagai imbalan dari penyampaian dan peringatan ini, sesungguhnya aku melakukannya hanya semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT ((yaitu) bagi siapa di antara kalian yang mau menempuh jalan yang lurus (28)) (Surah At-Takwir)
(melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhannya) yaitu jalan, tuntunan, dan cara yang dianut sesuai dengan apa yang aku sampaikan.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati) yaitu b dalam semua urusanmu kepada Allah yang Maha Hidup yang tidak mati selama-lamanya Dialah (Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu) (Surah Al-Hadid: 3) yang Maha kekal, Maha Tetap selama-lamanya, yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri, Tuhan dan Pemilik segala sesuatu. Jadikanlah Dia sebagai tempat mengadu dan tempat berlindungmu. Dialah tempat untuk bertawakal dan mengadu, maka sesungguhnya Dia akan memberimu kecukupan, penolong, pendukung, dan pemberimu keberhasilan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia) (Surah Al-Maidah: 67)
Firman Allah SWT: (dan bertasbihlah dengan memujiNya) yaitu iringkanlah antara tahmid dan tasbih. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda,”Maha Suci Engkau, ya Allah, Tuhan kami, dan dengan memujiMu” yaitu, ikhlaslah dalam beribadah dan bertawakal kepadaNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: ( (Dialah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung (9)) (Surah Al-Muzzammil)
Firman Allah SWT: (Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hambaNya) yaitu dengan ilmuNya Yang Maha Sempurna, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi, dan tidak ada sesuatupun seberat dzarrah yang terhalang dari pengetahuanNya.
Firman Allah SWT: (Yang menciptakan langit dan bumi) hingga akhir ayat. Dia Maha Hidup yang tidak mati, Dia Pencipta segala sesuatu, Tuhan yang memilikinya, yang dengan kekuasaanNya Dia menciptakan tujuh lapis langit yang tinggi dan luas, serta tujuh lapis bumi yang tebal-tebal (dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy) yaitu mengatur urusan dan memutuskan kebenaran, dan Dia adalah sebaik-baik Dzat yang memutuskan.
Firman Allah: (kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia) Tanyakanlah tentang Allah kepada orang yang lebih mengetahui, lalu ikutilah dan telusurilah jejaknya. Sudah diketahui bahwa tidak ada seorangpun yang lebih mengetahui dan lebih mengenal tentang Allah, selain hamba dan RasulNya, yaitu nabi Muhammad SAW pemimpin anak nabi Adam secara mutlak di dunia dan akhirat yang semua ucapannya itu bukan menurut hawa nafsunya, melainkan hanya wahyu yang diturunkan kepadanya. Apa yang dia katakan adalah kebenaran, dan apa yang diberitahukan itu adalah kebenaran. Dia adalah Imam yang memutuskan sesuatu, jika manusia bertentangan mengenai suatu masalah, maka diwajibkan bagi mereka untuk mengembalikannya kepadanya. Maka pendapat yang sesuai dengan sabda dan perbuatannya, maka itu benar. Dan pendapat yang bertentangan dengan ucapan dan perbuatannya, maka dikembalikan kepada orang yang mengatakan dan yang melakukannya, siapapun dia. Allah SWT berfirman: ( Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya)) (Surah An-Nisa: 59) dan (Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an), sebagai kalimat yang benar dan adil) (Surah Al-An'am: 115) yaitu benar dalam pemberitahuannya, adil dalam semua perintah dan larangannya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia) dia berkata,”Apa pun yang diberitakan kepadamu maka itu seperti apa yang diberitakan kepadamu”
Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengingkari perbuatan orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah, yaitu menyembah berhala-berhala dan tandingan-tandingan: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang," Mereka menjawab,"Siapakah Yang Maha Penyayang itu?”) yaitu, kami tidak mengenal Tuhan Yang Maha Pemurah. Mereka mengingkari penamaan Allah dengan sebutan Dzat yang Maha Pengasih, sebagaimana yang telah mereka ingkari pada hari Perjanjian Hudaibiyah, ketika Nabi SAW bersabda kepada penulisnya,"Tulislah “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Maka mereka menjawab,"Kami tidak mengenal Dzat yang Maha Pengasih, dan tidak pula Dzat yang Maha Penyayang, tetapi tulislah perjanjian itu sebagaimana yang biasa kamu tulis, yaitu “Dengan menyebut namaMu, ya Allah” Oleh karena itu Allah SWT menurunkan: (Katakanlah, "Serulah Allah atau serulah Dzat yang Maha Pengasih. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai nama-nama yang terbaik) (Surah Al-Isra’: 110) yaitu, Dialah Allah dan Dialah Dzat yang Maha Pengasih. Dia berfirman di ayat ini: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kamu sekalian kepada Dzat yang Maha Pengasih" mereka menjawab,"Siapakah Yang Maha Pengasih?”) yaitu kami tidak mengenal dan tidak mengakuiNya (Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud kepadaNya)) yaitu hanya dengan ucapanmu itu (dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)) Adapun orang-orang mukmin, mereka menyembah Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mereka mengesakanNya sebagai Tuhan dan bersujud kepadaNya. Para ulama sepakat bahwa pada ayat sajdah yang ada di surah Al-Furqan dianjurkan untuk melakukan sujud bagi pembaca dan pendengarnya
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Furqan ayat 57: Sehingga tidak ada alasan bagi mereka untuk tidak mengikutinya, karena Beliau tidak meminta upah.
Seperti dengan menginfakkan hartanya untuk mencari keridhaan-Nya jika mereka mau, dan Beliau tidak akan mencegahnya. Beliau tidak memaksa mereka untuknya dan tidak pula menanggung mereka mengupah Beliau, bahkan semua itu maslahatnya kembali kepada mereka dan dapat menyampaikan mereka kepada Tuhan mereka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 57
Allah kemudian memberikan arahan kepada nabi-Nya. Katakanlah, wahai rasul-ku kepada orang-orang kafir itu: 'aku tidak meminta imbalan apa pun dari kamu baik berupa materi atau manfaat lainnya, dalam menyampaikan risalah itu, melainkan mengharap agar orang-orang mau mengambil jalan kepada tuhannya dengan berinfak pada jalan Allah dan amalan saleh lainnya. Jika mereka mau melakukan hal itu, lakukanlah. " keimanan dan amal saleh mereka, sudah cukup bagi rasul sebagai imbalan atas tugasnya sebagai seorang rasul. 58. Wahai rasul-ku, teruskan dakwahmu dan bertawakAllah dengan menyerahkan segala keputusan akhir kepada Allah yang mahahidup, yang tidak mati, jangan kepada yang selain-Nya! dan bertasbihlah dengan menjauhkan-Nya dari semua sifat kekurangan dan memuji-Nya karena hanya dialah yang berhak dipuji, karena kesempurnaan zat-Nya dan sifatnya. Dan jika ada hamba-Nya yang berbuat dosa, maka cukuplah dia yang maha mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah pelbagai penjelasan dari berbagai ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Furqan ayat 57 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita bersama. Sokonglah perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.