Surat Al-Furqan Ayat 55

وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ مَا لَا يَنفَعُهُمْ وَلَا يَضُرُّهُمْ ۗ وَكَانَ ٱلْكَافِرُ عَلَىٰ رَبِّهِۦ ظَهِيرًا

Arab-Latin: Wa ya'budụna min dụnillāhi mā lā yanfa'uhum wa lā yaḍurruhum, wa kānal-kāfiru 'alā rabbihī ẓahīrā

Artinya: Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka dan tidak (pula) memberi mudharat kepada mereka. Adalah orang-orang kafir itu penolong (syaitan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya.

« Al-Furqan 54Al-Furqan 56 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Menarik Terkait Surat Al-Furqan Ayat 55

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 55 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan menarik dari ayat ini. Ada aneka ragam penjelasan dari kalangan mufassirin terhadap kandungan surat Al-Furqan ayat 55, di antaranya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kendatipun dikemukakan bukti-bukti Kuasa Allah dan curahan nikmatNya pada makhlukNya, orang-orang kafir menyembah sesembahan selain Allah, obyek yang tidak dapat memberikan manfaat bagi mereka ketika mereka menyembahnya dan tidak dapat mencelakai mereka bila mereka meninggalkan penyembahannya. Dan orang yang ingkar itu menjadi penolong bagi setan untuk menentang TuhanNya dengan perbuatan syirik dalam peribadahan kepada Allah, mendukungnya untuk maksiat kepadaNya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

55. Orang-orang kafir menyembah selain Allah, berupa berhala-berhala yang tidak dapat memberi manfaat bagi mereka jika mereka menyembahnya dan tidak dapat mendatangkan mudharat kepada mereka jika mereka tidak menyembahnya. Dan orang kafir adalah penolong setan untuk menentang Allah.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

55. Dan orang-orang kafir menyembah patung-patung selain Allah, yang tidak memberi manfaat meskipun mereka menaatinya, dan tidak pula memberi mudarat meskipun mereka menentangnya. Orang kafir itu pengikut setan untuk melakukan apa yang mendatangkan kemurkaan Allah -Subḥānahu-.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

55. وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللهِ مَا لَا يَنفَعُهُمْ (Dan mereka menyembah selain Allah apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka)
Jika mereka menyembahnya.

وَلَا يَضُرُّهُمْ ۗ( dan tidak (pula) memberi mudharat kepada mereka)
Jika mereka tidak menyembahnya.

وَكَانَ الْكَافِرُ عَلَىٰ رَبِّهِۦ ظَهِيرًا(dan orang-orang kafir itu penolong (syaitan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya)
Yakni mereka mengikuti setan musuh Allah dan membantunya untuk bermaksiat kepada Allah.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ وَكَانَ ٱلْكَافِرُ عَلَىٰ رَبِّهِۦ ظَهِيرًا } "Adalah orang-orang kafir itu penolong (syaitan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya."

Inilah diantara khitab al-Qur'an yang paling indah maknanya, seorang mukmin senantiasa bersama Allah untuk memusuhi dirinya sendiri, dan hawa nafsunya, dan syaithon dirinya, dan musuh tuhannya, dapat diartikan bahwa seorang mukmin merupakan tentara Allah dan juga wali Allah, sedangkan orang-orang kafir bersama syaithon-syaithonnya dan dirinya memusuhi Allah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

55. Dan orang-orang kafir itu menyembah kepada selain Allah seperti berhala dan patung yang tidak memberi manfaat saat disembah dan tidak memberi bahaya saat ditinggalkan. Dan mereka membantu setan dalam bermaksiat kepada Allah SWT dengan berbuat syirik dan permusuhan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Mereka menyembah kepada selain Allah sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan tidak mendatangkan mudharat kepada mereka. Orang kafir adalah penolong (setan) terhadap Tuhannya} Orang kafir adalah pembantu setan untuk durhaka kepada Tuhannya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


55 maksudnya, mereka menyembah patung-patung dan orang-orang mati yang tidak (dapat) membahayakan dan tidak pula memberi manfaat, dan mereka menjadikannya sebagai sekutu-sekutu bagi Maha pemilik manfaat dan bahaya, (pemilik) pemberian dan pencegahan; padahal yang wajib atas mereka adalah agar mereka menjadi orang-orang yang mengikuti petunjuk dan arahan Rabb mereka, serta membela agamaNya, namun mereka menyalahi perintah itu.
“orang-orang kafir itu penolong (setan untuk durhaka) terhadap RabbNya.” Jadi kebatilan itu adalah berhala-berhala dan sekutu-sekutunya yang menjadi musuh Allah. Orang kafir menolong dan membelanya melawan Rabbnya, dan ia menjadi musuh bagi Rabbnya dan menentangNya dalam permusuhan dan perang. Dia-lah Allah yang telah menciptakannya, memberinya rizki dan melimpahkan kepadanya berbagai nikmat yang nampak dan yang tidak nampak, sedangkan ia ntidak keluar dari kekuasaan, kerajaan dan gengagmanNya, dan Allah tidak pernah memutus kebaikan dan karuniaNya darinya, sedangkan dia dengan kebodohannya terus melakukan permusuhan dan penentangan.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 55-60
Allah SWT memberitahukan kebodohan orang-orang musyrik karena mereka menyembah selain Allah berupa berhala-berhala yang tidak memiliki mudharat dan manfaat tanpa dalil yang menuntun mereka melakukan itu, serta tanpa alasan melakukan penyembahan itu, bahkan semata-mata karena pendapat dan hawa nafsu mereka. Mereka membela berhala-berhala itu dan berperang di jalan mereka, serta memusuhi Allah, Rasulallah, dan orang-orang yang beriman yang ada di antara mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Adalah orang-orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya)
yaitu pembantu yang menolong jalan setan untuk memerangi tentara Allah, padahal tentara Allah itulah yang menang. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan (74) Berhala-berhala itu tiada dapat menolong mereka, sedangkan mereka sendirilah yang menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga berhala-berhala itu (75) (Surah Yasin) yaitu, berhala-berhala yang mereka jadikan sembahan mereka selain Allah tidak mampu menolong para penyembahnya. Mereka yang bodoh itulah yang menjadi tentara yang disiapkan untuk membela berhala-berhala sembahannya dan mempertahankan ke­beradaannya. Akan tetapi, akibat yang terpuji dan kemenangan hanya milik Allah, Rasulallah, dan orang-orang mukmin di dunia dan akhirat.
Said bin Jubair berkata tentang firmanNya: (Adalah orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya) dia berkata, yaitu menolong setan untuk memusuhi Tuhannya dengan memusihi dan menyekutukanNya.
Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (Adalah orang kafir itu penolong (setan untuk berbuat durhaka) terhadap Tuhannya) yaitu berpaling
Kemudian Allah SWT berfirman kepada RasulNya SAW: (Dan tidaklah Kami mengutus kamu melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan (56)) yaitu pembawa kabar gembira kepada orang-orang mukmin, dan pemberi peringatan terhadap orang-orang kafir. Menyampaikan kabar gembira tentang surga bagi orang yang taat kepada Allah, dan pemberi peringatan tentang azab yang dahsyat bagi orang yang menentang perintah Allah (Katakanlah, "Aku tidak meminta upah sedikit pun kepada kalian dalam menyampaikan risalah itu”) yaitu, aku tidak meminta upah dari harta kalian sebagai imbalan dari penyampaian dan peringatan ini, sesungguhnya aku melakukannya hanya semata-mata mengharapkan ridha Allah SWT ((yaitu) bagi siapa di antara kalian yang mau menempuh jalan yang lurus (28)) (Surah At-Takwir)
(melainkan (mengharapkan kepatuhan) orang-orang yang mau mengambil jalan kepada Tuhannya) yaitu jalan, tuntunan, dan cara yang dianut sesuai dengan apa yang aku sampaikan.
Kemudian Allah SWT berfirman: (Dan bertawakallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati) yaitu b dalam semua urusanmu kepada Allah yang Maha Hidup yang tidak mati selama-lamanya Dialah (Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu) (Surah Al-Hadid: 3) yang Maha kekal, Maha Tetap selama-lamanya, yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri, Tuhan dan Pemilik segala sesuatu. Jadikanlah Dia sebagai tempat mengadu dan tempat berlindungmu. Dialah tempat untuk bertawakal dan mengadu, maka sesungguhnya Dia akan memberimu kecukupan, penolong, pendukung, dan pemberimu keberhasilan. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Wahai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia) (Surah Al-Maidah: 67)
Firman Allah SWT: (dan bertasbihlah dengan memujiNya) yaitu iringkanlah antara tahmid dan tasbih. Oleh karena itu Rasulullah SAW bersabda,”Maha Suci Engkau, ya Allah, Tuhan kami, dan dengan memujiMu” yaitu, ikhlaslah dalam beribadah dan bertawakal kepadaNya. Sebagaimana Allah SWT berfirman: ( (Dialah) Tuhan masyriq dan maghrib, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, maka ambillah Dia sebagai pelindung (9)) (Surah Al-Muzzammil)
Firman Allah SWT: (Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-hambaNya) yaitu dengan ilmuNya Yang Maha Sempurna, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi, dan tidak ada sesuatupun seberat dzarrah yang terhalang dari pengetahuanNya.
Firman Allah SWT: (Yang menciptakan langit dan bumi) hingga akhir ayat. Dia Maha Hidup yang tidak mati, Dia Pencipta segala sesuatu, Tuhan yang memilikinya, yang dengan kekuasaanNya Dia menciptakan tujuh lapis langit yang tinggi dan luas, serta tujuh lapis bumi yang tebal-tebal (dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy) yaitu mengatur urusan dan memutuskan kebenaran, dan Dia adalah sebaik-baik Dzat yang memutuskan.
Firman Allah: (kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy, (Dialah) Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia) Tanyakanlah tentang Allah kepada orang yang lebih mengetahui, lalu ikutilah dan telusurilah jejaknya. Sudah diketahui bahwa tidak ada seorangpun yang lebih mengetahui dan lebih mengenal tentang Allah, selain hamba dan RasulNya, yaitu nabi Muhammad SAW pemimpin anak nabi Adam secara mutlak di dunia dan akhirat yang semua ucapannya itu bukan menurut hawa nafsunya, melainkan hanya wahyu yang diturunkan kepadanya. Apa yang dia katakan adalah kebenaran, dan apa yang diberitahukan itu adalah kebenaran. Dia adalah Imam yang memutuskan sesuatu, jika manusia bertentangan mengenai suatu masalah, maka diwajibkan bagi mereka untuk mengembalikannya kepadanya. Maka pendapat yang sesuai dengan sabda dan perbuatannya, maka itu benar. Dan pendapat yang bertentangan dengan ucapan dan perbuatannya, maka dikembalikan kepada orang yang mengatakan dan yang melakukannya, siapapun dia. Allah SWT berfirman: ( Jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunahnya)) (Surah An-Nisa: 59) dan (Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur'an), sebagai kalimat yang benar dan adil) (Surah Al-An'am: 115) yaitu benar dalam pemberitahuannya, adil dalam semua perintah dan larangan­nya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (maka tanyakanlah (tentang Allah) kepada yang lebih mengetahui (Muhammad) tentang Dia) dia berkata,”Apa pun yang diberitakan kepadamu maka itu seperti apa yang diberitakan kepadamu”
Kemudian Allah SWT berfirman seraya mengingkari perbuatan orang-orang musyrik yang menyembah selain Allah, yaitu menyembah berhala-berhala dan tandingan-tandingan: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang," Mereka menjawab,"Siapakah Yang Maha Penyayang itu?”) yaitu, kami tidak mengenal Tuhan Yang Maha Pemurah. Mereka mengingkari penamaan Allah dengan sebutan Dzat yang Maha Pengasih, sebagaimana yang telah mereka ingkari pada hari Perjanjian Hudaibiyah, ketika Nabi SAW bersabda kepada penulisnya,"Tulislah “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”. Maka mereka menjawab,"Kami tidak mengenal Dzat yang Maha Pengasih, dan tidak pula Dzat yang Maha Penyayang, tetapi tulislah perjanjian itu sebagaimana yang biasa kamu tulis, yaitu “Dengan menyebut nama­Mu, ya Allah” Oleh karena itu Allah SWT menurunkan: (Katakanlah, "Serulah Allah atau serulah Dzat yang Maha Pengasih. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai nama-nama yang terbaik) (Surah Al-Isra’: 110) yaitu, Dialah Allah dan Dialah Dzat yang Maha Pengasih. Dia berfirman di ayat ini: (Dan apabila dikatakan kepada mereka, "Sujudlah kamu sekalian kepada Dzat yang Maha Pengasih" mereka menjawab,"Siapakah Yang Maha Pengasih?”) yaitu kami tidak mengenal dan tidak mengakuiNya (Apakah kami akan sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud kepadaNya)) yaitu hanya dengan ucapanmu itu (dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman)) Adapun orang-orang mukmin, mereka menyembah Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mereka mengesakanNya sebagai Tuhan dan bersujud kepadaNya. Para ulama sepakat bahwa pada ayat sajdah yang ada di surah Al-Furqan dianjurkan untuk melakukan sujud bagi pembaca dan pendengarnya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Furqan ayat 55: Jika menyembahnya.

Jika meninggalkannya. Itulah patung dan berhala.

Yaitu dengan menaatinya.

Berhala, patung dan setan sudah jelas batil, namun orang-orang kafir malah membantunya dengan menyembahnya dan menaati setan sehingga sama saja membantunya berbuat durhaka kepada Tuhannya dan menjadikan musuh-Nya, padahal Allah yang telah menciptakan mereka dan memberinya rezeki serta mengaruniakan berbagai nikmat, kebaikan dan ihsan-Nya tidak berhenti diberikan kepada mereka, namun mereka dengan kebodohannya membalasnya dengan sikap kufur dan menentang Tuhan mereka; tidak bersyukur dan tunduk kepada-Nya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 55

Betapa pun demikian, masih banyak orang-orang yang tak mau menyembah Allah, tapi menyembah sesuatu yang tidak mempunyai kekuasaan apa pun. Dan mereka orang-orang kafir itu menyembah benda-benda selain Allah, baik berupa patung-patung dan lainnya apa yang tidak memberi manfaat kepada mereka baik di dunia, seperti mendatangkan rezeki, menurunkan hujan, dan lain-lainnya, apalagi di akhirat, dan tidak pula mendatangkan bencana kepada mereka jika mereka tidak menyembah patung-patung itu, seperti kematian, kelaparan dan lainnya. Orang-orang kafir adalah penolong bagi setan untuk berbuat durhaka terhadap tuhannya dengan menyekutukan-Nya dalam beribadah. Padahal tuhannya yang telah memberikan kepadanya kehidupan, rezeki, dan anugerah lainnya yang demikian besar. Inilah bentuk kezaliman yang sangat besar. 56. Dan tidaklah kami mengutus engkau, wahai rasul-ku, melainkan hanya sebagai pembawa kabar gembira bagi mereka yang beriman dan beramal saleh, bahwa mereka akan mendapatkan pahala dan mereka akan masuk surga dan pemberi peringatan kepada mereka yang ingkar terhadap Allah dan rasul-Nya, bahwa mereka akan mendapatkan siksaan dari Allah, mereka akan masuk neraka. Bukan merupakan tugas rasul, memaksa mereka untuk beriman kepada Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penjelasan dari beragam ulama tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Furqan ayat 55 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita semua. Dukung usaha kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Paling Sering Dikaji

Nikmati berbagai halaman yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat: Ar-Ra’d 28, At-Tahrim 6, Al-Baqarah 155, As-Sajdah, At-Taubah 128-129, Al-Hujurat. Serta Al-Baqarah 1-5, Al-Waqi’ah 35-38, Al-Baqarah 275, Ath-Thariq, An-Nahl 125, Al-Furqan 63.

  1. Ar-Ra’d 28
  2. At-Tahrim 6
  3. Al-Baqarah 155
  4. As-Sajdah
  5. At-Taubah 128-129
  6. Al-Hujurat
  7. Al-Baqarah 1-5
  8. Al-Waqi’ah 35-38
  9. Al-Baqarah 275
  10. Ath-Thariq
  11. An-Nahl 125
  12. Al-Furqan 63

Pencarian: surat as shaff ayat 4, tafsir surat al mukminun, surat al falaq dan terjemahannya, surat al isra ayat 37 beserta artinya, surat at talaq dan artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.