Surat Al-Furqan Ayat 32

وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ ٱلْقُرْءَانُ جُمْلَةً وَٰحِدَةً ۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۖ وَرَتَّلْنَٰهُ تَرْتِيلًا

Arab-Latin: Wa qālallażīna kafarụ lau lā nuzzila 'alaihil-qur`ānu jumlataw wāḥidah, każālika linuṡabbita bihī fu`ādaka wa rattalnāhu tartīlā

Artinya: Berkatalah orang-orang yang kafir: "Mengapa Al Quran itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar).

« Al-Furqan 31Al-Furqan 33 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Berkaitan Surat Al-Furqan Ayat 32

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 32 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan berbagai penjelasan dari banyak ahli ilmu mengenai makna surat Al-Furqan ayat 32, di antaranya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan orang-orang kafir berkata, “Menagapa al-Qur’an tidak diturunkan kepada Muhammad sekaligus saja, seperti Taurat, Injil, dan Zabur?” Allah berfirman, “Demikianlah, Kami menurunkannya secara berangsur-angsur supaya Kami memperkuat kalbumu dan menambah ketenanganmu dengannya dan kamu dapat memahami dan mengembannya. Dan Kami menjelaskannya dengan teliti dan perlahan-lahan.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

32. Orang-orang kafir yang membangkang berkata: “Mengapa al-Qur’an tidak diturunkan kepada Muhammad sekali penurunan?”

Maka Allah berfirman: “Demikianlah Kami menurunkannya secara bertahap untuk menguatkan hatimu dan memudahkanmu untuk menghafal, membaca, dan menjelaskannya dengan perlahan dan teliti.”

Ibnu Abbas berkata: “al-Qur’an dipisahkan dari lauhul mahfudz kemudian diletakkan di Baitul Izzah yang ada di langit dunia, lalu Jibril menurunkannya kepada Nabi Muhammad darinya dan membacakannya kepada beliau dengan tartil.” (Diriwayatkan oleh Imam Hakim dalam al-Mustadrak 2/223, kitab tafsir; dishahihkan dan disepakati oleh Imam ad-Dzahabi, dan dishahihkan pula oleh al-Hafizh Ibnu Hajar sebagaimana telah disebutkan pada tafsir surat al-Isra’: 106).


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

32. Orang-orang yang kafir kepada Allah berkata, "Mengapa Al-Qur`ān itu tidak diturunkan kepada Rasul sekaligus saja, dan tidak diturunkan secara berangsur-angsur?" Kami menurunkannya secara berangsur-angsur supaya Kami perkuat hatimu dengannya wahai Rasul, dan Kami menurunkannya sedikit demi sedikit agar mudah dibaca dan dipahami.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

32. كَذٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَ ۖ (demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya)
Yakni Kami turunkan al-Qur’an dengan berangsur-angsur sesuai dengan kejadian yang terjadi untuk menguatkan hatimu dengan al-Qur’an itu, sebab turunnya al-Qur’an dengan berangsur-angsur sesuai kejadian yang terjadi lebih dapat menguatkan hatimu dalam menghadapi kejadian itu yang kadang berasal dari tipu daya dan makar dari kaummu sehingga kamu tidak ragu atau mundur saat menghadapi mereka. Itu juga menjadikanmu lebih mudah menghafalnya dan memahami maknanya, sebab ketika mereka bertanya kepadamu tentang sesuatu pasti mereka akan diberi jawabannya.

وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيلًا(dan Kami membacanya secara tartil (teratur dan benar))
Yakni Kami membacakannya ayat per ayat dengan penuh ketelitian dan kejelasan.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

Jika engkau mendapatkan dalam hatimu perpecahan; maka kembalilah kepada al-Qur'an { لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَ } "supaya Kami perkuat hatimu dengannya".


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

32. Orang-orang kafir itu berkata: “Mengapa Al-Qur’an tidak diturunkan kepada Muhammad sekaligus sebagaimana Taurat diturunkan kepada Musa?!”Lalu Allah membalas mereka: “Kami menurunkannya kepadamu secara terpisah. Dan melalui cara ini, sungguh Kami akan menguatkan hatimu dan memudahkanmu dalam menjaga dan memahaminya. Kami juga membacakannya melalui lisan Jibril dengan sangat bagus dan perlahan-lahan” Dari Ibnu Abbas: “Orang-orang musyrik berkata: “Jika Muhammad adalah nabi sebagaimana yang diakuinya, pasti Tuhannya tidak menghukumnya sehingga menurunkannya satu ayat dan dua ayat saja. Kenapa Dia tidak menurunkan Al-Qur’an sekaligus saja?” Lalu Allah menurunkan ayat ini”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Orang-orang kafir berkata,“Mengapa Al-Qur’an itu tidak} Mengapa tidak {diturunkan kepadanya dalam satu jumlah} sekaligus {”Demikianlah, agar Kami memperteguh} menguatkan {hatimu dengannya, dan Kami membacakannya secara tartil} dan Kami memisah-misahnya, ayat demi ayat, agar mudah dipahami dan dijaga


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


32 “ini sebagian dari sederet usulan-usulan kaum kafir yang dibisikkan oleh jiwa mereka, maka mereka berkata, ”mengapa al-qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?” maksudnya, sebagaimana kitab-kitab suci sebelum diturunkan. Apa salahnya kalau ia diturunkan seperti itu? Bahkan turunnya (secara bertahap) seperti itu lebih sempurna dan lebih baik. Maka dari itu Allah berfirman,” demikianlah,” kami menurunkannya secara berangsur-angsur, “suapaya kami memperkuat hatimu dengannya,” sebab setiap kali bagian dari al-qur’an turun kepadanya, maka dia makin bertambah tenang dan kokoh pendiriannya, terutama di saat adanya faktor-faktor penyebab kegelisahan. Karena sesungguhnya turunnya al-qur’an pada saat terjadinya moment (penting) itu menjadi penawar yang sangat luar biasa dan menjadi peneguh hati yang sangat efektif daripada kalau ia telah diturunkan sebelumnya, kemudian mengingatnya ketika terjadi asbab nuzulnya. “dan kami membacakannya secara tartil,” maksudnya, kami menurunkannya kepadamu dengan pelan dan secara bertahap.
Ini semua menunjukkan pada perhatian Allah terhadap kitabNya, yaitu al-qur’an dan terhadap RasulNya, yaitu Muhammad Saw, di mana Dia menjadikan penurunan kitabNya sesuai dengan kondisi Rasulullah dan kemaslahatan agama.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 32-34
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang banyaknya pertentangan dan keingkaran orang-orang kafir, serta pertentangan mereka terhadap hal yang bukan urusan mereka, yaitu mereka berkata: (Mengapa Al-Qur’an ini tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?) yaitu mengapa kitab yang diwahyukan kepadanya itu tidak diturunkan sekali saja, sebagaimana telah diturunkan kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan sekaligus, seperti Taurat, Injil, Zabur, dan kitab-kitab tuhan lainnya?
Maka Allah SWT menjawab hal itu. Sesungguhnya Dia menurunkan Al-Qur'an secara berangsur-angsur selama dua puluh tiga tahun sesuai dengan peristiwa dan kejadian yang berkaitan dengannya, serta hukum yang diperlukan untuk meneguhkan hati orang-orang mukmin terhadapnya. Sebagaimana firmanNya: (Dan Al-Quran (kami turunkan) berangsur-angsur agar engkau (Muhammad) membacakannya kepada manusia perlahan-lahan dan Kami menurunkannya secara bertahap (106)) (Surah Al-Isra’). Oleh karena itu Allah berfirman: (supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil) Qatadah berkata bahwa maknanya adalah menjelaskan dengan jelas.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa maknannya adalah Kami menafsirkannya dengan jelas.
(Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil) yaitu suatu hujjah dan tuduhan yang tidak benar (melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya) yaitu, mereka tidak mengatakan sesuatu untuk menentang kebaikan, melainkan Kami menyanggah mereka dengan kebenaran pada hal itu dengan lebih jelas, lebih terang, dan lebih fasih daripada ucapan mereka.
Kemudian hal ini menunjukkan bukti perhatian yang besar terhadap kemuliaan Rasulullah SAW dimana wahyu selalu datang kepadanya dari Allah SWT, baik di pagi maupun sore hari, di siang maupun malam hari, dalam perjalanan maupun di tempat. Setiap kali malaikat turun menemuinya selalu membawa Al-Qur'an, tidak seperni menurunkan kitab-kitab yang terdahulu. Hal ini merupakan kedudukan yang lebih tinggi, lebih besar dan lebih agung daripada kedudukan saudara-saudaranya dari semua nabi.
Al-Qur'an adalah kitab yang paling mulia yang diturunkan Allah SWT, dan nabi Muhammad SAW adalah nabi paling agung yang diutus Allah SWT. Allah menghumpunkan Al-Qur'an dua sifat secara bersamaan, yaitu di dalam kedudukan yang tinggi, yaitu diturunkan sekaligus dari Lauhil Mahfuz ke Baitul izzah di langit dunia. Kemudian Al-Qur'an diturunkan ke bumi secara berangsur-angsur sesuai dengan peristiwa dan kejadiannya.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Al-Qur'an diturunkan sekaligus ke langit dunia pada malam Lailatul Qadar. Kemudian diturunkan setelah itu selama dua puluh tahun. Allah SWT berfirman: (Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya (33)) dan Allah SWT berfirman: (Dan Al-Qur’an itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian (106)) (Surah Al-Isra’)
Kemudian Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang buruknya keadaan orang-orang kafir di hari mereka dikembalikan kepada Allah pada hari kiamat. Mereka digiring menuju neraka Jahanam dalam keadaan yang paling buruk dan rupa paling jelek (Orang-orang yang dihimpun ke neraka Jahanam dengan diseret atas muka-muka mereka, mereka itulah orang yang paling buruk tempatnya dan paling sesat jalannya (34)) Disebutkan dalam hadits shahih dari Anas bahwa ada seorang lelaki berkata,"Wahai Rasulullah, bagaimanakah orang kafir digiring masuk ke neraka Jahanam di atas mukanya?" Rasulullah SAW menjawab:”Sesungguhnya Tuhan yang membuatnya berjalan di atas kedua kakinya mampu membuatnya berjalan di atas mukanya pada hari kiamat.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Furqan ayat 32: Perkataan ini termasuk di antara usulan orang-orang kafir.

Seperti Taurat, Injil dan Zabur.

Al Qur’an diturunkan tidak secara sekaligus.

Maksudnya, Al Quran itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan secara berangsur-angsur agar dengan begitu hati Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi kuat, tenang dan teguh. Terutama, ketika ada sebab-sebab gelisah, maka dengan turunnya Al Qur’an dapat menenteramkannya.

Agar mudah dipahami dan dihapal. Hal ini menunjukkan perhatian Allah terhadap kitab-Nya dan terhadap Rasul-Nya, di mana Dia menurunkan kitab-Nya sesuai keadaan rasul dan maslahat agamanya.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 32

Pada ayat berikut diceritakan lagi permintaan lainnya yang mengada-ada yang dikemukakan oleh orang kafir kepada nabi Muhammad. Dan orang-orang kafir berkata, 'mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus sebagaimana kitab-kitab samawi dulu se-perti kitab taurat, zabur, dan injil, bukan berangsur-angsur sebagaimana Al-Qur'an'" demikianlah, kami turunkan Al-Qur'an secara ber-angsur-angsur agar kami memperteguh hatimu Muhammad dengannya karena setiap kali ayat Al-Qur'an turun, nabi merasa tenang karena Allah selalu menyertainya dalam suka maupun duka dan kami membacakannya secara tartil berangsur-angsur, perlahan dan benar, selama kurang lebih 23 tahun. Membaca Al-Qur'an dengan tartil, sangat di dianjurkan. Diturunkannya Al-Qur'an secara berangsur, agar mudah dihafal, dihayati, dan diamalkan sedikit demi sedikit. 33. Kemudian Allah menghibur nabi Muhammad agar beliau bertambah semangat dalam berdakwah, dan tidak peduli dengan semua permintaan orang musyrik yang mengada-ada itu. Dan mereka (orang-orang kafir itu) tidak datang kepadamu (membawa) sesuatu yang aneh, seperti permintaan mereka yang mengada-ada, dengan tujuan mencederai kenabianmu. Melainkan kami datangkan kepadamu suatu jawaban yang benar dan tepat, akan melemahkan anggahan-sanggahan mereka yang batil dan penjelasan yang paling baik, sehingga akan jelas mana yang benar dan mana yang salah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penafsiran dari kalangan mufassir mengenai kandungan dan arti surat Al-Furqan ayat 32 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah untuk kita bersama. Sokonglah kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Konten Terbanyak Dikaji

Baca banyak materi yang terbanyak dikaji, seperti surat/ayat: At-Taubah 128-129, Al-Baqarah 275, Ath-Thariq, An-Nahl 125, Ar-Ra’d 28, Al-Baqarah 1-5. Serta As-Sajdah, Al-Hujurat, Al-Baqarah 155, Al-Furqan 63, At-Tahrim 6, Al-Waqi’ah 35-38.

  1. At-Taubah 128-129
  2. Al-Baqarah 275
  3. Ath-Thariq
  4. An-Nahl 125
  5. Ar-Ra’d 28
  6. Al-Baqarah 1-5
  7. As-Sajdah
  8. Al-Hujurat
  9. Al-Baqarah 155
  10. Al-Furqan 63
  11. At-Tahrim 6
  12. Al-Waqi’ah 35-38

Pencarian: quran surat alimron, surat al mutaffifin beserta artinya, teks surat al kautsar, la'in syakartum laazidannakum ayat berapa, hud 117-119

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.