Surat Al-Furqan Ayat 28
يَٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا
Arab-Latin: Yā wailatā laitanī lam attakhiż fulānan khalīlā
Artinya: Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku).
« Al-Furqan 27 ✵ Al-Furqan 29 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Tentang Surat Al-Furqan Ayat 28
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Furqan Ayat 28 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penafsiran dari para mufassirun mengenai makna surat Al-Furqan ayat 28, misalnya seperti tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
27-29. Dan ingatlah (wahai Rasul) pada hari orang yang berbuat kezhaliman terhadap dirinya akan menggigit dua tangannya lantaran penyesalan dan kekecewaan, sembari berkata, “Celaka aku, seandainya aku dulu mau mendampingi Rasulullah Muhammad dan mengikutinya untuk menjadikan Islam sebagai jalan menuju surga.”. Dan ia merasakan penyesalan mendalam seraya berkata,”Sekiranya aku dulu tidak menjadikan orang kafir si Fulan itu sebagai teman dekat yang aku ikuti dan aku cintai. Sesungguhnya teman akrab itu telah menyimpangkan diriku dari al-Qur’an setelah datang kepadaku. Dan setan yang terlaknat itu adalah makhluk yang selalu tidak mau menolong manusia.” Dalam ayat-ayat ini terkandung satu peringatan dari menjalin persahabatan dengan teman yang buruk, karena sesungguhnya dia bisa menjadi penyebab teman dekatnya masuk neraka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
28. Dengan penuh penyesalan ia berkata seraya mendoakan kebinasaan untuk dirinya, "Duhai celaka besar diriku; kiranya aku dulu tidak menjadikan si fulan yang kafir itu sebagai teman akrabku.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
28. يٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا (Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku))
Mereka berdoa bagi diri mereka agar mendapatkan kebinasaan akibat berteman dengan orang kafir yang telah menyesatkannya di dunia.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Cukuplah Allah sebagai bekal bagi orang yang beraqwa kepada-Nya tanpa keraguan, adapun bagi mereka yang mengandalkan keridhoan manusia, maka ini tidak sepenuhnya akan menjadi jaminan baginya kecuali bahkan mereka akan ridho kepadanya jika ia memberikan banyak bantuan, namun jika nampak darinya kesalahan suatu saat, manusia akan menjauh darinya. Maka barangsiapa yang mengarapkan keridhoan manusia di atas kemarahan Allah, maka manusia itu tidak akan cukup baginya selain Allah, bagaikan seorang yang zholim menggigit tangannya sendiri sambil mengatakan: { يَٰلَيْتَنِى ٱتَّخَذْتُ مَعَ ٱلرَّسُولِ سَبِيلًا , يَٰوَيْلَتَىٰ لَيْتَنِى لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا } "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul , Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku)".
2 ). Ayat ini sebagai bentuk penyesalan, seperti orang yang mengerang kesakitan, dan ini juga surat teguran dari tuhan, dan sebagai ayat-ayat yang memberikan kesempatan terakhir bagi mereka yang tidak menjemput peluang emas pada masa hidupnya di dunia, ayat ini dibentangkan bagimu dari sang pencipta untuk menjelaskan hakikat penyesalan yang panjang ketika seseorang melewatkan kesempatan, dan sekarang bagimu ayat ini telah sampai sebelum waktu itu lewat, kesempatan emas bagimu untuk mengambilnya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
28. Kecelakaanlah aku, hancurlah aku (dimaksudkan sebagai penyesalan karena mengikuti keburukan). Andai saja aku tidak menjadikan fulan sebagai sahabat dan teman.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Celakalah aku, Seandainya aku tidak menjadikan fulan sebagai teman setia
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
28 “kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan,” yaitu setan dari bangsa manusia atau bangsa jin “sebagai teman akrab,” yakni kekasih yang dicintai. Aku telah memusuhi manusia yang plaing tulus kepadaku, manusia yang paling baik kepadaku dan manusia yang paling sayang kepadaku, dan aku telah setia kepada musuh yang paling memusuhiku, yang kesetiaanku kepadanya samasekali tidak berguna bagiku kecuali kesengsaraan, kerugian, kehinaan, dan kebinasaan.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 25-29
Allah SWT memberitahukan tentang kengerian hari kiamat dan semua peristiwa besar yang terjadi padanya. Di antaranya adalah terbelahnya langit, lalu mengeluarkan kabut putih, yaitu naungan yang cahaya yang besar dan menyilaukan pandangan, serta turunnya para malaikat dari langit pada hari itu, lalu mengelilingi semua makhluk di padang mahsyar. Kemudian datanglah Tuhan Yang Maha Suci dan Maha Tinggi untuk memberikan keputusan
Firman Allah SWT: (Kerajaan yang hak pada hari itu adalah milik Tuhan Yang Maha Pengasih. Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir(26)) sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kepunyaan siapakah kerajaan pada hari ini? Kepunyaan Allah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan) (Surah Ghafir: 16)
Disebutkan dalam hadits shahih bahwa Allah SWT menggulung langit dengan tangan kananNya, dan menggenggam bumi dengan tangan lainnya, kemudian Dia berfirman:”Akulah Raja, Akulah Yang Maha Membalas, dimanakah raja-raja bumi, dimanakah orang-orang yang melampaui batas, dan dimanakah orang-orang yang sombong?”
Firman Allah: (Dan adalah (hari itu) satu hari yang penuh kesukaran bagi orang-orang kafir) yaitu sangat sulit, karena hari itu adalah hari keadilan, hari pemberian keputusan dan pemutusan semua perkara. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka apabila sangkakala ditiup (8) maka itulah hari yang serba sulit (9) bagi orang-orang kafir tidak mudah (10)) (Surah Al-Muddatstsir) Ini adalah keadaan orang-orang kafir pada hari itu. Adapun keadaan orang-orang mukmin sebagaimana Allah SWT berfirman: (Kejutan yang dahsyat tidak membuat mereka merasa sedih, dan para malaikat akan menyambut mereka (dengan ucapan), "Inilah harimu yang telah dijanjikan kepadamu" (103)) (Surah Al-Anbiya’)
Firman Allah SWT: (Dan (ingatlah) pada hari (ketika) orang-orang zalim menggigit dua jarinya, (menyesali perbuatannya) seraya berkata, “Wahai! Sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul (27)). Allah SWT memberitahukan tentang penyesalan orang zalim yang menyimpang dari jalan Rasulullah SAW dan apa yang dia sampaikan dari sisi Allah berupa kebenaran yang jelas yang tidak ada keraguan di dalamnya. Lalu dia menempuh jalan lain, bukan jalan Rasulullah SAW. Maka pada hari kiamat dia akan menyesal, yaitu pada hari yang tidak ada gunanya lagi penyesalan, lalu dia menggigit kedua tangannya sebagai karena kekecewaan dan penyesalannya.
Sekalipun penyebab turunnya ayat ini tentang Uqbah bin Abu Mu'aith atau lainnya dari kalangan orang-orang yang celaka, tetapi maknanya bersifat umum mencakup semua orang yang zalim, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Pada hari (ketika) wajah mereka dibolak-balikkan dalam neraka, mereka berkata, "Duhai, kiranya dahulu kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul" (66) Dan mereka berkata, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah menaati para pemimpin dan para pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar) (67) Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan laknatlah mereka dengan laknat yang besar" (68)) (Surah Al-Ahzab).
Setiap orang yang zalim pada hari kiamat akan menyesal dengan dahsyat, dan dia akan menggigit kedua tangannya seraya berkata: (Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul (27) Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan Fulan itu teman akrab(ku) (28)) yaitu karena dia memalingkannya dari jalan petunjuk, lalu membawanya ke jalan kesesatan berupa menyeru kepada kesesatan, baik dia adalah Umayyah bin Khalaf atau saudara laki-lakinya, yaitu Ubay bin Khalaf atau keduanya (Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur’an) yaitu Al-Qur’an (ketika Al-Qur’an itu telah datang kepadaku) yaitu sesudah Al-Qur'an sampai kepadanya. Allah SWT berfirman: (Dan adalah setan itu tidak mau menolong manusia) yaitu menyesatkannya dan memalingkannya dari kebenaran, lalu membawa dan menyerunya kepada kebathilan
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Furqan ayat 28: Yang dimaksud dengan si fulan, adalah setan atau orang yang telah menyesatkannya di dunia. Yakni mengapa aku malah memusuhi manusia yang paling tulus kepadaku, paling baik dan paling lembut kepadaku (Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam), dan aku malah berteman dengan musuhku yang tidak memberiku manfaat apa-apa selain kecelakaan, kerugian, kehinaan dan kebinasaan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Furqan Ayat 28
"wahai, celaka aku! sekiranya dulu ketika di dunia aku tidak menjadikan si fulan itu teman akrab-ku, temanku itulah yang ikut mempengaruhiku, sehingga aku menjadi pendosa dengan kekafiran dan kemusyrikan. "29. "sungguh, dia si fulan tadi, telah menyesatkan aku dari peringatan Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Semestinya aku tersadar, beriman, membacanya, menghayatinya dan mengamalkannya, tapi aku lalai dan terkesima dengan kehidupan duniaku. Dan setan memang pengkhianat manusia. ' dia berusaha dengan tipu muslihat yang sangat halus untuk menyingkirkan manusia dari jalan yang benar.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah beragam penjabaran dari para ahli ilmu terhadap isi dan arti surat Al-Furqan ayat 28 (arab-latin dan artinya), moga-moga bermanfaat untuk kita bersama. Bantu dakwah kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.