Surat An-Nur Ayat 48

وَإِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُم مُّعْرِضُونَ

Arab-Latin: Wa iżā du'ū ilallāhi wa rasụlihī liyaḥkuma bainahum iżā farīqum min-hum mu'riḍụn

Artinya: Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang.

« An-Nur 47An-Nur 49 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Berkaitan Dengan Surat An-Nur Ayat 48

Paragraf di atas merupakan Surat An-Nur Ayat 48 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran penting dari ayat ini. Didapati beraneka penjabaran dari beragam pakar tafsir terhadap isi surat An-Nur ayat 48, di antaranya sebagaimana tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan apabila mereka diseru dalam perselisihan-perselisihan mereka kepada Kitabullah dan kepada RasulNya, supaya Rasul menetapkan keputusan ditengah mereka, tiba-tiba satu golongan dari mereka berpaling, tidak mau menerima putusan Allah dan putusan RasulNya, padahal itu merupakan kebenaran yang tidak diragukan lagi.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

48-50. Dan jika mereka diajak untuk mengikuti ketetapan hukum dari Allah dan rasul-Nya agar dapat menyelesaikan perselisihan di antara mereka, maka sekelompok dari mereka akan berpaling dan menolak untuk menghadiri ketetapan itu di majelis Rasulullah, akan tetapi jika hukum itu membawa kemaslahatan bagi mereka maka mereka akan hadir dengan taat.

Kemudian disebutkan pengingkaran dan olokan bagi mereka akibat keberpalingan mereka: Apakah dalam hati mereka ada kemunafikan, ragu terhadap kerasulan Nabi Muhammad, atau takut ketetapan hukum dari Allah dan rasul-Nya itu tidak adil? Tidak demikian, namun mereka yang jauh dari kebenaran itulah orang-orang yang zalim.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

48. Dan apabila orang-orang munafik itu dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya, agar Rasul menetapkan hukuman dan mengadili perkara yang mereka saling berselisih di dalamnya, tiba-tiba sebagian dari mereka menolak dan berpaling darinya lantaran sifat kemunafikan mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

48. وَإِذَا دُعُوٓا۟ إِلَى اللهِ وَرَسُولِهِۦ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ (Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum di antara mereka)
Yakni agar Rasulullah menetapkan hukum di antara mereka.

إِذَا فَرِيقٌ مِّنْهُم مُّعْرِضُونَ(tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang)
Yakni mereka enggan untuk menyerahkan keputusan hukum kepada Rasulullah jika mereka sebagai pihak yang bersalah, dan ini merupakan bagian dari kemunafikan mereka.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

48. Dan ketika orang-orang munafik diajak untuk menaati hukum Allah dan rasulNya, supaya Nabi bisa menghakimi di antara mereka. Seketika (menunjukkan sesuatu yang terjadi setelahnya secara seketika) sekelompok di antara mereka menolak meminta ketentuan hukum kepada rasulallah jika kebenaran itu menghakimi mereka dan jika kebenaran itu diperuntukkan untuk mereka, seketika mereka bergegas untuk meminta keentuan hukum kepada rasulallah. Ayat ini dan dua ayat setelahnya diturunkan terkait perkara orang munafik yang berdebat dengan orang Yahudi. Lalu orang munafik itu berusaha meminta ketentuan hukum kepada Ka’b bin Asyraf dan orang Yahudi itu meminta ketentuan hukum kepada rasulallah, karena dia tahu bahwa rasulullah tidak akan menentukan suatu hukum kecuali dengan benar.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Apabila mereka diseru kepada Allah dan RasulNya agar dia memutuskan perkara di antara mereka, tiba-tiba sebagian dari mereka berpaling


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H


48 ”dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan RasulNya, agar rasul itu menghukum (mengadili) di antara mereka,” maksudnya bila terjadi di antara mereka dengan seseorang tarik menarik tentang (kepastian) hukum, lalu mereka telah diseru untuk berhukum dengan hukum Allah dan rasulnya “tiba-tiba sebagian dari mereka menolak untuk datang,” maksudnya mereka menginginkan hukum-hukum jahiliyah dan lebih mengutamakan hukum undang-undang (konvensional) yang tidak sesuai dengan ajaran agama daripada hukum-hukum syar’i. karena mereka tahu bahwa kebenaran akan menyalahkan mereka dan syariat Allah tidak menetapkan hukum kecuali yang selaras dengan fakta yang terjadi.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 47-52
Allah SWT memberitahukan tentang sifat-sifat orang munafik yang mereka menampakkan apa yang berbeda dengan apa yang mereka simpan. Mereka mengatakan suatu ucapan dengan lisan mereka: (Kami telah beriman kepada Allah dan rasul, dan kami menaati (keduanya)” Kemudian sebagian dari mereka berpaling sesudah itu) yaitu ucapan mereka berbeda dengan perbuatannya, dan mereka mengatakan apa yang tidak mereka lakukan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (sekali-kali mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman)
Firman Allah SWT: (Dan apabila mereka dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka….), hingga akhir ayat. yaitu ketika mereka diseru untuk mengikuti petunjuk sesuai dengan apa yang diturunkan Allah kepada rasulNya, maka mereka berpaling dari seruan itu dan enggan untuk mengikutinya. Ini sebagaimana firmanNya SWT: (Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan orang-orang yang mengaku bahwa mereka telah beriman pada apa yang diturunkan kepadamu (Al-Qur'an) dan pada apa yang diturunkan sebelummu? Mereka hendak bertahkim kepada tagut, padahal mereka telah diperintahkan untuk mengingkarinya (60) Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (patuh) kepada apa yang telah diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” (niscaya) engkau (Muhammad) melihat orang munafik menghalangi dengan keras darimu (61)) (Surah An-Nisa’)
Firman Allah SWT: (Tetapi jika keputusan itu untuk (kemaslahatan) mereka, mereka datang kepada rasul dengan patuh (49)) yaitu apabila keputusan itu untuk mereka, bukan melawan mereka, maka mereka datang dengan patuh, yaitu makna firmanNya (dengan patuh). Apabila keputusannya melawan mereka, maka mereka berpaling dan mengajak kepada selain kebenaran, serta lebih suka mencari keputusan hukum dari selain Nabi SAW agar kebathilannya menang. Kepatuhanya pada mulanya bukan timbul dari keyakinan bahwa Nabi SAW itu benar, melainkan sesuai dengan hawa nafsunya. Oleh karena itu setelah kebenaran itu bertentangan dengan keinginan mereka, maka dia berpaling darinya kepada yang lainnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Apakah (ketidakdatangan mereka itu karena) dalam hati mereka ada penyakit….) hingga akhir ayat. yaitu sikap mereka itu tidak lain muncul dari dorongan penyakit hati mereka sudah lazim, atau hati mereka dihinggapi keraguan kepada agama, atau mereka khawatir jika Allah dan rasulNya berbuat aniaya dalam hukum terhadap mereka. Bagaimanapun alasannya, itu merupakan kekufuran murni; Allah Maha Mengetahui masing-masing orang dari mereka, dan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka dari sifat-sifat itu
Firman Allah SWT: (Sebenarnya mereka itulah orang-orang yang zalim) yaitu mereka adalah orang-orang yang zalim dan melampaui batas, Allah dan rasulNya bersih dari apa yang mereka sangka dan apa yang mereka curigai, berupa perbuatan tidak adil dan sewenang-wenang. Maha tinggi Allah dan rasulNya dari perbuatan itu.
Kemudian Allah SWT memberitahukan sifat-sifat orang-orang mukmin yang memenuhi seruan Allah dan RasulNya yang tidak menginginkan dalam agamanya selain dari kitab Allah dan sunnah RasulNya. Jadi Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah ucapan, "Kami mendengar dan kami patuh”) yaitu patuh dan taat. Oleh karena itu Allah SWT menyebutkan mereka dengan keberuntungan. dia memperoleh apa yang diinginkan dan selamat dari apa yang ditakuti. Jadi Allah SWT berfirman: (Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung)
Firman Allah: (Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya) dalam mengerjakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan apa yang dilarang Allah (dan takut kepada Allah) atas dosa-dosa yang telah dia lakukan (serta bertakwa kepada Allah) dalam menghadapi sesuatu yang akan datang.
Firman Allah: (maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan) yaitu orang-orang yang berhasil meraih semua kebaikan dan selamat dari semua keburukan di dunia dan akhirat.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat An-Nur ayat 48: Maksudnya, dipanggil utnuk berhukum kepada Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.

Mereka menginginkan hukum jahiliyyah, mereka mengutamakan undang-undang yang tidak syar’i karena mereka tahu bahwa mereka akan disalahkan, di mana hukum syara’ tidaklah memutuskan kecuali sesuai kenyataan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat An-Nur Ayat 48

48-49. Demikianlah perilaku kaum munafik. Dan apabila mereka diajak oleh siapa pun kepada tuntunan dan hukum Allah dan rasul-Nya agar rasul memutuskan perkara di antara mereka, yaitu mengadili perselisihan di antara mereka, maka tiba-tiba dan tanpa berpikir panjang sebagian dari mereka menolak menerima hukum yang ditetapkan oleh rasulullah jika itu merugikan mereka. Tetapi, jika kebenaran itu di pihak mereka dan mendatangkan keuntungan, mereka akan datang kepada rasulullah dengan patuh dan sangat gembira


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah aneka ragam penafsiran dari kalangan ahli ilmu terhadap isi dan arti surat An-Nur ayat 48 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat bagi kita. Support usaha kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Sering Dilihat

Telaah ratusan materi yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat: As-Sajdah, Al-Hujurat, Al-Baqarah 1-5, An-Nahl 125, Ar-Ra’d 28, At-Taubah 128-129. Ada juga Al-Furqan 63, Al-Baqarah 275, Ath-Thariq, Al-Waqi’ah 35-38, At-Tahrim 6, Al-Baqarah 155.

  1. As-Sajdah
  2. Al-Hujurat
  3. Al-Baqarah 1-5
  4. An-Nahl 125
  5. Ar-Ra’d 28
  6. At-Taubah 128-129
  7. Al-Furqan 63
  8. Al-Baqarah 275
  9. Ath-Thariq
  10. Al-Waqi’ah 35-38
  11. At-Tahrim 6
  12. Al-Baqarah 155

Pencarian: surat al insyirah arab dan latin, ali imran 48, surat al ahqaf ayat 15 latin, berdasarkan qs al-mukmin ayat 78 bahwa rasul allah itu, ya ayyuhalladzina amanu aminu billahi wa rasulihi wal kitabil aziz

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.