Surat Al-Mu’minun Ayat 103

وَمَنْ خَفَّتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ فِى جَهَنَّمَ خَٰلِدُونَ

Arab-Latin: Wa man khaffat mawāzīnuhụ fa ulā`ikallażīna khasirū anfusahum fī jahannama khālidụn

Artinya: Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam.

« Al-Mu'minun 102Al-Mu'minun 104 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Mengenai Surat Al-Mu’minun Ayat 103

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 103 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran penting dari ayat ini. Ditemukan beberapa penjelasan dari beragam ahli tafsir terkait isi surat Al-Mu’minun ayat 103, antara lain seperti di bawah ini:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan barangsiapa yang amal kebajikannya sedikit pada timbangan dan keburukan-keburukannya lebih berat, dan keburukannya yang paling parah ialah kesyirikan, mereka itulah orang-orang yang gagal lagi merugi di Neraka Jahanam dalam keadaan kekal abadi.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

103. Dan barangsiapa yang ringan timbangan amalan kebaikannya sehingga dikalahkan oleh timbangan amal buruknya, mereka itulah yang merugikan diri mereka sendiri karena telah melakukan amalan yang memberi mudarat pada diri mereka dan meninggalkan amalan yang bermanfaat pada diri mereka berupa iman, dan amal saleh, tempat tinggal mereka adalah Neraka Jahanam, dan tidak akan pernah keluar darinya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

103. وَمَنْ خَفَّتْ مَوٰزِينُهُۥ (Dan barangsiapa yang ringan timbangannya)
Yakni ringan timbangan amal kebaikannya dibandingkan dengan amal keburukannya.

فَأُو۟لٰٓئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ(maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri)
Yakni mereka melalaikan diri mereka sendiri dan meninggalkan apa yang bermanfaat bagi diri mereka.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

103. Namun barangsiapa yang ringan timbangan amal baiknya, maka mereka itulah orang-orang yang merugi terhadap dirinya sendiri dan tidak bermanfaat apapun, mereka kekal di dalam neraka Jahannam


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Siapa saja yang ringan timbangannya} yang lebih ringan timbangan kebaikannya {maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri} memboroskan diri mereka sendiri {Mereka kekal di dalam neraka Jahanam


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

103 “ Dan barangsiapa yang ringan timbangannya,” maksudnya timbangan amalan-amalan buruknya lebih berat dari kebaikan-kebaikannya dan kesalahan-kesalahannya melingkupinya, “maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri,” segala kerugian selain kerugian ini adalah sepele, bila dibandingkan dengan kerugian itu. Akan tetapi kerugian itu benar-benar berat. Akibat buruknya tidak bisa ditanggulangi dan kebaikan yang lenyap tidak bisa dikejar lagi, sebuah kerugian yang abadi, dan kesengsaraan selama-lamanya. Sungguh dia telah merugikan jiwanya yang mulia yang seharusnya dia bisa meraih kebahagiaan yang abadi dengannya. Namun dia melewatkan kenikmatan yang abadi ini bagi dirinya di sisi Rabb yang Mahamulia.
“Mereka kekal di dalam neraka jahanam,” mereka tidak bisa beranjak keluar darinya selamanya. Ancaman ini, -seperti yang sudah kami terangkan- hanyalah tertuju kepada orang-orang yang dosa-dosanya telah meliputi segala kebaikannya, dan hal itu tidak terjadi kecuali pada orang kafir. Atas dasar ini, mereka tidak menjalani perhitungan amalan sebagaimana orang-orang (pada umumnya) yang kebaikan dan kejelekannya ditimbang. Sebab, sungguh tidak ada kebaikanpun bagi mereka. Akan tetapi, amalan mereka diperhitungkan dan dibilang, lalu mereka ditempatkan dihadapannya, tujuannya untuk dimintai pengakuan dan dihinakan dengannya.
Adapun orang-orang yang masih mempunyai dasar keimanan, namun amalan-amalan buruknya begitu banyak, hingga mengalahkan timbangan amalan kebaikannya, maka dia meskipun masuk kedalam neraka, tidak akan kekal didalamnya, sebagaimana ditunjukkan oleh dalil-dalil al-kitab dan as-sunnah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 101-104
Allah SWT memberitahukan bahwa apabila sangkakala telah ditiup untuk tiupan kebangkitan, dan semua manusia bangkit dari kubur, (maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu) yaitu hubungan nasab tidak berguna pada hari itu, dan orang tua tidak dapat menangisi anaknya dan tidak menoleh kepadanya. Allah SWT berfirman: (Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya (10) sedangkan mereka saling melihat) (Surah Al-Ma'arij) yaitu, seseorang tidak bertanya kepada kerabatnya, sedangkan dia melihatnya, sekalipun dia menanggung dosa-dosa yang tidak kuat ditanggung, padahal kerabatnya itu orang yang paling disayangi di dunia, tetapi keadaan pada hari itu membuatnya tidak memperhatikannya, dan tidak membantu tanggungannya bahkan seberat sayap lalat pun. Allah SWT berfirman: (Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya (34) ibu dan bapak­nya (35) dari istri dan anaknya (36) Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya (37)) (Surah 'Abasa)
Ibnu Mas'ud berkata bahwa ketika hari kiamat terjadi, Allah mengumpulkan semua manusia yang terdahulu dan yang terakhir, kemudian penyeru menyerukan,"Ingatlah, barangsiapa yang pernah dianiaya, maka datanglah dan ambillah haknya" dia berkata,”Maka bergembiralah orang yang mempunyai hak pada orang tua, anak, atau istrinya, sekalipun haknya itu kecil. Hal yang membenarkannya adalah firman Allah SWT: (Apabila sangkakala ditiup, maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya (101))
Firman Allah SWT: (Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan (102)) yaitu, barangsiapa yang kebaikannya berat, dan keburukannya ringan, walaupun hanya satu kebaikan. Pendapat itu dikatakan oleh Ibnu Abbas (Maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberun­tungan) yaitu orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang selamat dari neraka dan masuk surga.
(Dan barang siapa yang ringan timbangannya) yaitu, keburukannya lebih berat melebihi kebaikannya. (maka mereka- itulah orang-orang yang merugikan diri sendiri) yaitu kecewa, binasa, dan kembali dengan membawa transaksi yang rugi.
Oleh karena itu Allah berfirman: (mereka kekal di dalam neraka Jahannam) yaitu menetap di dalam neraka Jahannam untuk selamanya dan tidak akan dikeluarkan darinya (Muka mereka dibakar api neraka)
Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan muka mereka ditutup oleh api neraka) (Surah Ibrahim: 50) dan (Seandainya orang kafir itu mengetahui, ketika mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari wajah dan punggung mereka, sedang mereka tidak mendapat pertolongan (tentulah mereka tidak meminta disegerakan) (39)) (Surah Al-Anbiya’)
Firman Allah : (dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yaitu masam cemberut.
Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas'ud tentang firmanNya: (dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat) bahwa tidakkah kamu pernah melihat kepala yang dikuliti sehingga gigi-giginya kelihatan dan kedua bibirnya telah disayat dan dikuliti?


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Mu’minun ayat 103: Mereka ini adalah orang-orang kafir, karena kepercayaan dan amal mereka tidak dinilai oleh Allah di hari kiamat. Lihat pula surah Al Kahfi ayat 105.

Orang yang kekal di neraka Jahanam adalah orang yang keburukannya meliputi dirinya, dan tidak ada yang seperti itu kecuali orang-orang kafir. Menurut Syaikh As Sa’diy, ia tidaklah dihisab seperti dihisabnya orang yang ditimbang kebaikan dan keburukannya, karena mereka tidak memiliki kebaikan, akan tetapi amal mereka dihitung dan dijumlahkan, lalu mereka dihadapkan kepadanya dan mengakuinya serta dipermalukan dengannya. Adapun orang yang memiliki asal keimanan, namun keburukannya lebih besar sehingga mengalahkan kebaikannya, maka ia meskipun masuk neraka, tetapi tidak kekal di sana sebagaimana ditunjukkan oleh nash-nash Al Qur’an dan As Sunnah.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 103

102-104. Di hadapan Allah setiap individu akan diperiksa dan ditimbang amalnya, maka barangsiapa berat timbangan kebaikan-Nya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan sebaliknya, barang siapa ringan timbangan kebaikan-Nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri karena gagal meraih keberuntungan dan membuat mereka kekal di dalam neraka jahanam. Wajah mereka, demikian juga anggota tubuh yang lain, dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat sehingga kondisi mereka amat miris


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penjabaran dari kalangan ahli tafsir mengenai isi dan arti surat Al-Mu’minun ayat 103 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita. Sokong perjuangan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Banyak Dibaca

Tersedia berbagai halaman yang banyak dibaca, seperti surat/ayat: At-Taubah 128-129, Al-Furqan 63, Al-Hujurat, Al-Baqarah 275, Al-Baqarah 1-5, An-Nahl 125. Ada pula At-Tahrim 6, Ar-Ra’d 28, Al-Baqarah 155, Al-Waqi’ah 35-38, Ath-Thariq, As-Sajdah.

  1. At-Taubah 128-129
  2. Al-Furqan 63
  3. Al-Hujurat
  4. Al-Baqarah 275
  5. Al-Baqarah 1-5
  6. An-Nahl 125
  7. At-Tahrim 6
  8. Ar-Ra’d 28
  9. Al-Baqarah 155
  10. Al-Waqi’ah 35-38
  11. Ath-Thariq
  12. As-Sajdah

Pencarian: surah alif lam mim dan terjemahan, surat al-zalzalah ayat 7-8, surat ana ziaat, surat al isra ayat 60, al-ahqaf ayat 35

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.