Surat Al-Mu’minun Ayat 102
فَمَن ثَقُلَتْ مَوَٰزِينُهُۥ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْمُفْلِحُونَ
Arab-Latin: Fa man ṡaqulat mawāzīnuhụ fa ulā`ika humul-mufliḥụn
Artinya: Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan.
« Al-Mu'minun 101 ✵ Al-Mu'minun 103 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Mu’minun Ayat 102
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 102 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah mendalam dari ayat ini. Diketemukan aneka ragam penjelasan dari kalangan ahli tafsir mengenai makna surat Al-Mu’minun ayat 102, misalnya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka siapa saja yang kebajikannya banyak dan timbangan amal perbuatannya menjadi berat dengannya dalam perhitungan amal, mereka itulah orang-orang yang beruntung memperoleh surga.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
102-104. Barangsiapa yang timbangan amal kebaikannya lebih berat dari pada amal keburukannya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat derajat yang tinggi, mereka akan meraih surga.
Dan barangsiapa yang amal keburukannya lebih banyak daripada amal kebaikannya, maka mereka telah menyia-nyiakan diri mereka ke dalam neraka Jahannam akibat kesesatan mereka; mereka akan kekal di dalamnya, api neraka akan membakar wajah mereka, sehingga mereka memiliki wajah yang muram dan cacat.
Syeikh as-Syinqithi berkata: “Apa yang Allah sebutkan dalam ayat ini bahwa wajah orang-orang kafir akan tertimpa api neraka, yakni akan terbakar olehnya. Dalam ayat lain dijelaskan:
يَوْمَ تُقَلَّبُ وُجُوهُهُمْ فِى ٱلنَّارِ
Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka. (al-Ahzab: 66).
Dan firman Allah:
وَمَن جَآءَ بِٱلسَّيِّئَةِ فَكُبَّتْ وُجُوهُهُمْ فِى ٱلنَّارِ
Dan barang siapa yang membawa kejahatan, maka disungkurkanlah muka mereka ke dalam neraka. (an-Naml: 90).
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
102. Maka barangsiapa yang berat timbangan amalan kebaikannya sehingga mengalahkan timbangan amalan keburukannya, mereka itulah orang-orang yang beruntung dengan meraih apa yang mereka cita-citakan, dan terjauhkan dari apa yang mereka takuti.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
102. فَمَن ثَقُلَتْ مَوٰزِينُهُۥ (Barangsiapa yang berat timbangannya)
Yakni timbangan dari amal-amal kebaikannya.
فَأُو۟لٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ(maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan)
Yakni orang-orang yang meraih harapan mereka dan selamat dari hal-hal yang mereka takuti.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
102. Barangsiapa yang berat timbangan kebaikannya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan berupa surga dan selamat dari siksa.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{maka siapa yang berat timbangannya} lebih berat timbangan kebaikannya {maka mereka itulah orang-orang beruntung
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
102 Pada hari kiamat, terdapat momen-momen yang kesengsaraannya begitu dahsyat dan pengaruhnya sangat berat dirasakan. Misalnya, mizan (alat timbangan) yang diperuntukan untuk membedakan amalan-amalan seorang hamba, dan berdasarkan asas keadilan, dimonitorilah amalannya yang akan membantunya dan merugikannya, serta akan menjadi jelas timbangan kebaikan dan keburukan seberat biji sawi sekalipun. “barangsiapa yang berat timbangan (kebaikannya),” maksudnya, kebaikan-kebaikannya lebih dominan daripada amalan-amalan buruknya, “maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan,” lantaran mereka selamat dari api neraka, dan berhak mendapatkan surga, serta mengengam kemenangan dengan mendapat pujian yang baik.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 101-104
Allah SWT memberitahukan bahwa apabila sangkakala telah ditiup untuk tiupan kebangkitan, dan semua manusia bangkit dari kubur, (maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu) yaitu hubungan nasab tidak berguna pada hari itu, dan orang tua tidak dapat menangisi anaknya dan tidak menoleh kepadanya. Allah SWT berfirman: (Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya (10) sedangkan mereka saling melihat) (Surah Al-Ma'arij) yaitu, seseorang tidak bertanya kepada kerabatnya, sedangkan dia melihatnya, sekalipun dia menanggung dosa-dosa yang tidak kuat ditanggung, padahal kerabatnya itu orang yang paling disayangi di dunia, tetapi keadaan pada hari itu membuatnya tidak memperhatikannya, dan tidak membantu tanggungannya bahkan seberat sayap lalat pun. Allah SWT berfirman: (Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya (34) ibu dan bapaknya (35) dari istri dan anaknya (36) Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya (37)) (Surah 'Abasa)
Ibnu Mas'ud berkata bahwa ketika hari kiamat terjadi, Allah mengumpulkan semua manusia yang terdahulu dan yang terakhir, kemudian penyeru menyerukan,"Ingatlah, barangsiapa yang pernah dianiaya, maka datanglah dan ambillah haknya" dia berkata,”Maka bergembiralah orang yang mempunyai hak pada orang tua, anak, atau istrinya, sekalipun haknya itu kecil. Hal yang membenarkannya adalah firman Allah SWT: (Apabila sangkakala ditiup, maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya (101))
Firman Allah SWT: (Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan (102)) yaitu, barangsiapa yang kebaikannya berat, dan keburukannya ringan, walaupun hanya satu kebaikan. Pendapat itu dikatakan oleh Ibnu Abbas (Maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan) yaitu orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang selamat dari neraka dan masuk surga.
(Dan barang siapa yang ringan timbangannya) yaitu, keburukannya lebih berat melebihi kebaikannya. (maka mereka- itulah orang-orang yang merugikan diri sendiri) yaitu kecewa, binasa, dan kembali dengan membawa transaksi yang rugi.
Oleh karena itu Allah berfirman: (mereka kekal di dalam neraka Jahannam) yaitu menetap di dalam neraka Jahannam untuk selamanya dan tidak akan dikeluarkan darinya (Muka mereka dibakar api neraka)
Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan muka mereka ditutup oleh api neraka) (Surah Ibrahim: 50) dan (Seandainya orang kafir itu mengetahui, ketika mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari wajah dan punggung mereka, sedang mereka tidak mendapat pertolongan (tentulah mereka tidak meminta disegerakan) (39)) (Surah Al-Anbiya’)
Firman Allah : (dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yaitu masam cemberut.
Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas'ud tentang firmanNya: (dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat) bahwa tidakkah kamu pernah melihat kepala yang dikuliti sehingga gigi-giginya kelihatan dan kedua bibirnya telah disayat dan dikuliti?
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Mu’minun ayat 102: Pada hari kiamat ada beberapa tempat, di mana sebagiannya ada yang dahsyat dan sebagian lagi ada yang agak ringan. Di antara tempat yang dahsyat adalah pada saat disiapkan timbangan amal yang menujukkan keadilan Allah. Ketika itu, amal manusia baik atau buruk akan ditimbang.
Mereka ini adalah orang-orang mukmin yang beramal saleh.
Karena selamatnya mereka dari neraka dan berhaknya mereka masuk ke surga serta memperoleh pujian yang baik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 102
102-104. Di hadapan Allah setiap individu akan diperiksa dan ditimbang amalnya, maka barangsiapa berat timbangan kebaikan-Nya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan sebaliknya, barang siapa ringan timbangan kebaikan-Nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri karena gagal meraih keberuntungan dan membuat mereka kekal di dalam neraka jahanam. Wajah mereka, demikian juga anggota tubuh yang lain, dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat sehingga kondisi mereka amat miris
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah berbagai penafsiran dari berbagai mufassirin terhadap kandungan dan arti surat Al-Mu’minun ayat 102 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa manfaat untuk kita semua. Dukung syi'ar kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.