Surat Al-Mu’minun Ayat 104
تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ ٱلنَّارُ وَهُمْ فِيهَا كَٰلِحُونَ
Arab-Latin: Talfaḥu wujụhahumun-nāru wa hum fīhā kāliḥụn
Artinya: Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat.
« Al-Mu'minun 103 ✵ Al-Mu'minun 105 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Mendalam Terkait Dengan Surat Al-Mu’minun Ayat 104
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 104 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasikan bermacam penjelasan dari kalangan ulama terhadap kandungan surat Al-Mu’minun ayat 104, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Api neraka membakar wajah mereka, sedang mereka di dalamnya bermuka masam, bibir-bibir mereka mengelupas dan tampaklah gigi-gigi mereka.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
104. Wajah mereka dibakar oleh api Neraka, dan dalam Neraka itu wajah mereka sangat muram sehingga bibir atas mereka mengkerut ke atas, dan bibir bawah mereka mengkerut ke bawah.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
104. تَلْفَحُ وُجُوهَهُمُ النَّارُ (Muka mereka dibakar api neraka)
Makna (الفلح) adalah pembakaran. Allah mengkhususkan penyebutan wajah karena ia adalah anggota badan yang paling terhormat.
وَهُمْ فِيهَا كٰلِحُونَ(dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat)
Makna (الكالح) adalah orang yang telah mengerut dua bibirnya sehingga giginya nampak akibat rasa letih dan rasa sakit.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
104. Muka mereka dibakar api neraka, wajah mereka sangat menyedihkan di dalamnya, gigi mereka sampai terlihat meringis karena terbakar dalam keadaan cacat.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{api neraka dan mereka di sana dalam keadaan sangat menyeramkan} buruk dimana lisan mereka mengerut, lalu tampaklah gigi mereka karena nyala api yang dahsyat
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
104 Berikutnya, Allah memberitahukan tentang buruknya tempat kesudahan orang-orang kafir. Allah berfirman, ”Muka mereka dibakar api neraka,” maksudnya, api neraka menutupi mereka dari segala penjuru, sehingga mendera anggota-anggota tubuh mereka yang mulia, dan kobarannya mengoyak-ngoyak wajah mereka “dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat,” rona-rona muka mereka masam dan bibir-bibir mereka menyusut kering, karena dahsyatnya keadaan yang mengitari mereka dan beratnya kejadian yang mereka hadapi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 101-104
Allah SWT memberitahukan bahwa apabila sangkakala telah ditiup untuk tiupan kebangkitan, dan semua manusia bangkit dari kubur, (maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu) yaitu hubungan nasab tidak berguna pada hari itu, dan orang tua tidak dapat menangisi anaknya dan tidak menoleh kepadanya. Allah SWT berfirman: (Dan tidak ada seorang teman akrab pun menanyakan temannya (10) sedangkan mereka saling melihat) (Surah Al-Ma'arij) yaitu, seseorang tidak bertanya kepada kerabatnya, sedangkan dia melihatnya, sekalipun dia menanggung dosa-dosa yang tidak kuat ditanggung, padahal kerabatnya itu orang yang paling disayangi di dunia, tetapi keadaan pada hari itu membuatnya tidak memperhatikannya, dan tidak membantu tanggungannya bahkan seberat sayap lalat pun. Allah SWT berfirman: (Pada hari ketika manusia lari dari saudaranya (34) ibu dan bapaknya (35) dari istri dan anaknya (36) Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang menyibukkannya (37)) (Surah 'Abasa)
Ibnu Mas'ud berkata bahwa ketika hari kiamat terjadi, Allah mengumpulkan semua manusia yang terdahulu dan yang terakhir, kemudian penyeru menyerukan,"Ingatlah, barangsiapa yang pernah dianiaya, maka datanglah dan ambillah haknya" dia berkata,”Maka bergembiralah orang yang mempunyai hak pada orang tua, anak, atau istrinya, sekalipun haknya itu kecil. Hal yang membenarkannya adalah firman Allah SWT: (Apabila sangkakala ditiup, maka tidaklah ada lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu, dan tidak ada pula mereka saling bertanya (101))
Firman Allah SWT: (Barang siapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan (102)) yaitu, barangsiapa yang kebaikannya berat, dan keburukannya ringan, walaupun hanya satu kebaikan. Pendapat itu dikatakan oleh Ibnu Abbas (Maka mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan) yaitu orang-orang yang beruntung adalah orang-orang yang selamat dari neraka dan masuk surga.
(Dan barang siapa yang ringan timbangannya) yaitu, keburukannya lebih berat melebihi kebaikannya. (maka mereka- itulah orang-orang yang merugikan diri sendiri) yaitu kecewa, binasa, dan kembali dengan membawa transaksi yang rugi.
Oleh karena itu Allah berfirman: (mereka kekal di dalam neraka Jahannam) yaitu menetap di dalam neraka Jahannam untuk selamanya dan tidak akan dikeluarkan darinya (Muka mereka dibakar api neraka)
Sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan muka mereka ditutup oleh api neraka) (Surah Ibrahim: 50) dan (Seandainya orang kafir itu mengetahui, ketika mereka itu tidak mampu mengelakkan api neraka dari wajah dan punggung mereka, sedang mereka tidak mendapat pertolongan (tentulah mereka tidak meminta disegerakan) (39)) (Surah Al-Anbiya’)
Firman Allah : (dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat) Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, yaitu masam cemberut.
Diriwayatkan dari Abdullah ibnu Mas'ud tentang firmanNya: (dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan cacat) bahwa tidakkah kamu pernah melihat kepala yang dikuliti sehingga gigi-giginya kelihatan dan kedua bibirnya telah disayat dan dikuliti?
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Mu’minun ayat 104: Yakni api neraka mengelilingi mereka, sampai membakar anggota tubuh yang paling mulia, yaitu muka.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 104
102-104. Di hadapan Allah setiap individu akan diperiksa dan ditimbang amalnya, maka barangsiapa berat timbangan kebaikan-Nya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan sebaliknya, barang siapa ringan timbangan kebaikan-Nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri karena gagal meraih keberuntungan dan membuat mereka kekal di dalam neraka jahanam. Wajah mereka, demikian juga anggota tubuh yang lain, dibakar api neraka, dan mereka di neraka dalam keadaan muram dengan bibir yang cacat sehingga kondisi mereka amat miris. 105. Seiring dengan siksa lahiriah itu, mereka juga mendapat kecaman dari Allah yang membuat batin mereka merana. Kepada mereka dikatakan, 'bukankah ayat-ayat-ku telah dibacakan kepadamu, tetapi kamu selalu mendustakannya''.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penjabaran dari para ulama terhadap makna dan arti surat Al-Mu’minun ayat 104 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita. Bantulah dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.