Surat Al-Mu’minun Ayat 77

حَتَّىٰٓ إِذَا فَتَحْنَا عَلَيْهِم بَابًا ذَا عَذَابٍ شَدِيدٍ إِذَا هُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ

Arab-Latin: ḥattā iżā fataḥnā 'alaihim bāban żā 'ażābin syadīdin iżā hum fīhi mublisụn

Artinya: Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu tempat azab yang amat sangat (di waktu itulah) tiba-tiba mereka menjadi putus asa.

« Al-Mu'minun 76Al-Mu'minun 78 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Mengenai Surat Al-Mu’minun Ayat 77

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 77 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi sekumpulan penafsiran dari beragam mufassirin terkait makna surat Al-Mu’minun ayat 77, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Hingga apabila Kami telah membuka untuk mereka satu pintu siksaan dahsyat di akhirat, maka tiba-tiba mereka langsung merasa putus harapan dari setiap kebaikan, mereka bingung dan tidak tahu apa yang harus diperbuat.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

77. Sehingga apabila Kami bukakan untuk mereka pintu azab yang pedih, seketika tiba-tiba mereka berputus asa dari berbagai keselamatan dan kebaikan.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

77. حَتَّىٰٓ إِذَا فَتَحْنَا عَلَيْهِم بَابًا ذَا عَذَابٍ شَدِيدٍ (Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu tempat azab yang berat)
Terdapat pendapat mengatakan yang dimaksud adalah azab mereka di akhirat. Dan pendapat lain mengatakan yang dimaksud adalah kematian mereka karena pedang di perang Badar

إِذَا هُمْ فِيهِ مُبْلِسُونَ(tiba-tiba mereka menjadi putus asa)
Yakni mereka menjadi kebingungan dan tidak mengerti apa yang mereka lakukan.
Makna (مبلس) adalah putus asa dari segala kebaikan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

77. Hingga apabila satu macam azab yang amat sangat pedih telah menimpa mereka di dunia maupun di hari kiamat, tiba-tiba mereka kebingungan dan tidak tahu apa yang akan mereka perbuat, mereka menjadi putus asa dari segala kebaikan.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Sehingga apabila Kami membukakan untuk mereka pintu azab yang sangat keras, seketika itu mereka menjadi putus asa} putus asa terhadap kesenangan dan kebaikan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

77 namun, dibelakang mereka, terdapat siksa yang menunggu yang tidak bisa ditampik, yaitu Firman Allah, ”hingga apabila kami bukakan untuk mereka suatu pintu yang ada azab yang amat sangat parah,” seperti tewasnya mereka di perang badar dan lainnya. “diwaktu itulah tiba-tiba mereka menjadi putus asa,” dari segala kebaikan. Kejelekan dan faktor-faktor pencetusnya telah menyinggahi mereka. Hendaknya mereka bersikap hati-hati sebelum datangnya siksa Allah yang sangat pedih, yang tidak bisa ditolak. Berbeda dengan siksaan yang biasa, mungkin saja Allah mencabutnya kembali dari mereka, semisal hukuman-hukuman duniawi yang dijatuhkan oleh Allah untuk memperbaiki para hambaNya. Allah berfirman tentang realita ini, “ telah tampak kerusakan di darat dan laut di sebabkan perbuatan tangan manusia, suapaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (kejalan yang benar),”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 76-83
Allah SWT berfirman: (Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka) yaitu Kami telah menguji mereka dengan berbagai macam musibah dan bencana (maka mereka tidak tunduk kepada Tuhan mereka, dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri) yaitu, maka hal itu tidak membuat mereka sadar dari kekafirannya dan pertentangan, bahkan mereka terus dalam kesesatan mereka. (maka mereka tidak tunduk) yaitu mereka tidak tunduk (dan (juga) tidak memohon (kepada-Nya) dengan merendahkan diri) yaitu tidak pernah berdoa, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan (43)) (Al-An'am: 43).
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Abu Sufyan datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata,"Wahai Muhammad, aku memohon kepadamu demi Allah dan demi persaudaraan, sesungguhnya kami telah memakan “Al-'alhaz” yitu bulu dan darah unta” Laly Allah SWT menurunkan firmanNya: (Dan sesungguhnya Kami telah pernah menimpakan azab kepada mereka, maka mereka tidak tunduk (76)).
Asalnya pada hadits shahih Bukhari Muslim, bahwa Rasulullah SAW pernah mendoakan kebinasaan kaum Quraisy ketika mereka membangkang yaitu bersabda,”Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi mereka dengan (menimpakan) musim tujuh tahun paceklik seperti pacekliknya nabi Yusuf).
Firman Allah: (Hingga apabila Kami bukakan untuk mereka suatu pintu yang ada azab yang amat sangat (di waktu itulah) tiba-tiba mereka menjadi putus asa (77)) yaitu manakala datang kepada mereka perintah Allah dan kiamat dengan tiba-tiba, sehingga azab azab Allah tanpa mereka duga-duga itu menimpa mereka, maka saat itu juga mereka merasa putus asa dari semua kebaikan dan putus asa dari semua keadaan yang mengenakkan, serta terputuslah semua cita-cita dan harapan mereka. Kemudian Allah menyebutkan nikmat-nikmatNya kepada para hambaNya, bahwa Dia telah menjadikan pendengaran, penglihatan, dan hati bagi mereka, yang mana itu merupakan akal dan pemahaman yang membuat mereka menyadari dan mengambil pelajaran dari semua yang ada di alam semesta berupa tanda-tanda yang menunjukkan kepada keesaan Allah, dan bahwa Dia adalah yang melakukan segala sesuatunya.sesuai dengan yang Dia kehendaki.
Firman Allah: (Amat sedikitlah kalian bersyukur) yaitu alangkah sedikitnya rasa syukur kalian kepada Allah atas semua nikmatNya kepada kalian. Sebagaimana firmanNya: (Dan sebagian besar manusia tidak akan beriman, walaupun kamu sangat menginginkannya (103)) (Surah Yusuf) Kemudian Allah SWT memberitahukan tentang kuasaNya Yang Maha ­besar dan Yang Maha perkasa terhadap makhlukNya, bahwa Dialah yang telah menciptakan mereka dan menyebarkan mereka ke segala penjuru dunia dengan berbagai jenis, bahasa, dan sifat-sifat mereka. Kemudian pada hari kiamat Dia akan mengumpulkan orang-orang yang terdahulu dan orang-orang yang terakhir dari mereka di suatu tempat yang telah pada hari yang telah diketahui. Maka tidak ada seorang pun dari mereka yang tertinggal, baik yang kecil maupun besar, yang laki-laki maupun perempuan, yang terhormat maupun hina; melainkan dihidupkan kembali sebagaimana penciptaan awalnya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan Dialah yang menghidupkan dan mematikan) yaitu menghidupkan kembali tulang belulang mereka yang telah hancur dan mematikan semua umat (dan Dialah yang (mengatur) pertukaran malam dan siang) yaitu berdasarkan perintahNya ditundukkan malam dan siang; masing-masing dari keduanya mengejar satu sama lain dengan cepat secara silih berganti, tidak berhenti dan terpisah oleh waktu pun yang menyela keduanya
Sebagaimana firmanNya: (Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang, Masing-masing beredar pada garis edarnya (40) (Surah Yasin).
Firman Allah SWT: (Maka apakah kalian tidak memahaminya?) yaitu apakah kalian tidak memiliki akal yang menunjukkan kepada Tuhan Yang Maha Perkasa dan Maha Mengetahui yang mengalahkan segala sesuatu dan Maha Agung atas segala sesuatu, serta segala sesuatu tunduk kepadaNya?
Kemudian Allah SWT berfirman, seraya memberitahukan tentang orang-orang yang ingkar kepada hari kebangkitan, yaitu orang-orang yang meniru sikap para pendahulu mereka yang mendustakan: (Sebenarnya mereka mengucapkan perkataan yang serupa dengan perkataan yang diucapkan oleh orang-orang terdahulu (81) Mereka berkata, "Apakah betul, apabila kami telah mati dan kami telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan? (82))
yaitu mereka menganggap mustahil terjadi hari kebangkitan setelah tubuh mereka hancur. ("Sesungguhnya kami dan bapak-bapak kami telah diberi an­caman (dengan) ini dahulu, ini tidak lain hanyalah dongengan-dongengan orang-orang dahulu kala” (83)) yaitu, hari kebangkitan itu mustahil. Sesungguhnya orang yang memberitahunya dari kitab-kitab terdahulu dan pertentangan mereka. Ini adalah pengingkaran dan pendustaan mereka sebagaimana pemberitahuan tentang mereka: (Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang belulang yang hancur lumat? (11) Mereka berkata, "Kalau demikian, itu adalah suatu pengembalian yang merugikan” (12) Sesungguhnya pengembalian itu hanyalah dengan satu kali tiupan saja (13) maka dengan serta merta mereka hidup kembali di permukaan bumi (14)) (Surah An-Nazi'at)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Mu’minun ayat 77: Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid, bahwa maksudnya adalah terbunuhnya mereka pada perang Badar. Ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya adalah kematian, dan ada pula yang berpendapat, bahwa maksudnya adalah tibanya kiamat.

Dari semua kebaikan. Oleh karena itu, hendaknya mereka berhati-hati terhadap azab yang keras yang tidak mungkin ditolak, di mana azab tersebut bukan azab biasa yang terkadang dicabut-Nya azab itu dari mereka, seperti azab-azab duniawi yang tujuannya Allah memberikan ta’dib (pelajaran) kepada hamba-hamba-Nya, seperti dalam firman Allah Ta’ala, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Terj. Ar Ruum: 41)


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 77

76-77. Dan sungguh kami telah menimpakan siksaan semenjana kepada mereka, seperti penyakit, kelaparan, dan lainnya, tetapi mereka tetap tidak mau tunduk kepada tuhannya yang telah berbuat baik kepada me-reka; dan tidak juga mereka mau merendahkan diri untuk bertobat dari kedurhakaan mereka. Sehingga apabila kami bukakan untuk mereka pintu azab yang sangat keras, saat itulah mereka bingung, takut, dan seketika itu juga mereka menjadi putus asa karena tidak menemukan jalan untuk melarikan diri. 78-79. Melanjutkan penyebutan anugerah-anugerah pada ayat-ayat sebelumnya, Allah menyatakan sebagai berikut, wahai manusia, bagaimana kamu mengingkari dan mendurhakai Allah, sedang dia-lah yang telah menciptakan bagimu pendengaran agar kamu mendengar kebenaran, penglihatan agar kamu mengamati tanda-tanda kebesaran Allah, dan hati nurani agar kamu dapat berpikir lalu beriman dan bersyukur kepada Allah, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur. Dan dia-lah juga yang menciptakan dan mengembangbiakkan kamu di bumi ini dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan di akhirat nanti untuk menerima balasan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah aneka ragam penjelasan dari berbagai ahli tafsir mengenai makna dan arti surat Al-Mu’minun ayat 77 (arab-latin dan artinya), semoga memberi kebaikan bagi ummat. Support usaha kami dengan mencantumkan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Cukup Sering Dibaca

Kaji banyak halaman yang cukup sering dibaca, seperti surat/ayat: At-Tahrim 6, Al-Waqi’ah 35-38, An-Nahl 125, Ar-Ra’d 28, Al-Baqarah 155, Ath-Thariq. Ada pula Al-Baqarah 1-5, Al-Furqan 63, As-Sajdah, At-Taubah 128-129, Al-Baqarah 275, Al-Hujurat.

  1. At-Tahrim 6
  2. Al-Waqi’ah 35-38
  3. An-Nahl 125
  4. Ar-Ra’d 28
  5. Al-Baqarah 155
  6. Ath-Thariq
  7. Al-Baqarah 1-5
  8. Al-Furqan 63
  9. As-Sajdah
  10. At-Taubah 128-129
  11. Al-Baqarah 275
  12. Al-Hujurat

Pencarian: isi kandungan surat al hujurat ayat 10, terjemahan ar rahman, tajwid surat al jumu ah ayat 9 10, isi kandungan surat al hujurat ayat 13, qs yunus 57

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.