Surat Al-Mu’minun Ayat 56

نُسَارِعُ لَهُمْ فِى ٱلْخَيْرَٰتِ ۚ بَل لَّا يَشْعُرُونَ

Arab-Latin: Nusāri'u lahum fil-khairāt, bal lā yasy'urụn

Artinya: Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar.

« Al-Mu'minun 55Al-Mu'minun 57 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Menarik Terkait Surat Al-Mu’minun Ayat 56

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mu’minun Ayat 56 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan pelajaran menarik dari ayat ini. Ditemukan kumpulan penjabaran dari beragam ulama tafsir berkaitan kandungan surat Al-Mu’minun ayat 56, di antaranya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

55-56. Apakah orang-orang kafir itu menyangka bahwa sesungguhnya Kami melimpahkan pada mereka harta benda dan anak-anak di dunia ini, merupakan penyegeraan kebaikan bagi mereka yang pantas mereka terima? Sesungguhnya Kami menyegerakan kebaikan bagi mereka sebagai sumber fitnah bagi mereka dan penangguhan waktu semata. Namun, mereka tidak menyadarinya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

55-56. Apakah golongan-golongan yang merasa bangga dengan golongannya itu mengira bahwa apa yang Kami karuniakan pada mereka, berupa harta dan anak-anak di kehidupan dunia ini, merupakan kebaikan yang disegerakan lagi berhak mereka terima?! Nyatanya, tidaklah seperti yang mereka sangka, sebab Kami karuniakan semua itu sebagai bentuk istidrāj, akan tetapi mereka tidak menyadarinya sedikit pun.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

56. نُسَارِعُ (Kami bersegera)
Dengan harta dan keturunan itu.

لَهُمْ فِى الْخَيْرٰتِ ۚ( memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka?)
Yakni memberikan mereka suatu kebaikan atau memuliakan mereka?

بل لا يشعرون (Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar)
Yakni tidaklah demikian, Kami tidak melakukan hal itu, namun itu merupakan istidraj bagi mereka akan mereka semakin berbuat dosa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

56. Berarti bahwa Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, Kami tidak melakukan itu. Sebenarnya Kami hanya meng-elu-elu mereka supaya dosa mereka bertambah, namun mereka tidak menyadarinya. Maksudnya adalah, apakah mereka mengira bahwa segala kelebihan yang telah Kami berikan kepada mereka itu sebagai bukti bahwa Kami memuliakan mereka? Tidak, justru kebalikan dari itu bahwa Kami tidak menempatkan mereka dalam kebaikan. Bahkan Kami hanya memberikan istidraj kepada mereka agar dosa dan siksa yang akan mereka terima semakin bertambah


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Kami bersegera} Kami bersegera {memberikan kebaikan kepada mereka, namun mereka tidak menyadarinya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

55-56 “apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang kami berikan kepada mereka itu (berarti bahwa) kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka,” maksudnya apakah mereka mengira bahwa tambahan yang kami berikan kepada mereka berupa harta dan anak merupakan tanda jika mereka termasuk dari kalangan orang-orang yang baik dan (akan berhasil merengkuh) kebahagiaan, dan bagi mereka kebahagiaan dunia dan akhirat yang diberikan kepada mereka? "sedangkan mereka tidak menyadari" bahwasanya Kami memberi ulur waktu dan menunda kesempatan bagi mereka serta menambah untuk mereka dengan kenikmatan-kenikmatan, agar mereka semakin bergelimang dalam dosa, dan hukuman merekapun semakin bertambah di akhirat. Tujuannya, supaya mereka terlena dengan apa yang mereka raih, sampai pada suatu masa ketika mereka menikmati kegembiraan dengan apa yang mereka dapatkan, tiba-tiba Allah menghukum mereka dengan seketika.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 51-56
Allah SWT memerintahkan kepada hamba-hambaNya yang menjadi para rasul, agar mereka memakan makanan yang halal dan mengerjakan amal shalih. Hal ini menunjukkan bahwa hal yang halal itu membantu untuk mengerjakan amal shalih. Maka para nabi mengerjakan perintah ini dengan sebaik-baiknya, dan mereka menggabungkan semua kebaikan, baik berupa ucapan maupun perbuatan, baik sebagai dalil maupun nasehat. Semoga Allah membalas mereka atas sesuatu yang mereka berikan kepada semua hamba dengan kebaikan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Maha Baik, Dia tidak menerima kecuali yang baik-baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kepada orang-orang mukmin seperti apa yang Dia perintahkan kepada para rasul. Kemudian Rasulullah SAW membaca firmanNya: (Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan) dan (Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepada kalian) (Surah Al-Baqarah: 172) Kemudian Rasulullah SAW menyebutkan tentang seorang laki-laki yang lama dalam perjalanannya, dalam keadaan penuh dengan debu, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan diberi makan dengan sesuatu yang haram, lalu dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa, "Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku" maka bagaimanakah doanya dapat dikabulkan jika demikian”
Firman Allah: (Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua, agama yang satu) yaitu agama kalian ini, wahai para nabi, adalah agama yang satu, yaitu agama yang menyeru untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagi­Nya. Karena itu Allah berfirman: (dan Aku adalah Tuhan kalian, maka bertakwalah kepadaKu) Pembahasan tentang ini telah disebutkan dalam surah Al-Anbiya’ bahwa firmanNya, ("Ummatan wahidatan") dinashabkan sebagai haal
Firman Allah: (Kemudian mereka (pengikut-pengikut rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa golongan) yaitu umat dimana para nabi diutus kepada mereka (Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing)) yaitu, merasa bangga dengan kesesatan mereka karena mereka menyangka bahwa mereka mendapatkan petunjuk. Oleh karena itu Allah berfirman seraya mengancam dan memperingatkan mereka: (Maka biarkanlah mereka dalam kesesatannya) yaitu dalam kesesatan dan penyimpangan mereka (sampai suatu waktu) yaitu sampai waktu dan kebinasaan mereka. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Karena itu, beri tangguhlah orang-orang kafir itu, yaitu beri tangguhlah mereka itu barang sebentar (17)) (Surah Ath-Thariq)
Firman Allah: (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (55) (bahwa) Kami bersegera memberikan kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) yaitu apakah orang-orang yang teperdaya itu menyangka bahwa Kami memberikan kepada mereka harta dan anak-anak karena kemuliaan dan kehormatan mereka di sisi Kami? Tidak, sebenarnya tidak seperti yang mereka sangka dalam ucapan mereka. (Kami lebih banyak mempunyai harta dan Anak-anak (daripada kamu) dan Kami sekali-kali tidak akan diazab) (Surah Saba: 35) Mereka keliru dalam pengakuannya, dan akan kecewalah dengan harapan mereka, karena sesungguhnya Kami melakukan itu kepada mereka sebagai bentuk pembiaran dan penangguhan Kami terhadap mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Maka janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya maksud Allah dengan itu adalah untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia dan kelak akan mati dalam keadaan kafir (55)) (Surah At-Taubah),
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Apakah mereka mengira bahwa harta dan anak-anak yang Kami berikan kepada mereka itu (55) (bahwa) Kami bersegera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka? Tidak, sebenarnya mereka tidak sadar (56)) dia berkata bahwa tipu daya Allah terhadap suatu kaum itu pada harta dan anak-anak mereka. wahai manusia, maka janganlah memandang manusia dari harta dan anak-anaknya, melainkan pandanglah dari keimanan dan amal shalihnya


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Mu’minun ayat 56: Yakni apakah mereka menyangka bahwa pemberian-Nya kepada mereka berupa harta dan anak menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang berbahagia, dan bahwa mereka akan mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat?

Bahwa hal itu sesungguhnya istidraj (persiapan untuk diazab). Diberikan nikmat kepada mereka, tidak lain agar bertambah dosa mereka, sehingga hukuman disempurnakan untuk mereka pada hari kiamat. Lihat pula surah At Taubah ayat 55, surah Al An’aam ayat 44 dan surah Ali Imran ayat 178.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mu’minun Ayat 56

55-56. Di antara kaum yang durhaka itu ada yang diberi kehidupan mewah. Ini menjadikan mereka menduga bahwa Allah menyayangi mereka sehingga mereka tidak akan diazab. Allah menampik dugaan tersebut dengan pertanyaan bernada kecaman, 'apakah mereka mengira bahwa kami memberikan harta dan anak-anak kepada mereka itu berarti kami segera memberikan kebaikan-kebaikan kepada mereka' tidak! kami tidak melakukan hal itu dengan maksud demikian, tetapi kami biarkan mereka hanyut dalam kesenangan semu supaya mereka makin banyak berbuat dosa, sedang mereka tidak menyadarinya. 57-61. Setelah menjelaskan sifat-sifat orang yang lengah dan larut dalam durhaka, Allah lalu menguraikan sifat orang-orang yang menjaga hati untuk taat kepada Allah. Sungguh, orang-orang yang karena takut akan azab tuhannya, mereka sangat berhati-hati agar tidak melanggar perintah-Nya, dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda kekuasaan tuhannya, baik yang tersurat dalam Al-Qur'an maupun yang terhampar di alam semesta, dan mereka yang tidak mempersekutukan tuhannya dengan apa pun dan kapan pun, baik syirik kecil seperti ria maupun syirik besar, dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan seperti sedekah, zakat, dan lainnya, dengan hati penuh rasa takut jika pemberian itu tidak diterima oleh Allah karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada tuhannya untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka; mereka itu, yaitu orang-orang dengan sifat-sifatnya demikian, bersegera dalam kebaikan-kebaikan dan bersemangat dalam menjalankan ibadah, dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya, yaitu surga, sebagai ganjaran atas amal kebaikannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian sekumpulan penjelasan dari banyak ahli tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Mu’minun ayat 56 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah bagi ummat. Sokong perjuangan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dibaca

Kaji banyak materi yang banyak dibaca, seperti surat/ayat: Al-Hujurat, At-Taubah 128-129, At-Tahrim 6, As-Sajdah, Ath-Thariq, An-Nahl 125. Ada juga Al-Baqarah 155, Ar-Ra’d 28, Al-Furqan 63, Al-Waqi’ah 35-38, Al-Baqarah 275, Al-Baqarah 1-5.

  1. Al-Hujurat
  2. At-Taubah 128-129
  3. At-Tahrim 6
  4. As-Sajdah
  5. Ath-Thariq
  6. An-Nahl 125
  7. Al-Baqarah 155
  8. Ar-Ra’d 28
  9. Al-Furqan 63
  10. Al-Waqi’ah 35-38
  11. Al-Baqarah 275
  12. Al-Baqarah 1-5

Pencarian: surah al-baqarah ayat 1, sesungguhnya allah swt, menciptakan segala sesuatu menurut ukuran (takdir). hal ini terdapat dalam, berlomba-lomba dalam kebaikan diperintahkan allah swt. di dalam salah satu firman-nya yaitu, al fajr ayat 17, surat al a'raf ayat 54-56

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.