Surat Al-Hajj Ayat 6

ذَٰلِكَ بِأَنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْحَقُّ وَأَنَّهُۥ يُحْىِ ٱلْمَوْتَىٰ وَأَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Arab-Latin: żālika bi`annallāha huwal-ḥaqqu wa annahụ yuḥyil-mautā wa annahụ 'alā kulli syai`ing qadīr

Artinya: Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,

« Al-Hajj 5Al-Hajj 7 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Tentang Surat Al-Hajj Ayat 6

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Hajj Ayat 6 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Tersedia sekumpulan penjelasan dari para ulama tafsir terkait isi surat Al-Hajj ayat 6, misalnya seperti tertera:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Hal-hal yang tekah disebutkan terdahulu itu termasuk tanda-tanda kekuasaan Allah. Di dalamnya terdapat bukti petunjuk pasti bahwa sesungguhnya Allah, Dia-lah Tuhan Yang berhak diibadahi, yang tidak sepantasnya peribadahan dilakukan kecuali bagiNya semata. Dia Maha Menghidupkan orang-orang yang mati, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

6-7. Dalil ini menunjukkan empat hal: Pertama, Allah adalah Tuhan yang berhak disembah dan mampu menghidupkan makhluk yang telah mati. Kedua, Allah mampu melakukan segalanya, tidak ada yang tidak dapat Dia lakukan. Ketiga, hari kiamat pasti akan terjadi. Keempat, Allah akan menghidupkan manusia yang telah mati dan membangkitkan mereka dari kubur menuju tempat perhitungan.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

6. Yang Kami sebutkan itu -berupa penciptaan kalian pertama kali, fasenya dan keadaan anak yang lahir dari kalian- agar kalian beriman bahwa Allah yang menciptakan kalian adalah yang hak, tidak ada keraguan tentang keberadaan-Nya, berbeda dengan patung-patung yang kalian sembah selain-Nya, dan agar kalian juga beriman bahwa Dia lah yang menghidupkan orang yang mati, dan bahwasanya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, tidak memiliki sifat lemah sedikit pun.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

6. ذٰلِكَ بِأَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ (Yang demikian itu, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang haq)
Al-Haq yakni Dzat yang tidak akan berubah dan tidak akan sirna.

وَأَنَّهُۥ يُحْىِ الْمَوْتَىٰ (dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati)
Sebagaimana menghidupkan tanah yang tandus.

وَأَنَّهُۥ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ (dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu)
Sebagaimana berkuasa menghidupkan tanaman dengan penuh keajaiban.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

6. Yang demikian itu, yaitu penciptaan manusia hingga perkembangannya serta penghidupan bumi, tidak lain karena sesungguhnya Allah Yang Haq. Yang Maha Ada dan Kekal. Sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati dan sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Demikian itu karena sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha benar dan sesungguhnya Dia menghidupkan orang-orang yang mati dan sesungguhnya Dia Maha kuasa atas segala sesuatu


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

6-7. Dua bukti kuat di atas menunjukkan lima perkara penting. Yaitu, berikut ini: “Yang demikian itu.” Dzat yang menciptakan manusia dari bahan yang sudah Allah sebutkan cirinya, dan menghidupkan bumi setelah kekeringannya “karena Allah, Dia-lah yang haq,” Rabb yang berhak diibadahi yang tidak sepantasnya ibadah diarahkan kepada selainNya. Ibadah kepadaNyalah yang merupakan tindakan benar. Sementara beribadah kepada selainNya merupakan bentuk kebatilan. “Dan bahwa Dia-lah yang menghidupkan segala yang mati,” sebagaimana Allah memulai penciptaan makhluk-makhlukNya dan menghidupkan bumi pasca kekeringannya “dan bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu,” sebagaimana Allah telah mempertontonkan kepada kalian bentuk kekuasaanNya yang special, dan ciptaanNya yang agung yang sudah kalian saksikan “dan bahwa Hari KIamat itu pastilah datang, taka da keraguan padanya.” Tidak ada alasan untuk menganggapnya musthil “dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang didalam kubur.” Dia akan membalasi kalian berdasarkan amalan-amalan kalian, yang baik dan yang buruk.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 5-7
Setelah Allah SWT menyebutkan orang yang mengingkari hari kebangkitan dan hari kiamat, maka Allah SWT dalil-dalil atas kekuasaanNya dalam menghidupkan segala sesuatu melalui sesuatu yang bisa disaksikan pada permulaan penciptaan manusia. Jadi Allah SWT berfirman: (Hai manusia, jika kalian dalam keraguan) yaitu dalam keraguan (tentang kebangkitan) yaitu hari kiamat ketika semua ruh dan jasad bangkit pada hari kiamat (maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kalian dari tanah) yaitu, asal mula kejadian kalian adalah dari tanah; yaitu asal mula penciptaan nabi Adam (kemudian dari setetes mani) kemudian keturunannya diciptakan dari air mani yang hina (kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging) Demikian itu apabila air mani telah berdiam di dalam rahim wanita selama empat puluh hari. Selama itu dia mengalami pertumbuhan, kemudian bentuknya berubah menjadi darah kental merah dengan izin Allah. Setelah berlalu masa empat puluh hari lagi, maka berubah pula bentuknya menjadi segumpal daging yang masih belum berbentuk dan belum ada rupanya. Kemudian dimulailah pembentukannya, yang dimulai dari kepala, kedua tangan, dada, perut, kedua paha, kedua kaki, dan anggota lainnya. Terkadang seorang wanita mengalami keguguran sebelum janinnya mengalami pembentukan, dan terkadang keguguran terjadi sesudah janin terbentuk. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna)
Sebagaimana yang kalian saksikan sendiri
(agar Kami jelaskan kepada kalian, dan Kami tetapkan dalam rahim apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan) yaitu terkadang janin menetap di dalam rahim tidak keguguran. Sebagaimana yang dikatakan Mujahid tentang firmanNya: (yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna) yaitu janin yang telah berbentuk dan yang masih belum terbentuk. Apabila telah berlalu masa empat puluh hari berupa segumpal daging, maka Allah SWT mengutus seorang malaikat kepadanya. Dia memerintahkan kepada malaikat untuk meniupkan ruh ke dalam tubuh janin, lalu menyempurnakannya sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah SWT, baik tampan atau buruk, laki-laki atau perempuan. malaikat itu menulis rezeki dan ajalnya, baik celaka atau berbahagia
Diriwayatkan dari Hudzaifah bin Usaid yang menyampaikan sanadnya sampai kepada Nabi SAW, beliau bersabda,”Malaikat masuk ke dalam mani sesudah mani itu berada dalam rahim selama empat puluh atau empat puluh lima hari. Lalu malaikat bertanya, "Wahai Tuhanku, apakah dia celaka atau bahagia?” Allah SWT berfirman, dan malaikat itu mencatat. Lalu malaikat bertanya, "Apakah laki-laki ataukah perempuan?” Allah berfirman, dan malaikat mencatatnya. Malaikat mencatat amalnya, perjalanan hidupnya, rezekinya, dan ajalnya. Kemudian lembaran kitab itu ditutup, maka apa yang ada di dalamnya tidak dapat lagi ditambahi atau dikurangi”
Firman Allah: (kemudian Kami keluarkan kalian sebagai bayi) yaitu dalam keadaan lemah badan, pendengaran, penglihatan, indera, kekuatan, dan akalnya. Kemudian Allah memberinya kekuatan sedikit demi sedikit, dan kedua orang tuanya merawatnya dengan penuh kasih sayang sepanjang malam dan siang. Oleh karena itu Allah berfirman: (kemudian (dengan berangsur-angsur) kalian sampailah kepada kedewasaan) yaitu sempurna kekuatannya yang semakin bertambah sampai pada usia muda dan pada penampilan yang terbaik. (dan di antara kalian ada yang diwafatkan) pada usia mudanya dan pada keadaan kuatannya (dan (ada pula) di antara kalian yang dipanjangkan umurnya sampai pikun) Usia tua dan senja, lemah kekuatannya, akal serta pemahamannya; semua inderanya dan pikirannya juga lemah. Oleh karena itu Allah berfirman: (supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatu pun yang dahulunya diketahuinya) Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Allah, Dialah yang menciptakan kalian dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kalian) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kalian) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa (54)) (Surah Ar-Rum)
Firman Allah: (Dan kalian lihat bumi ini kering) Ini merupakan dalil yang menunjukkan kekuasaan Allah SWT dalam menghidupkan orang-orang yang telah mati, sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang kering tandus, tidak ada tanaman apa pun padanya.
Qatadah berkata bahwa maknannya adalah padang pasir yang kering.
As-Suddi berkata bahwa makna yang dimaksud adalah tanah yang mati (kemudian apabila Kami telah turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah) Jika Allah menurunkan hujan, (hiduplah bumi itu) yaitu digerakkan dengan tanamannya dan dihidupkan setelah mati (lalu suburlah) yaitu tumbuh ketika ada padanya, Kemudian tumbuh apa yang ada padanya berbagai macam buah-buahan dan tanam-tanaman yang beraneka ragam warna, rasa, aroma, bentuk, dan manfaatnya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah) yaitu yang indah bentuknya dan harum aromanya.
Firman Allah: (Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak) Allah Dzat yang menciptakan, yang mengatur, lagi Maha Berbuat terhadap semua yang Dia kehendaki. (dan sesungguhnya Dialah yang menghidupkan segala yang mati) yaitu sebagaimana Dia menghidupkan bumi yang mati sehingga bumi dapat menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan. (Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya tentu dapat menghidupkan yang mati; sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) (Surah Fushshilat: 39) dan (Sesungguhnya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, "Jadilah!" Maka jadilah ia (82)) Surah (Yasin)
(dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya) yaitu hari kiamat itu pasti terjadi, tidak ada keraguan padanya (dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur) yaitu, Allah mengembalikan mereka menjadi hidup sesudah mereka hancur di dalam kubur mereka, dan menciptakan kembali mereka sesudah tidak ada. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya. Ia berkata, "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?” (78) Katakanlah, "Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk (79) yaitu Tuhan yang menjadikan untuk kalian api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu" (80)) (Surah Yasin) dan ayat-ayat lain seperti ini cukup banyak.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Hajj ayat 6: Maksudnya, yang disebutkan di ayat sebelumnya dari mulai penciptaan manusia diakhiri dengan hidupnya bumi setelah matinya.

Maksudnya, Allah-lah Tuhan yang sebenarnya, yang berhak disembah dan Yang Mahakuasa, sedangkan selain-Nya adalah batil dan tidak berkuasa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Hajj Ayat 6

Adapun yang demikian itu, membangkitkan manusia dari alam kubur, sangat mudah bagi Allah, karena sungguh Allah, dialah yang hak, satu-satunya tuhan yang berhak disembah, dan sungguh, dialah tuhan yang kekuasaan-Nya terasa dalam kehidupan ini, yaitu menghidupkan segala yang telah mati, dan sungguh, dia, tuhan, yang mahakuasa atas segala sesuatu, sehingga tak ada satu pun makhluk yang sanggup melawan kekuasaan-Nya. 7. Dan ketahuilah, wahai manusia, sesungguhnya hari kiamat itu pasti datang, meskipun Allah merahasiakan waktunya. Oleh karena itu, tidak ada keraguan padanya, karena kiamat itu ketetapan Allah; dan sungguh, pada hari kiamat itu Allah akan membangkitkan semua yang berada di dalam kubur untuk dikumpulkan di mahsyar.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah sekumpulan penjabaran dari para ulama mengenai makna dan arti surat Al-Hajj ayat 6 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk ummat. Sokonglah kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Paling Sering Dicari

Kaji berbagai topik yang paling sering dicari, seperti surat/ayat: Ar-Rum 21, Yasin 82, Al-Buruj, Al-Baqarah 177, Innallaha Ma’ash Shabiriin, An-Nisa 36. Ada juga Ar-Rahman 13, Ibrahim 7, Al-Isra, Al-Qashash 77, Fatir 37, Ayat 15 (Lima Belas).

  1. Ar-Rum 21
  2. Yasin 82
  3. Al-Buruj
  4. Al-Baqarah 177
  5. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  6. An-Nisa 36
  7. Ar-Rahman 13
  8. Ibrahim 7
  9. Al-Isra
  10. Al-Qashash 77
  11. Fatir 37
  12. Ayat 15 (Lima Belas)

Pencarian: bacaan surat al qariah, bacaan surah al insyirah ayat 1-8 dan artinya, hadits tentang silaturahmi arab, surat al ikhlas dengan artinya, doa tabbat yada

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.