Surat Al-Anbiya Ayat 95
وَحَرَٰمٌ عَلَىٰ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَٰهَآ أَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُونَ
Arab-Latin: Wa ḥarāmun 'alā qaryatin ahlaknāhā annahum lā yarji'ụn
Artinya: Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami).
« Al-Anbiya 94 ✵ Al-Anbiya 96 »
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Mengenai Surat Al-Anbiya Ayat 95
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 95 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi hikmah berharga dari ayat ini. Tersedia variasi penjelasan dari berbagai ulama tafsir terkait kandungan surat Al-Anbiya ayat 95, misalnya seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan mustahil bagi penduduk negeri yang telah Kami binasakan dikarenakan kekafiran dan perbuatan zhalim mereka, untuk kembali ke dunia sebelum Hari Kiamat, untuk mengejar kekurangan dalam amalan yang mereka tinggalkan.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
95-97. Allah telah menetapkan bahwa setiap penduduk negeri yang telah dibinasakan tidak akan dapat kembali ke dunia. Hingga saat mendekati terjadinya hari kiamat, ketika benteng penghalang Ya’juj dan Ma’juj dibuka -keduanya adalah kabilah besar dari golongan manusia- mereka akan turun dari tempat yang tinggi dengan cepat, dan hari kiamat sudah dekat, maka orang-orang kafir akan terbelalak matanya karena menyaksikan kengerian hari itu, mereka akan berkata dengan penuh penyesalan: “Duhai celakalah kami, ketika di dunia kami telah lalai dari hari yang sulit ini, dan kami adalah orang-orang yang menzilimi diri sendiri karena telah mendustakan para rasul.”
Dari Abu Sa’id al-Khudri, Rasulullah bersabda: "Ya'juj dan Ma'juj akan dibukakan (jalan keluarnya), lantas mereka keluar sebagaimana yang difirmankan oleh Allah: '(Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi) ' (Qs. Al Anbiyaa; 96). Kemudian mereka menguasai bumi seluruhnya dan sebagian kaum Muslimin berpihak ke golongan mereka, sedangkan sisanya berada di kota-kota dan benteng-benteng beserta hewan ternak mereka.
Ketika mereka melintasi sungai, mereka meminumnya hingga tidak menyisakan sedikitpun air di dalamnya. Lalu ketika kelompok yang terakhir dari mereka melintas, salah seorang dari kelompok tersebut berkata: 'Sungguh, dahulu tempat ini mengalirkan banyak air!'
Kemudian mereka muncul ke permukaan tanah, dan salah seorang di antara mereka berkata: 'Mereka semua adalah penduduk bumi, dan kami telah selesai (mengalahkan) mereka, dan sungguh kami akan menantang penduduk langit.' Sehingga seorang dari mereka melemparkan tombaknya ke langit, maka tombak tersebut kembali dengan lumuran darah. Lalu mereka berkata: 'Kita telah membunuh penghuni langit.'
Ketika mereka dalam keadaan seperti ini, Allah mengutus sekawanan binatang seperti ulat (belatung) pada belalang, lalu menyerang leher-leher mereka sehingga mereka mati bergelimpangan seperti matinya belalang, dan mereka saling bertumpukan.
Pada pagi harinya, kaum muslimin tidak mendengar suara mereka, maka mereka bertanya: 'Siapakah kiranya seorang yang siap mengorbankan dirinya dan melihat apa yang mereka perbuat?' Maka turunlah seorang laki-laki dari mereka yang telah menyiapkan dirinya untuk terbunuh, namun laki-laki itu mendapati Ya’juj dan Ma’juj telah mati semua, maka ia pun berseru kepada mereka (kaum Muslimin), 'Bergembiralah, musuh kalian telah binasa!' Maka orang-orang pun keluar dan melepaskan ternak-ternak mereka, dan mereka tidak mendapati makanan bagi hewan-hewan ternak itu melainkan dari daging-daging Ya’juj dan Ma’juj, sehingga hewan ternak mereka menjadi sangat gemuk melebihi gemuknya ketika memakan tumbuh-tumbuhan.”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam sunan – fitnah-fitnah, bab fitnah dajjal dan keluarnya Isa bin Maryam serta keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, 2/1363 no. 4079. dishahihkan oleh al-Bushiri dalam kitab Mishbah al-Zujajah 2/311. Al-Albani berkata: ini adalah hadits hasan (shahih ibnu Majah 2/388). Ibnu Katsir juga menyebutkan hadits ini, 5/367).
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
95. Dan mustahil bagi penduduk suatu negeri yang telah Kami binasakan lantaran kekafiran mereka, untuk kembali lagi ke dunia agar bertobat dan tobat mereka tersebut diterima.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
95. وَحَرٰمٌ عَلَىٰ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنٰهَآ أَنَّهُمْ لَا يَرْجِعُونَ (Sungguh tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri yang telah Kami binasakan, bahwa mereka tidak akan kembali (kepada Kami)
Yakni tidak mungkin bagi penduduk setiap negeri yang Kami takdirkan untuk Kami binasakan dapat kembali ke dunia setelah mereka binasa.
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah mereka tidak mungkin tidak dikembalikan kepada Kami untuk pembalasan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
95. Tidak mungkin bagi penduduk negeri yang telah Kami binasakan akibat dosa-dosanya itu akan kembali ke dunia atau bertaubat setelah dibinasakan itu.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mustahil bagi suatu negeri} tidak mungkin bagi penduduk suatu negeri {yang telah Kami binasakan tidak kembali
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
95. Maksudnya menjadi perkara mustahil, perkampungan-perkampungan yang telah dibinasakan, yang dihujani siksaan (dari Allah) kembali lagi ke dunia untuk memperbaiki keteledoran mereka. Tidak ada jalan untuk kembali bagi orang yang sudah dibinasakan dan ditimpa siksa. Hendaknya, orang-orang (yang sedang diajak bicara oleh ayat ini) berhati-hati agar tidak meneruskan perkara-perkara yang akan mendatangkan kehancuran hingga nanti benar-benar terjadi sehingga akhirnya tidak dapat ditolak. Tinggalkanlah (itu semua) di waktu yang masih memungkinkan dan kesempatan (untuk memperbaiki diri).
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 95-97
Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya tidak mungkin atas (penduduk) suatu negeri) Ibnu Abbas berkata bahwa maknanya adalah wajib, yaitu telah ditakdirkan bahwa sesungguhnya penduduk suatu kota yang telah dibinasakan tidak akan dihidupkan kembali sebelum hari kiamat. Dalam riwayat lain dari Ibnu Abbas, bahwa mereka tidak dikembalikan yaitu tidak bertaubat. Pendapat yang pertama lebih jelas, hanya Allah yang lebih mengetahui.
Firman Allah: (Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma'juj) Telah kami jelaskan bahwa mereka adalah keturunan nabi Adam bahkan dari keturunan nabi Nuh, dari anak-anak Yafits yaitu orang tua bangsa Turki, dan bangsa Turki adalah sebagian kecil dari mereka. Ya’juj dan Ma'juj ditinggalkan di balik tembok penghalang yang dibangun Dzulqarnain. Dan dia berkata: (Dinding ini adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar (98) Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka itu semuanya) (Surah Al-Kahfi) Dan di sini Allah berfirman: (Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi (96)) yaitu mereka berjalan dengan cepat untuk berbuat kerusakan. Kata “Al-hadab” yaitu dataran tinggi di bumi. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas. Demikianlah sikap mereka ketika keluar, seakan-akan pendengar dibawa seakan-akan menyaksikan hal tersebut (dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagaimana yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui) (Surah Fathir: 14) Ini adalah pemberitahuan Tuhan Yang mengetahui apa yang telah lalu dan apa yang akan datang, Dzat yang mengetahui apa yang tersembunyi di langit dan bumi, tidak ada Tuhan selain Dia.
Disebutkan dalam banyak hadits dari banyak sumber dari sunnah Nabi tentang keluarnya mereka.
Diriwayatkan dari An-Nawwas bin Sam'an Al-Kalabi, dia berkata bahwa pada siang hari Rasulullah SAW menceritakan tentang Dajjal, lalu beliau merendahkan dan meninggikan suara, sehingga kami menyangka beliau berada di dalam kebun kurma. Nabi SAW bersabda,"Bukan Dajjal yang aku khawatirkan atas kalian. Karena jika Dajjal muncul, dan aku masih di antara kalian, maka aku adalah yang akan menghadapinya, bukan kalian. Jika dia muncul, sedangkan jika dia muncul dan aku tidak berada di antara kalian, maka setiap orang wajib membela dirinya, dan Allahlah yang menjaga setiap orang muslim sepeninggalanku. Sesungguhnya dia adalah seorang pemuda, berambut keriting, dengan bola mata yang menonjol. Sesungguhnya dia keluar dengan pasukan berkuda memenuhi antara negeri Syam dan Irak, lalu menyebar ke arah kanan dan kiri. Wahai hamba-hamba Allah, berpegang teguhlah kalian" Kami bertanya,"Wahai Rasulullah, berapa lamakah Dajjal tinggal di bumi?" Rasulullah SAW menjawab "Empat puluh hari, ada satu hari seperti satu tahun, da satu hari seperti satu bulan, dan ada ada satu hari seperti satu minggu, serta hari-hari lainnya seperti hari-hari kalian sekarang ini" Kami bertanya,"Wahai Rasulullah, tentang sehari yang lamanya sama dengan satu tahun, apakah cukup bagi kita untuk mengerjakan shalat sehari semalam di dalamnya?" Rasulullah SAW bersabda, “Tidak, tetapi tentukanlah perhitungan waktunya" Kami bertanya,"Wahai Rasulullah, bagaimanakah kecepatan perjalanannya di muka bumi ?" Rasulullah bersabda, "Seperti hujan yang diiringi dengan angin besar. Lalu melewati suatu negeri, maka Dajjal dan tentaranya menyeru mereka. Dan mereka menerima seruannya, maka Dajjal memerintahkan kepada langit maka turunlah hujan; dan bumi, maka tumbuhlah tanaman, dan meninggalkan untuk mereka ternak yang bertubuh gemuk-gemuk, serta berlimpah air susunya. Jika Dajjal melewati suatu negeri dan menyeru mereka, lalu mereka menolaknya, maka harta benda mereka mengikuti Dajjal, sehingga mereka tidak mempunyai harta, tidak ada sesuatu pun yang tersisa dari harta mereka. Jika Dajjal melewati suatu daerah yang tandus, maka berkata kepadanya, “Keluarkanlah semua perbendaharaanmu"maka semua perbendaharaannya muncul dan mengikutinya seperti lebah" Rasulullah SAW berfirman, bahwa Dajjal memerintahkan untuk membunuh seorang lelaki, lalu lelaki itu dia sabet dengan pedang lalu terpotong menjadi dua bagian dalam keadaan terpental jauh. Kemudian Dajjal memanggilnya, lalu kembali dan datang kepadanya. Ketika Dajjal dan tentaranya dalam keadaan itu, Allah SWT menurunkan nabi Isa putra Maryam. Nabi Isa turun di menara putih di sebelah timur kota Damaskus dengan memakai dua lapis baju berwarna kuning seraya meletakkan kedua tangannya di antara sayap dua malaikat. Lalu nabi Isa mengejar Dajjal dan dapat menjumpainya di pintu sebelah timur kota Ladd. Rasulullah SAW bersabda, bahwa ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah menurunkan wahyuNya kepada nabi Isa putra Maryam,"Sesungguhnya Aku mengeluarkan sebagian hamba-hambaKu yang tidak akan mampu kamu perangi, maka selamatkanlah hamba-hambaKu yang beriman ke bukit Thur" Lalu Allah mengeluarkan Ya'juj dan Ma'juj, sebagaimana Allah SWT berfirman: (dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi) Lalu nabi Isa dan sahabat-sahabatnya berdoa kepada Allah SWT dengan penuh harap. Kemudian Allah mengirimkan wabah ulat yang menjangkiti tengkuk Ya’juj dan Ma’juj, sehingga mereka mati semuanya bagaikan kematian seseorang. Lalu nabi Isa dan para sahabatnya turun, dan mereka tidak menjumpai suatu rumah pun di bumi melainkan dipenuhi dengan bangkai dan bau busuk Ya’juj dan Ma'juj . Lalu nabi Isa dan para sahabatnya memohon kepada Allah dengan penuh harap. Lalu Allah mengirimkan burung-burung seperti unta yang paling besar, lalu burung-burung itu membawa bangkai Ya’juj dan Ma’juj untuk membuangnya ke tempat yang dikehendaki Allah”
Ibnu Jabir berkata,”Telah bercerita kepadaku ‘Atha’ bin Yazid As-Saksaki dari Ka'b atau lainnya yang berkata yaitu membuang bangkai mereka ke ngarai yang dalam. Ibnu Jabir bertanya,"Wahai Abu Yazid, di manakah ngarai yang dalam itu ?" dia menjawab,"Tempat terbitnya matahari"
Dia berkata,”Allah menurunkan hujan lebat yang tanpa henti menimpa rumah perkotaan dan kampung-kampung selama empat puluh hari, lalu hujan itu mencuci bumi sehingga menjadi bersih dan licin. Lalu dikatakan kepada bumi,"Keluarkanlah tanamanmu dan keberkatanmu" dia berkata,”Lalu pada masa itu satu buah delima dapat mencukupi beberapa orang, dan mereka dapat bernaung di bawah daunnya. Ternak juga diberkati sehingga perahan susu seekor unta betina mencukupi untuk minum sejumlah besar orang, dan perahan susu dari seekor sapi betina dapat mencukupi banyak orang, dan perahan susu seekor kambing betina cukup untuk satu keluarga. Dia berkata,”Ketika mereka dalam keadaan demikian, tiba-tiba Allah SWT mengirimkan angin yang harum, lalu angin itu menerpa bagian bawah ketiak mereka dan mencabut ruh setiap orang muslim, atau setiap orang mukmin. Sehingga yang tersisa hanyalah orang-orang jahat saja yang mereka sama dengan sekumpulan keledai liar, maka hari kiamat terjadi atas mereka.
Firman Allah: (Dan telah dekatlah kedatangan janji yang benar) yaitu hari kiamat, ketika telah terjadi kengerian, guncangan dan kekacauan, maka hari kiamat telah dekat. Dan jika hari kiamat terjadi, maka orang-orang kafir itu berkata,("Ini adalah hari yang sangat sulit") (Surah Al-Qamar: 8) Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir) yaitu kengerian yang mereka saksikan peristiwa-peristiwa yang agung itu (Aduhai, celakalah kami) yaitu mereka berkata, "Aduhai, celakalah kami" (Sesungguhnya kami adalah dalam kelalaian tentang ini) yaitu di dunia (bahkan kami adalah orang-orang yang zalim) Mereka mengakui kezaliman mereka terhadap diri sendiri. dimana hal itu tidak bermanfaat bagi mereka
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Al-Anbiya ayat 95: Ada pula yang mengartikan, bahwa mustahil bagi mereka kembali ke dunia setelah mereka mati. Yakni negeri-negeri yang telah dibinasakan tidak mungkin kembali ke dunia untuk mengerjakan perbuatan yang telah mereka lalaikan. Oleh karena itu, hendaknya manusia berhati-hati terhadap sebab yang dapat membinasakan mereka, di mana ketika tiba azab itu, mereka tidak mungkin menolaknya dan tidak mungkin mengerjakan amal saleh yang telah mereka tinggalkan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 95
Di antara umat manusia ada yang dibinasakan sebagai hukuman atas kekufurannya, dan ada juga yang dibiarkan. Dan tidak mungkin bagi penduduk suatu negeri yang telah kami binasakan, baik di masa silam, sekarang, maupun di masa depan, bahwa mereka tidak akan kembali kepada kami guna mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia. 96. Kebinasaan suatu negeri bisa jadi karena serangan bangsa biadab seperti yakjuj dan makjuj, tartar dan mongol, yang membuat keru-sakan di bumi. Lalu zulkarnain, seorang raja yang kuat, membuat benteng kokoh dari besi dan tembaga guna melindungi bangsa yang lemah dari keganasan yakjuj dan makjuj. Hingga apabila benteng yang menghalangi yakjuj dan makjuj dibukakan seperti yang terjadi pada serangan jengis khan dan hulagu khan, keturunan bangsa tartar dan mongol, maka terjadilah kehancuran sejak asia tengah hingga bagdad tahun 1258. Dan mereka, yakjuj dan makjuj, turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi melakukan kerusakan di bumi dengan membunuh, merampas, dan melakukan segala macam keganasan. (lihat surah al-kahf/18: 94-99).
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penjabaran dari berbagai ulama tafsir berkaitan makna dan arti surat Al-Anbiya ayat 95 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita bersama. Bantu usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.