Surat Al-Anbiya Ayat 94

فَمَن يَعْمَلْ مِنَ ٱلصَّٰلِحَٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِۦ وَإِنَّا لَهُۥ كَٰتِبُونَ

Arab-Latin: Fa may ya'mal minaṣ-ṣāliḥāti wa huwa mu`minun fa lā kufrāna lisa'yih, wa innā lahụ kātibụn

Artinya: Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya.

« Al-Anbiya 93Al-Anbiya 95 »

Kandungan Penting Berkaitan Dengan Surat Al-Anbiya Ayat 94

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 94 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasi beberapa penjelasan dari berbagai mufassirin mengenai kandungan surat Al-Anbiya ayat 94, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Barangsiapa berpegang teguh dengan keimanan kepada Allah dan rasul-rasulNya, dan dia mengerjakan apa yang dia mampu dari amal-amal shalih, karena taat kepada Allah dalam rangka beribadah kepadaNya, maka Allah tidak akan menyia-nyiakan amalnya dan tidak akan menghapusnya, bahkan Dia akan melipatgandakannya semuanya dengan kelipatan yang banyak, dan orang itu akan mendapatkan apa yang telah dia kerjakan di dalam kitab (catatan amal) nya pada hari dia dibangkitkan setelah matinya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

94. Barangsiapa yang mengerjakan suatu ketaatan sedangkan dia adalah orang yang beriman maka pahalanya tidak akan dilalaikan, dan Kami akan mengawasi perbuatannya dan mencatatnya dalam kitab amalannya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

94. Barangsiapa di antara mereka yang mengerjakan amal saleh sedang ia beriman kepada Allah, para Rasul, dan hari Kiamat, maka amal salehnya tersebut tidak akan diingkari dan disia-siakan, bahkan Allah akan memberikan pahala baginya dan melipat gandakan pahala tersebut, dan ia pasti akan mendapatkannya dalam buku catatan amalnya di Hari Kebangkitan kelak, sehingga ia pun bisa bergembira karenanya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

94. فَمَن يَعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ (Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh)
Sebagian amalan-amalan keshalehan.

وَهُوَ مُؤْمِنٌ(sedang ia beriman)
Beriman kepada Allah, para Rasul, dan hari akhir.

فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهِۦ (maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu)
Yakni amalannya tidak akan diingkari dan tidak akan disia-siakan balasannya.

وَإِنَّا لَهُۥ كٰتِبُونَ (dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya)
Yakni menjaganya dengan menulis amalan baik mereka di kitab catatan amal.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

94. Dan barangsiapa mengerjakan amal shalih yang yang diperintahkan Allah, yaitu beriman kepada Allah, rasulallah dan hari akhir, maka tidak ada penolakan dan pengingkaran dalam amal, pahala dan balasan baiknya. Dan sesungguhnya Kami mengamati usahanya dan mencatat catatan amalnya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Siapa saja yang mengerjakan amal shalih dan dia beriman, maka tidak akan diingkari usahanya} maka amalnya tidak disangkal, bahkan disyukuri dan diberi imbalan {Sesungguhnya Kami adalah yang mencatat untuknya


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

94. Sesudah itu, Allah membeberkan balasanNYa bagi mereka, secara eksplisit maupun implisit. Allah berfirman, “Maka barangsiapa yang mengerjakan amal shalih,” yaitu amalan-amalan yang telah disyariatkan oleh para rasul dan dianjurkan oleh kitab-kitab Allah “sedang dia beriman,” kepada Allah dan para RasulNya serta risalah yang mereka emban, “maka tidak ada pengingkaran terhadap amalan itu,” maksudnya Kami tidak akan menyia-nyiakan dan mengugurkan usahanya. Bahkan Kami akan melipatgandakannya berllipat-lipat. “Dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya,” maksudnya Kami menetapkannya di Lauh Mahfuzh dan di lembaran-lembaran amalan yang bersama para malaikat penjaga amalan. Maksudnya, (secara eksplisit) siapa saja yang tidak beramal shalih, atau mengamalkannya tanpa beriman kepada Allah, maka sesungguhnya dia terhalangi (dari pahala kebaikan), merugi dalam agama dan dunianya.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 94: Amal yang diperintahkan para rasul dan didorong oleh semua kitab.

Kepada rukun iman yang enam.

Bahkan Allah akan melipatgandakannya. Sebaliknya, barang siapa yang tidak beramal saleh atau beramal saleh namun tidak beriman, maka ia terhalang mendapatkan pahala dan rugi pada agama dan akhiratnya.

Yakni dengan memerintahkan para malaikat hafazhah (penjaga manusia) untuk mencatatnya untuk diberikan balasan, di samping telah dicatat dalam Al Lauhul Mahfuzh.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 94

Manusia dalam mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadap-an Allah sangat tergantung kepada pilihan hidupnya di dunia. Barang siapa mengerjakan kebajikan kepada Allah, sesama manusia, dan alam, dan dia melakukan kebajikan itu sebagai orang beriman, atas dasar ke-imanannya yang mantap, maka usahanya sekecil apa pun juga dalam mewujudkan kebajikan itu tidak akan diingkari, disia-siakan hingga ter-buang percuma, tetapi akan tetap tersimpan; dan sungguh, kamilah yang mencatat perbuatan baik itu untuknya. Demikian juga, perbuatan buruk sekecil apa pun tercatat dengan akurat dan akan diperlihatkan kepada tiap-tiap manusia dengan objektif. 95. Di antara umat manusia ada yang dibinasakan sebagai hukuman atas kekufurannya, dan ada juga yang dibiarkan. Dan tidak mungkin bagi penduduk suatu negeri yang telah kami binasakan, baik di masa silam, sekarang, maupun di masa depan, bahwa mereka tidak akan kembali kepada kami guna mempertanggungjawabkan perbuatannya selama hidup di dunia.


Itulah berbagai penjabaran dari beragam ahli tafsir berkaitan isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 94 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita bersama. Sokong dakwah kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Bacaan Tersering Dikaji

Ada berbagai halaman yang tersering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Baqarah 177, Fatir 37, Ar-Rum 21, Yasin 82, Al-Qashash 77, Al-Isra. Juga Ayat 15 (Lima Belas), Al-Buruj, An-Nisa 36, Ar-Rahman 13, Ibrahim 7, Innallaha Ma’ash Shabiriin.

  1. Al-Baqarah 177
  2. Fatir 37
  3. Ar-Rum 21
  4. Yasin 82
  5. Al-Qashash 77
  6. Al-Isra
  7. Ayat 15 (Lima Belas)
  8. Al-Buruj
  9. An-Nisa 36
  10. Ar-Rahman 13
  11. Ibrahim 7
  12. Innallaha Ma’ash Shabiriin

Pencarian: annisa ayat 77, al muthaffifin ayat 13, qs. al hujurat 49 12, surat shaad ayat 35 mp3, annisa 105

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: