Surat Al-Anbiya Ayat 76

وَنُوحًا إِذْ نَادَىٰ مِن قَبْلُ فَٱسْتَجَبْنَا لَهُۥ فَنَجَّيْنَٰهُ وَأَهْلَهُۥ مِنَ ٱلْكَرْبِ ٱلْعَظِيمِ

Arab-Latin: Wa nụḥan iż nādā ming qablu fastajabnā lahụ fa najjaināhu wa ahlahụ minal-karbil-'aẓīm

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Nuh, sebelum itu ketika dia berdoa, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar.

« Al-Anbiya 75Al-Anbiya 77 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Terkait Dengan Surat Al-Anbiya Ayat 76

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 76 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai tafsir menarik dari ayat ini. Terdapat berbagai penafsiran dari banyak ahli tafsir berkaitan makna surat Al-Anbiya ayat 76, sebagiannya sebagaimana termaktub:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan ingatlah (wahai Rasul) Nuh ketika dia berdoa menyeru Tuhannya sebelum kamu dan sebelum Ibrahim dan Luth, lalu Kami mengabulkan doanya. Kemudian Kami selamatkan dia beserta keluarganya yang beriman kepadanya dari bencana yang besar.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

76. Hai Nabi, ingatlah ketika Nuh berdoa agar Tuhannya membinasakan kaumnya yang zalim, maka Kami mengabulkan doanya, kemudian Kami menyelamatkannya dan orang-orang yang beriman kepadanya dalam perahu dari musibah yang besar.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

76. Dan ingatlah -wahai Rasul- tentang kisah Nuh; Tatkala ia berdoa kepada Allah sebelum kedatangan Ibrahim dan Lūṭ, lalu Kami perkenankan doanya dengan mengabulkan permohonannya, dan menyelamatkan dirinya dan keluarganya yang beriman dari bencana yang besar.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

76. وَنُوحًا إِذْ نَادَىٰ مِن قَبْلُ (Dan (ingatlah kisah) Nuh, ketika dia berdoa sebelum itu)
Yakni sebelum para Nabi tersebut. Dia berdoa kepada Allah agar membinasakan kaumnya yang zalim.

فَاسْتَجَبْنَا لَهُۥ(dan Kami memperkenankan doanya)
Yakni mengabulkan doanya.

فَنَجَّيْنٰهُ وَأَهْلَهُۥ مِنَ الْكَرْبِ الْعَظِيمِ (lalu Kami selamatkan dia beserta keluarganya dari bencana yang besar)
Yakni dari tenggelam akibat banjir bandang.
Yang dimaksud dengan (أهله) adalah keluarganya yang beriman.
Allah menyelamatkannya dan keluarganya dengan sebuah perahu, dan kisah ini telah dijelaskan pada surat Hud ayat 36 dan ayat-ayat setelahnya.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

76. Dan ingatlah (kisah) Nuh sebelum adanya nabi-nabi tersebut. Ketika dia berdoa kepada Tuhannya agar membinasakan orang-orang zalim dari kaumnya. Lalu Kami kabulkan doanya dan Kami selamatkan dia beserta keluarganya yang beriman di atas bahtera dari banjir bandang dan azab tenggelam


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dan kepada Nuh ketika dia berdoa sebelum itu} sebelum Ibrahim AS dan Luth AS {Kami memperkenankan (doa)nya dan Kami menyelamatkannya bersama pengikutnya dari bencana} kesengsaraan (yang besar


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

76-77. Maksudnya, ingatlah hamba dan rasul Kami, Nuh sambil menyanjung dan memujinya, ketika Allah mengirimnya sebagai rasul kepada kaumnya. Beliau tinggal selama Sembilan ratus lima puluh tahun. Menyeru mereka agar beribadah kepada Allah dan melarang mereka dari praktik syirik denganNYa. Beliau menyampaikan nasihat kepada mereka dan mengulang-ulangnya. Mendakwahi mereka secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, siang dan malam. Ketika beliau memandang nasihat tidak mempan untuk mereka, larangan tidak bermanfaat bagi mereka, maka beliau memanggil Rabbnya dengan memanjatkan,
"Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi. Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir." (Nuh:26-27).
Allah mengabulkan permohonannya. Maka Allah menenggelamkan mereka tanpa menyisakan satu pun dari mereka. Allah menyelamatkan Nuh dan keluarganya serta orang-orang beriman yang bersama beliau dengan kapal yang penuh muatan. Allah menjadikan keturunan Nuh sebagai orang-orang yang menikmati kehidupan selanjutnya dan menolong beliau terhadap bahaya kaumnya yang mengolok-olok.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 76-77
Allah SWT memberitahukan bahwa Dia mengabulkan hamba dan RasulNya yaitu nabi Nuh saat dia berdoa untuk kaumnya karena telah mendustakannya, (Maka dia mengadu kepada Tuhannya, bahwasanya aku ini adalah orang yang dikalahkan. Oleh sebab itu, tolonglah (aku)) (Surah Al-Qamar: 10) dan (Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi (26) Sesungguhnya jika Engkau biarkan mereka tinggal, niscaya mereka akan menyesatkan hamba-hamba-Mu, dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat kafir (27)) (Surah Nuh) Oleh karena itu di sini Allah berfirman: (ketika dia berdoa sebelum itu, dan Kami memperkenankan doanya, lalu Kami selamatkan dia beserta pengikutnya) yaitu orang-orang yang beriman kepadanya, sebagaimana Allah berfirman: (dan keluargamu kecuali orang yang telah terdahulu ketetapan terhadapnya dan (muatkan pula) orang-orang yang beriman. Dan tidak beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit) (Surah Hud: 40)
Firman Allah: (dari bencana yang besar) yaitu dari kesengsaraan, pendustaan, dan gangguan; karena sesungguh­nya nabi Nuh tinggal di antara mereka selama sembilan ratus lima puluh tahun seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah SWT. Akan tetapi, tidak ada yang beriman dari mereka kecuali hanya sedikit. Mereka selalu menimpakan gangguan yang menyakitkan dan saling mewasiatkan kepada generasi mereka yaitu generasi demi generasi untuk bersikap menentang nabi Nuh. Firman Allah: (Dan Kami telah menolongnya dari kaum) yaitu Kami menyelamatkan dan menolong dia dengan membebaskannya dari kaum itu (yang telah mendustakan ayat-ayat Kami. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat, maka Kami tenggelamkan mereka semuanya) yaitu Allah membinasakan mereka semua, sehingga tidak ada seorang pun dari kalangan mereka yang hidup di bumi ini, sebagaimana yang didoakan oleh nabi mereka


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 76: Yakni ingatlah tentang Nuh dan keadaannya yang sungguh terpuji.

Yakni Sebelum Ibrahim dan Luth.

Setelah Beliau berdakwah di tengah-tengah mereka mengajak beribadah kepada Allah dan melarang berbuat syirk selama 950 tahun. Beliau berdakwah secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, di malam dan siang hari. Namun ketika Beliau melihat bahwa nasehat dan peringatan tidak bermanfaat bagi mereka, maka Beliau mendoakan kebinasaan kaumnya (lihat surat Nuh: 26-27), maka Allah mengabulkan doa Beliau, Allah menyelamatkan Beliau dan para pengikutnya dalam kapal, dan menjadikan keturunan merekalah yang tetap hidup.

Dalam perahu besar yang dibuat Nuh ‘alaihis salam.

Yaitu penenggelaman kaumnya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 76

Dan ingat serta jadikanlah pelajaran kisah nuh, sebelum ibrahim dan lut, ketika dia berdoa, 'ya tuhanku, janganlah engkau biarkan seorang pun di antara orang-orang kafir itu tinggal di atas bumi, ' (lihat surah n'h/71: 26) karena mereka menolak beriman kepada Allah. Kami mengabulkan doa-Nya, dengan menurunkan hujan dan banjir besar hingga orang-orang kafir itu tenggelam. Lalu kami menyelamatkan dia bersama pengikutnya, orang-orang beriman yang bersama beliau dalam kapal, dari bencana, banjir, yang besar, kecuali istri dan seorang anaknya. 77. Dan kami telah menolongnya, nuh dan orang-orang beriman yang setia kepada beliau, dari orang-orang kafir yang telah mendustakan ayat-ayat kami yang diwahyukan kepada nuh dan disampaikan kepada mereka. Sesungguhnya mereka dengan menolak beriman kepada Allah, menghina utusan Allah, dan mengancamnya adalah orang-orang yang berbuat jahat kepada sesama manusia, maka kami menenggelamkan me-reka semuanya termasuk istri dan anak nabi nuh.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah kumpulan penafsiran dari berbagai pakar tafsir mengenai isi dan arti surat Al-Anbiya ayat 76 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi ummat. Bantulah perjuangan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Paling Sering Dikaji

Baca ratusan materi yang paling sering dikaji, seperti surat/ayat: An-Nisa 36, Ar-Rahman 13, Al-Qashash 77, Al-Baqarah 177, Ayat 15 (Lima Belas), Ar-Rum 21. Ada pula Innallaha Ma’ash Shabiriin, Fatir 37, Al-Buruj, Ibrahim 7, Al-Isra, Yasin 82.

  1. An-Nisa 36
  2. Ar-Rahman 13
  3. Al-Qashash 77
  4. Al-Baqarah 177
  5. Ayat 15 (Lima Belas)
  6. Ar-Rum 21
  7. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  8. Fatir 37
  9. Al-Buruj
  10. Ibrahim 7
  11. Al-Isra
  12. Yasin 82

Pencarian: al baqarah surat ke, almaun beserta artinya, surat al qausar, surat as sad, 10 ayat terakhir al baqarah

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.