Surat Al-Anbiya Ayat 64

فَرَجَعُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ فَقَالُوٓا۟ إِنَّكُمْ أَنتُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ

Arab-Latin: Fa raja'ū ilā anfusihim fa qālū innakum antumuẓ-ẓālimụn

Artinya: Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)",

« Al-Anbiya 63Al-Anbiya 65 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Menarik Mengenai Surat Al-Anbiya Ayat 64

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 64 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah menarik dari ayat ini. Tersedia sekumpulan penjabaran dari para pakar tafsir berkaitan isi surat Al-Anbiya ayat 64, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Maka merekapun terbungkam dan tampak jelas bagi mereka kesesatan yang ada pada mereka, bagaimana bisa mereka menyembahnya, sedangkan patung-patung itu tak kuasa menolak apapun dari duri sendiri atau mengabulkan permintaan orang yang meminta kepadanya? Mereka pun mengaku diri mereka telah berbuat kezhaliman dan syirik.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

64-65. Mereka mulai berfikir dan saling berdiskusi: “Kalian sungguh telah berbuat zalim karena telah menyembah sesuatu yang tidak berhak disembah, kemudian kalian bersikap angkuh sehingga tidak mau menerima kebenaran.”

Namun akhirnya mereka kembali kepada kebatilan mereka dengan berkata: “Hai Ibrahim, kamu telah mengetahui berhala-berhala itu memang tidak dapat berbicara, mengapa kamu meminta kami untuk bertanya kepada mereka?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

64. Kemudian mereka kembali kepada kesadaran mereka dan berpikir, lalu jelaslah bagi mereka bahwa patung-patung mereka tersebut tidak dapat menolak mudarat, dan tidak pula mendatangkan manfaat, maka sungguh mereka adalah orang-orang zalim tatkala menyembahnya sabagai tuhan selain Allah.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

64. فَرَجَعُوٓا۟ إِلَىٰٓ أَنفُسِهِمْ (Maka mereka telah kembali kepada kesadaran)
Yakni mereka sadar bahwa mereka tidak mempunyai jawaban atas hal ini, dan mereka paham bahwa sesuatu yang tidak dapat menolak mudharat dari dirinya dan tidak dapat membalas perbuatan Ibrahim kepadanya, maka ia tidak mungkin layak untuk disembah.

فَقَالُوٓا۟ إِنَّكُمْ أَنتُمُ الظّٰلِمُونَ(dan lalu berkata: “Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang zalim)
Yang menzalimi diri mereka sendiri dengan menyembah benda-benda mati ini, dan orang yang zalim bukanlah orang yang menghancurkan patung-patung yang kalian sebut sebagai tuhan-tuhan ini.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

64. Lalu mereka menyalahkan diri sendiri dan sadar, kemudian berkata: “Sesungguhnya kalian adalah orang yang menzalimi diri sendiri dengan menyembah benda-benda mati yang tidak memberi kemahdharatan dan manfaat ini. Dan yang merusak berhala-berhala ini bukanlah orang zalim”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Lalu mereka kembali kepada diri mereka sendiri lalu berkata} lalu berkata satu sama lain {“Sesungguhnya kalianlah yang berbuat zalim


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

64. “Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka,” akal-akal mereka sehat kembali, dan daya nalar mereka pun berbalik lagi. Mereka tahu bahwa mereka sedang berada dalam kesesatan saat menyembahnya. Mereka pun mengakui telah berbuat aniaya dan kesyirikan “Lalu mereka berkata, ‘Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)’,” maka tercapailah tujuan yang diingikan Ibrahim. Hujjah telah mengikat mereka, dan bahwa tindakan mereka merupakan kekufuran dan kezhaliman.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 64-67
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kaum nabi Ibrahim saat nabi Ibrahim berkata kepada mereka apa yang telah dia katakan. (Maka mereka telah kembali kepada kesadaran mereka) yaitu mencela diri mereka sendiri karena tidak hati-hati dan menjaga berhala-berhala mereka, lalu mereka berkata: (Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)) Karena kalian meninggalkan berhala-berhala kalian tanpa ada seorang pun yang menjaganya (kemudian kepala mereka menjadi tertunduk) yaitu mereka menundukkan kepalanya, memandang ke tanah, lalu berkata: (Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara)
Qatadah berkata kaum nabi Ibrahim kebingungan, lalu mereka berkata: (Sesungguhnya engkau telah mengetahui bahwa mereka (berhala-berhala ini) tidak dapat berbicara)
As-Suddi berkata tentang firmanNya: (kemudian kepala mereka jadi tertunduk) yaitu dalam menghadapi ujian itu.
Ibnu Zaid berkata bahwa mereka melakukan demikian karena memikirkan pendapat mereka. Tetapi pendapat Qatadah lebih jelas maknannya, karena sesungguhnya mereka melakukan hal itu karena kebingungan dan kelemahan. Oleh karena itu mereka berkata: (Sesungguhnya kamu mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara) maka bagaimana bisa kamu berkata kepada kami agar kami bertanya kepada berhala-berhala itu jika mereka berbicara, sedangkan kamu mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara. Maka pada saat itu juga Ibrahim berkata kepada mereka setelah mereka mengakui hal itu: (Maka mengapakah kalian menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudarat kepada kalian?) yaitu, jika berhala-berhala itu tidak bisa berbicara yaitu tidak bisa memberikan manfaat dan mudharat, maka mengapa kalian menyembah mereka selain Allah? (Ah (celakalah) kalian dan apa yang kalian sembah selain Allah. Maka apakah kalian tidak memahami? (67)) yaitu Apakah kalian tidak merenungkan kesesatan dan kekafiran kalian yang berat ini yang tidak laku kecuali hanya di kalangan orang-orang yang bodoh, aniaya, durhaka. Nabi Ibrahim menegakkan hujjah terhadap mereka dan membungkam mereka. Oleh karena itu Allah berfirman: (Dan itulah hujah Kami yang Kami .berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya…..) (Surah Al-An'am: 83).


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 64: Kesadaran mereka kembali, mereka mengetahui bahwa mereka berada dalam kesesatan, dan mereka mengakui bahwa perbuatan mereka selama ini adalah salah, ketika seperti ini hujjah tegak terhadap mereka. Akan tetapi kesadaran ini tidak berlangsung lama, bahkan mereka kembali seperti semula.

Dengan menyembah sesuatu yang tidak dapat berbicara.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 64

Jawaban ibrahim menyadarkan mereka. Maka mereka, setelah mendengar jawaban tersebut, kembali kepada kesadaran mereka yang jernih sesuai akal sehat dan nurani bahwa patung-patung itu tidak layak di-sembah. Dan pemimpin mereka pun berkata, 'sesungguhnya kamu sekalianlah yang menzalimi diri sendiri, terus-menerus menyembah patung yang tidak bisa bicara, tidak bisa membela diri, apalagi menyelamatkan manusia. '65. Mereka menyesali kesalahan dan kebodohan mereka, menyembah patung-patung yang tidak bisa berbicara. Kemudian mereka pun menundukkan kepala, merenung, dan menyesali perbuatan bodoh mereka. Setelah mendapat bisikan setan, mereka lalu mengangkat kepala dan berkata, 'mengapa engkau, ibrahim menyuruh kami bertanya kepada patung besar itu, engkau pasti tahu bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara' kami mengetahui patung-patung itu tidak dapat berbicara, tetapi kami menyembahnya karena ini keyakinan kami. ".


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah pelbagai penjabaran dari beragam mufassirun mengenai makna dan arti surat Al-Anbiya ayat 64 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita bersama. Bantu perjuangan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Sering Dikunjungi

Baca banyak konten yang sering dikunjungi, seperti surat/ayat: Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ibrahim 7, Al-Baqarah 177, Ar-Rum 21, Ayat 15 (Lima Belas), Yasin 82. Ada juga Ar-Rahman 13, Al-Qashash 77, Al-Isra, An-Nisa 36, Fatir 37, Al-Buruj.

  1. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  2. Ibrahim 7
  3. Al-Baqarah 177
  4. Ar-Rum 21
  5. Ayat 15 (Lima Belas)
  6. Yasin 82
  7. Ar-Rahman 13
  8. Al-Qashash 77
  9. Al-Isra
  10. An-Nisa 36
  11. Fatir 37
  12. Al-Buruj

Pencarian: arti qs yunus ayat 41, q.s. ali imran/3 159, qs. al-baqarah/2: 83, quran surah al alaq, apa nama alquran dalam surah asy syu'ara ayat 192

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.