Surat Al-Anbiya Ayat 54

قَالَ لَقَدْ كُنتُمْ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمْ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ

Arab-Latin: Qāla laqad kuntum antum wa ābā`ukum fī ḍalālim mubīn

Artinya: Ibrahim berkata: "Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata".

« Al-Anbiya 53Al-Anbiya 55 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Penting Berkaitan Surat Al-Anbiya Ayat 54

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 54 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan hikmah penting dari ayat ini. Didapatkan kumpulan penjabaran dari berbagai mufassirin terhadap makna surat Al-Anbiya ayat 54, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Ibrahim berkata kepada mereka, “Sesungguhnya kalian dan nenek moyang kalian itu ketika kalian menyembah patung-patung ini berada dalam penyimpangan yang jauh lagi nyata dari kebenaran.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

54. Maka Ibrahim bersumpah untuk menegaskan: “Sungguh dengan penyembahan ini, kalian dan dan nenek moyang kalian berada dalam kesesatan yang jauh dari jalan kebenaran.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

54. Ibrahim berkata kepada mereka,"-Wahai para pengikut nenek moyang-, sungguh kalian dan nenek moyang yang kalian ikuti itu berada dalam kesesatan dan menyimpang dari jalan kebenaran yang begitu nyata."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

54. قَالَ لَقَدْ كُنتُمْ أَنتُمْ وَءَابَآؤُكُمْ فِى ضَلٰلٍ مُّبِينٍ (Ibrahim berkata: “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata”)
Yakni dalam kesesatan dari jalan yang benar, kesesatan yang sangat jelas bagi orang yang memiliki akal.
Dan orang Islam yang mentaklid serupa dengan kaum Nabi Ibrahim ini jika mereka sebenarnya mampu memahami dalil syariat dari al-Qur’an dan as-Sunnah namun mereka hanya mencukupkan diri dengan mengikuti pendahulu mereka yang tidak memiliki dalil dan menolak orang yang datang kepada mereka dengan membawa pendapat yang didasari dalil yang jelas.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

54. Ibrahim berkata: “Sungguh kalian dan bapak-bapak kalian yang menyembah berhala ini berada dalam kesalahan yang nyata dan menyimpang dari jalan kebenaraan”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dia berkata} Ibrahim berkata {“Sungguh kalian dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata } yang jelas


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

54. Karena itu, Ibrahim menilai mereka semua telah sesat dengan berkata, “Sesungguhnya kamu dan bapak-bapakmu berada dalam kesesatan yang nyata,” maksudnya, kesesatan yang jelas lagi terang-terangan. Kesesatan apa yang lebih fatal dari pada kesesatan mereka yang berada dalam jurang kesyirikan dan menjauhkan diri dari tauhid? Maksudnya, perkataan kalian tidak pantas dijadikan sandaran. Kalian dan mereka sama saja, berada dalam kesesatan yang nyata lagi jelas bagi siapa saja.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 51-56
Allah SWT memberitahukan tentang kekasihNya, nabi Ibrahim bahwa Dia telah memberinya petunjuk sebelumnya. yaitu sejak dia kecil Allah telah memberinya kebenaran dan hujjah untuk mendebat kaumnya, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan itulah hujah Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya) (Surah Al-An'am: 83)
Firman Allah: (dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya) yaitu berhak untuk memperolehnya. Kemudian Allah berfirman: ((Ingatlah) ketika Ibrahim berkata kepada bapaknya dan kaumnya, "Patung-patung apakah ini yang kalian tekun beribadah kepadanya?" (52)) Inilah petunjuk yang telah diberikan kepadanya sejak dia masih kecil berupa mengingkari kaumnya yang menyembah berhala-berhala selain Allah SWT. Jadi dia berkata: (Patung-patung apakah ini yang kalian tekun beribadah kepadanya?) yaitu menyembahnya dengan penuh ketekunan.
(Mereka menjawab, "Kami mendapati bapak-bapak kami menyembahnya” (53)) Mereka tidak mempunyai hujjah selain perbuatan bapak-bapak mereka yang tersesat. Oleh karena itu dia berkata: (Sesungguhnya kalian dan bapak-bapak kalian berada dalam kesesatan yang nyata) yaitu berbicara dengan bapak-bapak kalian yang perbuatan mereka kalian jadikan alasan itu seperti berbicara dengan kalian. Kalian dan mereka berada dalam kesesatan, bukan dalam jalan yang lurus. Setelah nabi Ibrahim menilai kebodohan mereka dan kesesatan bapak-bapak mereka serta menghina berhala-berhala mereka (Mereka menjawab, "Apakah kamu datang kepada kami dengan sungguh-sungguh ataukah kamu termasuk orang-orang yang bermain-main?” (55)) Mereka mengatakan bahwa perkataan yang keluar darimu ini adalah kata mainan, karena sesungguhnya kami belum pernah mendengar kata-kata seperti itu sebelum kamu (Ibrahim berkata, "Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya”) yaitu Tuhan kalian adalah Dzat yang tidak ada Tuhan selain Dia. Dialah Dzat yang menciptakan langit dan bumi serta semua makhluk yang ada di dalamnya. Dialah Dzat yang memulai penciptaan mereka, dan Dialah Pencipta segala sesuatu (dan aku termasuk orang-orang yang dapat memberikan bukti atas yang demikian itu) yaitu aku bersaksi bahwa Dia adalah Dzat yang tidak ada Tuhan selain Dia.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 54: Yakni jelas sekali kesesatannya bagi setiap orang yang berakal.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 54

Dia, ibrahim, menyadarkan mereka dengan berkata secara tegas dan lugas, 'sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu yang terus-menerus mengukir dan menyembah patung-patung itu, berada dalam kesesatan yang nyata, karena penyembahan itu tidak masuk akal dan merendahkan martabat manusia. '55. Dialog ibrahim dengan kaumnya bertambah panas. Mereka pun berkata dengan mengajukan pertanyaan mendasar, wahai ibrahim, "apa-kah engkau benar-benar datang kepada kami membawa kebenaran tentang tuhan dan ajaran kemanusiaan atau engkau hanya main-main saja''.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian beberapa penjelasan dari beragam ulama tafsir mengenai kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 54 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita semua. Support kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Cukup Banyak Dilihat

Telaah banyak materi yang cukup banyak dilihat, seperti surat/ayat: Ibrahim 7, Ar-Rahman 13, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ar-Rum 21, Ayat 15 (Lima Belas), Fatir 37. Serta Al-Baqarah 177, Al-Buruj, An-Nisa 36, Al-Qashash 77, Yasin 82, Al-Isra.

  1. Ibrahim 7
  2. Ar-Rahman 13
  3. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  4. Ar-Rum 21
  5. Ayat 15 (Lima Belas)
  6. Fatir 37
  7. Al-Baqarah 177
  8. Al-Buruj
  9. An-Nisa 36
  10. Al-Qashash 77
  11. Yasin 82
  12. Al-Isra

Pencarian: ayat qola musa, al baqarah 275 artinya, al qoriah latin dan artinya, an nahl 114 dan artinya, al jin litequran

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.