Surat Al-Anbiya Ayat 5

بَلْ قَالُوٓا۟ أَضْغَٰثُ أَحْلَٰمٍۭ بَلِ ٱفْتَرَىٰهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌ فَلْيَأْتِنَا بِـَٔايَةٍ كَمَآ أُرْسِلَ ٱلْأَوَّلُونَ

Arab-Latin: Bal qālū aḍgāṡu aḥlām, baliftarāhu bal huwa syā'ir, falya`tinā bi`āyating kamā ursilal-awwalụn

Artinya: Bahkan mereka berkata (pula): "(Al Quran itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagai-mana rasul-rasul yang telah lalu di-utus".

« Al-Anbiya 4Al-Anbiya 6 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Penting Tentang Surat Al-Anbiya Ayat 5

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran penting dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penafsiran dari berbagai ahli tafsir berkaitan isi surat Al-Anbiya ayat 5, misalnya sebagaimana terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Bahkan orang-orang kafir mengingkari al-Qur’an. Diantara mereka ada yang berkata, “Sesungguhnya al-Qur’an itu hanya himpunan mimpi-mimpi yang carut-marut, tidak ada hakikatnya.” Yang lain mengatakan, “Sesungguhnya al-Qur’an adalah perkataan dusta dan kebohongan, bukan wahyu.” Sebagian yang lain mengatakan, “Sesungguhnya Muhammad seorang penyair. Dan kitab yang dibawanya adalah kumpulan syair-syair. Yang dia kehendaki dari kita adalah mempercayainya. Maka hendaknya dia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat yang dapat dilihat seperti unta Shaleh, dan mukjizat-mukjizat Musa dan Isa serta mukjizat yang dibawa oleh para Rasul sebelumnya.”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

5-6. Orang-orang musyrik yang pendusta itu membuat tuduhan yang bermacam-macam terhadap apa yang Nabi datangkan, sebagian mereka mengatakan: “itu adalah bunga mimpi yang jauh dari kenyataan”, dan sebagian lain mengatakan: “Muhammad hanya membuat-buat al-Qur’an sendiri yang sama sekali tidak mengandung kebenaran”, dan sebagian lain mengatakan hal yang berbeda lagi: “Muhammad hanyalah seorang penyair, seandainya dia benar maka hendaklah dia mendatangkan mukjizat yang dapat kami saksikan sebagaimana para rasul terdahulu diutus, seperti Musa, Shalih, dan Isa.”

Para penduduk negeri yang meminta mukjizat kepada para nabi mereka tidak juga beriman, namun mereka mendustakannya, sehingga Allah membinasakan mereka; maka apakah orang-orang musyrik Makkah itu akan beriman kepada mukjizat jika mereka telah menyaksikannya?


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

5. Akan tetapi mereka malah ragu dengan perkara yang dibawa oleh Muhammad -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, kadangkala mereka dengan mengatakan, "Yang disampaikannya hanyalah mimpi-mimpi belaka yang tidak bisa ditafsirkan," Kadang pula mereka mengatakan, "Bukan, akan tetapi dia sendirilah yang merekayasanya tanpa memiliki sumber mana pun,", Kadang pula mereka berkata, "Dia adalah penyair. Bila memang ia benar dalam klaimnya, maka cobalah ia mendatangkan kepada kami suatu mukjizat sebagaimana halnya para Rasul yang diutus sebelumnya, sungguh mereka telah datang dengan membawa berbagai mukjizat seperti tongkat Nabi Musa, dan unta betina Nabi Ṣāleḥ."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

5. بَلْ قَالُوٓا۟ أَضْغٰثُ أَحْلٰمٍۭ (Bahkan mereka berkata (pula): “(Al Quran itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut)
Yakni mereka berkata “sungguh apa yang kamu bawa hanyalah mimpi kosong.”
Makna (الأضغاث) mimpi yang tidak memiliki makna.

بَلِ افْتَرَىٰهُ(malah diada-adakannya)
Yang dia buat sendiri tanpa ada sumbernya.

بَلْ هُوَ شَاعِرٌ(bahkan dia sendiri seorang penyair)
Dan yang dia datangkan adalah sebuah sihir.
Ketidak konsistensian mereka ini adalah bukti bahwa mereka sama sekali tidak mengetahui apa yang sebenarnya Rasulullah bawa, mereka tidak mengetahui hakikatnya; atau mereka telah mengetahui bahwa itu benar-benar dari Allah, namun mereka hanya ingin menyesatkan para pengikut mereka.

فَلْيَأْتِنَا بِـَٔايَةٍ كَمَآ أُرْسِلَ الْأَوَّلُونَ (maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagai-mana rasul-rasul yang telah lalu diutus)
Yakni sebagaimana Musa diutus dengan mukjizat tongkat dan lainnya, dan Shalih diutus dengan mukjizat unta betina.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ بَلْ قَالُوٓا۟ أَضْغَٰثُ أَحْلَٰمٍۭ بَلِ ٱفْتَرَىٰهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌ } "Bahkan mereka berkata (pula): "(Al Quran itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair"

Kalimat yang singkat ini menggambarkan bagaimana kebingungan menimpa mereka (para penyarir yang mendustakan al-Qur'an), dan memperlihatkan gambaran saksi palsu tatkala merasa ada keraguan pada dirinya : bagaimana mereka terombang-ambing ke arah kanan dan ke arah kiri, dan bagaimana jalan-jalan itu terpisah-terpisah tatkala mereka berusaha membenarkan sesuatu yang mustahil :
{ ٱنظُرْ كَيْفَ ضَرَبُوا۟ لَكَ ٱلْأَمْثَالَ فَضَلُّوا۟ فَلَا يَسْتَطِيعُونَ سَبِيلًا }
"Lihatlah bagaimana mereka membuat perumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar)" [ Al-Isra' : 48 ].


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

5. Bahkan sebagian mereka berkata: “Sesungguhnya apa yang ada dalam Al-Qur’an itu kebathilan, kebohongan, dan campuran-campuran mimpi yang dia lihat dalam mimpi.” Al-Adh’aatsu adalah mimpi yang tidak dapat ditafsirkan. Dan sebagian lainnya berkata: “Bahkan Al-Qur’an itu direkayasa oleh dirinya sendiri, bukan dari sisi Allah.” Mereka semua juga berkata: ”Bahkan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah syairnya penyair yang manis kata-katanya dan baik penjelasannya, yaitu perkataan indah yang bathil. Jika dia benar, maka sebaiknya dia menunjukkan kepada kami mukjizat yang dapat dirasakan sebagaimana para rasul sebelumnya diutus, seperti tongkat nabi Musa, unta nabi Shalih, dan mukjizat-mukjizat nabi Isa seperti menymebuhkan kebutaan dan penyakit kusta serta menghidupkan orang mati”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Bahkan, mereka berkata,“Mimpi-mimpi kosong} campuran mimpi yang dia lihat dalam mimpinya lalu dia membayangkannya bahwa itu wahyu dari Allah kepadanya {Bahkan dia mengada-adakannya} membuat-buatnya dari dirinya {Bahkan dia seorang penyair. Maka hendaklah dia mendatangkan kepada kami suatu tanda sebagaimana rasul-rasul yang diutus terdahulu”


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

5. Allah menyebutkan kebohongan orang-orang yang mendustakan Muhammad dan al-Quran yang dibawanya. Mereka telah berbuat dusta tentangnya dan melontarkan komentar-komentar batil lagi bermacam-macam. Terkadang mengatakan, ‘(Al-Quran adalah) mimpi-mimpi kalut ibarat ocehan orang tidur yang sedang mengigau, tidak menyadari apa yang dikatakannya!’ kadang-kadang mereka menyatakan, ‘Ia telah membual, membuat-buat dan memasulkannya dari dirinya sendiri.’ Suatu waktu mereka mengatakan, ‘Ia adalah seorang penyair. Dan yang dibawanya adalah syair semata!’
padahal, orang yang mengetahui fakta walau sedikit saja tentang seluk-beluk Rasulullah dan memperhatikan al-Quran yang diembannya, niscaya akan yakin seyakin-yakinnya dengan keyakinan yang tidak bisa dirasuki oleh keragu-raguan, bahwa ia (al-Quran) merupakan perkataan yang paling agung dan paling tinggi, berasal dari Allah, tidak ada seorang pun dari kalangan manusia yang mampu mendatangkan semisalnya, walau sebagian saja. Sebagaimana Allah telah menantang para musuhNya dengan tantangan tersebut, agar mereka menghadapinya. Kendatipun banyak motivasi untuk melawan dan memusuhinya, namun mereka tidak demikian, maka tidakklah yang menyebabkan mereka berdiri dan duduk, bangun dari pembaringan-pembaringan mereka serta mengusik mulut-mulut mereka melainkan kebennaran yang tidak ada penghadangnya. Mereka melontarkan komentar-komentar tersebut tentang al-Quran dengan tidak mengimaninya, adalah untuk tujuan menjauhkan orang yang belum mengenalnya darinya. Padahal, ia Al-Quran merupakan bukti yang lestari yang menandakan kebenaran dan kelurusan risalah yang diemban oleh Rasulullah. Ia sudah mencukupi dan memadai. Siapa saja yang menuntut bukti lain selainnya, atau meminta diturunkan bukti selainnya, maka dia adalah orang bodoh lagi zhalim, persis seperti para penentang yang mendustakannya.
Mereka malah meminta bukti-bukti lain yang justru akan menjelma sebagai bahaya bagi mereka, tanpa ada kebaikan pun bagi mereka dalam permintaan tersebut. Pasalnya, bila niatan mereka adalah ingin mengetahui kebenaran, jika telah jelas dalilnya, maka sungguh telah terlihat jelas apa yang mereka inginkan tanpa memerlukan pembuktian lagi. Apabila tujuan mereka berupaya mengagallkan dan menegakkan dalil bagi diri mereka (untuk tidak beriman) bila Rasul tidak mendatangkan apa yang mereka minta, maka sesungguhnya dengan kondisi seperti ini, (walaupun mereka telah dihadirkan apa yang mereka minta), pasti tidak akan mengimaninya. Kendatipun telah datang setiap bukti kebenaran, niscaya mereka tidak akan beriman sampai menyaksikan siksaan yang pedih.
Oleh sebab itu, Allah berfirman tentang mereka, “Maka hendaknya dia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus,” seperti unta Nabi Shalih, tongkat Nabi Musa, dan lain-lain.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-6
Hal ini merupakan peringatan dari Allah SWT atas dekatnya hari kiamat dan bahwa manusia dalam keadaan lalai terhadapnya, yaitu mereka tidak mau beramal dan mempersiapkan diri untuk menyambutnya.
Allah SWT berfirman: (Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kalian meminta agar disegerakan (datang)) (Surah An-Nahl: 1) dan (Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan (1) Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah) sihir yang terus menerus” (2)) (Surah Al-Qamar) Al-Hafizh Ibnu ‘Asakir meriwayatkan terjemah tentang Al-Hasan bin Hani', Abu Nuwas yang merupakan seorang penyair, dia berkata bahwa penyair paling hebat adalah Syekh Ath-Thahir Abu Al-’Atahiyah, dimana dia berkata:
“Manusia tenggelam dalam kelalaiannya, padahal penggilingan maut terus berputar.
Dikatakan kepadanya,"Dari mana kamu menyimpulkan hal ini?" dia berkata,”dari firman Allah SWT: (Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka sedangkan mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (darinya) (1))
Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa mereka tidak mau mendengarkan wahyu yang Dia turunkan kepada RasulNya SAW. Pembicaraan ayat ini ditujukan kepada kalangan Quraisy dan orang-orang kafir yang sama dengan mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al-Qur’an pun yang baru (diturunkan) dari Tuhan mereka) yaitu baru diturunkan (melainkan mereka mendengarnya, sedangkan mereka bermain-main) Sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas, "Mengapa kalian menanyakan kepada Ahli Kitab tentang apa yang ada pada mereka, padahal mereka telah mengubahnya, menggantinya, menambahkan dan mengurangi isinya. Kitab kalian adalah kitab yang baru diturunkan Allah yang kalian membacanya dalam murni isinya, tidak ada campurannya"
Firman Allah: (Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka) yaitu seraya berbicara di antara mereka dengan rahasia (Orang ini tiada lain hanyalah seorang manusia (juga) seperti kamu)
Yang mereka maksud adalah Rasulullah SAW. Mereka tidak percaya beliau adalah seorang nabi, karena beliau adalah seorang manusia seperti mereka; maka bagaimana mungkin dia mendapat keistimewaan wahyu, sedangkan mereka tidak. Oleh karena itu berkata: (maka apakah kalian menerima sihir, padahal kalian menyaksikannya?) yaitu apakah kalian mengikutinya, sehingga kalian seperti orang yang melakukan sihir, dan dia mengetahui bahwa apa yang dia lakukan adalah ilmu sihir. Allah SWT berfirman seraya menjawab mereka atas apa yang mereka buat-buat kedustaan itu: (Berkatalah Muhammad (kepada mereka), "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi”) yaitu Dzat yang mengetahui hal itu, tidak ada sesuatu pun yang ter­sembunyi dariNya. Dialah Dzat yang menurunkan Al-Qur'an yang mengandung kisah orang-orang terdahulu dan orang-orang yang mendatang. Al-Qur'an yang tidak ada seorang pun yang mampu mendatangkan hal yang serupa dengannya, kecuali Dzat yang mengetahui rahasia dan di langit dan bumi.
Firman Allah: (dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) yaitu, Maha Mendengar semua ucapan kalian, dan Maha Mengetahui semua keadaan kalian. Dalam hal ini terkandung ancaman dan peringatan terhadap mereka.
Firman Allah: (Bahkan mereka berkata (pula), "(Al-Qur'an itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya") Ini adalah pemberitahuan tentang pembangkangan, keingkaran dan penentangan orang-orang kafir terhadap apa yang digambarkan Al-Qur'an, serta kebimbangan dan kesesatan mereka terhadapnya. Terkadang mereka menganggapnya sebagai sihir, terkadang sebagai syair, dan terkadang sebagai mimpi-mimpi, serta terkadang sebagai sesuatu yang dibuat-buat. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Lihatlah, bagaimana mereka membuatperumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar) (48)) (Surah Al-Isra) Firman Allah: (maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus) Mereka bermaksud yaitu seperti unta nabi Shalih, mukjizat nabi Musa dan nabi Isa. Allah SWT berfirman: (Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang terdahulu. Dan telah Kami berikan kepada kaum samud unta betina (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya (unta betina itu)) (Surah Al-Isra: 59)
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebelum mereka; maka apakah mereka akan beriman? (6)) yaitu Kami tidak mendatangkan suatu penduduk negeri pun yang diutus para rasul kepada mereka dengan membawa mukjizat, lalu mereka beriman, melainkan mereka mendustakannya; jadi Kami membinasakan mereka. Apakah mereka akan beriman sekiranya melihat mukjizat-mukjizat itu? Tidak, bahkan: (Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman (96) meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih (97)) (Surah Yunus) Sungguh mereka telah menyaksikan ayat-ayat yang jelas, hujjah yang pasti, dan keterangan-keterangan yang jelas dari Rasulullah SAW. dan hal itu. lebih jelas, lebih terang, lebih menakjubkan, dan lebih mematahkan daripada apa yang ditampakkan oleh nabi-nabi lainnya. Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada mereka semua


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 5: Seperti ucapan orang-orang yang tidur lalu mengigau, di mana ia tidak menyadari apa yang diucapkannya.

Orang yang memiliki pengetahuan meskipun sedikit tentang pribadi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan apa yang Beliau bawa akan dapat memastikan bahwa Al Qur’an adalah ucapan yang paling agung dan paling mulia, dan bahwa ia berasal dari sisi Allah, dan bahwa seorang pun dari manusia tidak mampu mendatangkan yang semisalnya, sekalipun mereka berkumpul. Hal ini sebenarnya sudah cukup sebagai bukti kebenarannya.

Mereka tidak tahu, bahwa sudah menjadi sunnatullah adalah barang siapa yang meminta bukti sesuai usulannya, lalu setelah didatangkan, namun tetap kafir, maka ia akan dibinasakan.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 5

Bahkan, mereka orang-orang kafir itu, menolak kebenaran Al-Qur'an, dengan berkata, bahwa 'Al-Qur'an itu buah mimpi-mimpi Muhammad yang kacau, atau hasil rekayasanya, atau bahkan dia bukan nabi dan rasul, melainkan hanya seorang penyair yang pandai menggubah puisi yang kacau. Jika dia ingin kita membenarkannya, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda, bukti fisik yang meyakinkan, seperti halnya mukjizat rasul-rasul yang diutus terdahulu seperti unta betina nabi saleh atau mukjizat nabi musa dan isa. " 6. Penduduk suatu negeri, seperti kaum 'ad dan samud, sebelum mereka, yakni orang-orang kafir mekah, yang telah kami binasakan, meminta mukjizat fisik kepada para nabi. Mereka itu tetap tidak beriman, padahal telah kami kirimkan bukti itu kepada mereka. Apakah mereka, kafir mekah, akan beriman jika mukjizat fisik yang diminta itu dipenuhi'.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Itulah beragam penjabaran dari beragam mufassir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 5 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat bagi kita semua. Bantulah syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Sering Dilihat

Nikmati berbagai konten yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat: Ibrahim 7, Ar-Rum 21, Al-Baqarah 177, Al-Qashash 77, Al-Isra, An-Nisa 36. Juga Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ar-Rahman 13, Yasin 82, Fatir 37, Al-Buruj, Ayat 15 (Lima Belas).

  1. Ibrahim 7
  2. Ar-Rum 21
  3. Al-Baqarah 177
  4. Al-Qashash 77
  5. Al-Isra
  6. An-Nisa 36
  7. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  8. Ar-Rahman 13
  9. Yasin 82
  10. Fatir 37
  11. Al-Buruj
  12. Ayat 15 (Lima Belas)

Pencarian: penulisan bismillah, surat al baqarah juz 1, surat an-nisa ayat 23, annahl 125, yunus ayat 37

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.