Surat Al-Anbiya Ayat 4

قَالَ رَبِّى يَعْلَمُ ٱلْقَوْلَ فِى ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ ۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

Arab-Latin: Qāla rabbī ya'lamul-qaula fis-samā`i wal-arḍi wa huwas-samī'ul-'alīm

Artinya: Berkatalah (Muhammad kepada mereka): "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".

« Al-Anbiya 3Al-Anbiya 5 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Hikmah Mendalam Terkait Surat Al-Anbiya Ayat 4

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anbiya Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam hikmah mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi beragam penafsiran dari berbagai pakar tafsir terhadap makna surat Al-Anbiya ayat 4, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Nabi Muhammad menyerahkan persoalan ini kepada Tuhannya; beliau berkata, “Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi, dan mengetahui pembicaraan yang kalian rahasiakan. Dia Maha Mendengar ucapan-ucapan kalian dan Maha Mengetahui keadaan-keadaan kalian.”
Dalam ayat ini terkandung satu peringatan keras dan ancaman bagi mereka.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

4. Ketika kedustaan ini sampai kepada Rasulullah, dia membantah mereka: “Tuhanku Maha Mengetahui segala perkataan yang diucapkan di langit dan di bumi, dan Dia Maha Mendengar perkataan kalian dan Maha Melihat perbuatan kalian.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

4. Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam- berkata, "Tuhanku mengetahui perkataan yang kalian rahasiakan. Sungguh Dia mengetahui segala perkataan yang diucapkan oleh siapapun yang ada di langit dan bumi. Dia Maha Mendengar perkataan hamba-Nya, Maha Mengetahui amal perbuatan mereka, dan pasti akan memberikan mereka balasan atas setiap amal perbuatan tersebut."


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

4. قَالَ (Berkata)
Nabi Muhammad.

رَبِّى يَعْلَمُ الْقَوْلَ فِى السَّمَآءِ وَالْأَرْضِ ۖ (Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi)
Yakni mengetahui setiap tempat aku berbicara di setiap sisi langit dan bumi, sehingga Dia mengetahui apa yang kalian bisikkan.

وَهُوَ السَّمِيعُ (dan Dialah Yang Maha Mendengar)
Segala suara.

الْعَلِيمُ (lagi Maha Mengetahui)
Segala pengetahuan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

4. Nabi SAW bersabda tentang apa yang dikisahkan Al-Qur’an: “Tuhanku mengetahui ucapan yang diucapkan di setiap tempat, di langit dan bumi. Dia itu Maha Mendengar setiap sesuatu yang didengar dan Maha Mengetahui setiap sesuatu yang diketahui.”


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Dia berkata} nabi Muhammad SAW berkata {“Tuhanku mengetahui perkataan di langit serta di bumi dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

4. Dengan ilmuNya, Allah telah meliputi apa yang mereka rapatkan secara sembunyi-sembunyi, dan Allah akan membalas mereka atas perbuatan merekka tersebut. Untuk itu, Allah berfirman, “Muhammad berkata (kepada mereka), ‘Rabbku mengetahui semua perkataan’,” yang lirih dan terang-terangan “di langit dan bumi,” di seluruh tempat yang masuk lingkup keduanya (langit dan bumi) “dan Dia-lah Yang Maha Mendengar,” semua suara dengan ragam bahasanya untu berbagai keperluan, “lagi Maha Mengetahui,” apa yang ada di hati sanubari dan yang disembunyikan oleh rahasia-rahasia hati.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 1-6
Hal ini merupakan peringatan dari Allah SWT atas dekatnya hari kiamat dan bahwa manusia dalam keadaan lalai terhadapnya, yaitu mereka tidak mau beramal dan mempersiapkan diri untuk menyambutnya.
Allah SWT berfirman: (Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kalian meminta agar disegerakan (datang)) (Surah An-Nahl: 1) dan (Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan (1) Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, “(Ini adalah) sihir yang terus menerus” (2)) (Surah Al-Qamar) Al-Hafizh Ibnu ‘Asakir meriwayatkan terjemah tentang Al-Hasan bin Hani', Abu Nuwas yang merupakan seorang penyair, dia berkata bahwa penyair paling hebat adalah Syekh Ath-Thahir Abu Al-’Atahiyah, dimana dia berkata:
“Manusia tenggelam dalam kelalaiannya, padahal penggilingan maut terus berputar.
Dikatakan kepadanya,"Dari mana kamu menyimpulkan hal ini?" dia berkata,”dari firman Allah SWT: (Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka sedangkan mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (darinya) (1))
Kemudian Allah SWT memberitahukan bahwa mereka tidak mau mendengarkan wahyu yang Dia turunkan kepada RasulNya SAW. Pembicaraan ayat ini ditujukan kepada kalangan Quraisy dan orang-orang kafir yang sama dengan mereka. Jadi Allah SWT berfirman: (Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al-Qur’an pun yang baru (diturunkan) dari Tuhan mereka) yaitu baru diturunkan (melainkan mereka mendengarnya, sedangkan mereka bermain-main) Sebagaimana yang dikatakan Ibnu Abbas, "Mengapa kalian menanyakan kepada Ahli Kitab tentang apa yang ada pada mereka, padahal mereka telah mengubahnya, menggantinya, menambahkan dan mengurangi isinya. Kitab kalian adalah kitab yang baru diturunkan Allah yang kalian membacanya dalam murni isinya, tidak ada campurannya"
Firman Allah: (Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka) yaitu seraya berbicara di antara mereka dengan rahasia (Orang ini tiada lain hanyalah seorang manusia (juga) seperti kamu)
Yang mereka maksud adalah Rasulullah SAW. Mereka tidak percaya beliau adalah seorang nabi, karena beliau adalah seorang manusia seperti mereka; maka bagaimana mungkin dia mendapat keistimewaan wahyu, sedangkan mereka tidak. Oleh karena itu berkata: (maka apakah kalian menerima sihir, padahal kalian menyaksikannya?) yaitu apakah kalian mengikutinya, sehingga kalian seperti orang yang melakukan sihir, dan dia mengetahui bahwa apa yang dia lakukan adalah ilmu sihir. Allah SWT berfirman seraya menjawab mereka atas apa yang mereka buat-buat kedustaan itu: (Berkatalah Muhammad (kepada mereka), "Tuhanku mengetahui semua perkataan di langit dan di bumi”) yaitu Dzat yang mengetahui hal itu, tidak ada sesuatu pun yang ter­sembunyi dariNya. Dialah Dzat yang menurunkan Al-Qur'an yang mengandung kisah orang-orang terdahulu dan orang-orang yang mendatang. Al-Qur'an yang tidak ada seorang pun yang mampu mendatangkan hal yang serupa dengannya, kecuali Dzat yang mengetahui rahasia dan di langit dan bumi.
Firman Allah: (dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui) yaitu, Maha Mendengar semua ucapan kalian, dan Maha Mengetahui semua keadaan kalian. Dalam hal ini terkandung ancaman dan peringatan terhadap mereka.
Firman Allah: (Bahkan mereka berkata (pula), "(Al-Qur'an itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya") Ini adalah pemberitahuan tentang pembangkangan, keingkaran dan penentangan orang-orang kafir terhadap apa yang digambarkan Al-Qur'an, serta kebimbangan dan kesesatan mereka terhadapnya. Terkadang mereka menganggapnya sebagai sihir, terkadang sebagai syair, dan terkadang sebagai mimpi-mimpi, serta terkadang sebagai sesuatu yang dibuat-buat. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Lihatlah, bagaimana mereka membuatperumpamaan-perumpamaan terhadapmu; karena itu mereka menjadi sesat dan tidak dapat lagi menemukan jalan (yang benar) (48)) (Surah Al-Isra) Firman Allah: (maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagaimana rasul-rasul yang telah lalu diutus) Mereka bermaksud yaitu seperti unta nabi Shalih, mukjizat nabi Musa dan nabi Isa. Allah SWT berfirman: (Dan tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasaan Kami), melainkan karena (tanda-tanda) itu telah didustakan oleh orang terdahulu. Dan telah Kami berikan kepada kaum samud unta betina (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya (unta betina itu)) (Surah Al-Isra: 59)
Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman yang Kami telah membinasakannya sebelum mereka; maka apakah mereka akan beriman? (6)) yaitu Kami tidak mendatangkan suatu penduduk negeri pun yang diutus para rasul kepada mereka dengan membawa mukjizat, lalu mereka beriman, melainkan mereka mendustakannya; jadi Kami membinasakan mereka. Apakah mereka akan beriman sekiranya melihat mukjizat-mukjizat itu? Tidak, bahkan: (Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman (96) meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan, hingga mereka menyaksikan azab yang pedih (97)) (Surah Yunus) Sungguh mereka telah menyaksikan ayat-ayat yang jelas, hujjah yang pasti, dan keterangan-keterangan yang jelas dari Rasulullah SAW. dan hal itu. lebih jelas, lebih terang, lebih menakjubkan, dan lebih mematahkan daripada apa yang ditampakkan oleh nabi-nabi lainnya. Semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada mereka semua


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Al-Anbiya ayat 4: Dia akan memberikan balasan terhadapnya.

Terhadap semua pembicaraan mereka secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.

Apa yang ada dalam hati.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anbiya Ayat 4

Dia, nabi Muhammad, berkata kepada orang-orang kafir, bahwa Allah mengetahui pembicaraan yang mereka rahasiakan. 'tuhanku mengetahui secara detail semua perkataan para malaikat di langit dan mengetahui pula semua pembicaraan manusia di bumi, meskipun me-reka merahasiakannya; dan dia maha mendengar semua pembicaraan makhluk-Nya, maha mengetahui semua peristiwa yang sudah, sedang, dan akan terjadi di jagat raya!'5. Bahkan, mereka orang-orang kafir itu, menolak kebenaran Al-Qur'an, dengan berkata, bahwa 'Al-Qur'an itu buah mimpi-mimpi Muhammad yang kacau, atau hasil rekayasanya, atau bahkan dia bukan nabi dan rasul, melainkan hanya seorang penyair yang pandai menggubah puisi yang kacau. Jika dia ingin kita membenarkannya, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda, bukti fisik yang meyakinkan, seperti halnya mukjizat rasul-rasul yang diutus terdahulu seperti unta betina nabi saleh atau mukjizat nabi musa dan isa. "


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah berbagai penjabaran dari berbagai mufassir terhadap kandungan dan arti surat Al-Anbiya ayat 4 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk kita. Bantu kemajuan kami dengan memberi tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Cukup Banyak Dikunjungi

Ada berbagai konten yang cukup banyak dikunjungi, seperti surat/ayat: Ar-Rahman 13, Ayat 15 (Lima Belas), Ar-Rum 21, Al-Baqarah 177, Al-Buruj, Al-Qashash 77. Termasuk Ibrahim 7, Yasin 82, Al-Isra, An-Nisa 36, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Fatir 37.

  1. Ar-Rahman 13
  2. Ayat 15 (Lima Belas)
  3. Ar-Rum 21
  4. Al-Baqarah 177
  5. Al-Buruj
  6. Al-Qashash 77
  7. Ibrahim 7
  8. Yasin 82
  9. Al-Isra
  10. An-Nisa 36
  11. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  12. Fatir 37

Pencarian: apa arti 17:32, surah a, ayat zalzalah, al araf 176, surat alquran penenang hati

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.