Surat Thaha Ayat 121

فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْءَٰتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ ٱلْجَنَّةِ ۚ وَعَصَىٰٓ ءَادَمُ رَبَّهُۥ فَغَوَىٰ

Arab-Latin: Fa akalā min-hā fa badat lahumā sau`ātuhumā wa ṭafiqā yakhṣifāni 'alaihimā miw waraqil jannah, wa 'aṣā ādamu rabbahụ fa gawā

Artinya: Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga, dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.

« Thaha 120Thaha 122 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Penting Terkait Dengan Surat Thaha Ayat 121

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 121 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan tafsir penting dari ayat ini. Tersedia sekumpulan penjabaran dari kalangan pakar tafsir mengenai makna surat Thaha ayat 121, misalnya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kemudian Adam dan Hawwa’ memakan (buah) dari pohon itu yang Allah melarang mereka berdua darinya, maka terbukalah aurat mereka berdua, sedang sebelumnya tidak tampak oleh pandangan mata. Lalu mulailah mereka berdua memetik daun-daun dari pohon-pohon surga dan melekatkannya pada tubuh mereka untuk menutupi aurat mereka yang terbuka. Adam telah melanggar perintah Tuhannya. Maka dia menjadi orang yang bersalah dengan memakan dari pohon yang Allah telah melarangnya untuk mendekatinya.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

121. Maka Adam dan Hawa pun memakan buah pohon yang dilarang untuk dimakan tersebut, lalu tampaklah kedua aurat mereka setelah awalnya tertutup rapat, sehingga mereka pun segera memetik dedaunan pohon-pohon Surga dan menutupi aurat mereka dengannya. Adam telah menyelisihi perintah Tuhannya karena tidak mengindahkan perintah-Nya untuk tidak memakan dari buah pohon tersebut, sehingga ia pun melampaui batasan yang seharusnya tidak pantas dilakukannya.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

121. فَأَكَلَا مِنْهَا فَبَدَتْ لَهُمَا سَوْءٰتُهُمَا (Maka keduanya memakan dari buah pohon itu, lalu nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya)
Tafsir dari potongan ayat ini dan setelahnya pada surat al-A’raf.

وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِن وَرَقِ الْجَنَّةِ ۚ( dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga)
Yakni merangkai dedaunan untuk menutup uarat mereka. Terdapat pendapat mengatakan bahwa keduanya menutup auratnya dengan daun pohon tin.

وَعَصَىٰٓ ءَادَمُ رَبَّهُۥ فَغَوَىٰ( dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia)
Yakni kemudian dia tersesat dari kebenaran.
Pendapat lain mengatakan maknanya adalah kemudian kehidupannya menjadi sulit karena harus turun ke dunia.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

121. Lalu Adam dan Hawa memakan (buah) dari pohon yang dilarang itu. Kemudian tampaklah aurat keduanya. Dan secara tabiat keduanya menutupi auratnya menggunakan dedaunan surga. Dan Adam telah bermaksiat kepada Tuhannya dengan memakan buah dari pohon itu. Dia menolak hidayah dan memilih kesalahan daripada kebenaran, yang mana dia tertipu oleh ucapan musuhnya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Lalu mereka berdua memakannya} lalu Adam dan hawa memakan buah dari pohon itu {sehingga tampaklah bagi keduanya aurat mereka} lalu tersingkap bagi keduanya aurat mereka {dan keduanya mengambil} mengambil {daun-daun surga untuk menutupinya. Adam telah durhaka kepada Tuhannya dan dia berbuat salah} lalu dia menyimpang dari jalan kebenaran


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

121. SEtan mendatanginya dalam rupa orang yang berniat baik, bertutur kata lembut, maka Adam memakannya. Lalu terjatuhlah sesuatu yang ada di tangannya, dan lenyaplah pakaian mereka, maksiat mereka pun menjadi jelas. Aurat masing-masing terlihat oleh yang lain, yang sebelumnya mereka dalam keadaan tertutup auratnya. Mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun pohon-pohon surge untuk menutupi diri dengannya. Mereka dirundung oleh malu yang hanya Allah saja mengetahui tingkat rasa malu mereka. “Dan durhakalah Adam Rabbnya, lalu sesatlah ia,” mereka berdua pun bersegera bertaubat dan kembali kepadaNya dengan berkata,


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 115-122
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,"Sesungguhnya manusia itu dinamakan insan karena dia diberi perintah lalu dia melupakannya" Firman Allah: (Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!") Allah SWT menyebutkan kemuliaan dan penghormatan nabi Adam dan keutamaan yang Dia anugerahkan kepadanya di atas kebanyakan makhlukNya dengan keutamaan yang sebenar-benarnya. Pembahasan kisah ini telah dijelaskan dalam surah Al-Baqarah, Al-A'raf, Al-Hijr, dan Al-Kahfi, dan di akhir surah Shad akan disebutkan bahwa Allah menciptakan nabi Adam dan memerintahkan kepada para malaikat untuk bersujud kepadanya sebagai bentuk penghormatan. Dia menjelaskan permusuhan iblis kepada Bani Adam dan kakek moyang mereka dahulu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka mereka sujud, kecuali iblis. Ia membangkang) yaitu menolak dan sombong (Maka Kami berkata, "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu) yaitu Hawa (maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi sengsara) yaitu, Dia berusaha mengeluarkan kamu dari sana, sehingga kamu akan kelelahan, dan kesusahan mencari rezeki, karena sesungguhnya kamu sekarang dalam mencari penghidupan yang makmur dan tenang, tanpa beban dan bersusah payah (Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang (118)) Sesungguhnya disebutkan antara kelaparan dan telanjang karena lapar merupakan kerendahan dalam bathin, dan telanjang merupakan kehinaan bagian luar (dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya (119)) Ini juga merupakan dua perkara yang saling berlawanan, karena haus merupakan kepanasan di dalam, dan kepanasan sinar matahari merupakan panas bagian luar
Firman Allah: (Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (120)) Telah disebutkan pembahasan bahwa (dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya) (Surah Al-A’raf: 22) dan (Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat pada kamu berdua” (21)) (Surah Al-A'raf) Telah disebutkan pembahasan bahwa Allah SWT telah memerintahkan kepada nabi Adam dan istrinya untuk memakan semua buah-buahan yang ada di surga, namun tidak boleh mendekati pohon tertentu. Lalu Iblis terus-menerus menggoda keduanya sehingga keduanya memakannya. Dan itu adalah pohon khuldi, yaitu dengan godaan bahwa siapa saja yang memakan buahnya akan akan hidup kekal
Firman Allah: (dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga) Mujahid berkata bahwa keduanya menutupinya untuk pakaian. Demikian juga dikatakan Qatadah dan As-Suddi.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 121: Untuk menutupi auratnya.

Yang dimaksud dengan durhaka di sini adalah melanggar larangan Allah karena lupa, dengan tidak sengaja, sebagaimana disebutkan dalam ayat 115 surat ini. Sedangkan yang dimaksud dengan sesat adalah mengikuti apa yang dibisikkan setan. kesalahan Adam ‘alaihis salam meskipun tidak begitu besar menurut ukuran manusia biasa sudah dinamakan durhaka dan sesat, karena tingginya martabat Adam ‘alaihis salam dan untuk menjadi teladan bagi orang besar dan pemimpin agar menjauhi perbuatan-perbuatan yang terlarang meskipun kecil.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 121

121. Bujuk rayu iblis berhasil melenakan adam dan hawa. Lalu keduanya memakan buah-Nya. Begitu mereka memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan ketika itu muncullah rasa malu sehingga mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun dari pepohonan surga. Dan akibat dari kelenaan ini telah durhakalah adam kepada tuhan dan sesatlah dia karenanya. 122. Allah maha pengasih kepada makhluk-Nya, tidak terkecuali kepada adam. Meski dia telah melakukan kesalahan karena terbujuk setan, namun kemudian tuhannya tetap memilih dia sebagai khalifah. Ketika dia bertobat dan memohon ampun, maka dia menerima tobatnya dan memberinya petunjuk.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah bermacam penafsiran dari para ahli tafsir terkait isi dan arti surat Thaha ayat 121 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita. Sokonglah syi'ar kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Cukup Banyak Dicari

Ada ratusan topik yang cukup banyak dicari, seperti surat/ayat: Fatir 37, Al-Qashash 77, Al-Buruj, An-Nisa 36, Ar-Rahman 13, Al-Baqarah 177. Juga Ayat 15 (Lima Belas), Innallaha Ma’ash Shabiriin, Al-Isra, Yasin 82, Ibrahim 7, Ar-Rum 21.

  1. Fatir 37
  2. Al-Qashash 77
  3. Al-Buruj
  4. An-Nisa 36
  5. Ar-Rahman 13
  6. Al-Baqarah 177
  7. Ayat 15 (Lima Belas)
  8. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  9. Al-Isra
  10. Yasin 82
  11. Ibrahim 7
  12. Ar-Rum 21

Pencarian: dalil haji, surah al a la dan artinya, surah al imran 104, quran surah an nur ayat 2, dzikir pagi arab dan latin

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.