Surat Thaha Ayat 120

فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ ٱلشَّيْطَٰنُ قَالَ يَٰٓـَٔادَمُ هَلْ أَدُلُّكَ عَلَىٰ شَجَرَةِ ٱلْخُلْدِ وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَىٰ

Arab-Latin: Fa waswasa ilaihisy-syaiṭānu qāla yā ādamu hal adulluka 'alā syajaratil-khuldi wa mulkil lā yablā

Artinya: Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata: "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?"

« Thaha 119Thaha 121 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Penting Berkaitan Surat Thaha Ayat 120

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 120 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan penting dari ayat ini. Terdapat beraneka penjelasan dari beragam pakar tafsir mengenai makna surat Thaha ayat 120, misalnya seperti terlampir:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Kemudian setan membisik-bisikkan pikiran buruk kepada Adam, dan berkata kepadanya, “Maukah kamu aku tunjukkan suatu pohon yang bila kamu memakan dari buahnya, kamu akan hidup abadi, tidak akan mati, dan kamu akan memiliki kerajaan yang tidak akan pernah lenyap dan habis?”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

120-121. Ketika setan melihat penghormatan yang didapatkan Adam, maka dia mulai menggodanya: “Maukah aku tunjukkan sebuah pohon, jika seseorang memakan buahnya maka dia akan hidup kekal dan mendapat kerajaan yang tidak akan hancur?” Setan terus mengatakan hal ini dan bersumpah bahwa dia adalah pemberi nasehat yang dapat dipercaya, sehingga dia berhasil menipu mereka berdua.

Adam dan Hawa memakan buah dari pohon yang dilarang Allah untuk memakannya, sehingga aurat mereka berdua tersingkap; hal ini membuat mereka malu, sehingga mereka mengambil beberapa daun dari pohon yang ada di surga untuk menutupi aurat mereka.

Adam telah melanggar perintah Tuhannya, dan salah dalam mencari jalan kekekalan di dalam surga.


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

120. Kemudian setan membisikkan kepada Adam dan berkata kepadanya, "Maukah aku tunjukkan kepadamu sebuah pohon yang apabila seseorang memakan buahnya maka ia tidak akan mati selamanya, tetapi ia akan terus menerus hidup kekal, dan akan memiliki kerajaan yang terus kekal dan tidak akan binasa lagi punah?!"


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

120. فَوَسْوَسَ إِلَيْهِ الشَّيْطٰنُ (Kemudian syaitan membisikkan pikiran jahat kepadanya)
Yakni Iblis berkata kepada keduanya dengan berbisik.

شَجَرَةِ الْخُلْدِ (pohon khuldi)
Yakni orang yang memakan buahnya akan menjadi bebas dari kematian.

وَمُلْكٍ لَّا يَبْلَىٰ (dan kerajaan yang tidak akan binasa)
Yakni yang tidak akan sirna dan tidak akan lenyap.
Ini merupakan kebohongan Iblis agar dapat menggiring mereka berdua untuk melakukan kemaksiatan kepada Allah.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

120. Lalu setan membisikinya melalui jiwanya dengan berkata: “Wahai Adam, Bolehkah aku menunjukkan kepadamu pohon keabadian. Barangsiapa memakan sebagian darinya maka dia tidak akan mati, dan aku akan menunjukkan cara menjadi malaikat yang tidak akan hilang dan lenyap.” Dan itu adalah kebohongan Iblis


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Lalu setan membisikkan kepadanya} kepada Adam {Ia berkata,“Wahai Adam, maukah aku menunjukkan kepadamu pohon khuldi} pohon yang mana jika kamu memakannya, maka kamu akan abadi selamanya {dan kerajaan yang tidak akan binasa”} yang tidak akan hilang dan tidak berhenti


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

120. Setan terus menerus membisikkan (pikiran jahat) keepada mereka berdua dan mempengaruhinya untuk memandang “makan dari pepohonan itu” sebagai hal yang baik. Setan berkata, “Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi,” yaitu [pohon], yang mana siapa saja yang memakan darinya, niscaya dia kekal abadi di surge, “dan kerajaan yang tidak akan binasa,” maksudnya yang tidak terputus, jika engkau mengkonsumsi (sesuatu) darinya.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 115-122
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,"Sesungguhnya manusia itu dinamakan insan karena dia diberi perintah lalu dia melupakannya" Firman Allah: (Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!") Allah SWT menyebutkan kemuliaan dan penghormatan nabi Adam dan keutamaan yang Dia anugerahkan kepadanya di atas kebanyakan makhlukNya dengan keutamaan yang sebenar-benarnya. Pembahasan kisah ini telah dijelaskan dalam surah Al-Baqarah, Al-A'raf, Al-Hijr, dan Al-Kahfi, dan di akhir surah Shad akan disebutkan bahwa Allah menciptakan nabi Adam dan memerintahkan kepada para malaikat untuk bersujud kepadanya sebagai bentuk penghormatan. Dia menjelaskan permusuhan iblis kepada Bani Adam dan kakek moyang mereka dahulu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka mereka sujud, kecuali iblis. Ia membangkang) yaitu menolak dan sombong (Maka Kami berkata, "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu) yaitu Hawa (maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi sengsara) yaitu, Dia berusaha mengeluarkan kamu dari sana, sehingga kamu akan kelelahan, dan kesusahan mencari rezeki, karena sesungguhnya kamu sekarang dalam mencari penghidupan yang makmur dan tenang, tanpa beban dan bersusah payah (Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang (118)) Sesungguhnya disebutkan antara kelaparan dan telanjang karena lapar merupakan kerendahan dalam bathin, dan telanjang merupakan kehinaan bagian luar (dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya (119)) Ini juga merupakan dua perkara yang saling berlawanan, karena haus merupakan kepanasan di dalam, dan kepanasan sinar matahari merupakan panas bagian luar
Firman Allah: (Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (120)) Telah disebutkan pembahasan bahwa (dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya) (Surah Al-A’raf: 22) dan (Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat pada kamu berdua” (21)) (Surah Al-A'raf) Telah disebutkan pembahasan bahwa Allah SWT telah memerintahkan kepada nabi Adam dan istrinya untuk memakan semua buah-buahan yang ada di surga, namun tidak boleh mendekati pohon tertentu. Lalu Iblis terus-menerus menggoda keduanya sehingga keduanya memakannya. Dan itu adalah pohon khuldi, yaitu dengan godaan bahwa siapa saja yang memakan buahnya akan akan hidup kekal
Firman Allah: (dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga) Mujahid berkata bahwa keduanya menutupinya untuk pakaian. Demikian juga dikatakan Qatadah dan As-Suddi.


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 120: Iblis datang kepada Adam sebagai seorang penasehat dan berbicara dengan lembut sehingga Adam dan istrinya (Hawa) tertipu, keduanya akhirnya memakan pohon yang terlarang itu dan keduanya pun menyesal, pakaiannya lepas dan tampaklah auratnya setelah sebelumnya tertutup, dan keduanya pun menutupi auratnya dengan daun-daun (yang ada di) surga dan merasa malu.

Pohon itu dinamakan Syajaratulkhuldi (pohon keabadian), karena kata setan, orang yang memakan buahnya akan kekal di surga, tidak akan mati. Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan apa namanya, sebab Al Quran dan Hadits tidak menerangkannya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 120

120. Kemudian setan yang iri pada anugerah besar yang Allah berikan kepada nabi adam itu membisikkan pikiran jahat kepadanya dengan berkata, 'wahai adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian yang bisa membuatmu hidup abadi di surga, dan kerajaan yang terus berada dalam genggamanmu sehingga tidak akan binasa''121. Bujuk rayu iblis berhasil melenakan adam dan hawa. Lalu keduanya memakan buah-Nya. Begitu mereka memakannya, lalu tampaklah oleh keduanya aurat mereka dan ketika itu muncullah rasa malu sehingga mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun dari pepohonan surga. Dan akibat dari kelenaan ini telah durhakalah adam kepada tuhan dan sesatlah dia karenanya.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikianlah variasi penjelasan dari kalangan ulama tafsir mengenai makna dan arti surat Thaha ayat 120 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi ummat. Support perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Artikel Banyak Dilihat

Kaji berbagai topik yang banyak dilihat, seperti surat/ayat: Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ayat 15 (Lima Belas), Ibrahim 7, Ar-Rahman 13, An-Nisa 36, Al-Qashash 77. Serta Al-Isra, Fatir 37, Al-Buruj, Ar-Rum 21, Al-Baqarah 177, Yasin 82.

  1. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  2. Ayat 15 (Lima Belas)
  3. Ibrahim 7
  4. Ar-Rahman 13
  5. An-Nisa 36
  6. Al-Qashash 77
  7. Al-Isra
  8. Fatir 37
  9. Al-Buruj
  10. Ar-Rum 21
  11. Al-Baqarah 177
  12. Yasin 82

Pencarian: al hasyr 18-24, qs 17 ayat 79-81, tafsir surat an nahl ayat 125, apa arti surat al-fiil, tulisan salam

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.