Surat Thaha Ayat 119
وَأَنَّكَ لَا تَظْمَؤُا۟ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ
Arab-Latin: Wa annaka lā taẓma`u fīhā wa lā taḍ-ḥā
Artinya: Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Mengenai Surat Thaha Ayat 119
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 119 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran berharga dari ayat ini. Didapatkan berbagai penjelasan dari para mufassirin mengenai kandungan surat Thaha ayat 119, antara lain seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa kehausan di dalam surga ini dan panas matahari tidak mengenaimu.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
119. Dan Dia akan memberimu minum hingga engkau tidak merasa dahaga, dan memberimu tempat teduh hingga engkau tidak di timpa panas matahari."
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
119. وَأَنَّكَ لَا تَظْمَؤُا۟ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ (dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya)
Yakni kamu tidak akan merasa dahaga di surga dan tidak akan merasakan panas sinar matahari, tidak seperti penghuni bumi.
Sumber-sumber keletihan di dunia adalah ketika mencari makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
118-119
{ إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَىٰ - وَأَنَّكَ لَا تَظْمَؤُا۟ فِيهَا وَلَا تَضْحَىٰ }
"Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang -
Dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya"
Diantara hal yang menakjubkan dari dua ayat ini (sekalipun ayatnya yang pendek) adalah keduanya mengumpulkan beberapa asas perekonomian, dan infrastruktur yang menopang kehidupan manusia hanya dalam satu baris, yaitu : makan, minum, pakaian dan tempat tinggal.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
119. Dan kamu tidak akan kehausan di dalamnya dan tidak akan mendapatkan sengatan matahari yang panas
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sesungguhnya kamu tidak merasa dahaga} kamu tidak kehausan {di sana dan tidak akan ditimpa terik matahari”} dan kamu tidak terkena matahari sehingga panasnya menyakitimu
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
117-119. Saat itulah, menjadi jelas permusuhan iblis yang memuncak terhadap Adam dan istrinya, ketika dia menjadi musuh bagi Allah. Sudah terlihat kedengkiannya, yang memicu faktor permusuhannya. Maka Allah memperingatkan Adam dan istrinya dari (bahaya) iblis. Allah berfirman, “Jangan sampai dia, ‘mengeluarkan kamu berdua dari surge, yang menyebabkan kamu menjadi celaka’.” Yaitu jika setan (berhasil) mengeluarkanmu darinya, padahal di dalamnya kamu mendapatkan rizki yang menyenangkan dan kenyamanan yang sempurna. “Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang. Dan bahwa kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya,” maksudnya, matahari tidak mengenaimu dengan terik panasnya. Allah menjamin bagi beliau kontinuitas suplai makanan, minuman, sandang, air, tanpa kepayahan dan kecapaian. Akan tetapi, Allah melarangnya dari memakan (buah) pepohonan tertentu. Allah berfirman,
"dan janganlah kamu berdua mendekati pohon ini, lalu menjadilah kamu berdua termasuk orang-orang yang lalim". (Al-A’raf:19).
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 115-122
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata,"Sesungguhnya manusia itu dinamakan insan karena dia diberi perintah lalu dia melupakannya" Firman Allah: (Dan (ingatlah) ketika Kami berkata kepada malaikat, "Sujudlah kalian kepada Adam!") Allah SWT menyebutkan kemuliaan dan penghormatan nabi Adam dan keutamaan yang Dia anugerahkan kepadanya di atas kebanyakan makhlukNya dengan keutamaan yang sebenar-benarnya. Pembahasan kisah ini telah dijelaskan dalam surah Al-Baqarah, Al-A'raf, Al-Hijr, dan Al-Kahfi, dan di akhir surah Shad akan disebutkan bahwa Allah menciptakan nabi Adam dan memerintahkan kepada para malaikat untuk bersujud kepadanya sebagai bentuk penghormatan. Dia menjelaskan permusuhan iblis kepada Bani Adam dan kakek moyang mereka dahulu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (maka mereka sujud, kecuali iblis. Ia membangkang) yaitu menolak dan sombong (Maka Kami berkata, "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi istrimu) yaitu Hawa (maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi sengsara) yaitu, Dia berusaha mengeluarkan kamu dari sana, sehingga kamu akan kelelahan, dan kesusahan mencari rezeki, karena sesungguhnya kamu sekarang dalam mencari penghidupan yang makmur dan tenang, tanpa beban dan bersusah payah (Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang (118)) Sesungguhnya disebutkan antara kelaparan dan telanjang karena lapar merupakan kerendahan dalam bathin, dan telanjang merupakan kehinaan bagian luar (dan sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya (119)) Ini juga merupakan dua perkara yang saling berlawanan, karena haus merupakan kepanasan di dalam, dan kepanasan sinar matahari merupakan panas bagian luar
Firman Allah: (Kemudian setan membisikkan pikiran jahat kepadanya, dengan berkata, "Hai Adam, maukah saya tunjukkan kepada kamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa?" (120)) Telah disebutkan pembahasan bahwa (dia (setan) membujuk mereka dengan tipu daya) (Surah Al-A’raf: 22) dan (Dan dia (setan) bersumpah kepada keduanya, "Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasihat pada kamu berdua” (21)) (Surah Al-A'raf) Telah disebutkan pembahasan bahwa Allah SWT telah memerintahkan kepada nabi Adam dan istrinya untuk memakan semua buah-buahan yang ada di surga, namun tidak boleh mendekati pohon tertentu. Lalu Iblis terus-menerus menggoda keduanya sehingga keduanya memakannya. Dan itu adalah pohon khuldi, yaitu dengan godaan bahwa siapa saja yang memakan buahnya akan akan hidup kekal
Firman Allah: (dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga) Mujahid berkata bahwa keduanya menutupinya untuk pakaian. Demikian juga dikatakan Qatadah dan As-Suddi.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 119
118-119. Wahai adam, sungguh, ada jaminan untukmu di surga sana bahwa engkau tidak akan kelaparan di dalamnya. Allah telah menyediakan bagimu di sana buah-buahan dan makanan lain. Dan kamu di surga itu juga tidak akan telanjang karena Allah telah menyiapkan pakaian untukmu. Dan sungguh, di surga sana engkau tidak akan merasa dahaga karena ada mata air yang selalu memancarkan air yang jernih di sana. Dan di sana tidak pula kamu akan ditimpa panas matahari di dalamnya karena rimbunnya dedaunan dari beragam pepohonan di sana. '120. Kemudian setan yang iri pada anugerah besar yang Allah berikan kepada nabi adam itu membisikkan pikiran jahat kepadanya dengan berkata, 'wahai adam, maukah aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian yang bisa membuatmu hidup abadi di surga, dan kerajaan yang terus berada dalam genggamanmu sehingga tidak akan binasa''.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beragam penafsiran dari banyak ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat Thaha ayat 119 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Sokong kemajuan kami dengan memberi tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.