Surat Thaha Ayat 84
قَالَ هُمْ أُو۟لَآءِ عَلَىٰٓ أَثَرِى وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَىٰ
Arab-Latin: Qāla hum ulā`i 'alā aṡarī wa 'ajiltu ilaika rabbi litarḍā
Artinya: Berkata, Musa: "Itulah mereka sedang menyusuli aku dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Mengenai Surat Thaha Ayat 84
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 84 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa pelajaran menarik dari ayat ini. Terdokumentasikan beberapa penafsiran dari banyak ahli tafsir terhadap isi surat Thaha ayat 84, di antaranya sebagaimana termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dia berkata, “Sesungguhnya mereka ada di belakangku dan akan menyusulku. Dan aku mendahului mereka kepadaMu (wahai Tuhanku) agar Engkau semakin ridha kepadaku.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
84. Musa -'alaihissalām- menjawab, "Itulah mereka berada di belakangku, dan sedang menyusul aku, dan aku bersegera kepada-Mu dengan mendahului kaumku agar Engkau meridai-Ku lantaran kesegeraan-Ku berjumpa dengan-Mu."
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
84. قَالَ هُمْ أُو۟لَآءِ عَلَىٰٓ أَثَرِى (Berkata, Musa: “Itulah mereka sedang menyusuli aku)
Yakni mereka tidak jauh di belakangku, dan mereka akan sampai setelaku.
وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَىٰ( dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)”)
Yakni agar Engkau ridha kepadaku karena aku bersegera dalam menuju tempat perjanjian ini.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1 ). Ibnu Qayyim berkata : Secara zhahir ayat ini menunjukkan bahwa yang membawa Musa untuk bersegera adalah harapannya akan keridhoan tuhannya. Dan bahwasanya kerdhoan Allah akan diraih dengan bersegera menyambut perintah-perintah Nya; oleh karena itu sebagian salaf berhujjah dengan ayat ini bahwa shalt di awal waktu lebih baik.
2 ). Orang yang bergegas bertemu tuhannya akan mendapat keberuntungan dengan keridhoan-Nya, dalam ayat dikatakan : { وَعَجِلْتُ إِلَيْكَ رَبِّ لِتَرْضَىٰ } "dan aku bersegera kepada-Mu. Ya Tuhanku, agar supaya Engkau ridha (kepadaku)" sebagaimana yang juga dikatakan dalam shahih : (( سَبَقَ المُفَرِّدُونَ )) "Telah mendahului al-mufarridun (orang-orang yang menyendiri dalam ibadah)" [ HR. Muslim ] kemudian Rasululla menjelaskan kepada shabatnya bahwa mereka adalah "Laki-laki dan perempuan yang banyak berdzikir kepada Allah" dari penjelasan ini kita memahami bahwa orang yang paling dahulu dalam kebaikan dan keridhoan Allah adalah mereka yang senantiasa merutinkan dzikir kepada kepada-Nya.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
84. Musa berkata: “Mereka sebentar lagi menyusulku. Dan aku bergegas kepadaMu supaya bertambah keridhaanMu kepadaku”
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Dia berkata} Musa berkata menjawab Allah SWT {“Mereka itu} mereka itu {sedang menyusulku} mengukutiku dan akan menyusulku {dan aku bersegera kepadaMu, ya Tuhanku, agar Engkau ridha”} agar Engkau bertambah ridha
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
84. “Musa berkata, ‘Itulah mereka telah menyusulku’,” maksudnya sudah dekat denganku. Mereka akan menyusul dibelakangku. Perkara yang mendorongku wahai Rabbku adalah keinginan untuk dekat denganMu dan bersegera untuk meraih ridhaMu dan kerinduan kepadaMu.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 83-89
Setelah nabi Musa berjalan membawa Bani Israil setelah pembinasaan Fir'aun (Dan Kami selamatkan Bani Israil menyeberangi laut itu (bagian utara dari Laut Merah). Ketika mereka sampai kepada suatu kaum yang tetap menyembah berhala, mereka (Bani Israil) berkata, “Wahai Musa! Buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala).” (Musa) menjawab, “Sungguh, kamu orang-orang yang bodoh” (138) Sesungguhnya mereka akan dihancurkan (oleh kepercayaan) yang dianutnya dan akan sia-sia apa yang telah mereka kerjakan (139)) (Surah Al-A'raf) Allah menjanjikan kepada nabi Musa selama tiga puluh hari, kemudian menambahkannya sepuluh hari lagi sehingga sempurna menjadi empat puluh hari, yaitu nabi Musa berpuasa malam dan siang hari. Lalu Allah SWT berfirman: (Mengapa kamu datang lebih cepat daripada kaummu, hai Musa? (83) Berkata Musa, "Itulah mereka sedang menyusul aku” (84)) yaitu mereka datang dan sedang beristirahat di dekat bukit Thur (dan aku bersegera kepadaMu, ya Tuhanku, agar Engkau rida (kepadaku)) yaitu agar Engkau bertambah ridha kepadaku (Allah berfirman, "Maka sesungguhnya Kami telah menguji kaummu sesudah kamu tinggalkan, dan mereka telah disesatkan oleh Samiri (85)) Allah SWT memberitahukan kepada nabinya Musa tentang kejadian yang menimpa Bani Israil setelah dia tinggal, bahwa mereka menyembah anak sapi yang dilakukan oleh Samiri untuk mereka.
Pada masa itu Allah SWT menuliskan lembaran-lembaran yang terkandung di kitab Taurat. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman), "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) yang sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik” (145)) (Surah Al-A'raf) yaitu akibat orang-orang yang menyimpang dari ketaatan kepadaKu dan menentang perintahKu.
Firman Allah: (Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati) yaitu sesudah Allah memberitahukan kepadanya hal itu, dia murka dan marah terhadap mereka, dia berada pada keadaan dimana dia mementingkan perkara mereka, dan dia menerima kitab Taurat yang mengandung syariat untuk mereka, kemuliaan mereka. Tetapi mereka adalah kaum yang menyembah selain Allah. hal itu bukanlah sesuatu yang dilakukan orang yang berakal sehat, dan sudah jelas kebathilan dan hal itu menunjukkan kedangkalan dan kekurangan akal dan hati mereka. Oleh karena itu dikatakan, dia kembali kepada mereka dalam keadaan murka dan kecewa. Dan “Al-Asifu” adalah kemurkaan yang sangat dahsyat.
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dalam keadaan marah dan bersedih hati) yaitu sangat kesal,
Qatadah dan As-Suddi berkata tentang firmanNya (dan bersedih hati) yaitu bersedih atas perbuatan kaumnya sepeninggal dia (Berkata Musa, "Hai kaumku, bukankah Tuhan kalian telah menjanjikan kepada kalian suatu janji yang baik?”) yaitu bukankah Dia menjanjikan kepada kalian melalui lisanku setiap kebaikan dunia dan akhirat, dan akibat yang baik, sebagaimana kalian menyaksikan pertolonganNya kepada kalian atas musuh kalian sehingga memenangkan kalian atasnya, dan dukungan-dukungan Allah selain itu (Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagi kalian) yaitu masa tunggu kalian terhadap apa yang dijanjikan Allah untuk kalian dan kelupaan kalian terhadap nikmat-nikmat yang telah Dia berikan kepada kalian dan masa itu belum lama (Atau kalian menghendaki agar kemurkaan dari Tuhan kalian menimpa kalian?) Huruf “Am” di sini bermakna “bal” yang menunjukkan makna mengabaikan kalimat pertama, lalu mengalihkan kepada kalimat kedua. Seakan-akan dikatakan,”Atau kalian menghendaki dengan perbuatan kalian ini agar Tuhan kalian menimpakan murkaNya kepada kalian, karena kalian mengingkari janji kepadaku” Bani Israil menjawab apa yang diperingatkan nabi Musa kepada mereka (Kami sekali-kali tidak melanggar perjanjianmu dengan kamauan kami sendiri) yaitu dengan kehendak dan pilihan kami.
Kemudian Bani Israil menyampaikan alasannya yang munafik. Mereka membertahukan tentang keberlepasan mereka dari apa yang ada di tangan mereka berupa perhiasan orang Qibti dari hasil pinjaman saat mereka keluar dari Mesir, ("Kami melemparkan perhiasan itu semuanya") yaitu kami melemparkannya (dan demikian pula Samiri melemparkannya (87) kemudian Samiri mengeluarkan untuk mereka (dari lubang itu) anak lembu yang bertubuh dan bersuara (88)) As-Suddi berkata bahwa itu bersuara dan berjalan. (Lalu mereka berkata) orang-orang yang sesat dari kalangan mereka yang teperdaya oleh patung anak sapi itu sehingga mereka menyembahnya (Inilah Tuhan kalian dan Tuhan Musa, tetapi Musa telah lupa) Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya (telah lupa) lupa untuk menyebutkan kepada kalian bahwa ini adalah tuhan kalian.
Lalu Allah SWT berfirman seraya menjawab mereka seraya mengecam dan menjelaskan aib dan kepicikan akal mereka dalam hal yang mereka ikuti: (Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa patung anak lembu itu tidak dapat memberi jawaban kepada mereka, dan tidak dapat memberi kemudaratan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan? (89)) yaitu anak sapi itu, apakah mereka tidak melihat bahwa hal itu tidak menjawab mereka ketika mereka bertanya, dan mereka tidak dapat berbicara dengannya (dan tidak kuasa menolak mudarat mau-pun mendatangkan manfaat kepada mereka?) yaitu di dunia dan akhirat mereka.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Thaha ayat 84: Yakni yang membuatku pergi mendahului mereka adalah karena ingin dekat dengan-Mu, mengharapkan ridha-Mu dan karena rindu kepada-Mu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 84
Nabi musa menduga bani israil mengikutinya di belakang. Dia berkata, 'itu mereka sedang menyusul aku. Tidak lama lagi mereka akan tiba. Dan aku bersegera datang kepada-Mu, ya tuhanku, agar engkau rida dan memberiku restu-Mu. '85. Dia berfirman, 'begitu engkau pergi mendahului mereka, sungguh, kami telah menguji kaummu setelah engkau tinggalkan mereka. Mereka gagal melalui ujian-ku sehingga terjerumus dalam kesesatan dengan menyembah patung anak sapi. Dan mereka menjadi kafir karena telah disesatkan oleh samiri. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian beraneka penafsiran dari para mufassirin berkaitan kandungan dan arti surat Thaha ayat 84 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi kita bersama. Support syi'ar kami dengan memberikan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.