Surat Thaha Ayat 74
إِنَّهُۥ مَن يَأْتِ رَبَّهُۥ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُۥ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ
Arab-Latin: Innahụ may ya`ti rabbahụ mujriman fa inna lahụ jahannam, lā yamụtu fīhā wa lā yaḥyā
Artinya: Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Hikmah Berharga Mengenai Surat Thaha Ayat 74
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 74 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka hikmah berharga dari ayat ini. Terdokumentasi beraneka penjabaran dari kalangan mufassir terkait kandungan surat Thaha ayat 74, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Sesungguhnya barangsiapa yang datang (menghadap) kepada Tuhannya dalam keadaan kafir kepadaNya, maka baginya Neraka Jahanam. Dia akan disiksa dengannya. Dia tidak akan mati didalamnya sehingga bisa bebas darinya dan tidak (pula) hidup dengan kehidupan yang dapat dinikmatinya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
74-76. Kemudian mereka menyebutkan alasan keputusan mereka itu dengan berkata: “Barangsiapa yang menghadap Allah pada hari kiamat dalam keadaan bermaksiat dengan kejahatan-kejahatan yang dia perbuat dan dia mati dalam keadaan kafir, maka balasan baginya adalah neraka Jahannam, dia akan diazab di dalamnya dan tidak dapat mati agar bisa beristirahat dari azab dan tidak pula dapat hidup dengan kehidupan yang tenang.
Dan barangsiapa yang menghadap Allah dalam keadaan beriman kepada-Nya dan telah mengerjakan amalan-amalan shalih, maka dia akan mendapat derajat yang tinggi di surga dan mereka akan kekal di dalamnya, di sana terdapat sungai-sungai yang mengalir di bawah istana-istana dan pepohonannya. Kedudukan yang agung ini merupakan balasan bagi orang yang menyucikan diri dari kotoran dosa dan kesyirikan.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
74. Kesimpulannya adalah bahwa barangsiapa yang datang kepada Tuhannya hari Kiamat dalam keadaan kafir kepada-Nya, maka baginya adalah Neraka Jahanam, ia akan masuk tinggal di dalamnya kekal selama-lamanya, ia tidak akan mati agar berhenti merasakan azabnya, dan tidak pula merasakan hidup yang baik.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
74. لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَىٰ (Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup)
Yakni tidak mati dengan kematian yang tenang, tidak pula hidup dengan hidup yang nyaman, ia merasakan sakit seperti orang hidup yang merasakan kematian dengan kematian yang buruk, dan kepekaannya terhadap rasa sakit tidak dapat hilang.
Imam Ahmad dan Imam Muslim mengeluarkan hadits dari Abu Sa’id bahwa Rasulullah suatu hari sedang berkhutbah dan sampai pada ayat ini, kemudian beliau bersabda: “Adapun penghuni neraka yang sesungguhnya maka mereka tidak dalam keadaan mati dan tidak pula hidup, sedangkan orang-orang yang masuk neraka namun bukan merupakan penghuni neraka yang sesungguhnya maka api neraka akan mematikan mereka, kemudian para pemberi syafaat akan memberinya syafaat, maka sekelompok mereka akan dibawa ke suatu sungai yang disebut dengan sungai kehidupan, sehingga mereka akan tumbuh seakan-akan buih yang tumbuh pada aliran air.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
74. Sesungguhnya orang yang menemui Tuhannya dengan mati dalam keadaan kafir dan bermaksiat, maka baginya itu neraka Jahanam. Dia tidak mati sehingga bisa beristirahat di dalamnya, dan tidak hidup bahagia sehingga bisa menikmatinya (neraka)
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sesungguhnya siapa saja yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa} kafir {maka baginya neraka Jahanam. Dia tidak mati di dalamnya dan tidak pula hidup} dia tidak mati di dalamnya sehingga bisa beristirahat dari siksaan, dan tidak hidup dengan kehidupan yang baik dan tenang di dalamnya
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
74. Allah memberitahukan bahwa orang yang mendatangiNya dan menghadapNya dalam keadaan berdosa, -sifat kejahatan menjadi cirinya dari setiap aspek, dan itu bisa menyebabkan kekufuran dan tetap menjalankannya sampai dia mati-, maka dia mendapatkan Neraka Jahanam yang pedih siksanya, yang besar rantai-rantainya, yang dasarnya sangat dalam, yang hawa panasnya sangat menyakitkan, yang berisi hukuman yang sanggup melumerkan hati dan jantung.
Di antara bukti kedahsyatannya, orang yang tersiksa di dalamnya tidak mati juga tidak hidup. Ia tidak mati hingga dapat terbebas (dari deraan siksaan) dan tiidak juga menikmati hidup yang enak. Kehidupannya hanya sarat dengan siksaan yang mengenai hati, jiwa dan raganya, yang tidak dapat dikukur kadarnya dan tidak pernah mengendor sekejap saja. Ia berteriak minta tolong, tapi tidak ditolong. Dia memohon, akan tetapi tidak disambut permintaannya. Memang benar (ada pertolongan) bila dia meminta pertolongan. Dia ditolong dengan cairan semisal nanah yang membakar wajah-wajah mereka. Dan jika memohon, niscaya dijawab (pula dengan perkataan), “Celakalah kamu di dalamnya, janganlah kamu mengajakKu bicara.”
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 74-76
(Sesungguhnya barang siapa yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa) yaitu, dia menghadap kepada Allah pada hari kiamat dalam keadaan berdosa (maka sesungguhnya baginya neraka Jahanam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup) sebagaimana firmanNya: (Mereka tidak dibinasakan sehingga mereka mati dan tidak (pula) diringankan dari mereka azabnya. Demikianlah Kami membalas setiap orang yang sangat kafir) (Surah Fathir: 36)
Firman Allah SWT: (Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh) yaitu barang siapa menghadap kepada Tuhannya pada hari kiamat dalam keadaan hatinya beriman dan membenarkannya dengan perbuatan dan ucapannya (maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia)) yaitu surga yang mempunyai derajat tinggi, kamar-kamar yang tenang, dan rumah-rumah yang baik.
Diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shamit, dari Nabi SAW, beliau bersabda,”Surga itu memiliki seratus tingkatan, jarak di antara dua tingkatan itu sama dengan jarak antara langit dan bumi. Dan Firdaus adalah tingkatan surga paling tinggi,
Firman Allah: ((yaitu) surga Adn) yaitu tempat tinggalnya. Ini sebagai badal dari kata “ad-darajat al-'ula” (yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya) yaitu mereka tinggal di dalam selamanya (Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan)) yaitu membersihkan dirinya dari kotoran, najis, dan kemusyrikan serta menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya, dan mengikuti para rasul dalam apa yang disampaikan oleh mereka berupa kebaikan dan kewajiban
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Thaha ayat 74: Yakni dalam keadaan kafir dan tetap di atasnya sampai mati.
Yang keras siksanya, yang besar belenggunya, yang dalam dasarnya, dan yang panas apinya.
Sehingga dapat beristirahat, yakni dia selalu merasakan azab. Hidupnya dipenuhi azab, baik yang menimpa hati, ruh maupun badan. Saat ia meminta pertolongan, ia tidak diberi, dan saat berdoa, ia tidak dikabulkan, bahkan Allah akan berfirman kepadanya, “Tinggallah dengan hina di dalamnya, dan janganlah kamu berbicara dengan-Ku.” Lebih dari itu, ketika mereka kehausan, maka mereka akan diberi air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan wajah.
Yakni tidak bisa hidup untuk bersenang-senang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 74
Sesungguhnya barang siapa meninggal dunia dan datang kepada tuhannya dalam keadaan berdosa dan tidak bertobat, maka sungguh, baginya adalah neraka jahanam. Dia tidak mati di dalamnya sehingga akan terus merasakan azab, dan tidak pula hidup dengan nyaman. ' demikianlah kondisi orang yang durhaka dan kafir. 75-76. Tetapi, sebaliknya, barang siapa meninggal dunia dan datang kepada-Nya dalam keadaan beriman dan telah mengerjakan kebajikan sesuai tuntunan Allah dan rasul-Nya, maka mereka itulah orang yang memperoleh derajat yang tinggi dan mulia. Mereka akan mendapatkan surga-surga 'adn yang mengalir di bawahnya, yaitu di antara pepohonannya, sungai-sungai. Mereka kekal selama-lamanya di dalamnya. Itulah balasan bagi orang yang menyucikan dan menjauhkan diri dari kekafiran dan kemungkaran.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah berbagai penjelasan dari kalangan ahli tafsir berkaitan isi dan arti surat Thaha ayat 74 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita bersama. Dukung dakwah kami dengan memberi link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.