Surat Thaha Ayat 71

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

قَالَ ءَامَنتُمْ لَهُۥ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِى عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحْرَ ۖ فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلَٰفٍ وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِى جُذُوعِ ٱلنَّخْلِ وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَآ أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَىٰ

Arab-Latin: Qāla āmantum lahụ qabla an āżana lakum, innahụ lakabīrukumullażī 'allamakumus-siḥr, fa la`uqaṭṭi'anna aidiyakum wa arjulakum min khilāfiw wa la`uṣallibannakum fī jużụ'in-nakhli wa lata'lamunna ayyunā asyaddu 'ażābaw wa abqā

Artinya: Berkata Fir'aun: "Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian. Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian. Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya".

« Thaha 70Thaha 72 »

Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Mendalam Terkait Dengan Surat Thaha Ayat 71

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 71 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran mendalam dari ayat ini. Terdokumentasi beraneka penafsiran dari berbagai ahli tafsir terkait makna surat Thaha ayat 71, antara lain sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Fir’aun berkata kepada para tukang sihir, “Apakah kalian telah beriman kepada musa dan mengikutinya serta mengakuinya sebelum aku mengizinkan kalian untuk itu? Sesungguhnya musa adalah pembesar kalian yang telah mengajarkan sihir kepada kalian, karena itu kalian mengikutinya. Maka sesungguhnya aku akan benar-benar memotong-motong tangan-tangan dan kaki-kaki kalian dengan bersilangan, tangan di potong pada satu sisi dan kaki di potong pada bagian sisi tubuh yang lain, dan aku akan benar-benar menyalib kalian (dengan mengikat jasad-jasad kalian) pada pangkal pohon kurma, dan kalian akan sungguh-sungguh tahu, wahai para tukang sihir, siapakah dari kami; aku atau Tuhan Musa yang lebih pedih siksaannya daripada siksaan pihak lain dan lebih kekal baginya?”


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

71. pernyataan mereka ini menggoncang istana Fir’aun, sehingga dia murka dan mengancam mereka: “Apakah kalian akan beriman kepada Musa padahal aku belum mengizinkan kalian?” Kemudian dia membuat kedustaan bahwa ini merupakan rencana yang telah disusun sebelumnya oleh Musa dan para penyihir itu, dan Musa adalah orang yang mengajari mereka ilmu sihir. Lalu dia menampakkan kekejamannya untuk menakut-nakuti mereka: “Sungguh aku pasti akan memotong tangan dan kaki kalian semua secara menyilang -dengan memotong tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya-, kemudian aku akan menggantung kalian di batang pohon kurma dalam keadaan tersalib; dan sungguh hai para penyihir, kalian akan mengetahui siapa yang lebih keras dan lebih lama dalam mengazab, apakah aku atau Tuhan semesta alam?”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

71. Fir'aun lalu berkata dengan menampakkan pengingkaran terhadap keimanan para tukang sihir itu dan memberikan mereka ancaman, "Apakah kalian beriman kepada Musa sebelum aku mengizinkan kalian melakukannya? Sesungguhnya Musa ini adalah pembesar kalian yang mengajarkan kalian sihir -wahai para tukang sihir-, maka sungguh akan kupotong tangan dan kaki setiap dari kalian secara bersilang, dan akan aku salib jasad-jasad kalian pada pangkal-pangkal pohon kurma sampai mati, sehingga akan menjadi pelajaran bagi selain kalian, dan pada saat itu juga kalian pasti akan mengetahui siapa diantara kita yang paling pedih dan paling kekal siksanya; aku ataukah Tuhan Musa?"


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

71. قَالَ ءَامَنتُمْ لَهُۥ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ ۖ (Berkata Fir’aun: “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian)
Yakni apakah kalian mempercayai ucapannya dan mengikuti agamanya tanpa seizinku?

إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِى عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ ۖ( Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian)
Yakni dia lebih mahir dan lebih tinggi kekuatannya dalam melakukan sihir, atau orang yang mengajari kalian sihir.
Dengan perkataan ini Fir’aun hendak menyebarkan syubhat pada orang-orang agar mereka tidak beriman, sebab Fir’aun telah mengetahui bahwa para tukang sihir itu tidak pernah belajar sihir dari Musa, bukan pula pemimpin mereka, serta antara mereka dan Musa tidak ada hubungan sebelumnya.

فَلَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُم مِّنْ خِلٰفٍ(Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik)
Yakni dengan memotong tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya.

وَلَأُصَلِّبَنَّكُمْ فِى جُذُوعِ النَّخْلِ (dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma)
Dia memilih pangkal pohon kurma karena sangat kasar dan dapat melukai.

وَلَتَعْلَمُنَّ أَيُّنَآ أَشَدُّ عَذَابًا وَأَبْقَىٰ (dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya)
Yakni agar kalian tahu apakah aku yang lebih kejam siksanya ataukah Tuhan Musa.


📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia

{ إِنَّهُۥ لَكَبِيرُكُمُ ٱلَّذِى عَلَّمَكُمُ ٱلسِّحْرَ } "Sesungguhnya ia adalah pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu sekalian" tidaklah Fir'aun mengatakan demikian melainkan untuk menutupi rakyatnya yang jelata dan menutupi kebodohan mereka sendiri, sebagaimana yang juga dikatakan : { فَٱسْتَخَفَّ قَوْمَهُۥ فَأَطَاعُوهُ } "Maka Fir'aun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya" [ Az-Zukhruf : 54 ]


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

71. Fir’aun berkata kepada para penyihir itu: “Bagaimana bisa kalian beriman kepada Musa dan mengikuti agamanya sebelum aku beri ijin kalian. Sesungguhnya Musa adalah guru agung kalian yang mengajari kalian sihir. Dan sungguh kalian telah berkomplot atas apa yang kalian kerjakan dengan maksud menyelipkan sesuatu yang samar-samar kepada manusia sehingga mereka tidak beriman. Sungguh aku akan memotong tangan dan kaki kalian melalui dua sisi yang berbeda (yaitu tangan kanan dengan kaki kiri), lalu aku akan menyalib kalian di atas batang kurma (batang itu dipilih karena keras dan menyakitkan), dan sungguh kalian akan mengetahui apakah aku yang lebih keras dan abadi siksaannya atau Tuhannya Musa?”


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Dia berkata} Fir’aun berkata {“Apakah kalian beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepada kalian. Sesungguhnya dia itu pemimpin kalian} pemimpin kalian {yang mengajari kalian sihir. Sungguh aku akan memotong tangan-tangan dan kaki-kaki kalian secara bersilang} dari sisi yang berbeda {dan sungguh aku akan menyalib kalian pada pangkal pohon kurma} batang pohon kurma {Sungguh kalian benar-benar akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih keras dan lebih kekal siksanya”} dan lebih kekal


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

71. Fir’aun berkata kepada para tukang sihir, “apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian,” maksudnya, bagimana bisa kalian lancang beriman tanpa konsultasi dan izin denganku. Fir’aun begitu terheran-heran mengapa sikap ini muncul dari mereka lantaran tata karma mereka kepada dirinya, sikap menghinakan diri dan ketundukan mereka kepadanya pada setiap urusan mereka. Dia ingin agar masalah keimanan para tukang sihir ini termasuk bagian dari prilaku mereka sebelumnya (untuk selalu taat kepadanya). Kemudian Fir’aun semakin membabi-buta dalam kekufuran dan sikapnya melampaui batas setelah adanya petunjuk kebenaran ini. Dia mengolok-olok kaumnya melalui perkataannya dan menampakkan kepada mereka bahwa keunggulan Musa atas para tukang sihir itu, bukan karena syariat yang dibawanya merupakan kebenaran. Justru (yang terjadi) dia telah menjalin kerja sama dengan para tukang sihir, menyusun tipu daya dan mengatur scenario untuk mengusir Fir’aun dan kaumnya dari negeri mereka. Kaumnya pun mengiyakan rekayasa jahat ini darinya dan menyangkanya sebagai kebenaran.
"Maka Firaun mempengaruhi kaumnya (dengan perkataan itu) lalu mereka patuh kepadanya. Karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik" (Az-Zukhruf:54), padahal pernyataan yang dilontarkan oleh Fir’aun ini tidak bisa menembus akal orang yang mempunyai kecerdasan dan pengetahuan tentang fakta dalam level terendah sekalipun. Karena Musa datang dari Madyan seorang diri. Saat tiba, dia tidak berinteraksi dengan salah satu dari para tukang sihir atau siapapun selain mereka. Bahkan yang beliau tempuh, lansung menyerukan dakwah kepada Fir’aun dan kaumnya. Beliau memperlihatkan tanda-tanda kebesaran Allah kepada mereka. Kemudian Fir’aun ingin melawan misi yang dibawa oleh Musa. Dia pun berusaha semaksimal mungkin. Mengutus seseorang di seluruh pelosok negeri untuk mendatangkan setiap tukang sihir yang piawai. Mereka pun berdatangan kepadanya. Fir’aun menjanjikan upah dan kedudukan manakala kemenangan berhasil direngkuh. Para tukang sihir itu bbegitu antusias dan menyusun tipu daya yang jitu untuk menang atas Musa. Setelah itu, terjadilah pada mereka, peristiwa keimanan kepada Musa. Apakah (dengan fakta-fakta ini semua), mungkin dibayangakan bahwa para tukang sihir itu dan Musa telah mengatur kondisi dan menjalin kesepakatan atas peristiwa yang muncul? Ini termasuk kejadian yang paling mustahil.
Selanjutnya, Fir’aun menebar ancaman kepada para tukang sihir dengan berkata, “Maka sungguh aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik.” Sebagaimana hukuman yang diperlakukan bagi pemberontak yang selallu menimbullkan kerusakan, tangan kanan dan kaki kirinya dipotong. “Dan sungguh aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma,” agar kalian dapat disaksikan orang banyak dan merasakan kehinaan. “Dan sungguh kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya,” tentu atas dasar persangkaannya dan persangkaan pengikutnya bahwa dia adalah orang yang paling dahsyat siksaannya daripada Allah dan lebih kekal, untuk memutarnalikkan fakta dan mengintimidasi orang yang mudah dibodohi.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 71-73
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang kekufuran, keingkaran, sikap melampaui batasnya, dan kesombongannya terhadap kebenaran dengan kebathilan setelah dia melihat mukjizat besar yang menakjubkan dan melihat orang-orang yang tadinya membantu­nya menjadi beriman di hadapan semua orang. Fir'aun mengalami kekalahan fatal. Dan menambah kesombongan dan keingkarannya. dia menggunakan kekuasaan dan kedudukan terhadap para tukang sihir. dia mengancam dan memperingatkan mereka, dan berkata: (Apakah kalian telah beriman) yaitu apakah kalian mempercayainya (sebelum aku memberi izin kepadamu sekalian) yaitu aku tidak memerintahkan kalian untuk itu dan kalian membangkang terhadapku dalam hal itu. Fir'aun mengucapkan kata-kata yang diketahuia oleh dirinya sendiri, para tukang sihir, dan semua orang bahwa dia berdusta (Sesungguhnya dia adalah pemimpin kalian yang mengajarkan sihir kepada kamu sekalian) yaitu kalian belajar ilmu sihir dari Musa dan telah bersepakat dengannya untuk melawanku dan rakyatku agar kalian menampak­kan kemenangan terhadapku. Sebagaimana Allah SWT berfirman di ayat lain: (sesungguhnya perbuatan ini adalah suatu muslihat yang telah kalian rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya darinya; maka kelak kalian akan mengetahui (akibat perbuatan kalian ini)) (Surah Al-A'raf: 123) Kemudian Fir'aun mulai mengancam mereka, dan berkata: (Maka sesungguhnya aku akan memotong tangan dan kaki kamu sekalian dengan bersilang secara bertimbal balik, dan sesungguhnya aku akan menyalib kamu sekalian pada pangkal pohon kurma) yaitu sungguh aku akan menjadikan kalian dicincang, membunuh kalian, dan memamerkan tubuh kalian.
Firman Allah: (dan sesungguhnya kamu akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya) yaitu kalian berkata bahwa aku dan kaumku dalam kesesatan, dan kalian bersama Musa dan kaumnya berada pada jalan petunjuk. Maka kalian akan mengetahui siapa yang akan mendapat siksa dan siapa yang kekal dalam siksanya. Setelah Fir'aun menyerang para tukang sihir dengan ancaman itu, dan mereka bersedia mengorbankan jiwanya demi Allah SWT (Mereka berkata, "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat)) yaitu, kami tidak akan memilihmu atas petunjuk dan keyakinan yang telah kami terima (dan dari Tuhan yang telah menciptakan kami) Bisa saja hal ini mengandung makna sumpah, dan bisa juga di'athafkan pada kata “Al-Bayyinat”. Mereka bermaksud bahwa kami tidak akan memilihmu atas Pencipta kami yang telah menciptakan kami dari keadaan tidak ada yang memulai penciptaan kami dari tanah liat, maka Dialah yang berhak disembah dan ditaati, bukan kamu. (Maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan) yaitu lakukanlah apa yang kamu kehendaki dan apa yang dapat kamu capai oleh tanganmu (Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja) yaitu sesungguhnya kamu hanya berkuasa di dunia ini saja, di negeri yang lenyap, dan kami menginginkan dunia yang kekal (Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami) yaitu dosa kami, khususnya dosa yang kamu paksa kepada kami berupa sihir yang kamu gunakan untuk menentang tanda kekuasaan Allah SWT dan mukjizat nabiNya
Firman Allah: (Dan Allah lebih baik (pahalaNya) dan lebih kekal (azabNya)) yaitu lebih baik bagi kami daripada kamu (lebih kekal) yaitu lebih kekal pahalanya daripada apa yang kamu janjikan kepada kami. Hal itu merupakan riwayat Ibnu Ishaq.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 71: Setelah bukti yang jelas itu, ternyata Fir’aun malah bertambah kekafirannya, maka ia mempengaruhi akal kaumnya dan memberitahukan kepada mereka, bahwa menangnya Musa melawan para pesihir bukanlah karena kebenarannya, bahkan karena sebelumnya Musa ‘alaihis salam dengan para pesihir telah mengadakan kesepakatan untuk mengeluarkan Fir’aun dan kaumnya dari negerinya. Ketika kaumnya mendengar kata-kata Fir’aun itu, mereka pun menerimanya dan menyangka bahwa perkataan Fir’aun itu benar, dan memang kaumnya adalah orang-orang fasik.

Maksudnya, tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya.

Yakni dengan persangkaannya antara dia (Fir’aun) dengan Allah ‘Azza wa Jalla; siapa yang lebih pedih dan lebih kekal siksanya. Fir’aun merubah hakikat yang sebenarnya dan menakut-nakuti orang-orang yang tidak berakal. Oleh karena itu, ketika para pesihir mengetahui yang hak, dan Allah mengaruniakan kepada mereka akal yang dengannya mereka dapat mengetahui hakikat yang sebenarnya, maka mereka menjawab ancaman Fir’aun dengan berkata, “Kami tidak akan memilih tunduk kepadamu atas bukti-bukti nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan atas Allah yang telah menciptakan kami. Maka putuskanlah yang hendak engkau putuskan. Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini.”


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 71

Fir'aun murka melihat kekalahan dan keimanan para penyihirnya. Dia berkata, 'wahai para penyihir, apakah kamu telah beriman kepadanya, yaitu kepada nabi musa, sebelum aku memberi izin kepadamu' sesungguhnya dia itu pemimpinmu. Dia tidak lebih dari sekadar penyihir pandai yang mengajarkan sihir kepadamu. Dengan beriman, kamu telah melakukan makar dan melanggar janji setiamu kepadaku, maka sungguh, aku akan memotong tangan kanan dan kaki kiri kamu secara bersilang, dan sungguh akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma. Akan aku gantung tubuh-tubuhmu dan aku ikat kaki dan tanganmu di sana agar orang-orang tahu hukuman bagi orang yang melanggar perintahku. Dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita, di antara aku dan tuhan nabi musa, yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya. ' 72. Para penyihir tidak takut pada ancaman fir'aun. Mereka berkata, 'wahai fir'aun, kami tidak akan memilih untuk lebih tunduk kepadamu daripada sebagian bukti-bukti nyata atau mukjizat yang telah datang kepada kami melalui nabi musa. Dan kami juga tidak akan mengutamakanmu sebagai sesembahan atas Allah yang telah menciptakan kami. Maka, putuskanlah yang hendak engkau putuskan dan lakukanlah apa saja yang ingin kaulakukan terhadap kami. Sesungguhnya engkau hanya dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini. Kekuasaanmu tidak akan berlanjut hingga akhirat nanti.


Anda belum lancar atau belum hafal al-Qur'an? Klik di sini sekarang!

Itulah berbagai penjabaran dari banyak ulama tafsir terhadap isi dan arti surat Thaha ayat 71 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan untuk ummat. Sokonglah syi'ar kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Tersering Dikaji

Nikmati banyak konten yang tersering dikaji, seperti surat/ayat: Al-Qashash 77, Yasin 82, Fatir 37, Al-Buruj, An-Nisa 36, Ibrahim 7. Termasuk Innallaha Ma’ash Shabiriin, Al-Isra, Ayat 15 (Lima Belas), Al-Baqarah 177, Ar-Rahman 13, Ar-Rum 21.

  1. Al-Qashash 77
  2. Yasin 82
  3. Fatir 37
  4. Al-Buruj
  5. An-Nisa 36
  6. Ibrahim 7
  7. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  8. Al-Isra
  9. Ayat 15 (Lima Belas)
  10. Al-Baqarah 177
  11. Ar-Rahman 13
  12. Ar-Rum 21

Pencarian: surat at taubah ayat 111, terjemah alfatihah, al jumuah ayat 9 dan artinya, qs 28 ayat 77, surat at taubah ayat 120

Surat dan Ayat Rezeki

GRATIS Dapatkan pahala jariyah dan buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah". Caranya, copy-paste text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah untuk memahami al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik nama suratnya, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar penjelasan lengkap untuk ayat tersebut:
 
👉 tafsirweb.com/start
 
✅ Bagikan informasi ini untuk mendapat pahala jariyah

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol di bawah: