Surat Thaha Ayat 70
فَأُلْقِىَ ٱلسَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوٓا۟ ءَامَنَّا بِرَبِّ هَٰرُونَ وَمُوسَىٰ
Arab-Latin: Fa ulqiyas-saḥaratu sujjadang qālū āmannā birabbi hārụna wa mụsā
Artinya: Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud, seraya berkata: "Kami telah percaya kepada Tuhan Harun dan Musa".
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Menarik Mengenai Surat Thaha Ayat 70
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 70 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai pelajaran menarik dari ayat ini. Didapati berbagai penjabaran dari beragam ulama terkait makna surat Thaha ayat 70, antara lain sebagaimana di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Lalu Musa melemparkan tongkatnya dan kemudian menelan apa yang mereka ada-adakan. Maka tampak nyatalah kebenaran dan hujjah menjadi tegak di hadapan mereka. Lalu tukang-tukang sihir itu menyungkurkan diri mereka di atas permukaan tanah dalam keadaan bersujud dan berkata, “Kami beriman kepada Tuhan Harun dan Musa, sebab kalau itu sihir, niscaya kami tidak akan kalah.”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
70. Setalah para penyihir itu mengetahui mukjizat ini adalah benar, maka mereka kemudian sujud tersungkur kepada Allah dan menyatakan kepada orang-orang keimanan mereka dengan berkata: “Kami telah beriman kepada Tuhan semesta alam, yaitu Tuhannya Harun dan Musa.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
70. Maka Musa melemparkan tongkatnya yang kemudian menjelma menjadi ular besar, lalu menelan sihir yang mereka perbuat, lalu seketika bersujudlah para tukang sihir itu kepada Allah karena mengetahui bahwa apa yang dilakukan oleh Musa bukanlah sihir, akan tetapi mukjizat yang datangnya dari sisi Allah, mereka berkata, "Kami telah beriman kepada Tuhan Musa dan Harun, yaitu Tuhan segala makhluk."
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
70. فَأُلْقِىَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا (Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur dengan bersujud)
Yakni ketika Musa melempar tongkatnya dan mulai menelan tongkat dan tali mereka sehingga tidak dapat kembali pada mereka, maka mereka mengetahui bahwa apa yang dilakukan Musa bukan termasuk sihir, namun itu adalah suatu kuasa Allah yang mampu melakukan segala sesuatu; oleh sebab itu mereka bersujud kepada Allah dan beriman kepada risalah Musa.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
70. Lalu para penyihir itu menyadari bahwa apa yang dilakukan Musa itu bukan sihir, namun dari Allah, lalu mereka tersungkur bersujud dan tunduk kepada Allah, lalu berkata: “Kami beriman kepada Tuhannya Harun dan Musa”. Maksudnya yaitu bahwa Pengetahuan mereka tentang kebenaran membuat mereka tunduk kepada Allah lalu bersujud kepadaNya dan beriman kepada Musa
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Lalu para penyihir itu tersungkur bersujud lalu berkata,“Kami telah percaya kepada Tuhannya Harun dan Musa”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
70. Lalu, Musa melemparkan tongkatnya, maka ia menelan segala sesuatu (ular jelmaan) yang mereka buat dan memangsanya. Sementara itu, orang-orang memperhatikan kejadian tersebut. Para tukang sihir pun sadar dengan yakin bahwa itu bukanlah sihir, akan tetapi dari Allah. Maka mereka pun bersegera untuk beriman. “Lalu tukang-tukang sihir itu tersungkur,” dengan bersujud,
"Dan ahli-ahli sihir itu serta merta meniarapkan diri dengan bersujud. Mereka berkata: "Kami beriman kepada Tuhan semesta alam, "(yaitu) Tuhan Musa dan Harun". (Al-A’raf:120-122). Kebenaran pun terkuak, Nampak dan mencuat. Sedangkan praktik sihir, tipu daya, dan makar (mereka) tertolak pada tempat perkumpulan yang ramai itu. Jadilah momentum itu sebagai bukti nyata dan rahmat bagi kaum Mukminin serta menjadi hujjah atas orang-orang yang menentang.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 65-70
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang para tukang sihir itu ketika mereka berhadapan dengan nabi Musa, bahwa mereka berkata kepada nabi Musa: (Apakah kamu yang melempar (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan? (65) Musa berkata, "Silakan kamu sekalian melemparkan”) yaitu apakah kamu pertama agar kami dapat melihat sihir apa yang kalian lakukan dan agar tampak jelas bagi manusia perbuatan kalian" (Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka) Dalam ayat lain disebutkan bahwa mereka ketika melemparkan yang ada di tangan mereka: (Mereka berkata, "Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang”) (Surah Asy-Syu'ara: 44) dan (mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan)) (Surah Al-A'raf: 116) Sedangkan di sini Allah berfirman: (Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka) Sesungguhnya itu adalah tipu muslihat. Mereka sangat banyak dan masing-masing mereka melemparkan tongkat dan tali mereka.
Firman Allah: (Maka Musa merasa takut dalam hatinya (67)) yaitu nabi Musa takut jika orang-orang teperdaya dengan sihir mereka sehingga mereka difitnah dengan hal itu sebelum dia melemparkan apa yang ada di tangan kanannya. Kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya saat itu yang memerintahkan untuk melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya. tiba-tiba tongkat itu (niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat) mengejar dan menelan tali dan tongkat-tongkat itu sehingga tidak ada yang tersisa. Para tukang sihir dan orang-orang menyaksikan hal itu dengan jelas dan gamblang. Maka mukjizat dan bukti-bukti kebenaran ditegakkan, dan kebenaran menang atas kebathilan sihir itu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang)
Setelah tukang sihir itu menyaksikan hal itu dengan mata kepala mereka sendiri, dan mereka adalah orang-orang yang mempunyai pengalaman tentang ilmu sihir dan berbagai macam cara serta jenisnya, mereka mengetahui dengan yakin bahwa apa yang didatangkan oleh nabi Musa ini bukanlah sihir dan tipu muslihat pandangan mata, dan bahwa hal itu adalah kebenaran dan tidak diragukan kebenarannya. Tidak ada seorang pun yang mampu melakukan hal itu kecuali Tuhan yang menghendaki sesuatu berfirman kepada sesuatu itu,"Jadilah kamu" lalu terjadilah hal itu. Maka saat itu juga para tukang sihir bersujud kepada Allah SWT dan mengatakan, ("Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (121) Tuhannya Musa dan Harun" (122)) (Surah Al-A’raf)
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 70
Setelah melihat ular-ular hasil sihir mereka ditelan oleh ular yang berasal dari tongkat nabi musa, lalu para penyihir itu ditiarapkan oleh rasa takut pada Allah dan kagum pada kehebatan mukjizat nabi musa. Mereka segera merunduk bersujud kepada tuhan yang maha esa seraya berkata, 'kami telah percaya dan beriman kepada tuhan harun dan musa. '71. Fir'aun murka melihat kekalahan dan keimanan para penyihirnya. Dia berkata, 'wahai para penyihir, apakah kamu telah beriman kepadanya, yaitu kepada nabi musa, sebelum aku memberi izin kepadamu' sesungguhnya dia itu pemimpinmu. Dia tidak lebih dari sekadar penyihir pandai yang mengajarkan sihir kepadamu. Dengan beriman, kamu telah melakukan makar dan melanggar janji setiamu kepadaku, maka sungguh, aku akan memotong tangan kanan dan kaki kiri kamu secara bersilang, dan sungguh akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma. Akan aku gantung tubuh-tubuhmu dan aku ikat kaki dan tanganmu di sana agar orang-orang tahu hukuman bagi orang yang melanggar perintahku. Dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita, di antara aku dan tuhan nabi musa, yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya. '.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah bermacam penafsiran dari beragam mufassir mengenai kandungan dan arti surat Thaha ayat 70 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan untuk kita. Dukunglah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.