Surat Thaha Ayat 65
قَالُوا۟ يَٰمُوسَىٰٓ إِمَّآ أَن تُلْقِىَ وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَلْقَىٰ
Arab-Latin: Qālụ yā mụsā immā an tulqiya wa immā an nakụna awwala man alqā
Artinya: (Setelah mereka berkumpul) mereka berkata: "Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Penting Berkaitan Dengan Surat Thaha Ayat 65
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 65 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam kandungan penting dari ayat ini. Terdokumentasi aneka ragam penjelasan dari kalangan ahli ilmu terkait isi surat Thaha ayat 65, di antaranya sebagaimana termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Para tukang sihir berkata, “Wahai Musa, lemparkanlah tongkatmu dahulu atau kami yang memulai untuk melemparkan apa yang kami miliki?”
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
65. Para penyihir berkata kepada Musa dengan penuh kesombongan: “Pilihlah sesukamu, apakah kamu yang akan melemparkan tongkatmu terlebih dahulu, atau kami yang akan melemparnya dahulu.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
65. Para penyihir itu berkata kepada Musa -'alaihissalām-, "Wahai Musa, pilihlah salah satu; apakah engkau yang memulai dahulu dengan mengeluarkan sihirmu ataukah kami yang akan mulai melakukannya?"
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
65. قَالُوا۟ يٰمُوسَىٰٓ إِمَّآ أَن تُلْقِىَ (mereka berkata: “Hai Musa (pilihlah), apakah kamu yang melemparkan)
Kamu yang pertama melempar.
وَإِمَّآ أَن نَّكُونَ (atau kamikah)
Atau kami.
أَوَّلَ مَنْ أَلْقَىٰ (yang mula-mula melemparkan)
Yang akan melemparnya terlebih dahulu.
Yang dimaksud adalah melempar tongkat ke atas tanah.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
65-66
Diantara hikmah dari kisah ini adalah (والله أعلم) agar manusia memikirkan perbuatan mereka, maka ketika mereka selesai dari kesibukan berbenah diri, kebenaran yang jelas datang setelah mereka minta, dan penantian yang panjang, sehingga mereka menjadi orang yang senantiasa menjaga diri.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
65. Para penyihir berkata di awal kompetisi: “Wahai Musa, kamulah yang memilih antara kamu yang pertama melempar tongkat ke tanah atau kami yang pertama melempar tongkat.” Dalam hal itu terdapat adab yang tinggi
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Mereka berkata} para penyihir berkata {“Wahai Musa, apakah kamu yang melemparkan atau kami yang pertama melempar”
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
65. Dan Allah enggan kecuali (hanya) hendak menyempurnakan cahayaNya dan mengunggulkan al-haq di atas kebatilan. Setelah tipu daya mereka komplit, dan motivasi mereka telah mengerucut, serta tidak ada yang tertinggal melainkan pelaksanaannya saja “mereka berkata,” kepada Musa “(pilihlah), apakah kamu yang melemparkan (dahulu),” tongkatmu “atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan?” mereka mengajukan alternative pilihan disertai dengan prasangka bahwa mereka pasti akan menang melawan Musa dalam kondisi apa pun.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 65-70
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang para tukang sihir itu ketika mereka berhadapan dengan nabi Musa, bahwa mereka berkata kepada nabi Musa: (Apakah kamu yang melempar (dahulu) atau kamikah orang yang mula-mula melemparkan? (65) Musa berkata, "Silakan kamu sekalian melemparkan”) yaitu apakah kamu pertama agar kami dapat melihat sihir apa yang kalian lakukan dan agar tampak jelas bagi manusia perbuatan kalian" (Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka) Dalam ayat lain disebutkan bahwa mereka ketika melemparkan yang ada di tangan mereka: (Mereka berkata, "Demi kekuasaan Fir’aun, sesungguhnya kami benar-benar akan menang”) (Surah Asy-Syu'ara: 44) dan (mereka menyulap mata orang dan menjadikan orang banyak itu takut, serta mereka mendatangkan sihir yang besar (menakjubkan)) (Surah Al-A'raf: 116) Sedangkan di sini Allah berfirman: (Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka) Sesungguhnya itu adalah tipu muslihat. Mereka sangat banyak dan masing-masing mereka melemparkan tongkat dan tali mereka.
Firman Allah: (Maka Musa merasa takut dalam hatinya (67)) yaitu nabi Musa takut jika orang-orang teperdaya dengan sihir mereka sehingga mereka difitnah dengan hal itu sebelum dia melemparkan apa yang ada di tangan kanannya. Kemudian Allah menurunkan wahyu kepadanya saat itu yang memerintahkan untuk melemparkan tongkat yang ada di tangan kanannya. tiba-tiba tongkat itu (niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat) mengejar dan menelan tali dan tongkat-tongkat itu sehingga tidak ada yang tersisa. Para tukang sihir dan orang-orang menyaksikan hal itu dengan jelas dan gamblang. Maka mukjizat dan bukti-bukti kebenaran ditegakkan, dan kebenaran menang atas kebathilan sihir itu. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang)
Setelah tukang sihir itu menyaksikan hal itu dengan mata kepala mereka sendiri, dan mereka adalah orang-orang yang mempunyai pengalaman tentang ilmu sihir dan berbagai macam cara serta jenisnya, mereka mengetahui dengan yakin bahwa apa yang didatangkan oleh nabi Musa ini bukanlah sihir dan tipu muslihat pandangan mata, dan bahwa hal itu adalah kebenaran dan tidak diragukan kebenarannya. Tidak ada seorang pun yang mampu melakukan hal itu kecuali Tuhan yang menghendaki sesuatu berfirman kepada sesuatu itu,"Jadilah kamu" lalu terjadilah hal itu. Maka saat itu juga para tukang sihir bersujud kepada Allah SWT dan mengatakan, ("Kami beriman kepada Tuhan semesta alam (121) Tuhannya Musa dan Harun" (122)) (Surah Al-A’raf)
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 65
Begitu para penyihir berhadapan dengan nabi musa, mereka berkata, 'wahai musa! apakah engkau yang melemparkan lebih dulu untuk menun-jukkan kemampuanmu, atau kami yang lebih dahulu melemparkan''66. Dia berkata, 'silakan kamu melemparkan lebih dulu!' para penyihir itu lantas melemparkan alat sihir mereka ke tengah arena, maka tiba tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya seakan-akan menjadi ular yang merayap dengan cepat, karena sihir mereka.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penjelasan dari banyak ahli ilmu mengenai isi dan arti surat Thaha ayat 65 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat untuk ummat. Sokong dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.