Surat Thaha Ayat 64
فَأَجْمِعُوا۟ كَيْدَكُمْ ثُمَّ ٱئْتُوا۟ صَفًّا ۚ وَقَدْ أَفْلَحَ ٱلْيَوْمَ مَنِ ٱسْتَعْلَىٰ
Arab-Latin: Fa ajmi'ụ kaidakum ṡumma`tụ ṣaffā, wa qad aflaḥal-yauma manista'lā
Artinya: Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris. dan sesungguhnya beruntunglah oran yang menang pada hari ini.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Surat Thaha Ayat 64
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 64 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka kandungan mendalam dari ayat ini. Terdapat beraneka penjabaran dari para ulama terkait kandungan surat Thaha ayat 64, di antaranya sebagaimana termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
62-64. Maka para tukang sihir itu saling tarik menarik dalam urusan mereka dan berbicara dengan percakapan rahasia. Mereka berkata, “Sesungguhnya Musa dan Harun adalah tukang sihir yang ingin mengusir kalian dari negeri kalian melalui keahlian sihir mereka dan menyingkirkan keahlian sihir besar yang ada pada kalian. Maka matangkanlah strategi tipu daya kalian dan kuatkanlah tekad kalian untuk tujuan tersebut tanpa ada silang pendapat diantara kalian dan kemudian datanglah kalian dengan berbaris satu barisan, dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kalian dengan serentak, agar kalian bisa membelalakkan mata semua manusia dan mengalahkan sihir Musa dan saudaranya (Harun). Sesungguhnya hari ini telah memenangkan keinginannya orang yang berada di atas lawannya, sehingga dapat mengalahkan dan mempercundanginya.”
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
64. Maka kuatkan dan kumpulkanlah segala tipu daya kalian dan jangan sekali-kali kalian berselisih, lalu datanglah kalian dengan berbaris, dan lemparkan sihir yang kalian miliki secara serempak, dan sungguh beruntunglah orang yang mengalahkan lawannya pada hari ini."
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
64. فَأَجْمِعُوا۟ كَيْدَكُمْ (Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian)
Yakni jadikanlah tujuan kalian semua adalah membuat tipu daya baginya.
ثُمَّ ائْتُوا۟ صَفًّا ۚ( kemudian datanglah dengan berbaris)
Yakni dengan berbaris dan bersatu agar kalian lebih teratur dan lebih menakutkan.
وَقَدْ أَفْلَحَ الْيَوْمَ مَنِ اسْتَعْلَىٰ (dan sesungguhnya beruntunglah oran yang menang pada hari ini)
Ini semua adalah perkataan para tukang sihir kepada sesama mereka.
Pendapat lain mengatakan ini merupakan perkataan Fir’aun kepada para tukang sihir.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
Para penyihir mengetahui bahwa dengan berhimpun mereka akan menang, maka mereka pun melakukannya; justru para muslihun lebih memahami dan menyadari betapa pentingnya berhimpun.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
64. Tentukanlah strategi rahasia kalian dan putuskanlah keputusan yang menguatkan pada satu tujuan, kemudian majulah kalian dalam satu barisan untuk membuat takjub pandangan. Dan sungguh beruntunglah orang yang unggul pada hari ini. Ini merupakan perkataan para penyihir kepada sebagian mereka.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Kumpulkanlah segala tipu daya kalian} kuatkanlah tipu daya kalian dengan dikumpulkan untuknya {kemudian datanglah dalam satu barisan} dan majulah dengan berbaris {Sungguh beruntung} kemenangan yang diinginkan {orang yang menang} menaklukkan musuhnya {pada hari ini
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
64. INi adalah himbauan dari sebagian mereka kepada kelomppoknya untuk berusaha keras dalam menumbangkan Musa. Oleh karena itu, mereka berkata, “Maka himpunlah segala daya (sihir) kamu sekalian,” maksudnya tunjukkanlah (kemampuan kalian) sekaligus dengan cara bahu-membahu, saling mendukung, dan menolong dalam keadaan perkataan dan hati kalian bersatu. “Kemudian datanglah dengan berbaris,” agar kalian lebih leluasa menjalankan pekerjaan kalian dan lebih disegani dalam hati. Dan supaya sebagian kalian tidak menyisihkan kemampuannya ketahuilah, siapa saja yang beruntung hari ini, sukses dan berhasil mengalahkan yang lain, maka sesungguhnya dia menjadi seorang yang beruntung lagi menang. Inilah hari keberuntungan baginya, tiada hari setelah ini. Alangkah teguhnya mereka dalam kebatilan dan betapa dahsyatnya mereka berada di dalamnya! Pasalnya, mereka mengusahakan setiap cara, piranti, dan tipu daya untuk melancarkan makar kepada al-Haq.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 60-64
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun, bahwa setelah dia berjanji dengan nabi Musa di waktu dan tempat yang ditentukan, yaitu Fir'aun mulai mengumpulkan semua ahli sihir dari kota-kota di bawah kekuasaannya, yaitu setiap orang yang ahli dalam sihir di masa itu, dan bahwa sihir itu banyak dilakukan orang-orang dan sangat laku, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Fir’aun berkata (kepada pemuka kaumnya),"Datangkanlah kepadaku semua ahli sihir yang pandai”) (Surah Yunus: 79)
(Kemudian dihadapkan) yaitu orang-orang berkumpul di hari yang dijanjikan yaitu hari raya mereka. Fir'aun duduk di atas singgasana kerajaannya, dan para pembesar kerajaannya duduk berbaris di sampingnya, dan rakyatnya berdiri di bagian kiri dan kanannya. Nabi Musa datang dengan berpegang pada tongkatnya bersama saudaranya, nabi Harun. Para ahli sihir berdiri di hadapan Fir'aun dalam keadaan berbaris, sedangkan Fir'aun menyemangait dan mendorong mereka melakukan pekerjaannya pada hari itu. Mereka berharap kepada dari Fir'aun, dan Fir'aun memberikan janji dan hadiah kepada mereka. Mereka berkata: ("(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?” (41) Fir’aun menjawab, "Ya, dan sesungguhnya kalian benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)” (42)) (Surah Asy-Syu’ara’) dan (Berkata Musa kepada mereka, "Celakalah kalian, janganlah kalian mengada-adakan kedustaan terhadap Allah”) yaitu, janganlah membuat ilusi terhadap orang-orang dengan perbuatan kalian, sesuatu yang tidak ada hakikatnya. dan hal itu adalah makhluk, padahal kenyataannya bukanlah makhluk. Sehingga kalian telah mengada-adakan kedustaan terhadap Allah (maka Dia membinasakan kalian dengan siksa) yaitu Allah membinasakan kalian dengan azab yang tidak menyisakan seorang pun di antara kalian (Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan (61) Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan di antara mereka) Dikatakan bahwa maknannya adalah mereka bersengketa dalam hal yang ada di antara mereka. Ada yang berkata,”Ini bukanlah ucapan seorang penyihir, melainkan ucapan seorang nabi” Ada yang berkata juga bahwa dia adalah seorang tukang sihir. Dikatakan juga hal lainnya. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Firman Allah: (dan mereka merahasiakan percakapan (mereka)) yaitu mereka berbisik-bisik di antara mereka (Mereka berkata, "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir”) Ini adalah bahasa sebagian orang Arab yang dibaca berdasarkan i’rabnya. Maksudnya adalah bahwa para tukang sihir itu berkata di antara mereka,”Kalian mengetahui bahwa lelaki ini dan saudaranya (yakni nabi Musa dan nabi Harun) adalah dua orang tukang sihir yang sangat pandai dan ahli dalam sihir. Keduanya bermaksud mengalahkan kalian dan kaum kalian pada hari ini, dan merebut hati manusia, serta orang-orang awam akan mengikuti keduanya. Keduanya memerangi Fir'aun dan tentaranya. Lalu keduanya menang atas Fir'aun, dan keduanya akan mengusir kalian dari tanah air kalian"
Firman Allah: (dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang utama) yaitu keduanya bisa merebut kedudukan kalian dengan sihirnya, dan para ahli sihir diagungkan karena harta dan rezeki mereka dengan sihir itu. Mereka berkata,"Jika keduanya mengalahkan kalian, maka keduanya akan membinasakan dan mengusir kalian dari negeri ini. Dengan demikian keduanyal menguasainya tanpa kalian.
Ibnu Abbas berkat tentang firmanNya: (dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang utama) yaitu menguasai mereka di dalamnya dan penghidupannya.
Qatadah berkata bahwa kedudukan mereka saat itu adalah kedudukan Bani Israil. Mereka adalah orang yang jumlahnya dan hartanya banyak. Lalu musuh Allah berkata,"Keduanya hendak merebut hal itu untuk diri mereka sendiri"
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (kedudukan kalian yang utama) yaitu, yang sekarang kalian kuasai.
(Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris) yaitu berkumpullah kalian dalam satu barisan, lalu lemparkanlah apa yang ada di tangan kalian di waktu yang bersamaan untuk mengejutkan pandangan dan kalian bisa mengalahkan orang ini dan saudaranya (dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini) di antara kami dan dia. Adapun kita, maka raja ini telah menjanjikan kepada kita akan memberikan hadiah yang berlimpah, sedangkan orang ini jika menang, maka dia mendapat kedudukan yang sangat besar"
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Thaha ayat 64: Agar kamu lebih kuat berbuat dan lebih ditakuti.
Maksud hari ini ialah hari berlangsungnya pertandingan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 64
Karena itu, maka bersatulah menghadapi kedua orang itu. Kumpulkanlah segala tipu daya kamu, baik berupa sihir maupun yang lain, kemudian datanglah kamu semua dengan berbaris rapi dan kompak agar kita dapat mengalahkan mereka berdua, dan sesungguhnya beruntung orang yang menang pada hari ini, yaitu hari ketika kita dan mereka berdua unjuk keahlian masing-masing. '65. Begitu para penyihir berhadapan dengan nabi musa, mereka berkata, 'wahai musa! apakah engkau yang melemparkan lebih dulu untuk menun-jukkan kemampuanmu, atau kami yang lebih dahulu melemparkan''.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian sekumpulan penafsiran dari para ahli ilmu mengenai kandungan dan arti surat Thaha ayat 64 (arab-latin dan artinya), semoga menambah kebaikan bagi ummat. Bantu perjuangan kami dengan memberikan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.