Surat Thaha Ayat 60
فَتَوَلَّىٰ فِرْعَوْنُ فَجَمَعَ كَيْدَهُۥ ثُمَّ أَتَىٰ
Arab-Latin: Fa tawallā fir'aunu fa jama'a kaidahụ ṡumma atā
Artinya: Maka Fir'aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya, kemudian dia datang.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Tentang Surat Thaha Ayat 60
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 60 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi pelajaran berharga dari ayat ini. Tersedia variasi penjelasan dari berbagai ahli ilmu berkaitan kandungan surat Thaha ayat 60, sebagiannya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Maka Fir’aun berpaling mengabaikan ajakan yang dibawa Musa kepadanya berupa kebenaran. Lalu dia mengumpulkan tukang-tukang sihirnya dan setelah itu dia datang pada waktu pertemuan (yang telah disepakati).
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
60. Kemudian Fir’aun berpaling dari Musa dengan penuh kemurkaan, lalu dia mulai mengundang para penyihir untuk menguatkan perlawanannya, dan dia mendatangkan mereka pada waktu yang telah ditentukan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
60. Maka Fir'aun meninggalkan tempat itu lalu mengatur dan mengumpulkan makar dan tipu dayanya. Kemudian ia datang pada waktu dan tempat yang telah ditentukan sebelumnya untuk mengadu kekuatan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
60. فَجَمَعَ كَيْدَهُۥ (lalu mengatur tipu dayanya)
Yakni Fir’aun mengatur sihir dan tipu daya serta mengumpulkan para tukang sihir.
ثُمَّ أَتَىٰ( kemudian dia datang)
Yakni datang ke pertemuan itu.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
60. Lalu Fir’aun membubarkan diri dari pertemuan itu dan mengumpulkan sesuatu yang hampir serupa dengannya, yaitu para penyihir dan alat perlengkapan mereka, kemudian memberikan janji untuk mereka.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Lalu Fir‘aun berpaling} pergi {dan mengatur tipu dayanya} tipu daya dan muslihatnya {Kemudian dia datang
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
60. “Maka Fir’aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya” maksudnya seluruh upaya yang dapat dia tempuh untuk memperdayai Musa dengannya. Maka dia mengutus orang di seluruh kota untuk mengumpulkan tukang-tukang sihir yang piawai dalam keahlian sihirnya. Pada waktu itu, praktik sihir begitu merata, dan pendalamannya sangat diminati. Ia pun berhasil mendatangkan tukang sihir dalam jumlah besar. Kemudian masing-masing dari mereka datang pada waktu yang sudah ditentukan. Pertemuan itu begitu padat, dihadari oleh kaum lelaki dan wanita., para petinggi, orang-orang bangsawan,rakyat awam, anak-anak kecil dan orang-orang tua. Mereka menghimbau orang-orang untuk ikut serta berkumpul. Dan mereka berkata,
"dan dikatakan kepada orang banyak: "Berkumpullah kamu sekalian. semoga kita mengikuti ahli-ahli sihir jika mereka adalah orang-orang yang menang" (Asy-Syuara: 39-40).
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 60-64
Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun, bahwa setelah dia berjanji dengan nabi Musa di waktu dan tempat yang ditentukan, yaitu Fir'aun mulai mengumpulkan semua ahli sihir dari kota-kota di bawah kekuasaannya, yaitu setiap orang yang ahli dalam sihir di masa itu, dan bahwa sihir itu banyak dilakukan orang-orang dan sangat laku, sebagaimana Allah SWT berfirman: (Fir’aun berkata (kepada pemuka kaumnya),"Datangkanlah kepadaku semua ahli sihir yang pandai”) (Surah Yunus: 79)
(Kemudian dihadapkan) yaitu orang-orang berkumpul di hari yang dijanjikan yaitu hari raya mereka. Fir'aun duduk di atas singgasana kerajaannya, dan para pembesar kerajaannya duduk berbaris di sampingnya, dan rakyatnya berdiri di bagian kiri dan kanannya. Nabi Musa datang dengan berpegang pada tongkatnya bersama saudaranya, nabi Harun. Para ahli sihir berdiri di hadapan Fir'aun dalam keadaan berbaris, sedangkan Fir'aun menyemangait dan mendorong mereka melakukan pekerjaannya pada hari itu. Mereka berharap kepada dari Fir'aun, dan Fir'aun memberikan janji dan hadiah kepada mereka. Mereka berkata: ("(Apakah) sesungguhnya kami akan mendapat upah, jika kamilah yang menang?” (41) Fir’aun menjawab, "Ya, dan sesungguhnya kalian benar-benar akan termasuk orang-orang yang dekat (kepadaku)” (42)) (Surah Asy-Syu’ara’) dan (Berkata Musa kepada mereka, "Celakalah kalian, janganlah kalian mengada-adakan kedustaan terhadap Allah”) yaitu, janganlah membuat ilusi terhadap orang-orang dengan perbuatan kalian, sesuatu yang tidak ada hakikatnya. dan hal itu adalah makhluk, padahal kenyataannya bukanlah makhluk. Sehingga kalian telah mengada-adakan kedustaan terhadap Allah (maka Dia membinasakan kalian dengan siksa) yaitu Allah membinasakan kalian dengan azab yang tidak menyisakan seorang pun di antara kalian (Dan sesungguhnya telah merugi orang yang mengada-adakan kedustaan (61) Maka mereka berbantah-bantahan tentang urusan di antara mereka) Dikatakan bahwa maknannya adalah mereka bersengketa dalam hal yang ada di antara mereka. Ada yang berkata,”Ini bukanlah ucapan seorang penyihir, melainkan ucapan seorang nabi” Ada yang berkata juga bahwa dia adalah seorang tukang sihir. Dikatakan juga hal lainnya. Hanya Allah yang lebih mengetahui.
Firman Allah: (dan mereka merahasiakan percakapan (mereka)) yaitu mereka berbisik-bisik di antara mereka (Mereka berkata, "Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar ahli sihir”) Ini adalah bahasa sebagian orang Arab yang dibaca berdasarkan i’rabnya. Maksudnya adalah bahwa para tukang sihir itu berkata di antara mereka,”Kalian mengetahui bahwa lelaki ini dan saudaranya (yakni nabi Musa dan nabi Harun) adalah dua orang tukang sihir yang sangat pandai dan ahli dalam sihir. Keduanya bermaksud mengalahkan kalian dan kaum kalian pada hari ini, dan merebut hati manusia, serta orang-orang awam akan mengikuti keduanya. Keduanya memerangi Fir'aun dan tentaranya. Lalu keduanya menang atas Fir'aun, dan keduanya akan mengusir kalian dari tanah air kalian"
Firman Allah: (dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang utama) yaitu keduanya bisa merebut kedudukan kalian dengan sihirnya, dan para ahli sihir diagungkan karena harta dan rezeki mereka dengan sihir itu. Mereka berkata,"Jika keduanya mengalahkan kalian, maka keduanya akan membinasakan dan mengusir kalian dari negeri ini. Dengan demikian keduanyal menguasainya tanpa kalian.
Ibnu Abbas berkat tentang firmanNya: (dan hendak melenyapkan kedudukan kalian yang utama) yaitu menguasai mereka di dalamnya dan penghidupannya.
Qatadah berkata bahwa kedudukan mereka saat itu adalah kedudukan Bani Israil. Mereka adalah orang yang jumlahnya dan hartanya banyak. Lalu musuh Allah berkata,"Keduanya hendak merebut hal itu untuk diri mereka sendiri"
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (kedudukan kalian yang utama) yaitu, yang sekarang kalian kuasai.
(Maka himpunkanlah segala daya (sihir) kamu sekalian, kemudian datanglah dengan berbaris) yaitu berkumpullah kalian dalam satu barisan, lalu lemparkanlah apa yang ada di tangan kalian di waktu yang bersamaan untuk mengejutkan pandangan dan kalian bisa mengalahkan orang ini dan saudaranya (dan sesungguhnya beruntunglah orang yang menang pada hari ini) di antara kami dan dia. Adapun kita, maka raja ini telah menjanjikan kepada kita akan memberikan hadiah yang berlimpah, sedangkan orang ini jika menang, maka dia mendapat kedudukan yang sangat besar"
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Thaha ayat 60: Yang ia sanggupi, dan ia mengirimkan orang yang akan mengumpulkan para penyihir yang ahli di berbagai kota. Ketika itu, sihir sedang marak dan ilmu sihir disukai oleh manusia, maka terkumpullah para penyihir dalam jumlah banyak dan mereka pun hadir pada hari yang ditentukan. Pada hari itu, lapangan penuh dihadiri oleh kaum laki-laki dan wanita, para pembesar dan orang-orang terhormat, orang-orang awam, orang dewasa dan anak-anak.
Setelah Fir'aun mengatur tipu dayanya, maka Fir'aun bersama pengikut-pengikutnya datang ke tempat yang ditentukan itu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 60
Kesepakatan untuk mengadu mukjizat musa dengan sihir para penyihir fir'aun terjalin. Maka fir'aun meninggalkan tempat pertemuan itu, lalu dengan segera dia mengatur tipu dayanya untuk mengalahkan nabi musa. Setelah waktu yang disepakati tiba, kemudian dia datang kembali bersama para penyihir dan orang-orang yang akan menyaksikan peristiwa tersebut. 61. Setelah berhadapan dengan para penyihir itu, nabi musa berkata kepada mereka, 'wahai para penyihir, celakalah kamu! janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, seperti menuhankan fir'aun, meremehkan rasul Allah, dan menganggap mukjizatku sebagai sihir. Ingatlah, nanti dia akan membinasakan kamu dengan azab yang sangat pedih. ' dan sungguh, akan rugi orang yang mengada-adakan kedustaan terhadap Allah.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian bermacam penjelasan dari banyak mufassirun terhadap makna dan arti surat Thaha ayat 60 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi kita bersama. Bantu kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.