Surat Thaha Ayat 37
وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَيْكَ مَرَّةً أُخْرَىٰٓ
Arab-Latin: Wa laqad manannā 'alaika marratan ukhrā
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kali yang lain,
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Menarik Berkaitan Surat Thaha Ayat 37
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 37 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada bermacam tafsir menarik dari ayat ini. Terdapat bermacam penjelasan dari banyak mufassirin terhadap kandungan surat Thaha ayat 37, sebagiannya sebagaimana tertera:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Dan sungguh Kami telah melimpahkan kepadamu (wahai Musa) sebelum nikmat ini berupa nikmat lain, yaitu ketika kamu masih menyusu, lalu Kami selamatkan kamu dari kekejaman Fir’aun.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
37-39. Hai Musa, sungguh Kami telah memberi banyak kenikmatan yang lain sebelum kenikmatan ini sejak kamu dilahirkan; ketika Kami memberi ilham kepada ibumu agar memperhatikanmu: “Letakkanlah anakmu, Musa, di sebuah tempat kemudian hanyutkanlah tempat itu di sungai Nil, karena aliran air sungai akan menghanyutkannya ke tepi dan dia akan diambil Fir’aun, si musuh Allah dan musuh Musa.”
Hai Musa, dan aku telah menjadikan rasa cinta terhadapmu dalam hati manusia agar kamu tumbuh dalam pengawasan dan perhatian-Ku.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
37. Dan sungguh Kami telah memberimu nikmat sekali lagi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
37. وَلَقَدْ مَنَنَّا عَلَيْكَ مَرَّةً أُخْرَىٰٓ (Dan sesungguhnya Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kali yang lain)
Ini merupakan kalimat baru yang mengingatkan Nabi Musa akan kenikmatan-kenikmatan Allah yang telah diberikan kepadanya.
Makna (المن) adalah pemberian karunia dan kebaikan.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
37. Dan sungguh Kami telah memberikan kepadamu nikmat lain yang banyak. Al-Munnu adalah kebaikan dan keutamaan.
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Sungguh Kami benar-benar telah memberikan nikmat} memberikan nikmat {kepadamu pada kesempatan yang lain
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
37-39. Setelah menyebutkan karuniaNya yang tercurahkan kepada hamba dan RasulNya, Musa bin Imran dalam bentuk penguasaan agama, menerima wahyu dan risalah serta menjawab permohonannya, Allah mengingatkan kenikmatanNya yang terlimpahkan kepadanya pada masa pertumbuhan fisik dan perkembangan tahapan-tahapannya.
Allah berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kali yang lain,” saat itu Kami mengilhamkan ibumu untuk meletakkanmu ke dalam sebuah peti (untuk dihanyutkan ke sungai) pada saat engkau masih berada di masa penyusuan lantaran takut kepada Fir’aun. Karena ia (Fir’aun) menitahkan penyembelihan anak laki-laki Bani Israil. Maka si ibu menyembunyikannya, dan benar-benar mengkhawatirkan (keadaan) nya. Ia pun meletakannya di peti itu, selanjutnya, mengapungkannya di sungai, yaitu sisi sungai Nil Mesir. Allah memerintahkan sungai itu agar melontarkannya ke tepian dan mengondisikannya agar di ambil oleh orang yang paling bengis permusuhannya kepada Allah dan Musa. Ia (Musa) tumbuh berkembang di tengah anak-anaknya. Menjadi buah hati bagi orang yang melihatnya.
Karena itu, Allah berfirman, “dan Aku telah mellimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dariKu.” Setiap orang yang melihat beliau, langsung menyukainya. “Dan supaya kamu diasuh di bawah (pengawasan) MataKu,” maksudnya engkau tumbuh di bawah pengawasan dan jaminan yang lebih agung dan lebih sempurna daripada perlindungan Dzat Yang Mahabaik, Maha Penyayang dan Mahakuasa untuk mendistribusikan kemaslahatan-kemaslahatan bagi hambaNya dan menyingkirkan bahaya-bahaya dariNya? Tidaklah beliau melewati satu kondisi ke kondisi berikutnya melainkan pasti Allah-lah yang mengatur semua urusan itu untuk kebaikan Musa.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 36-39
Ini merupakan sesuatu yang dikabulakn dari Allah SWT kepada rasulNya nabi Musa dalam apa yang dia minta kepadaNya SWT, dan mengingatkan kepadanya atas semua nikmat kepadanya sebelumnya berupa perkara yang dialami ibunya ketika ibunya masih menyusuinya dan waspada terhadap Fir'aun dan para pembesarnya agar mereka tidak membunuhnya. karena nabi Musa dilahirkan di tahun ketika Fir'aun dan para pembesarnya membunuh para bayi. Lalu ibu nabi Musa membuat sebuah peti dan dia masih menyusuinya, lalu dia meletakkan nabi Musa di dalamnya dan menghanyutkannya ke sungai Nil, lalu die mengikatnya dengan tali yang dihubungkan ke rumahnya. Lali ibu nabi Musa pergi untuk memperbarui talinya, dan peti itu terlepas darinya dan terbawa hanyut oleh arus sungai. Lalu hatinya dirundung kedukaan dan kesedihan yang diungkapkan Allah SWT dalam firmanNya: (Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya) (Surah Al-Qashash: 10) sungai Nil itu membawanya ke istana Fir'aun (Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka) (Surah Al-Qashash: 8) yaitu suatu takdir yang telah ditetapkan dari Allah, dimana mereka membunuh bayi-bayi kaum Bani Israil karena mereka takut atas kelahiran nabi Musa. Maka Allah memberikan suatu keputusan baginya dan MilikNyalah kekuasaan yang Maha Agung dan takdir yang sempurna, bahwa tidaklah nabi Musa dipelihara kecuali di dalam asuhan Fir'aun, dan dia makan serta minum dari makanan dan minumannya dengan menanamkan kasih sayang kepada nabi Musa di dalam hati Fir'aun dan istrinya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhmu. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku) yaitu, dalam hati musuhmu, Aku menjadikannya mencintaimu.
Salamah bin Kahil berkata tentang firmanNya: (Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku) dia berkata bahwa maknannya,”Aku menjadikan dirimu disukai hamba-hambaKu.
(dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku) Abu Imran Al-Juni berkata bahwa maknanya adalah nabi Musa dipelihara di bawah pengawasan Allah. Qatadah berkata bahwa kamu dipelihara di bawah pengawasanku
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa Allah menjadikannya berada di dalam istana raja, dia hidup mewah dan senang, serta makanannya sama dengan makanan raja. Itulah arti kata sun'ah.
Firman Allah: ( (yaitu) ketika saudara perempuanmu berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir'aun), "Bolehkah saya menunjukkan kepada kalian orang yang akan memeliharanya?” Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya) Demikian itu setelah nabi Musa berada dalam asuhan keluarga Fir'aun. Maka mereka mencari wanita yang akan menyusuinya, dan nabi Musa menolak mereka, dan Allah SWT berfirman: (dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu) Lalu saudarinya datang (dan berkata,”Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahli bait yang akan memeliharanya untuk kalian dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?) (Surah Al-Qashash: 12) yaitu maukah kalian aku tunjukkan seseorang yang mau menyusuinya untuk kalian dengan imbalan. Lalu dia membawanya dan keluarga Fir'aun bersamanya ke tempat ibunya. Lalu Ibunya menyusuinya dan nabi Musa mau menerimanya, lalu mereka sangat senang dengan itu, dan mereka memberi upah kepada ibu nabi Musa dalam hal itu. Lalu ibu Musa memperoleh kebahagiaan dan kedudukan yang tinggi di dunia dan pahala yang lebih besar dan melimpah di akhirat.
Allah SWT berfirman di sini: (Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita) yaitu karenamu (Dan kamu pernah membunuh seorang manusia) yaitu seorang dari bangsa Qibti (lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan) yaitu sesuatu yang timbul karena keluarga Fir'aun bertekad untuk membunuhnya. Maka nabi Musa melarikan diri sehingga dia sampai di mata air Madyan. Lalu seorang laki-laki shalih berkata kepadanya: (Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim) (Surah Al-Qashash: 25)
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Thaha ayat 37: Setelah Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan nikmat-nikmat yang diberikan kepada Musa bin Imran berupa nikmat agama, wahyu, kerasulan dan pengabulan doa, Allah menyebutkan pula nikmat-Nya saat Beliau masih kecil dan dalam masa perkembangan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 37
37-38. Dan wahai musa, ketahuilah bahwa sesungguhnya tanpa engkau minta pun, kami telah memberi nikmat kepadamu pada kesempatan yang lain sebelum ini, yaitu ketika kami mengilhamkan kepada ibumu sesudah kelahiranmu sesuatu yang diilhamkan, yaitu cara menyelamatkanmu dari rencana keji fir'aun
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian pelbagai penjelasan dari para mufassirun mengenai kandungan dan arti surat Thaha ayat 37 (arab-latin dan artinya), semoga bermanfaat bagi kita bersama. Sokong perjuangan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.