Surat Thaha Ayat 38

إِذْ أَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ أُمِّكَ مَا يُوحَىٰٓ

Arab-Latin: Iż auḥainā ilā ummika mā yụḥā

Artinya: Yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu suatu yang diilhamkan,

« Thaha 37Thaha 39 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Kandungan Berharga Tentang Surat Thaha Ayat 38

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 38 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beberapa kandungan berharga dari ayat ini. Diketemukan beberapa penjabaran dari berbagai pakar tafsir mengenai isi surat Thaha ayat 38, misalnya sebagaimana tercantum:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Yaitu ketika Kami memberikan ilham kepada ibumu,


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

38. Yaitu tatkala Kami mengilhamkan kepada ibumu sesuatu yang diilhamkan yang menjadi sebab Allah melindungimu dari makar Fir'aun.


📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

38. إِذْ أَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ أُمِّكَ (yaitu ketika Kami mengilhamkan kepada ibumu)
Yakni Kami ilhamkan kepadanya.

مَا يُوحَىٰٓ (suatu yang diilhamkan)
Suatu ilham.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

38. Saat Kami memberikan ilham kepada ibumu untuk menjagamu. Dan terkadang wahyu itu digunakan untuk menyebut makna ilham seperti memberi ilham lebah untuk membuat sarang. Dan terkadang digunakan untuk memberikan contoh kepemilikan dalam ranah manusia sebagaimana yang terjadi kepada Maryam ketika bajunya tertiup.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Ketika Kami mengilhamkan} menghilhamkan {kepada ibumu sesuatu yang diilhamkan} sesuatu yang diilhamkan


📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

37-39. Setelah menyebutkan karuniaNya yang tercurahkan kepada hamba dan RasulNya, Musa bin Imran dalam bentuk penguasaan agama, menerima wahyu dan risalah serta menjawab permohonannya, Allah mengingatkan kenikmatanNya yang terlimpahkan kepadanya pada masa pertumbuhan fisik dan perkembangan tahapan-tahapannya.
Allah berfirman, “Dan sesungguhnya Kami telah memberi nikmat kepadamu pada kali yang lain,” saat itu Kami mengilhamkan ibumu untuk meletakkanmu ke dalam sebuah peti (untuk dihanyutkan ke sungai) pada saat engkau masih berada di masa penyusuan lantaran takut kepada Fir’aun. Karena ia (Fir’aun) menitahkan penyembelihan anak laki-laki Bani Israil. Maka si ibu menyembunyikannya, dan benar-benar mengkhawatirkan (keadaan) nya. Ia pun meletakannya di peti itu, selanjutnya, mengapungkannya di sungai, yaitu sisi sungai Nil Mesir. Allah memerintahkan sungai itu agar melontarkannya ke tepian dan mengondisikannya agar di ambil oleh orang yang paling bengis permusuhannya kepada Allah dan Musa. Ia (Musa) tumbuh berkembang di tengah anak-anaknya. Menjadi buah hati bagi orang yang melihatnya.
Karena itu, Allah berfirman, “dan Aku telah mellimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dariKu.” Setiap orang yang melihat beliau, langsung menyukainya. “Dan supaya kamu diasuh di bawah (pengawasan) MataKu,” maksudnya engkau tumbuh di bawah pengawasan dan jaminan yang lebih agung dan lebih sempurna daripada perlindungan Dzat Yang Mahabaik, Maha Penyayang dan Mahakuasa untuk mendistribusikan kemaslahatan-kemaslahatan bagi hambaNya dan menyingkirkan bahaya-bahaya dariNya? Tidaklah beliau melewati satu kondisi ke kondisi berikutnya melainkan pasti Allah-lah yang mengatur semua urusan itu untuk kebaikan Musa.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 36-39
Ini merupakan sesuatu yang dikabulakn dari Allah SWT kepada rasulNya nabi Musa dalam apa yang dia minta kepadaNya SWT, dan mengingatkan kepadanya atas semua nikmat kepadanya sebelumnya berupa perkara yang dialami ibunya ketika ibunya masih menyusuinya dan waspada terhadap Fir'aun dan para pembesarnya agar mereka tidak membunuhnya. karena nabi Musa dilahirkan di tahun ketika Fir'aun dan para pembesarnya membunuh para bayi. Lalu ibu nabi Musa membuat sebuah peti dan dia masih menyusuinya, lalu dia meletakkan nabi Musa di dalamnya dan menghanyut­kannya ke sungai Nil, lalu die mengikatnya dengan tali yang dihubungkan ke rumahnya. Lali ibu nabi Musa pergi untuk memperbarui talinya, dan peti itu terlepas darinya dan terbawa hanyut oleh arus sungai. Lalu hatinya dirundung kedukaan dan kesedihan yang diungkapkan Allah SWT dalam firmanNya: (Dan menjadi kosonglah hati ibu Musa. Sesungguhnya hampir saja ia menyatakan rahasia tentang Musa, seandainya tidak Kami teguhkan hatinya) (Surah Al-Qashash: 10) sungai Nil itu membawanya ke istana Fir'aun (Maka dipungutlah ia oleh keluarga Fir’aun yang akibatnya dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka) (Surah Al-Qashash: 8) yaitu suatu takdir yang telah ditetapkan dari Allah, dimana mereka membunuh bayi-bayi kaum Bani Israil karena mereka takut atas kelahiran nabi Musa. Maka Allah memberikan suatu keputusan baginya dan MilikNyalah kekuasaan yang Maha Agung dan takdir yang sempurna, bahwa tidaklah nabi Musa dipelihara kecuali di dalam asuhan Fir'aun, dan dia makan serta minum dari makanan dan minumannya dengan menanamkan kasih sayang kepada nabi Musa di dalam hati Fir'aun dan istrinya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (supaya diambil oleh (Fir'aun) musuh-Ku dan musuhmu. Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku) yaitu, dalam hati musuhmu, Aku menjadikannya mencintaimu.
Salamah bin Kahil berkata tentang firmanNya: (Dan Aku telah melimpahkan kepadamu kasih sayang yang datang dari-Ku) dia berkata bahwa maknannya,”Aku menjadikan dirimu disukai hamba-hambaKu.
(dan supaya kamu diasuh di bawah pengawasan-Ku) Abu Imran Al-Juni berkata bahwa maknanya adalah nabi Musa dipelihara di bawah pengawasan Allah. Qatadah berkata bahwa kamu dipelihara di bawah pengawasanku
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata bahwa Allah menjadikannya berada di dalam istana raja, dia hidup mewah dan senang, serta makanannya sama dengan makanan raja. Itulah arti kata sun'ah.
Firman Allah: ( (yaitu) ketika saudara perempuanmu berjalan, lalu ia berkata kepada (keluarga Fir'aun), "Bolehkah saya menunjukkan kepada kalian orang yang akan memeliharanya?” Maka Kami mengembali­kanmu kepada ibumu, agar senang hatinya) Demikian itu setelah nabi Musa berada dalam asuhan keluarga Fir'aun. Maka mereka mencari wanita yang akan menyusuinya, dan nabi Musa menolak mereka, dan Allah SWT berfirman: (dan Kami cegah Musa dari menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu) Lalu saudarinya datang (dan berkata,”Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu ahli bait yang akan memeliharanya untuk kalian dan mereka dapat berlaku baik kepadanya?) (Surah Al-Qashash: 12) yaitu maukah kalian aku tunjukkan seseorang yang mau menyusuinya untuk kalian dengan imbalan. Lalu dia membawanya dan keluarga Fir'aun bersamanya ke tempat ibunya. Lalu Ibunya menyusuinya dan nabi Musa mau menerimanya, lalu mereka sangat senang dengan itu, dan mereka memberi upah kepada ibu nabi Musa dalam hal itu. Lalu ibu Musa memperoleh kebahagiaan dan kedudukan yang tinggi di dunia dan pahala yang lebih besar dan melimpah di akhirat.
Allah SWT berfirman di sini: (Maka Kami mengembalikanmu kepada ibumu, agar senang hatinya dan tidak berduka cita) yaitu karenamu (Dan kamu pernah membunuh seorang manusia) yaitu seorang dari bangsa Qibti (lalu Kami selamatkan kamu dari kesusahan) yaitu sesuatu yang timbul karena keluarga Fir'aun bertekad untuk membunuhnya. Maka nabi Musa melarikan diri sehingga dia sampai di mata air Madyan. Lalu seorang laki-laki shalih berkata kepadanya: (Janganlah kamu takut. Kamu telah selamat dari orang-orang yang zalim) (Surah Al-Qashash: 25)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 38: Dalam bentuk mimpi atau ilham ketika ibumu melahirkan kamu dan ia khawatir kalau Fir’aun sampai membunuhmu, karena ketika itu dia memerintahkan agar bayi Bani Israil yang lahir disembelih. Ada yang mengatakan bahwa sebab Fir’aun membunuh anak laki-laki dari kalangan Bani Isra’il adalah karena berita yang sampai kepadanya dari orang-orang Qibth (Mesir), di mana mereka mendengar cerita dari kaum Bani Isra’il yang mereka warisi dari Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, bahwa akan keluar dari keturunannya seorang anak yang akan menggulingkan kekuasaan raja Mesir.

Sedangkan menurut As Suddiy yang bersumber dari Ibnu Abbas atau dari Ibnu Mas’ud dan para sahabat yang lain bahwa sebabnya adalah karena Fir’aun bermimpi ada sebuah api yang datang dari arah Baitul Maqdis membakar rumah-rumah di Mesir beserta orang-orang Qibthi, namun orang-orang bani Isra’il tidak kena. Ketika Fir’aun bangun, ia pun kaget, segeralah dikumpulkannya para penyihir, para dukun dan para peramal, ia bertanya kepada mereka, mereka pun menjawab, “Ini adalah anak laki-laki dari kalangan mereka (bani Isra’il) yang akan menjadi sebab hancurnya penduduk Mesir melalui tangannya.” Wallahu Ta’aala a’lam.


📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 38

37-38. Dan wahai musa, ketahuilah bahwa sesungguhnya tanpa engkau minta pun, kami telah memberi nikmat kepadamu pada kesempatan yang lain sebelum ini, yaitu ketika kami mengilhamkan kepada ibumu sesudah kelahiranmu sesuatu yang diilhamkan, yaitu cara menyelamatkanmu dari rencana keji fir'aun. 39. Kami ilhamkan kepada ibumu, 'letakkanlah dia, yaitu bayi musa, di dalam peti, kemudian hanyutkanlah dia ke sungai nil yang mengalir tidak begitu deras. Ketika arus menghanyutkannya, maka biarlah aliran air sungai itu membawanya ke tepi sungai yang melewati istana fir'aun. Ketika saat itu tiba, dia akan diambil oleh fir'aun, penguasa mesir yang merupakan musuh-ku dan musuhnya. ' wahai nabi musa, ketahuilah bahwa aku telah melimpahkan kepadamu begitu banyak kasih sayang yang datang dari-ku sehingga siapa saja yang memandangmu akan tertarik dan menyayangimu. Kami anugerahkan itu semua kepadamu untuk kebaikanmu dan agar engkau diasuh dengan cara terhormat di bawah pengawasan-ku.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian variasi penjabaran dari kalangan pakar tafsir terkait isi dan arti surat Thaha ayat 38 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah untuk kita semua. Bantu syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Link Paling Sering Dilihat

Tersedia berbagai halaman yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat: Fatir 37, Al-Buruj, Ayat 15 (Lima Belas), Yasin 82, Ar-Rum 21, Ar-Rahman 13. Ada pula An-Nisa 36, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ibrahim 7, Al-Baqarah 177, Al-Qashash 77, Al-Isra.

  1. Fatir 37
  2. Al-Buruj
  3. Ayat 15 (Lima Belas)
  4. Yasin 82
  5. Ar-Rum 21
  6. Ar-Rahman 13
  7. An-Nisa 36
  8. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  9. Ibrahim 7
  10. Al-Baqarah 177
  11. Al-Qashash 77
  12. Al-Isra

Pencarian: surat al mulk juz berapa, surah al-jumuah ayat 10 allah swt. memerintahkan supaya, arti surah al-fatihah, kahfi surah, surah yas

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.