Surat Thaha Ayat 22

وَٱضْمُمْ يَدَكَ إِلَىٰ جَنَاحِكَ تَخْرُجْ بَيْضَآءَ مِنْ غَيْرِ سُوٓءٍ ءَايَةً أُخْرَىٰ

Arab-Latin: Waḍmum yadaka ilā janāḥika takhruj baiḍā`a min gairi sū`in āyatan ukhrā

Artinya: Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia ke luar menjadi putih cemerlang tanpa cacad, sebagai mukjizat yang lain (pula),

« Thaha 21Thaha 23 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Pelajaran Berharga Terkait Dengan Surat Thaha Ayat 22

Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 22 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan pelajaran berharga dari ayat ini. Terdokumentasi sekumpulan penjabaran dari banyak ulama terhadap makna surat Thaha ayat 22, di antaranya sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

21-22. Allah berfirman kepada Musa, “Ambillah ular itu dan jangan takut kepadanya. Kami akan mengembalikkan wujudnya menjadi tongkat lagi, sebagaimana keadannya semula. Dan kepitlah tanganmu ke arah sisi tubuhmu (ketiak) di bawah lengan atasmu, maka akan keluar menjadi berwarna putih seperti salju, bukan karena penyakit kusta, untuk menjadi tanda lain kebenaran kenabianmu.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

22-24. Dan dekatkanlah tanganmu ke bawah lenganmu kemudian keluarkanlah, maka tanganmu akan menjadi putih bersinar bukan karena penyakit, agar ini menjadi bukti lain atas kebenaranmu.

Mukjizat-mukjizat ini merupakan permulaan bagi pengutusan Musa kepada Fir’aun; Allah memerintahkannya untuk mendakwahi Fir’aun: “Pergilah dengan mukjizat-mukjizat ini sebagai utusan kepada Fir’aun, karena dia telah berlaku angguh dan semena-mena hingga dia mengaku sebagai Tuhan. Serulah dia agar mengesakan Allah.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

22. Dan kepitlah tanganmu ke ketiakmu niscaya ia akan keluar dalam keadaan putih bercahaya bukan karena cacat kulit, tetapi sebagai mukjizat yang kedua.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

22. وَاضْمُمْ يَدَكَ إِلَىٰ جَنَاحِكَ (dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu)
Yakni bagian tubuh yang ada di balik lengan.

تَخْرُجْ بَيْضَآءَ(niscaya ia ke luar menjadi putih cemerlang)
Padahal kulit Musa berwarna kecoklatan.

مِنْ غَيْرِ سُوٓءٍ(tanpa cacat)
Yakni bukan karena aib, yakni sebagai kiasan dari penyakit kusta.

ءَايَةً أُخْرَىٰ (sebagai mukjizat yang lain)
Yakni mukjizat selain tongkat itu.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

22. Dan masukkanlah telapak tangan kananmu ke sela-sela ketiak kiri yang ada di bawah lenganmu, lalu keluarkanlah. Lalu telapak tangan itu mengeluarkan sesuatu lain dari warna coklat yang bersinar terang seperti cahaya matahari tanpa memberikan suatu penyakit, seperti penyakit penglihatan, sebagai mukjizat lain selain tongkat untuk meneguhkan kebenaran risalahmu.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Jepitlah tanganmu ke ketiakmu} celah di bawah lenganmu {niscaya itu akan keluar dalam keadaan putih tanpa cacat} berpenyakit {sebagai mukjizat yang lain


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

22. Kemudian Allah menyebutkan tanda kekuasaanNya yang lain. Allah berfirman, “Dan kempitkanlah tanganmu ke ketiakmu,” maksudnya masukkanlah tanganmu ke ketiakmu. Dan kempitkanlah tanganmu yang merupakan sisi (sayap) pada manusia, “niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat,,” yaitu berwarna putih mengkilap tanpa cacat maupun sopak “sebagai mukjizat lain.”


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 22-35
Hal ini merupakan mukjizat bagi nabi Musa yaitu bahwa Allah memerintah­kan kepadanya untuk memasukkan tangannya ke saku bajunya, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain, dan di sini hal itu diungkapkan dalam firman Allah: (dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu) dan di ayat lain: (dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)ww bila ketakutan, maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan) kepada Fir’aun dan pembantu-pembantunya) (Surah Al-Qashash: 32)
Mujahid berkata tentang firmanNya: (dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu) yaitu telapak tanganmu ke bagian dalam lenganmu. Demikian itu apabila nabi Musa memasukkan tangannya ke saku bajunya, lalu dia mengeluarkannya, maka keluarlah cahaya seakan-akan seperti cahaya bulan.
Firman Allah: (niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang tanpa cacat) yaitu bukan karena penyakit lepra, bukan karena penyakit lainnya, dan bukan karena cacat. Pendapat ini dikatakan Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Qatadah, Adh-Dhahhak, As-Suddi serta lainnya.
Firman Allah: (Pergilah kepada Fir’aun; sesungguhnya ia telah melampaui batas (24)) yaitu, pergilah kepada Fir'aun Raja Mesir yang tinggalkan melarikan diri darinya, lalu ajaklah dia untuk menyembah hanya kepada Allah, tidak ada sekutu bagiNya. Perintahkanlah dia agar berbuat baik kepada Bani Israil, dan janganlah menyiksa mereka. Sesungguhnya dia adalah seorang yang sewenang-wenang, melampaui batas, lebih memilih kehidupan dunia, dan melupakan Tuhannya Yang Maha Tinggi.
(Musa berkata, "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku (25) dan mudahkanlah untukku urusanku” (26)) Ini adalah permintaan nabi Musa kepada Tuhannya SWT agar melapangkan dadanya dalam apa yang dibebankan kepadanya. Sesungguhnya dia telah diperintahkan atas suatu perkara yang agung dan tantangan yang berat. Allah mengutusnya kepada seorang raja paling besar, paling sewenang-wenang, paling keras kekafirannya, paling banyak tentaranya, paling makmur kerajaannya, paling durhaka, dan paling ingkar di muka bumi di masa itu. Keingkarannya sampai batas bahwa dia mengakui bahwa dirinya tidak mengenal Allah, dan mengajarkan kepada rakyatnya bahwa tidak ada tuhan selain dirinya sendiri.
Nabi Musa pernah tinggal di istana Fir'aun semasa kecilnya, dia menjadi anak angkat Fir'aun yang dipelihara dalam asuhannya. Kemudian nabi Musa membunuh seseorang dari mereka, jadi dia merasa takut mereka akan membunuhnya, lalu dia melarikan diri selama masa itu dari mereka. Kemudian setelah itu Allah mengutusnya sebagai seorang rasul kepada mereka sebagai pemberi peringatan yang menyeru mereka kepada Allah SWT, menyembahNya, dan mengesakanNya, tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu nabi Musa berkata: (Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku (25) dan mudahkanlah untukku urusanku (26)) yaitu jika Engkau tidak membantu, menolong, mendorong dan mendukungku, maka aku tidak mampu atas hal ini (dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku (27) supaya mereka mengerti perkataanku (28)) Demikian itu karena apa yang menimpa nabi Musa berupa lidah kaku sehingga. Nabi Musa tidak memohon agar Allah melenyapkan hal itu secara keseluruhan, melainkan melenyapkan ketidak fasihannya, dan mereka dapat memahami apa yang dia maksudkan, yaitu sebatas yang dibutuhkan. Seandainya nabi Musa meminta agar menyembuhkan secara keseluruhan maka hal itu akan diangkat. Akan tetapi, para nabi tidaklah meminta kecuali hanya sebatas yang diperlukannya. Oleh karena itu maka kekakuan lidahnya masih ada, seperti Allah SWT berfirman seraya memberitahukan tentang Fir'aun yang berbicara: (Bukankah aku lebih baik daripada orang yang hina ini dan yang hampir tidak dapat menjelaskan (perkataannya)? (52)) (Surah Az-Zukhruf) yaitu fasih dalam berbicara.
Firman Allah: (dan jadikanlah untukku seorang pembantu dari keluargaku (29) (yaitu) Harun saudaraku (30)) Ini juga merupakan permintaan nabi Musa tentang perkara di luar dirinya, yaitu agar saudaranya nabi Harun membantunya.
Firman Allah: (teguhkanlah dengan dia kekuatanku (31)) Mujahid berkata yaitu punggungku (dan jadikanlah dia sekutu dalam urusanku (32)) yaitu dalam bermusyawarah denganku (supaya kami banyak bertasbih kepadaMu (33) dan banyak mengingatMu (34)) Mujahid berkata bahwa seseorang hamba bukanlah termasuk orang-orang yang mengingat Allah sehingga dia berdzikir kepada Allah baik sambil berdiri, duduk, maupun berbaring.
Firman Allah: (Sesungguhnya Engkau adalah Maha Melihat (keadaan) kami (35)) yaitu dalam pilihanMu kepada kami, pemberian­Mu kepada kami berupa kenabian, serta Engkau mengutus kami kepada musuh­Mu, yaitu Fir'aun. segala puji bagiMu atas semuanya itu


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Thaha ayat 22: Yakni masukkanlah telapak tanganmu yang kanan ke dalam leher bajumu lalu kepitlah.

Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfrman, “Maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik". (Terj. Al Qashas: 32)


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 22

Allah juga memberi nabi musa mukjizat yang lain. Dia berfirman, 'dan kepitlah tangan kanan-Mu melalui leher bajumu ke ketiak kiri-Mu, kemudian tariklah keluar, niscaya ia keluar menjadi putih cemerlang dan bercahaya tanpa cacat, bagai sinar matahari yang benderang. Kami berikan itu kepadamu sebagai mukjizat yang lain, selain tongkat yang berubah menjadi ular. 23. Wahai nabi musa, kedua mukjizat kami anugerahkan untuk kami perlihatkan kepadamu sebagian dari tanda-tanda kebesaran kami yang sangat besar. Kami juga menjadikan keduanya sebagai penguat hatimu dalam berdakwah. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian bermacam penjelasan dari banyak mufassirin terkait makna dan arti surat Thaha ayat 22 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah bagi kita. Support usaha kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Halaman Tersering Dicari

Nikmati banyak topik yang tersering dicari, seperti surat/ayat: Al-Isra, Fatir 37, Innallaha Ma’ash Shabiriin, Ar-Rahman 13, Ar-Rum 21, Ibrahim 7. Serta Al-Baqarah 177, Ayat 15 (Lima Belas), Yasin 82, An-Nisa 36, Al-Buruj, Al-Qashash 77.

  1. Al-Isra
  2. Fatir 37
  3. Innallaha Ma’ash Shabiriin
  4. Ar-Rahman 13
  5. Ar-Rum 21
  6. Ibrahim 7
  7. Al-Baqarah 177
  8. Ayat 15 (Lima Belas)
  9. Yasin 82
  10. An-Nisa 36
  11. Al-Buruj
  12. Al-Qashash 77

Pencarian: surat al furqan ayat 67 beserta artinya, al ankabut ayat 6, surat al-fil ayat 3 dan artinya, an nahl ayat 92, surat al-baqarah ayat 185 beserta artinya

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.