Surat Thaha Ayat 2
مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ
Arab-Latin: Mā anzalnā 'alaikal-qur`āna litasyqā
Artinya: Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah;
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Berharga Mengenai Surat Thaha Ayat 2
Paragraf di atas merupakan Surat Thaha Ayat 2 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan kandungan berharga dari ayat ini. Terdokumentasikan kumpulan penafsiran dari banyak ahli tafsir terkait makna surat Thaha ayat 2, misalnya seperti di bawah ini:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Kami tidak menurunkan kepadamu (wahai Rasul) al-Qur’an ini agar kamu menjadi celaka disebabkan ketidakmampuanmu mengamalkannya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
2-3. Hai Rasulullah, Kami tidak menurunkan al-Qur’an ini kepadamu untuk membuatmu letih, namun Kami menurunkannya sebagai pelajaran dan ibrah bagi orang yang takut terhadap siksaan Allah.
Syeikh as-Syinqithi berkata: Pendapat yang paling kuat mengenai kata (تذكرة) adalah maf’ul li ajlihi; yakni tidaklah Kami menurunkan al-Qur’an kepadamu melainkan sebagai pengingat bagi orang yang takut terhadap Allah dan azab-Nya. Dan maksud dari pengingat adalah pelajaran yang dapat melembutkan hati, sehingga ia dapat mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Dan pengingat ini dikhususkan bagi orang yang takut kepada Allah karena mereka adalah orang-orang yang mau mengambil manfaat darinya, sebagaimana dalam firman Allah:
فَذَكِّرْ بِٱلْقُرْءَانِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ
Maka beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku. (Qaf: 45).
Dan dalam firman-Nya:
إِنَّمَا تُنذِرُ مَنِ ٱتَّبَعَ ٱلذِّكْرَ وَخَشِىَ ٱلرَّحْمَٰنَ بِٱلْغَيْبِ
Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia. (Yasin: 11).
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
2. Tidaklah Kami menurunkan Al-Qur`ān kepadamu -wahai Rasul- untuk menjadi sebab kesusahan dirimu karena kaummu berpaling dari keimanan kepada dirimu.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
2. مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ (Kami tidak menurunkan Al Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah)
Yakni akibat kesedihanmu karena mereka tidak beriman, sesungguhnya keimanan mereka bukanlah tanggungjawabmu.
📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi Arabia
1-2
1 ). Qatadah mengatakan : demi Allah tidak, Ia tidak menjadikan susah, melainkan Ia menjedikannya rahmat dan dan cahaya serta petunjuk menuju surga-Nya.
2 ). Seorang mutadabbir bertutur : suatu ketika aku berada dalam kondisi jiwa dan sosial dan cukup buruk, lalu aku mendengar salah seorang ulama menjelaskan tafsir ayat : { طه , مَآ أَنزَلْنَا عَلَيْكَ ٱلْقُرْءَانَ لِتَشْقَىٰٓ } ; kemudian setelah keluar dari majlisnya, aku membuka mushaf, dan mulai membaca dan mencari kebahagiaan di dalamnya, dan demi Allah tidaklah aku menutup mushaf melainkan aku telah menemukan kebahagiaan itu, dan aku tahu bahwa selama ini kita telah melewatkan harta karun yang besar ini.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
2. Wahai Nabi, Kami tidak menurunkan Al-Qur’an untuk menguras tenagamu karena sangat lelah dalam beribadah atau karena sangat merugi dan sedih atas kekufuran kaummu dan penolakan mereka untuk beriman kepada risalahmu. Maka ringankanlah dirimu. Maqatil berkata: “Abu Jahal dan Nadhr bin Harits berkata kepada Nabi SAW: “Sesungguhnya kamu akan susah karena meninggalkan agama kami” hal itu dikatakan karena mereka berdua melihat Nabi lama dalam beribadah dan berusaha. Kemudian Allah SWT menurunkan ayat ini: {Maa Anzalnaa ..} [2]”
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu supaya kamu menjadi susah} capek dan lelah
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
1-2. “Thaha,” termasuk dalam kategori huruf-huruf abjad yang terputus untuk membuka sejumlah surat (dalam al-Quran), kata ini bukanlah nama bagi Nabi. “Kami tidak menurunkan al-quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah,” maksudnya bukanlah tujuan adanya wahyu dan diturunkannya al-Quran kepadamu serta penetapan syariat adalah agar engkau menjadi susah karenanya, sehingga dalam kandungan syariat terdapat pembebanan (taklif) yang memberatkan orang-orang mukallaf dan melemahkan kekuatan orang-orang yang mengamalkan, akan tetapi ini merupakan wahyu dari al-Quran serta syariat yang disyariatkan oleh Dzat ar-Rahim ar-Rahman dan dijadikan sebagai jembatan pengantar menuju kebahagiaan, kesuksesan, dan kemenangan. Dia benar-benar menyederhanakannya dan memudahkan setiap pintu dan jalan-jalan aksesnya. Dia menjadikannya sebagai nutrisi bagi hati, jiwa, dan pencipta ketenangan bagi badan. Fitrah-fitrah yang normal dan akal-akal yang lurus menyambutnya dengan tulus dan ketundukan. Karena ia mengetahui muatan kebaikan yang berada di dalamnya di dunia dan akhirat.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-8
Pembahasan tentang huruf-huruf hijaiyah itu telah diterangkan dalam permulaan surah Al-Baqarah. Jadi tidak perlu diulangi.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata bahwa Thaha artinya “wahai lelaki!”. Demikian juga diriwayatkan dari Mujahid, Ikrimah, Sa'id bin Jubair, ‘Atha’, Muhammad bin Ka'b, Abu Malik, ‘Athiyyah Al-Aufi, Al-Hasan, Qatadah, Adh-Dhahhak, As-Suddi, dan Ibnu Abza. Mereka berkata bahwa Thaha artinya “wahai lelaki!”. Dalaim riwayat lain dari Ibnu Abbas, Sa'id bin Jubair, dan Ats-Tsauri, bahwa Thaha adalah kalimat dengan bahasa Nabat yang artinya “wahai lelaki!” Abu Shalih berkata bahwa Thaha adalah kalimat yang telah diarabkan.
Qatadah berkata tentang firmanNya: (Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu agar kamu menjadi susah (2)) Tidak, demi Allah, Allah tidak menjadikan Al-Qur'an baginya sebagai kesusahan. Tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat, cahaya, dan petunjuk menuju surga (tetapi sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah) (3)) Sesungguhnya Allah telah menurunkan kitabNya dan mengutus RasulNya sebagai rahmat bagi para hambaNya, agar orang ingat kepadaNya, dan mengambil manfaat dari apa yang dia dengar dari kitab Allah. Al-Qur'an adalah pengingat yang diturunkan Allah yang di dalamnya terdapat hukum halal dan haram.
Firman Allah SWT: (yaitu diturunkan dari Allah yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi (4)) yaitu Al-Qur'an yang diturunkan kepadamu, wahai Muhammad, adalah dari Tuhanmu, Tuhan segala sesuatu dan Yang Memilikinya serta Yang Maha Kuasa atas apa yang Dia kehendaki. Dialah Dzat yang menciptakan bumi yang membentang dan padat, dan Dialah Dzat yang menciptakan langit yang tinggi dan lembut
Firman Allah: ( (Yaitu) Tuhan Yang Maha Pemurah Yang beristiwa di atas 'Arasy (5)) pembahasan makna tentang itu telah disebutkan di surah Al-A'raf, sehingga tidak perlu diulangi lagi juga. Dan pemahaman yang lebih aman dalam hal ini adalah menurut pemahaman ulama Salaf, yaitu makna hal yang seperti ini dari Kitab AlIah dan sunnah Rasulallah SAW dengan tidak dibarengi dengan penggambaran, penyelewengan, penyerupaan, pengurangan, dan penyamaan.
Firman Allah: (Kepunyaan-Nyalah semua yang ada di langit dan yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah (6)) yaitu semuanya milik Allah, berada dalam genggamanNya, dan berada dalam pengaturan, kehendak, keinginan, dan hukumNya. Dialah Pencipta, Pemilik, dan Tuhannya; tidak ada Tuhan selain Dia. Firman Allah: (dan semua yang di bawah tanah) yaitu di bawah bumi.
Firman Allah: (Dan jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi (7)) yaitu Al-Qur'an ini diturunkan oleh Dzat yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi yang mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Katakanlah, "Al-Qur'an ini diturunkan oleh (Allah) yang mengetahui rahasia di langit dan di bumi. Sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (6)) (Surah Al-Furqan)
Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi) dia berkata adalah apa yang disembunyikan oleh anak cucu nabi Adam dalam hatinya, sedangkan (yang lebih tersembunyi) adalah apa yang tidak diketahui anak cucu nabi Adam, padahal dia yang mengerjakannya. Maka Allah mengetahui semua itu. Ilmu Allah tentang apa yang telah berlalu dari hal ini dan apa yang akan datang meliputi semuanya, dan semua makhluk bagi Allah dalam hal ini sama dengan satu jiwa. Sebagaimana firmanNya: (Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kalian (dari dalam kubur) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja) (Surah Luqman: 28)
Adh-Dhahhak berkata tentang firmanNya: (Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi) dia berkata bahwa (As-sirr) adalah sesuatu yang kamu bicarakan dalam dirimu (akhfa) adalah sesuatu yang belum kamu bicarakan dalam dirimu.
Firman Allah: (Dialah Allah, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Dia mempunyai asma-ul husna (nama-nama yang baik)) (8)) yaitu Dzat Yang menurunkan Al-Qur'an kepadamu. Dialah Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang mempunyai nama-nama yang baik dan sifat-sifat yang tinggi.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Thaha ayat 2: Maksud diturunkan Al Qur’an dan ditetapkan syari’at bukanlah agar engkau kesusahan. Al Qur’an dan syariat yang ditetapkan Yang Maha Pengasih adalah agar seseorang memperoleh kebahagiaan dan keberuntungan, Dia memudahkan semua jalan yang menuju ke arah sana dan menjadikannya makanan bagi ruh dan hati, yang jika berhadapan dengan fitrah yang masih selamat dan akal yang sehat niscaya akan menerima dan tunduk kepadanya karena kandungannya yang berisi kebaikan di dunia dan akhirat.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Thaha Ayat 2
Wahai nabi Muhammad, kami, yakni Allah melalui jibril, tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu agar engkau menjadi susah akibat ditolak dan dimusuhi kaummu atau dituntut untuk melaksanakan kewajiban di luar batas kemampuanmu. 3. Kami tidak menurunkan Al-Qur'an kepadamu melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut kepada Allah dan ikhlas menaati ajaran dan perintah-Nya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah aneka ragam penjelasan dari berbagai mufassir terkait makna dan arti surat Thaha ayat 2 (arab-latin dan artinya), semoga berfaidah bagi kita semua. Dukunglah kemajuan kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.