Surat Maryam Ayat 92
وَمَا يَنۢبَغِى لِلرَّحْمَٰنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا
Arab-Latin: Wa mā yambagī lir-raḥmāni ay yattakhiża waladā
Artinya: Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Kandungan Mendalam Terkait Surat Maryam Ayat 92
Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 92 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada berbagai kandungan mendalam dari ayat ini. Tersedia berbagai penjabaran dari berbagai ahli ilmu mengenai kandungan surat Maryam ayat 92, misalnya sebagaimana berikut:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Tidak sepantasnya bagi Allah yang maha pengasih dan tidak layak dengan keagunganNya untuk mengambil anak. Sebab, mengambil anak menunjukan kekuarangan dan kebutuhan. Sedangkan Allah Dia maha kaya, maha terpuji, bebas dari seluruh jenis kekuarangan.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
92. Dan tidak pantas bagi Yang Maha Pengasih memiliki seorang anak, sebab Dia tersucikan dari hal tersebut.
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
92. وَمَا يَنۢبَغِى لِلرَّحْمٰنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا (Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak)
Yakni tidak layak bagi-Nya sebab ini merupakan sifat kekurangan bagi-Nya. Maha Tinggi dan Maha Suci Allah dari apa yang mereka katakan.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
92. Tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah disebut mempunyai anak. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, sehingga tidak butuh penolong
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
Tidak sepantasnya bagi Dzat Yang Maha Pengasih} tidak benar dan tidak sepantasnya Dzat Yang Maha Pengasih {mengangkat anak
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
92. Padahal, sejatinya “tidak layak,” maksudnya tidak pantas dan tidak akan mungkin terjadi “bagi Dzat Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak,” hal tersebut karena “memiliki anak” merupakan sifat kurang dan kebutuhan Allah kepadanya, padahal Allah itu Mahakaya (tidak butuh) lagi Maha Terpuji. Di samping itu, anak itu mirip dengan bapaknya, sementara Allah tidak ada sesuatu pun yang mirip, serupa atau sama denganNya.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 88-95
Setelah Allah SWT menetapkan dalam surah ini tentang kehambaan nabi Isa dan menyebutkan bahwa penciptaannya dari Maryam tanpa ayah. Allah membantah dugaan orang-orang yang mengatakan bahwa Dia mempunyai anak, Maha Tinggi dan Maha Suci Allah dari hal itu dengan ketinggian yang Maha Besar. Maka Allah SWT berfirman: (Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak” (88) Sesungguhnya kalian telah mendatangkan) dalam ucapan kalian ini (sesuatu perkara yang sangat mungkar) Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan Malik mengatakan berkata bahwa maknanya adalah sesuatu yang sangat besar.
Dikatakan yaituyaitu “iddan” dengan dikasrah dan difathah huruf hamzahnya, dan yang terkenal adalah bacaan yang pertama.
Firman Allah: (hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh (90) karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak (91)) yaitu hampir akan terjadi hal itu karena ucapan yang dikeluarkan oleh orang-orang durhaka dari anak cucu nabi Adam, karena kebesaran dan keagungan Allah. Karena mereka adalah makhluk Allah dan diciptakan untuk mengesakanNya bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, tidak ada sekutu, tandingan, anak, istri, dan sesuatu yang sama bagiNya; melainkan Dia adalah Dzat Yang Maha Esa, yang merupakan tempat bergantung segala sesuatu.
“Pada tiap-tiap sesuatu terdapat tanda yang menunjukkan bahwa Dia Yang Maha Esa”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh (90) karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak (91)) dia berkata bahwa kemusyrikan itu membuat terkejut langit, bumi, gunung-gunung, dan semua makhluk kecuali yang diberi beban, dan hampir-hampir semuanya lenyap karena itu karena keagungan Allah.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (dan bumi belah) karena murka Allah (dan gunung-gunung runtuh)
Ibnu Abbas berkat bahwa maknannya adalah runtuh.
Firman Allah: (Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak (92)) yaitu tidaklah pantas dan layak bagi keagungan dan kebesaranNya hal itu, karena tidak ada seorang pun dari makhlukNya yang menyamaiNya, karena semua makhluk adalah hambaNya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba (93) Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti (94)) yaitu sungguh Allah mengetahui jumlah mereka sejak Dia menciptakan mereka sampai hari kiamat, baik yang laki-laki maupun perempuan, dan baik yang kecil maupun yang sudah tua (Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri (95)) yaitu, tidak ada yang menolongnya dan menyelamatkannya kecuali hanya Allah; tidak ada sekutu bagiNya. Dia memutuskan nasib makhlukNya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, dan Dialah Dzat Yang Maha Adil yang tidak akan menganiaya bahkan sekecil dzarrah dan Dia tidak akan menganiaya seorang pun.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Maryam ayat 92: Yang demikian karena mempunyai anak menunjukkan kekurangan dan kebutuhannya, sedangkan Allah Mahakaya lagi Maha terpuji. Di samping itu, anak itu sama dengan bapaknya, sedangkan Allah Subhaanahu wa Ta'aala tidak ada sesuatu pun yang sama dan serupa dengan-Nya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 92
Dan sungguh, tidak mungkin bagi Allah yang maha pengasih mempunyai atau mengangkat anak. Allah yang mahakaya tidak membutuhkan apa pun. Jika dia mempunyai anak, pasti anak itu serupa dengan-Nya, dan hal ini akan menghilangkan esensi keesaan-Nya. 93. Untuk menguatkan tidak adanya anak bagi-Nya, Allah menyatakan bahwa tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, yaitu di alam semesta ini, melainkan kelak di hari kiamat akan datang dan menghadap kepada Allah yang maha pengasih sebagai seorang hamba. Mereka datang dengan tunduk dan patuh.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikian variasi penafsiran dari para ulama tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Maryam ayat 92 (arab-latin dan artinya), moga-moga memberi kebaikan bagi kita bersama. Support kemajuan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.