Surat Maryam Ayat 93
إِن كُلُّ مَن فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ إِلَّآ ءَاتِى ٱلرَّحْمَٰنِ عَبْدًا
Arab-Latin: Ing kullu man fis-samāwāti wal-arḍi illā ātir-raḥmāni 'abdā
Artinya: Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Tafsir Mendalam Terkait Dengan Surat Maryam Ayat 93
Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 93 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka tafsir mendalam dari ayat ini. Diketemukan beraneka penjelasan dari beragam ulama berkaitan kandungan surat Maryam ayat 93, misalnya seperti terlampir:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
Tidaklah sesuatupun yang ada di langit seperti malaikat, dan yang ada di bumi, seperti manusia dan jin, kecuali akan datang kepada tuhannya pada hari kiamat sebagai hamba yang hina lagi tunduk serta mengaku menghambakan diri kepadaNya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
93-95. Tidak ada seorang makhlukpun yang ada di tujuh langit dan bumi melainkan akan datang kepada Tuhannya pada hari kiamat sebagai hamba yang tunduk kepada-Nya. Allah meliputi mereka dengan ilmu-Nya, dan mengetahui jumlah mereka sebelum menciptakan mereka, serta mengetahui amalan mereka. Setiap makhluk ini akan datang pada hari kiamat tanpa harta, keturunan, dan penolong.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
93. Tidak ada seorang pun yang tinggal di langit, dan di bumi dari kalangan Malaikat, manusia, dan jin, melainkan akan datang kepada Tuhannya hari Kiamat kelak dalam keadaan tunduk.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
93. إِن كُلُّ مَن فِى السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ إِلَّآ ءَاتِى الرَّحْمٰنِ عَبْدًا (Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba)
Yakni seluruh makhluk pasti akan datang kepada Allah di hari kiamat dengan mengakui bahwa ia adalah hamba-Nya dan dengan penuh ketundukan. Lalu bagaimana bisa salah satu dari makhluk itu adalah anak Allah?
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
93. Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dengan tertunduk dan menjadi hamba-Nya. Makna dalam konteks ini meliputi makna literal dan implisit, yaitu makna khusyuk atas kerajaan dan ketetapan Allah
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
93. “Tidak ada seorang pun di langit dan bumi, melainkan pasti dia akan datang kepada Rabb Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba,” maksudnya datang dalam keadaan hina dan patuh, tidak menolak dan tidak membangkang, malaikat, manusia, jin dan lainnya, semuanya adalah hamba-hamba (Allah) yang mengalami pengaturan. Mereka tidak memiliki kekkuasaan sedikit pun, dan tidak memiliki wewenang untuk mengatur sama sekali. Bagaimana mungkin Dia memiliki anak padahal beginilah keadaanNYa dan keagungan kerajaanNya?!
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 88-95
Setelah Allah SWT menetapkan dalam surah ini tentang kehambaan nabi Isa dan menyebutkan bahwa penciptaannya dari Maryam tanpa ayah. Allah membantah dugaan orang-orang yang mengatakan bahwa Dia mempunyai anak, Maha Tinggi dan Maha Suci Allah dari hal itu dengan ketinggian yang Maha Besar. Maka Allah SWT berfirman: (Dan mereka berkata, "Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak” (88) Sesungguhnya kalian telah mendatangkan) dalam ucapan kalian ini (sesuatu perkara yang sangat mungkar) Ibnu Abbas, Mujahid, Qatadah, dan Malik mengatakan berkata bahwa maknanya adalah sesuatu yang sangat besar.
Dikatakan yaituyaitu “iddan” dengan dikasrah dan difathah huruf hamzahnya, dan yang terkenal adalah bacaan yang pertama.
Firman Allah: (hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh (90) karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak (91)) yaitu hampir akan terjadi hal itu karena ucapan yang dikeluarkan oleh orang-orang durhaka dari anak cucu nabi Adam, karena kebesaran dan keagungan Allah. Karena mereka adalah makhluk Allah dan diciptakan untuk mengesakanNya bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, tidak ada sekutu, tandingan, anak, istri, dan sesuatu yang sama bagiNya; melainkan Dia adalah Dzat Yang Maha Esa, yang merupakan tempat bergantung segala sesuatu.
“Pada tiap-tiap sesuatu terdapat tanda yang menunjukkan bahwa Dia Yang Maha Esa”
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang firmanNya: (hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh (90) karena mereka mendakwakan Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak (91)) dia berkata bahwa kemusyrikan itu membuat terkejut langit, bumi, gunung-gunung, dan semua makhluk kecuali yang diberi beban, dan hampir-hampir semuanya lenyap karena itu karena keagungan Allah.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam berkata tentang firmanNya: (dan bumi belah) karena murka Allah (dan gunung-gunung runtuh)
Ibnu Abbas berkat bahwa maknannya adalah runtuh.
Firman Allah: (Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak (92)) yaitu tidaklah pantas dan layak bagi keagungan dan kebesaranNya hal itu, karena tidak ada seorang pun dari makhlukNya yang menyamaiNya, karena semua makhluk adalah hambaNya. Oleh karena itu Allah berfirman: (Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba (93) Sesungguhnya Allah telah menentukan jumlah mereka dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti (94)) yaitu sungguh Allah mengetahui jumlah mereka sejak Dia menciptakan mereka sampai hari kiamat, baik yang laki-laki maupun perempuan, dan baik yang kecil maupun yang sudah tua (Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri (95)) yaitu, tidak ada yang menolongnya dan menyelamatkannya kecuali hanya Allah; tidak ada sekutu bagiNya. Dia memutuskan nasib makhlukNya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki, dan Dialah Dzat Yang Maha Adil yang tidak akan menganiaya bahkan sekecil dzarrah dan Dia tidak akan menganiaya seorang pun.
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Surat Maryam ayat 93: Yang tunduk dan hina pada hari kiamat.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 93
Untuk menguatkan tidak adanya anak bagi-Nya, Allah menyatakan bahwa tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, yaitu di alam semesta ini, melainkan kelak di hari kiamat akan datang dan menghadap kepada Allah yang maha pengasih sebagai seorang hamba. Mereka datang dengan tunduk dan patuh. 94. Semua manusia akan kembali pada Allah dan dia benar-benar telah mengetahui mereka dengan rinci, bagaimana kepribadian, kejiwaan, perbuatan, dan perkataan mereka secara lahir maupun batin. Dia juga akan memeriksa dan menghitung mereka dengan hitungan yang teliti sehingga tidak ada satu pun yang terlewat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Demikianlah bermacam penafsiran dari banyak mufassir mengenai makna dan arti surat Maryam ayat 93 (arab-latin dan artinya), semoga membawa manfaat untuk kita. Bantulah syi'ar kami dengan memberi link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.