Surat Maryam Ayat 44

يَٰٓأَبَتِ لَا تَعْبُدِ ٱلشَّيْطَٰنَ ۖ إِنَّ ٱلشَّيْطَٰنَ كَانَ لِلرَّحْمَٰنِ عَصِيًّا

Arab-Latin: Yā abati lā ta'budisy-syaiṭān, innasy-syaiṭāna kāna lir-raḥmāni 'aṣiyyā

Artinya: Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah.

« Maryam 43Maryam 45 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Mengenai Surat Maryam Ayat 44

Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 44 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada kumpulan tafsir menarik dari ayat ini. Tersedia kumpulan penjabaran dari para ulama terkait makna surat Maryam ayat 44, sebagiannya seperti berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai ayahku, janganlah engkau menaati setan, sehingga engkau mau menyembah berhala-berhala ini. Sesungguhnya setan itu durhaka terhadap tuhan yang maha pengasih dan dia angkuh untuk taaat kepada Allah.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

44-45. “Wahai ayahku, janganlah menuruti perintah setan dan meninggalkan rahmat Allah; sungguh setan adalah makhluk yang menentang Allah Yang Maha Pengasih, dan dia enggan untuk menyembah-Nya.

Wahai ayahku, aku khawatir jika engkau menyembah berhala maka engkau akan mendapat azab dari Allah Yang Maha Pengasih, sehingga engkau menjadi pengikut setan dalam memasuki neraka.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

44. Wahai ayahku! Janganlah engkau menyembah setan dengan cara mentaatinya, sesungguhnya setan itu telah durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, sebab ia enggan ketika diperintah untuk sujud kepada Adam.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

44. يٰٓأَبَتِ لَا تَعْبُدِ الشَّيْطٰنَ ۖ (Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan)
Yakni janganlah kamu mentaati setan, sebab penyembahan terhadap berhala-berhala tidak lain adalah ketaatan kepada setan.

إِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلرَّحْمٰنِ عَصِيًّا(Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah)
Ketika dia enggan melakukan perintah Tuhannya untuk bersujud kepada Adam. Dan makhluk yang durhaka layak untuk diambil kenikmatan darinya dan ditimpakan kepadanya siksaan.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

44. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah dan mematuhi ajakan syaitan untuk menyembah berhala. Sesungguhnya penyembahanmu kepada berhala pada hakikatnya dalah penyembahan kepada syaitan, sebab dialah yang memerintahkanmu. Sesungguhnya bila engkau menaati syaitan untuk menyembah berhala, maka engkau menjadi penyembahnya. Sesunguhnya syaitan itu banyak durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan banyak membangkang atas perintah-Nya


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Wahai ayahku, janganlah menyembah setan} janganlah menaati setan untuk menyembah berhala {Sesungguhnya setan itu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sangat durhaka} sangat durhaka


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

44. “Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah setan,” karena orang yang menyembah selain Allah, maka sungguh dia telah menyembah setan, sebagaimana Allah berfirman,
"Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu", (Yasin:60)
“Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Dzat Yang Maha Pemurah (Rahman),” maka barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, berarti telah menjadikan setan sebagai pelindungnya dan telah berbuat kemaksiatan kepada Allah, layaknya perbuatan setan. Pada penyandaran kata ‘al’isyaan’ (maksiat) kepada nama ‘arrahmaan’ , mengandung makna isyarat bahwa perbuatan maksiat itu berpotensi mengahlangi seorang hamba dari rahmat Allah dan menuttup pintu-pintu rahmat baginya. Sebagaimana halnya, amalan ketaatan menjadi faktor terkuat untuk mendapatkan rahmat Allah.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 41-45
Allah SWT berfirman kepada nabi Muhammad SAW, (ceritakanlah kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab) dan bacakanlah kepada kaummu yang menyembah berhala. Dan ceritakanlah kepada mereka sebagian dari berita tentang nabi Ibrahim, kekasih Tuhan Yang Maha Pemurah, yang mana mereka adalah keturunannya dan mereka menduga bahwa mereka berada dalam agamanya. Sungguh nabi Ibrahim adalah seorang yang benar dan seorang nabi, dia hidup bersama ayahnya dan melarang ayahnya menyembah berhala. jadi dia berkata: (Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun?) yaitu tidak dapat memberikan manfaat kepadamu, dan tidak dapat menolak suatu mudharat darimu (Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu) yaitu, jika aku berasal dari keturunanmu dan kamu melihat diriku lebih kecil daripada kamu karena aku adalah anakmu, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya aku telah dianugerahi ilmu dari sisi Allah yang tidak diketahui olehmu dan kamu tidak memilikinya sama sekali (maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus) yaitu jalan yang lurus yang mengantarkan untuk meraih sesuatu yang sangat diharapkan dan menyelamatkan dari hal yang menakutkan (Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah setan) yaitu, janganlah kamu menaatinya dengan menyembah berhala-berhala ini, karena sesungguhnya setanlah yang mendorongmu untuk melakukan itu dan dia suka dengan perbuatanmu. Sebagaimana Allah berfirman: (Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, hai Bani Adam, supaya kalian tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian) (Surah Yasin: 60) dan (Yang mereka sembah selain dari Allah itu tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain menyembah setan yang durhaka (117)) (Surah An-Nisa’)
Firman Allah: (Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah) yaitu menentang dan enggan untuk taat kepada Tuhannya; maka Tuhannya mengusir dan menjauhkannya. Maka janganlah mengikutinya, karena kamu akan menjadi seperti dia (Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah) Karena kemusyrikan dan kedurhakaanmu atas apa yang diperintahkan kepadamu (maka kamu menjadi kawan bagi setan) yaitu maka kamu tidak mempunyai pelindung, penolong, dan penjamin selain iblis. Padahal iblis tidak dapat melakukannya, dan juga yang lainnya, bahkan ketaatanmu terhadapnya yang mengakibat­kan kamu tertimpa azab. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih (63)) (Surah An-Nahl)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Maryam ayat 44: Yaitu dengan menaatinya untuk menyembah patung. Menurut Syaikh As Sa’diy, dikatakan menyembah setan adalah karena orang yang menyembah selain Allah sama saja menyembah setan.

Barang siapa yang mengikuti jejak langkahnya, maka sama saja telah menjadikan kawannya, dan ia akan bermaksiat kepada Allah seperti halnya setan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 44

Nabi ibrahim menerangkan betapa tidak bermanfaatnya ibadah ayahnya selama ini. Dia berkata, 'wahai ayahku, janganlah engkau menyembah setan, yaitu patung dan berhala itu atau lainnya, dan jangan engkau ikuti bisikan makhluk pengingkar itu. Setan selalu ingin manusia tersesat dan mengingkari Allah. Sesungguhnya setan itu sejak dulu durhaka kepada tuhan yang maha pengasih. 45. Memperingatkan orang tuanya, nabi ibrahim berkata, 'wahai ayahku, aku sungguh khawatir bila engkau terus menyembah berhala dan tidak bertobat serta beribadah kepada Allah, engkau akan ditimpa azab dari tuhan yang maha pengasih yang telah menganugerahkan rahmat dan kasih-Nya kepada kita, sehingga karena siksa-Nya yang pedih itu engkau menjadi teman bagi setan di neraka dan kekal di dalamnya. '.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penjabaran dari beragam pakar tafsir terkait makna dan arti surat Maryam ayat 44 (arab-latin dan artinya), moga-moga membawa faidah untuk kita. Sokong usaha kami dengan mencantumkan link ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Link Sering Dibaca

Nikmati banyak topik yang sering dibaca, seperti surat/ayat: Al-Insyirah, Ali ‘Imran 159, Yusuf 4, Al-Ma’un, Al-Baqarah 183, Alhamdulillah. Ada pula Al-Fil, Al-Bayyinah, At-Tin, Al-‘Alaq, Al-Fath, Inna Lillahi.

  1. Al-Insyirah
  2. Ali ‘Imran 159
  3. Yusuf 4
  4. Al-Ma’un
  5. Al-Baqarah 183
  6. Alhamdulillah
  7. Al-Fil
  8. Al-Bayyinah
  9. At-Tin
  10. Al-‘Alaq
  11. Al-Fath
  12. Inna Lillahi

Pencarian: surat al muthaffifin dan artinya, surat syams, al mulk ayat 5, an nur 55, al mujadilah 11

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.