Surat Al-Mulk Ayat 5
وَلَقَدْ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلْنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ
Arab-Latin: Wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja'alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a'tadnā lahum 'ażābas-sa'īr
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Pelajaran Berharga Mengenai Surat Al-Mulk Ayat 5
Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mulk Ayat 5 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beraneka pelajaran berharga dari ayat ini. Ada beraneka penafsiran dari para mufassirun mengenai makna surat Al-Mulk ayat 5, antara lain seperti termaktub:
📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia
5. Sungguh Kami telah menghiasi langit yang dekat yang dilihat oleh mata dengan bintang-bintang yang agung dan bersinar. Kami menjadikannya bola api yang membakar para jin penyadap pendengaran. Kami sediakan bagi mereka di akhirat azab api neraka yang menyala-nyala yang mereka rasakan panasnya.
📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
5. Setelah dijelaskan pada ayat sebelumnya tentang penciptaan langit yang tidak memiliki kekurangan, maka pada ayat ini dijelaskan sebagian keagungan dan kekuasaan Allah; yaitu penghiasan langit dunia dengan bintang-bintang dan benda langit lainnya yang dapat terlihat dari bumi seperti lampu-lampu yang bersinar. Dan bintang-bintang itu memiliki fungsi lain, yaitu untuk melempar setan-setan yang berusaha mendekati langit. Dan Allah telah menyiapkan azab yang berat di akhirat bagi setan-setan, yaitu api neraka yang membara.
📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram
5. Dan Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan bumi dengan bintang-bintang yang bersinar dan Kami jadikan bintang-bintang itu sebagai bara api untuk melempar setan-setan yang sedang mencuri-curi dengar sehingga api itu membakar mereka, dan Kami telah menyiapkan bagi mereka di Akhirat siksa Neraka yang menyala-nyala.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
5. وَجَعَلْنٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيٰطِينِ ۖ (dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan)
Yakni dan Kami jadikan bintang-bintang untuk melempar setan-sertan; ini adalah manfaat lain darinya selain sebagai penghias langit dunia.
Qatadah mengatakan: Allah menciptakan bintang-bintang untuk tiga hal: Hiasan di langit, untuk melempar setan, dan tanda untuk petunjuk di darat dan laut.
وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ(dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala)
Yakni dan Kami siapkan bagi setan-setan azab neraka di akhirat setelah Kami bakar mereka di dunia dengan lemparan bintang.
📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah
5. Demi Allah, sungguh Kami menghiasi langit dunia, yaitu langit dunia dengan planet-planet yang bersinar. Dan kami jadikan (planet-planet) itu sesuatu untuk melempari setan dari golongan jin dan manusia. Mereka dilempari layaknya dilempari batu. Kami menyiapkan dan menyediakan untuk mereka siksa neraka yang menyala-nyala
📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah
{Sungguh Kami benar-benar telah menghiasi langit dunia} langit yang dekat dengan dunia {dengan bintang-bintang} bintang-bintang yang bersinar {menjadikannya sebagai alat untuk melempar setan} nyala api yang membakar setan yang mencuri dengar {dan Kami menyediakan bagi mereka} Kami menyiapkan {azab neraka Sa‘ir
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H
5. Maksudnya, sungguh Kami telah memperindah “langit dunia (yang dekat),” yang kalian lihat dan meliputi kalian, “dengan bintang-bintang,” yaitu bintang-bintang dengan berbagai jenis cahaya dan pantulannya. Sebab andai langit tanpa berhias bintang akan menjadi atap yang gelap yang tidak memiliki keindahan. Tapi Allah menjadikan bintang-bintang tersebut sebagai perhiasan langit, keindahan, cahaya, dan petunjuk dalam kegelapan darat dan laut. Pemberitaan tentang perhiasan langit terdekat (paling bawah) dengan berbagai bintang tidak menafikan banyaknya bintang di tujuh langit yang lain, karena langit-langit itu bersifat transparan sehingga bintang-bintang terlihat di langit terendah meski lokasi bintang-bintang tersebut tidak terdapat di langit tersebut. “Dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan,” yang ingin mencuri berita langit. Allah menjadikan bintang-bintang tersebut sebagai penjaga langit agar setan tidak bisa mencuri berita-berita bumi. “Dan Kami sediakan bagi mereka,” yakni di akhirat, “siksa neraka yang menyala-nyala.” Karena mereka membangkang terhadap Allah dan menyesatkan hamba-hambaNya.
📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah
Ayat 1-5
Allah SWT mengagungkan DzatNya yang Maha Mulia dan memberitahukan bahwa di tanganNyalah semua kerajaan, yaitu Dialah Dzat yang Mengatur semua makhluk sesuai dengan yang Dia kehendaki, tidak ada yang menghalangi apa yang Dia putuskan, dan tidak ada yang bertanya tentang apa yang Dia perbuat karena kekuasaan, kebijaksanaan, dan keadilanNya. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu)
Kemudian Allah SWT berfirman: (Yang menjadikan mati dan hidup) ada yang mengambil dalil dari ayat ini, dia berkata bahwa kematian itu adalah hal yang nyata, karena itu adalah makhluk. Makna ayat ini adalah bahwa Allahlah yang menciptakan makhluk dari tidak ada menjadi ada untuk menguji mereka, siapakah di antara mereka yang paling baik amal perbuatannya, sebagaimana Allah SWT berfirman (Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu) (Surah Al-Baqarah: 28) Keadaan yang pertama yaitu “al- 'adam” dinamakan mati, dan pertumbuhan ini dinamakan hidup. Oleh karena itu Allah berfirman: (kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali) (Surah Al-Baqarah: 28)
Firman Allah SWT: (supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya) yaitu yang terbaik amalnya.
Kemudian Allah berfirman: (Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun) yaitu Maha Perkasa, Maha Besar dan Maha Kokoh, selain itu Dia Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat dan kembali kepadaNya setelah berbuat durhaka terhadapNya dan menentang perintahNya. Sekalipun Dia Maha Perkasa, Dia mengampuni, menyayangi, memaafkan, dan menyantuni.
Kemudian Allah berfirman: (Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis) yaitu, bertingkat-tingkat. Apakah satu sama lain berhubungan, yakni satu sama lainnya berlapis satu sama lain, tanpa pemisah?
Ada dua pendapat tentangnya, yang paling benar adalah pendapat yang kedua, sebagaimana yang ditunjukkan hadits Isra’ dan lainnya.
Firman Allah: (Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang) yaitu bahkan rapi sempurna, tanpa ada perbedaan, pertentangan, kekurangan, kelemahan, dan cela. Oleh karena itu Allah berfirman: (Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?) yaitu, pandanglah langit dan lihatlah, apakah kamu melihat padanya suatu cela, kekurangan, kelemahan atau keretakan?
Qatadah berkata tentang firmanNya: (adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?) yaitu apakah kamu melihat adanya cela?
Firman Allah: (Kemudian pandanglah sekali lagi) Qatadah berkata yaitu dua kali,
(niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat) Ibnu Abbas berkata bahwa yang dimaksud adalah dalam keadaan terhina.
Qatadah berkata bahwa yang dimaksud adalah dalam keadaan kecil.
(dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah) Qatadah berkata bahwa “Al-Hasir” adalah maknanya kelelahan.
Makna ayat ini adalah bahwa sekiranya kamu mengulangi pandanganmu berapa kali pun, maka pandanganmu akan kembali kepadamu, karena tidak menemukan suatu cela atau suatu cacat pun padanya. (dan penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah) yaitu lemah dan terputus karena kelelahan, karena terlalu banyak mengulang, tetapi tidak melihat adanya suatu kekurangan.
Setelah menafikan kekurangan dalam penciptaan langit, Dia menjelaskan kesempurnaannya dan perhiasannya. Lalu Allah SWT berfirman: (Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang) yaitu bintang-bintang yang menghiasi langit, baik yang beredar dan yang tetap.
Firman Allah (dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar setan) Dhamir pada lafaz (waja'alnaha) kembali kepada jenis dari “Al-mashabih” bukan kepada bentuknya, karena bintang-bintang yang ada di langit tidak digunakan untuk melempari setan-setan, melainkan yang dipakai nyala api daripada bintang-bintang itu sendiri, atau barangkali nyala api itu bersumber darinya. Hanya Allah yang lebih Mengetahui.
Firman Allah: (dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala) yaitu, Kami menjadikan kehinaan itu untuk setan-setan di dunia, dan Kami menyediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala di akhirat. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam permulaan surah Ash-Shaffat: (Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang (6) dan telah memeliharanya (sebenar-benarnya) dari setiap setan yang sangat durhaka (7) setan-setan itu tidak dapat mendengar-dengarkan (pembicaraan) para malaikat dan mereka dilempari dari segala penjuru (8) Untuk mengusir mereka dan bagi mereka siksaan yang kekal (9) akan tetapi barang siapa (di antara mereka) yang mencuri-curi (pembicaraan), maka ia dikejar oleh suluh api yang cemerlang (10)) (Surah Ash-Shaffat) Qatadah berkata bahwa sesungguhnya bintang-bintang ini diciptakan untuk tiga hal, yaitu Allah menciptakannya untuk perhiasan bagi langit, sebagai pelempar setan, dan sebagai tanda-tanda untuk petunjuk arah.
📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-Syawi
Surat Al-Mulk ayat 5: Allah mengabarkan bahwa bintang-bintang adalah hiasan bagi langit dunia, yang ketika kita melihatnya dengan mata-mata kita menuju kepada bintang, galaxy dan matahari. Allah juga mengeluarkan dengan kekuasaan-Nya pada bintang-bintang ini meteor yang berpindah-pindah (posisinya), yang sebagian fungsinya adalah untuk membakar setan yang mencoba untuk mencuri (berita) dari langit. Dan inilah salah satu manfaat diciptakannya bintang pada langit dunia. Manfaat yang kedua dari bintang-bintang adalah sebagai penghias dan memperindah langit. Manfaat yang ketiga adalah sebagai petunjuk orang-orang yang melakukan safar baik di daratan maupun di lautan. Inilah tidak manfaat yagn disebutkan di dalam Al Qur’an, dan mungkin masih memiliki manfaat-manfaat yang lain, contohnya menerangin matahari kemudian mematangkan buah (di pepohonan) dan lainnya. Kemudian Allah menjelaskan bahwa Ia menyiapkan mereka para setan dan para pengikutnya (orang-orang kafir) dengan adzab neraka di akhirat yang diiringi dengan panasnya yang sangat.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala menyebutkan secara tegas keindahannya.
Dengan bumi.
Dengan cahayanya yang beraneka ragam, dimana jika tidak ada bintang tentu langit menjadi atap yang gelap dan menjadi tidak indah dan tidak menarik. Allah Subhaanahu wa Ta'aala juga menjadikannya sebagai petunjuk bagi musafir di kegelapan daratan dan lautan.
Apabila mereka (para setan) mencuri berita dari langit, yaitu dengan dilepasnya meteor dari bintang-bintang seperti suluh api yang diambil dari api, kemudian dilemparkan kepada jin sehingga jin yang mencuri berita itu terbunuh atau anggota badannya terpotong, bukan maksudnya bahwa bintang-bintang besar di langit jatuh menimpa setan. Dengan demikian, Allah Subhaanahu wa Ta'aala menjadikan bintang-bintang untuk menjaga langit.
Di akhirat.
Karena mereka durhaka kepada Allah dan menyesatkan hamba-hamba-Nya. Demikian pula para pengikut setan dari kalangan orang-orang kafir juga Allah siapkan azab neraka yang menyala-nyala sebagaimana diterangkan dalam ayat selanjutnya.
📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mulk Ayat 5
Bukti kuasa Allah itu bukan hanya pada kesempurnaan penciptaan langit dan bumi. Dan kami bersumpah bahwa sungguh, telah kami hiasi langit yang dekat, yaitu yang dekat dengan bumi sehingga dapat dilihat dengan pandangan mata secara langsung. Kami menghiasinya dengan bintang-bintang dan kami jadikannya bintang-bintang itu sebagai alat-alat pelempar setan dari golongan jin, dan kami sediakan bagi mereka di akhirat nanti, azab neraka yang menyala-Nyala. 6. Telah menjadi ketetapan Allah bahwa setiap orang yang menyekutu-kan dan mengingkari Allah, serta mendustakan para rasul akan dimasukkan ke dalam neraka di akhirat kelak. Inilah yang ditegaskan pada ayat ini. Dan orang-orang yang ingkar kepada tuhannya akan mendapat azab jahanam. Itulah tempat kediaman mereka. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.
Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!
Itulah sekumpulan penafsiran dari kalangan ahli tafsir terkait kandungan dan arti surat Al-Mulk ayat 5 (arab-latin dan artinya), moga-moga menambah kebaikan bagi ummat. Bantu perjuangan kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.