Surat Maryam Ayat 43

يَٰٓأَبَتِ إِنِّى قَدْ جَآءَنِى مِنَ ٱلْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ فَٱتَّبِعْنِىٓ أَهْدِكَ صِرَٰطًا سَوِيًّا

Arab-Latin: Yā abati innī qad jā`anī minal-'ilmi mā lam ya`tika fattabi'nī ahdika ṣirāṭan sawiyyā

Artinya: Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.

« Maryam 42Maryam 44 »

Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Tafsir Menarik Tentang Surat Maryam Ayat 43

Paragraf di atas merupakan Surat Maryam Ayat 43 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada variasi tafsir menarik dari ayat ini. Ada variasi penjelasan dari berbagai ahli ilmu berkaitan kandungan surat Maryam ayat 43, antara lain sebagaimana berikut:

📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Wahai ayahku, sesungguhnya Allah telah memberiku ilmu yang tidak diberikanNYa kepadamu, maka terimalah ajakan dariku, dan ikutilah aku menuju ajaran yang aku seru engkau kepadanya, niscaya aku akan menunjukimu menuju jalan lurus yang engkau tidak akan mengalami kesesatan di dalamnya.


📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

43. Ibrahim mengulangi seruannya dengan lembut: “Wahai ayahku, telah datang kepadaku jalan ilahi berupa ilmu yang agung yang belum pernah mendatangimu; maka ikutilah aku agar aku dapat menunjukkan kepadamu jalan yang lurus yang mengantarkan ke surga.”


📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid, Imam Masjidil Haram

43. Wahai ayahku! Sungguh telah sampai kepadaku sebagian ilmu lewat perantaraan wahyu Allah yang tidak diberikan kepadamu, maka ikutilah aku niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

43. يٰٓأَبَتِ إِنِّى قَدْ جَآءَنِى مِنَ الْعِلْمِ مَا لَمْ يَأْتِكَ (Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu)
Nabi Ibrahim memberitahu ayahnya bahwa telah mendapat sebagian ilmu berupa wahyu dari Allah dan ilmu tersebut belum sampai pada ayahnya. Dan ilmu yang telah ia dapatkan dapat mengantarkannya kepada kebenaran dan mampu digunakan untuk memberi petunjuk orang yang tersesat.


📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

43. Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku melalui wahyu beberapa ilmu pengetahuan yang tidak engkau terima. Yaitu ilmu dan pentuntun menuju jalan kebenaran, yang menyelamatkan dari kesesatan. Maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Jalan yang bisa menyelamatkan dari segala kesusahan dan membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.


📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

{Wahai ayahku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu yang tidak datang kepadamu. Maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu} membimbingmu {ke jalan yang lurus} jalan yang lurus tidak ada hal yang bengkok di dalamnya


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

43. “Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu yang tidak datang kepadamu,” maksudnya wahai bapakku, janganlah engkau menghinaku dengan mengatakan, “Aku ini adalah putramu, dan engkau memiliki ilmu yang tidak aku miliki.” Justru Allah telah memberikan kepadaku ilmu yang tidak diberikan kepadamu. Yang dimaksud dengan ayat ini adalah perkataannya, “maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus,” yaitu beribadah kepada Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, dan menaatiNya dalam segala kondisi.
Dalam kisah ini Nampak jelas kelembutan dan keluwesan dalam berkomunikasi dengan lawan bicara. Beliau tidak mengatakan, “Wahai bapakku, aku ini orang berilmu sedangkan engkau orang jahil,” atau (dengan berkata, “Engkau tidak mempunyai ilmu sedikit pun.” Akan tetapi, beliau menggunakan bentuk ungkapan [yang memberikan pengertian] bahwa aku dan engkau mempunyai ilmu, dan bahwa ilmu yang telah sampai kepadaku belum sampai dan belum datang kepadamu, maka engkau (Wahai bapakku) wajib mengikutiku dan tunduk kepada hujjah.


📚 Tafsir Ibnu Katsir (Ringkas) / Fathul Karim Mukhtashar Tafsir al-Qur'an al-'Adzhim, karya Syaikh Prof. Dr. Hikmat bin Basyir bin Yasin, professor fakultas al-Qur'an Univ Islam Madinah

Ayat 41-45
Allah SWT berfirman kepada nabi Muhammad SAW, (ceritakanlah kisah Ibrahim di dalam Al-Kitab) dan bacakanlah kepada kaummu yang menyembah berhala. Dan ceritakanlah kepada mereka sebagian dari berita tentang nabi Ibrahim, kekasih Tuhan Yang Maha Pemurah, yang mana mereka adalah keturunannya dan mereka menduga bahwa mereka berada dalam agamanya. Sungguh nabi Ibrahim adalah seorang yang benar dan seorang nabi, dia hidup bersama ayahnya dan melarang ayahnya menyembah berhala. jadi dia berkata: (Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat, dan tidak dapat menolong kamu sedikit pun?) yaitu tidak dapat memberikan manfaat kepadamu, dan tidak dapat menolak suatu mudharat darimu (Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu) yaitu, jika aku berasal dari keturunanmu dan kamu melihat diriku lebih kecil daripada kamu karena aku adalah anakmu, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya aku telah dianugerahi ilmu dari sisi Allah yang tidak diketahui olehmu dan kamu tidak memilikinya sama sekali (maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus) yaitu jalan yang lurus yang mengantarkan untuk meraih sesuatu yang sangat diharapkan dan menyelamatkan dari hal yang menakutkan (Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah setan) yaitu, janganlah kamu menaatinya dengan menyembah berhala-berhala ini, karena sesungguhnya setanlah yang mendorongmu untuk melakukan itu dan dia suka dengan perbuatanmu. Sebagaimana Allah berfirman: (Bukankah Aku telah memerintahkan kepada kalian, hai Bani Adam, supaya kalian tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian) (Surah Yasin: 60) dan (Yang mereka sembah selain dari Allah itu tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain menyembah setan yang durhaka (117)) (Surah An-Nisa’)
Firman Allah: (Sesungguhnya setan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah) yaitu menentang dan enggan untuk taat kepada Tuhannya; maka Tuhannya mengusir dan menjauhkannya. Maka janganlah mengikutinya, karena kamu akan menjadi seperti dia (Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah) Karena kemusyrikan dan kedurhakaanmu atas apa yang diperintahkan kepadamu (maka kamu menjadi kawan bagi setan) yaitu maka kamu tidak mempunyai pelindung, penolong, dan penjamin selain iblis. Padahal iblis tidak dapat melakukannya, dan juga yang lainnya, bahkan ketaatanmu terhadapnya yang mengakibat­kan kamu tertimpa azab. Sebagaimana Allah SWT berfirman: (Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat sebelum kamu, tetapi setan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka (yang buruk), maka setan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab yang sangat pedih (63)) (Surah An-Nahl)


📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.I

Surat Maryam ayat 43: Kata-kata Nabi Ibrahim ‘alaihis salam sangat lembut, Beliau tidak mengatakan, “Wahai ayahku! Aku mengetahui sedangkan engkau tidak mengetahui”, bahkan mengatakan, “Sungguh, telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu.”

Yaitu beribadah kepada Allah saja dan menaati-Nya dalam semua keadaan.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Maryam Ayat 43

Untuk lebih meyakinkan ayahnya bahwa berhala tidak layak disembah, ibrahim berkata dengan santun, 'wahai ayahku, sungguh telah sampai kepadaku sebagian ilmu yang tidak diberikan kepadamu, yaitu tentang tauhid atau keyakinan kepada tuhan yang layak disembah, maka ikutilah aku dengan penuh keikhlasan dan berimanlah kepada Allah yang esa, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus, yaitu jalan yang akan membawamu menuju kebenaran dan kebahagiaan. '44. Nabi ibrahim menerangkan betapa tidak bermanfaatnya ibadah ayahnya selama ini. Dia berkata, 'wahai ayahku, janganlah engkau menyembah setan, yaitu patung dan berhala itu atau lainnya, dan jangan engkau ikuti bisikan makhluk pengingkar itu. Setan selalu ingin manusia tersesat dan mengingkari Allah. Sesungguhnya setan itu sejak dulu durhaka kepada tuhan yang maha pengasih.


Mau pahala jariyah & rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang!

Demikian kumpulan penjabaran dari banyak mufassirin mengenai makna dan arti surat Maryam ayat 43 (arab-latin dan artinya), semoga membawa faidah untuk kita bersama. Sokong dakwah kami dengan memberikan link menuju halaman ini atau menuju halaman depan TafsirWeb.com.

Yang Banyak Dikaji

Kaji banyak konten yang banyak dikaji, seperti surat/ayat: Luqman 13, Al-Fatihah 6, At-Taubah 40, Dua (2) Terakhir al-Baqarah, Al-Ma’idah 32, Al-Baqarah 285-286. Juga Al-Lail, An-Naas, Al-Hujurat 10, Yasin 9, Maryam, ‘Abasa.

  1. Luqman 13
  2. Al-Fatihah 6
  3. At-Taubah 40
  4. Dua (2) Terakhir al-Baqarah
  5. Al-Ma’idah 32
  6. Al-Baqarah 285-286
  7. Al-Lail
  8. An-Naas
  9. Al-Hujurat 10
  10. Yasin 9
  11. Maryam
  12. ‘Abasa

Pencarian: surah al a raf ayat 56 58, surat ke 2, surah al imran 159, sholat dhuha doa, surat ke 8

Bantu Kami

Setiap bulan TafsirWeb melayani 1.000.000+ kunjungan kaum muslimin yang ingin membaca al-Quran dan tafsirnya secara gratis. Tentu semuanya membutuhkan biaya tersendiri.

Tolong bantu kami meneruskan layanan ini dengan membeli buku digital Jalan Rezeki Berlimpah yang ditulis oleh team TafsirWeb (format PDF, 100 halaman).

Dapatkan panduan dari al-Qur'an dan as-sunnah untuk meraih rezeki berkah berlimpah, dapatkan pahala membantu keberlangsungan kami, Insya Allah.